Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surya Buana Wangi
"Kerusakan hati pada pasien dengan kanker kolorektal memberikan kontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas pada kelompok pasien ini. Minyak ikan kaya omega 3 memiliki efek imunomodulator dan antiinflamasi yang mungkin dapat menekan kerusakan hati pasien kanker kolorektal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian minyak ikan kaya omega-3 terhadap kerusakan hati pasien kanker kolorektal dengan menggunakan model mencit yang diinduksi dengan azoksimetan AOM dan dekstran sodium sulfat DSS.
Metode: Dua puluh empat ekor mencit balb/c dinduksi dengan AOM dosis 10 mg/kgBB dan larutan DSS 2 intraperitoneal. Mencit kemudian dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan: kelompok kontrol; kelompok yang diberi minyak ikan kaya omega-3 dosis rendah 1,5mg/hari ; Kelompok yang diberi minyak ikan kaya omega-3 dosis sedang 3mg/hari ; Kelompok yang diberi minyak ikan kaya omega-3 dosis tinggi 6mg/hari. Mencit dikorbankan setelah 10 minggu. Hati mencit kemudian diwarnai dengan hematoxylin eosin dan dilihat histopatologinya nekrosis, steatosis, inflamasi, displasia, dan obstruksi vena sentral menggunakan mikroskop cahaya.
Hasil: Terdapat perbedaan histopatologi yang bermakana kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi suplementasi minyak ikan kaya omega-3 pada jumlah fokus nekrosis p=0,029 untuk dosis rendah, p=0,001 untuk dosis sedang

Background Liver injury in colorectal cancer contributes to not only morbidity but also mortality in these patients. Omega 3 rich fish oil may reduce the liver injury by immune and inflammation modulation, the basis of liver injury in these patients.
The objective of this study is to find the effect of omega 3 rich fish oil supplementation to liver injury in colorectal cancer patient using mice model induced by azoxymethane AOM and dextran sodium sulfate DSS.
Method Twenty four balb c mice induced with AOM dose 10 mg kgBW and DSS 2 solution intraperitoneally. Mice were then divided into 4 group control group mice received low dose of omega 3 rich fish oil 1,5mg day group Mice received medium dose of omega 3 rich fish oil 3mg day group mice received high dose of omega 3 rich fish oil 6mg day group. The mice were sacrificed after 10 weeks. The livers smeared and observed under light microscope with histopathology indicator necrosis, steatosis, inflammation, displasia, and central vein obstruction.
Results There were significant histopathologic difference between control and mice that received omega 3 rich fish oil supplementation on the number of necrosis foci p 0.029 for low dose, p 0.001 for medium dose
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Anthony Halim
"Latar belakang: Azoxymethane AOM dan dextran sodium sulfate DSS adalah senyawa kimia yang sering digunakan untuk menginduksi kanker kolorektal pada tikus. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa azoxymethane dan DSS juga menyebabkan nefrotoksisitas. Omega 3 yang ditemukan pada minyak ikan diketahui memiliki efek protektif pada ginjal. Namun, omega 3 minyak ikan kaya masih sangat kurang dimanfaatkan di Indonesia. Untuk mempelajari fitur histopatologi ginjal pada tikus yang diinduksi AOM DSS setelah pemberian omega 3 minyak ikan kaya.
Metode: Mencit eksperimental yang telah diinduksi menggunakan AOM 10 mg kg dan DSS 2 selama 2 minggu dialokasikan secara acak ke dalam 4 kelompok sebagai berikut. Kelompok Kontrol tikus tidak menerima minyak ikan, tikus Kelompok Dosis Rendah menerima 1,5 mg minyak ikan, tikus kelompok Dosis Menengah menerima 3 mg minyak ikan, tikus Kelompok Dosis Tinggi menerima 6 minyak ikan mg hari. Minyak ikan kaya omega 3 diberikan selama 12 minggu. Pemeriksaan patologi dilakukan untuk menilai degenerasi tubular dan kongesti vaskular.
Hasil: Gambaran histopatologis yang ditemukan di ginjal adalah peradangan, degenerasi tubular, nekrosis, dan kongesti vaskular. Persentase 3 tubular degenerasi berat pada kelompok yang diberi minyak zaitun kaya omega 3 rendah, menengah, dan tinggi lebih rendah sebesar 17,5, 25, dan 37,5 masing-masing dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pemberian omega 3 minyak ikan kaya menunjukkan persentase yang lebih sedikit dari tingkat kongesti 2 pembuluh darah moderat dibandingkan dengan kelompok kontrol namun, peningkatan dosis omega 3 minyak ikan kaya tidak menunjukkan persentase yang berbeda dari kemacetan pembuluh darah moderat di antara kelompok-kelompok.
Kesimpulan: Hasil menunjukkan efek omega 3 minyak ikan kaya untuk mencegah nefrotoksisitas pada tikus yang diinduksi oleh azoxymethane dan DSS.

Background: Azoxymethane AOM and dextran sodium sulfate DSS are chemical compounds frequently used to induce colorectal cancer in mice. Previous studies have shown that azoxymethane and DSS also cause nephrotoxicity. Omega 3 found on fish oil is known to have protective effect on kidney. However, omega 3 rich fish oil is still very underutilized in Indonesia.Aim To study the histopathologic features of kidney on mice induced AOM DSS after the administration of omega 3 rich fish oil.
Method: The experimental mice that had been induced using AOM 10 mg kg and DSS 2 for 2 weeks were allocated randomly into 4 groups as follows Control Group mice recieved no fish oil, Low Dose Group mice recieved 1.5 mg day fish oil, Medium Dose Group mice recieved 3 mg day fish oil, High Dose Group mice recieved 6 mg day fish oil. The omega 3 rich fish oil were given for 12 weeks. Pathology examination was done to grade tubular degeneration and vascular congestion.
Result: The histopathologic features found in the kidney were inflammation, tubular degeneration, necrosis, and vascular congestion. The percentage of severe 3 tubular degeneration on groups given low, medium, and high dose omega 3 rich olive oil were lower by 17.5 , 25 , and 37,5 respectively compared to control group. The administration of omega 3 rich fish oil showed less percentage of moderate 2 vascular congestion degree compared to control group however, increasing dose of omega 3 rich fish oil did not show different percentages of moderate vascular congestion among groups.
Conclusion: The result indicates the effect of omega 3 rich fish oil on preventing nephrotoxicity in mice induced by azoxymethane and DSS.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Fawzia
"Pendahuluan: Depresi mempengaruhi 45,19% pasien tuberkulosis paru (TB) dalam kepatuhan terhadap pengobatan, yang menyebabkan peningkatan morbiditas dan kematian, resistensi obat yang meningkat, serta penularan penyakit yang terus berlanjut. Usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, status gizi, komorbiditas, fase terapi, dan status HIV adalah faktor-faktor yang dapat berkontribusi terhadap depresi pada pasien TB. Infeksi Mycobacterium tuberculosis menyebabkan peradangan sistemik, mengubah respons pusat sistem kekebalan tubuh di sistem saraf pusat, mengaktifkan sumsum tulang belakang-hipotalamus-kelenjar adrenal (HPA) dan saraf simpatis, serta berkontribusi terhadap masalah psikiatri. Komposisi asam lemak, termasuk jumlah tinggi EPA dan DHA, mempengaruhi fungsi sel dengan memodifikasi pola produksi eikosanoid, resolvin, dan protektin. Selain itu, fluiditas membran sel yang meningkat dengan peningkatan asam lemak omega-3 dibandingkan dengan asam lemak omega-6 mempengaruhi kejadian depresi.
Metode: Studi ini merupakan studi potong lintang terhadap 99 orang dengan TB paru. Data dikumpulkan menggunakan Semi-Kuantitatif Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), pengukuran antropometri, dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II).
Hasil: Analisis korelasi menggunakan uji Spearman menunjukkan rasio asupan omega-6/omega-3 PUFA sebesar 7,78 ± 1,13, dengan nilai median skor depresi sebesar 9 (10-36). Tidak ada korelasi antara asupan omega-6/omega-3 PUFA dan skor depresi (r=0,063; p = 0,534).
Kesimpulan: Tidak ada korelasi antara rasio asupan omega-6/omega-3 PUFA dan skor depresi pada pasien TB paru. 

Introduction: Depression affects 45.19% of pulmonary tuberculosis (TB) patients in their adherence to treatment, leading to increased morbidity, mortality, drug resistance, and disease transmission. Factors like age, gender, education, income, nutrition, comorbidities, therapy phase, and HIV status contribute to TB-related depression. Mycobacterium tuberculosis infection induces systemic inflammation, alters the immune response in the central nervous system, activates the hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis and sympathetic nerves, and influences psychiatric issues. Fatty acid composition, particularly high levels of EPA and DHA, modifies cellular function by affecting eicosanoid, resolvin, and protectin production. The greater cell membrane fluidity with omega-3 fatty acids compared to omega-6 fatty acids affects depression occurrence.
Methods: A cross-sectional study of 99 individuals with pulmonary TB was conducted. Data was collected using the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), anthropometric measurements, and Beck Depression Inventory-II (BDI-II).
Results: Spearman correlation analysis revealed an omega-6/omega-3 PUFA intake ratio of 7.78 ± 1.13, with a median depression score of 9 (10-36). No correlation was found between omega-6/omega-3 PUFA intake and depression score (r=0.063; p = 0.534).
Conclusion: No correlation exists between the omega-6/omega-3 PUFA intake ratio and depression scores in pulmonary TB patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library