Ditemukan 302 dokumen yang sesuai dengan query
Makmur Heri Santoso
"
ABSTRACTThe color of material can be determined by using the optical system which measures the intensity of reflected light and its incident beam, and based on CIE standard developed by Newton the Quantitative identification can be found. To carry out this measurement, an optical system was constructed using a polychromatic source light with a certain intensity, and then the light is projected to passed a surface of an object and its reflected light is were then detected using a silicon photodiode. Before started the experimental , the set - up was tested using a material standard which has been already known its numerical data (chromaticity coordinate, X, Y, 2). In this experiment were used the material standard with numerical data X = 80.56 ; Y = 85.39 ;and Z = 90.82, however by using this set-up measurement the shows that, the chromatic and X, Y, and Z are 80.57, 85.40 and 90.84, respectively. In this experiment a curve the curve showing relation between the percentage of optical reflectance and the wavelengths was presented. From the laboratory test we got that the experimental set up could be used for color identification purpose."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Etten, Wim van
New York: Prentice-Hall, 1990
621.362.75 ETT f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Busch, Kenneth W.
New York: John Wiley & Sons, 1990
543.085 8 BUS m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bukhari
"Perkembangan teknologi informasi yang menggabungkan transmisi data, gambar, dan suara sudah sangat pesat. Teknologi ini membutuhkan bandwidth transmisi yang sangat besar. Solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem telekomunikasi fiber optik. Salah satu metoda transmisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan bandwidth adalah menggunakan sistem wavelength division multiplexing (WDM). Untuk tujuan tersebut berbagai disain komponen sudah dianalisa dengan berbagai metoda. Mach-Zehnder interferometer (MZI) merupakan kandidat yang paling mungkin untuk. merealisasikan maksud tersebut.
Tulisan ini membahas tentang MZI yang dapat digunakan sebagai salah satu komponen pasif dalam sistem WDM. Metoda yang dipakai untuk analisa komponen tersebut adalah menggunakan coupled mode theory (CMT) untuk direksional kopler yang merupakan komponen dasar pembentuk MZI, dan analisa MZI menggunakan matrik propagasi. Parameter yang di gunakan dalam analisa ini adalah silika karena material ini digunakan untuk membuat fiber optik, sehingga kopling antara MZI dan fiber optik dapat diminimalkan. Untuk merealisasikan MZI pada rentang gelombang 1.5 gm -1.55 µm, beberapa buah MZI diparalelkan dan panjang gelombang yang dimaksud diluncurkan pada masukan (input) MZI.
Dari basil analisa diperoleh kesimpulan bahwa MZI dapat digunakan sebagai komponen dasar WDM. Namun pemilihan pararnater yang tepat hares dilakukan untuk memperoleh rentang panjang gelombang pada system WDM yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T871
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Akhmad Hambali
"Kombinasi komunikasi yang menggabungkan suara, gambar dari data akhir-akhir ini berkembang dengan sangat pesat terutama perkembangan Internet. Kecepatan informasi merupakan hal terpenting karena kebutuhan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Solusinya menggunakan sistem telekomunkasi optik. Beberapa metode telah dikemukakan, namun perkembangannya terus berlanjut. Salah satu komponen yang paling berperan dalam sistem ini adalah EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier).
Tulisan ini menganalisa struktur EDFA yang dapat digunakan pada jaringan metro (short distance telecomurncation). Analisa yang digunakan adalah analisa hubungan antara karakteristic gain terhadap daya pompa (pump power), daya input, panjang serat serta filter optik pada serat optik EDFA mode tunggal. Dan hasil analisa numerik dengan simulasi komputer terhadap besaran fisis yang dikandung dalam komponen aktif erbium doped diperoleh bahwa gain serat optik EDFA mode tunggal sangat bergantung pada daya pompa, daya input serta panjang serat. Kesulitan yang timbul adalah bahwa keluaran daya ASE (Amplified Spontaneous Emission) yang tidak sama pada panjang gelombang 1531 nm. Permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan komponen pasif filter optik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10963
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yeni Sufiani
"
ABSTRAKRangkaian pembagi daya optik telah dibuat untuk suatu sub sistem komunikasi optik. Untuk ini dipilih jenis gelas BK-7 yang dapat diperoleh dengan mudah di Indonesia. Pada proses pembuatannya digunakan metoda natural difusi dan Tl 2 SO4 sebagai sumber ion Ti yang akan didifusikan. Tahap pertama dari pembuatan rangkaian pembagi daya adalah proses pembentukan lapisan pandu gelombang pada permukaan substrat BK-7. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembentukan rangkaian pembagi daya optik 1 x 3, menggunakan metoda photolithografi.
Tahap akhir adalah proses pemotongan dan pemolesan pada ujung input dan output rangkaian pembagi daya. Rangkaian pembagi daya dengan sudut-sudut pencabangan 1°, 40, 5°, dikarakterisasi rnenggunakan sumber cahaya laser He-Ne, A. = 0,63 µm. Dan karakterisasi diketahui bahwa rangkaian pembagi daya dengan sudut pencabangan 10 mempunyai distribusi paling mendekati teoritis di ketiga outputnya dengan effisiensi transmisi sebesar 32,66% dan rugi-rugi sisipan 2,73. Hasil karakterisasi pencabangan lainnya dibahas di bab 4."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Maria Dewijani
"
ABSTRAKUntuk meneliti perubahan sifat optis lapisan tipis ZnS terhadap anil, telah dibuat lapisan ZnS setebal ± 6.000 dan ± 12.500 Angstrom yang dideposisikan di atas substrat kaca dengan proses evaporasi termal. Konstanta optis, yaitu koefisien absorpsi dan indeks bias, dihitung dari data reflektansi R dan transmisi T berdasarkan metode yang dikembangkan oleh Y. Hishikawa. sari kurva koefisien absorpsi terhadap energi foton dihitung lebar pita terlarang ZnS. Nilai R dan T pada 350 nm s ? 800 nm diukur menggunakan UV-VIS Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan ZnS setebal 6.000 dan 12.500 A memberikan reaksi yang berbeda terhadap proses anil yang diberikan. Koefisien absorpsi lapisan 12.500 Angstrom mengalami penurunan terbesar pada temperatur 300°C yaitu sebesar - 9000/cm, sedangkan nilai koefisien absorpsi lapisan 6.000 Angstrom dapat dikatakan tidak berubah. Indeks bias lapisan 12.500 Angstrom dan 6.000 Angstrom turun sebesar 0,3 dan 0,2 pads 400°C. Lebar pita terlarang pada kedua macam ketebalan adalah sama dan tidak berubah karena proses anil. Secara umum indeks bias dan koefisien absorpsi lapisan 6.000 A lebih tinggi daripada 12.500 A. Jadi indeks bias dan koefisien absorpsi ZnS tergantung pada tebal sampel dan proses anil yang telah dilalui."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Krisman
"Pada eksperimen ini telah dibuat lapisan tipis CuInSe2 pada substrat kaca (n=1,51) dengan temperatur substrat 150°C dan 200°C deagan variasi ketebalan sekitar 0,2-0,45 un dengan metode evaporasi thermal dalam vakum. Kemudian dilakukan pengukuran sifat optik dan listriknya. Dari nilai-nilai transmitansi dan reflektansi yang diperoleh digunakan untuk menghitung indeks bias, koefisien absorbsi dan energi gap dari lapisan tipis CulnSe2. Pada eksperimen ini didapatkan hasilnya sebagai berikut; Indek bias ( n) sekitar 2,6 - 4,7, koefisien absorbsi (a) sekitar ( 2 - 9 ) x 104/cm dan energi gap sekitar ( 1,02 - 1,45 ) av. Untuk sifat listriknya ternyata resistivitas listrik dari lapisan tipis ini merupakan fungsi dari ketebalan. Yaitu semakin tipis ketebalan lapisan, semakin besar harga resistivitas listriknya. Harga resistivitas listrik dari lapisan tipis CulnSe2 ini sekitar 1,4 - 3,4 ohm cm dan semua sampel ternyata mempunyai type ? n.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, bahwa lapisan tipis CuInSe2 ini merupakan bahan semikonduktor yang potensial untuk dapat dikembangkan, terutama penggunaannya sebagai bahan penyerap sinar matahari pada solar sel."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Suroso
"
ABSTRACT As transmission medium in optical communication system, optical fiber is also characterized by elastic properties beside of transmission properties of optical fiber. The Young Modulus of Elasticity of optical fiber could be measured by considering a bare optical fiber as cantilever which resonant with an acoustical vibration. To detect the cantilever vibration, a HeNe laser light is launched into the cantilever of optical fiber through its free end and the output laser light is detected by a PMT and observed by the channel 2 of an oscilloscope. Channel 1 of the oscilloscope observes the signal of the acoustical vibration.
Regulating both the frequency and amplitude of the vibration or the position of the pinhole of the PMT, the resonance frequency of the cantilever could be detected accurately. Using the data of the resonance frequencies of various length of the cantilever has been calculated. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hidayat Wiriadinata
"A nonconductor optical technique, having lateral resolution of about 5 μm and vertical resolution of about 0.09 μm, for surface profile (roughness) measurement was studied. It based on a heterodyne interferometer in which two orthogonal polarized beams of slightly different frequencies were used in a modified interference microscope. The beams scanned the surface of a work piece, and the reflected beams were allowed to interfere with one another. The phase of the beat frequency of the interfering return beams is directly proportional to the surface height. The result of a surface measurement include graphical displays of surface profile, roughness (Ra), root mean square (rms) and peak to valley (P-V) value."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library