Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tobing, Kurniaty Ika Sari
"Pengukuran respons nyeri dengan konduktansi kulit menjadi perkembangan teknologi yang memberi kemudahan dalam penggunaannya. Bayi berat lahir rendah akan mengalami prosedur pengambilan darah berulang selama perawatannya di rumah sakit. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk melihat perbedaan respons nyeri dengan konduktansi kulit pada bayi berat lahir rendah terhadap prosedur invasif pengambilan darah vena, arteri, dan kapiler. Metode consecutive sampling mendapatkan sampel sebanyak 44 pada masing-masing kelompok. Pengukuran respons nyeri dilakukan pada tiga menit sebelum, selama, dan tiga menit setelah prosedur. Penelitian ini menunjukkan perbedaan bermakna respons nyeri dengan konduktansi kulit sebelum, selama, setelah prosedur invasif pada masing-masing kelompok (p<0,001); terdapat perbedaan bermakna respons nyeri dengan konduktansi sebelum, sebelum-selama, selama-setelah prosedur invasif antara ketiga kelompok (p<0,001). Respons nyeri ditunjukkan dengan perubahan tegangan (volt) secara real time, yang mampu mendukung tindakan keperawatan dalam pengelolaan nyeri terhadap prosedur pengambilan darah di unit perawatan perinatologi pada bayi berat lahir rendah.

Skin conductance measurement become technological advancement which provide ease of use in assess pain. Low-birth-weight infants undergo repeated blood samping during their hospital care. This cross-sectional study aimed to investigate differences pain response with skin conductance in low-birth-weight infants towards invasive procedures of venous, arterial and capillary blood sampling. Consecutive sampling method obtained 44 of samples in each group. Pain response measurements were taken at three minutes before, during, and three minutes after procedure. This study showed significant differences pain response with skin conductance before, during, after invasive procedures in each group (p<0.001); and there was a significant difference pain response with conductance before, before-during, during-after invasive procedure between groups (p<0.001). Pain response indicated by changes in voltage in real time, which could support nursing management of pain towards blood sampling in low birth weight infants at perinatology unit."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Dimara
"Latar Belakang: Mukositis oral adalah efek samping radioterapi pada kanker kepala dan leher yang menyebabkan kerusakan akut jaringan normal, nyeri hebat, dan penurunan kualitas hidup. Terapi akupunktur manual merupakan metode non-farmakologis yang efektif untuk mengelola nyeri, mengurangi penggunaan obat anti-nyeri termasuk opioid, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Metode: Penelitian ini adalah studi serial kasus pada 5 pasien kanker Nasofaring dengan Mukositis oral. Terapi akupunktur manual dilakukan selama 20 menit, dengan luaran yang dinilai meliputi skor nyeri (VAS) dan kualitas hidup menggunakan kuesioner EORTC QLQ-H&N35. Hasil: Terapi akupunktur manual secara signifikan menurunkan nyeri berdasarkan VAS pada setiap sesi terapi (Mean Difference VAS: -3.4 hingga -3.8, p < 0.05). Penilaian kualitas hidup berdasarkan EORTC QLQ-H&N35 belum menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik, namun analisis individual menunjukkan perbaikan pada beberapa aspek kualitas hidup. Kesimpulan: Terapi akupunktur manual aman dan dapat diberikan pada pasien kanker Nasofaring dengan Mukositis oral untuk mengurangi nyeri tanpa efek samping.

Background: Oral mucositis is a side effect of radiotherapy for head and neck cancer, causing acute damage to normal tissues, severe pain, and reduced quality of life. Manual acupuncture therapy is a non-pharmacological method effective in managing pain, reducing the use of pain medications, including opioids, and improving patients' quality of life. Methods: This study is a case series involving 5 Nasopharyngeal cancer patients with oral Mucositis. Manual acupuncture therapy was performed for 20 minutes, with outcomes measured by pain scores (VAS) and quality of life using the EORTC QLQ-H&N35 questionnaire. Results: Manual acupuncture therapy significantly reduced pain as measured by VAS in each therapy session (Mean Difference VAS: -3.4 to - 3.8, p < 0.05). Quality-of-life assessment based on EORTC QLQ-H&N35 did not show statistically significant differences overall; however, individual analysis indicated improvements in several quality-of-life aspects. Conclusion: Manual acupuncture therapy is safe and can be administered to Nasopharyngeal cancer patients with oral Mucositis to alleviate pain without side effects."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library