Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastasya Jennifer Ekayanti
"Para pemain dalam industri minyak goreng harus memiliki strategi yang unik agar dapat memenangkan persaingan ketat yang terjadi di antara mereka. Mereka hams dapat menciptakan strategi bersaing yang dapat membuat minyak goreng mereka lebih disukai dan lebih banyak dibeli dari minyak goreng pesaingnya. PT Intiboga Sejahtera, sebagai produsen minyak goreng Bimoli Spesial, menghadapi situasi ini dengan terus melakukan inovasi terhadap minyak gorengnya. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan, teknologi dalam proses produksi tents diperbaiki, jaringan distribusi terus diperluas dan diawasi, dan promosi terus dijalankan. Mereka tidak khawatir biaya penelitian akan menyebabkan naiknya biaya produksi sehingga akhirnya mereka harus meningkatkan harga minyak goreng mereka, sebab mereka yakin peneltian itu akan menghasilkan minyak goreng berkualitas yang akan memberi nilai tinggi bagi para penggunanya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif melalui wawancara dengan pihak perusahaan, dan juga dengan metode kepustakaan. Kemudian dilakukan analisa terhadap hasil penelitian yang kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang telah diputuskan akan digunakan. Hasilnya diketahui keberhasilan PT Intiboga Sejahtera dikarenakan ketepatannya dalam memilih strategi bersaing yaitu dengan strategi diferensiasi. Mereka tentu beinovasi, terus berusaha membuat Bimoli Spesial berbeda dari minyak goreng lainnya. Terus berusaha memperbaiki kualitas Bimoli Spesial, sehingga menjadi minyak goreng yang selalu dipilih oleh para pelanggannya (ibu-ibu rumah tangga). Yang perlu dilakukan perusahaan untuk dapat mempertahankan keberhasilan mereka ini adalah mereka harus terus melakukan upaya untuk memperbaiki kualitas minyak gorengnya. Mereka harus menjaga kepercayaan yang sudah diberikan para pelanggannya. Promosi hams lebih diperbanyak agar pelanggannya selalu ingat pada Bimoli Spesial dan konsumen lainnya mau juga ikut mencoba. Jaringan distribusinya yang sudah kuat hams lebih diperkuat lagi, agar dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia, jadi selalu tersedia di mana-mana, dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Perusahaan juga harus terus waspada terhadap perubahan pasar, mencoba memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan pembeli dengan tepat. Selain itu juga harus waspada terhadap pesaingnya, jangan sampai kalah langkah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbi Hasby Shadiqie
"Karet alam merupakan industri yang memiliki potensi sangat besar untuk terus dikembangkan di Indonesia, dengan ban kendaraan menjadi salah satu produk utamanya. Pembuatan ban membutuhkan penambahan filler untuk memberikan sifat kekakuan dan kekuatan yang baik. Serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memenuhi kebutuhan sifat tersebut sekaligus memiliki keuntungan dari segi ketersediaannya yang sangat melimpah dan belum banyak dimanfaatkan. Proses untuk menyatukan karet dengan serat memerlukan penambahan coupling agent untuk mengatasi perbedaan sifat permukaan dari keduanya. Coupling agent yang ditambahkan adalah hibrida lateks-pati hasil sintesis dengan metode GDEP yang parameternya sudah teroptimasi pada penelitian sebelumnya. Komposisi coupling agent yang digunakan besarnya tetap sebesar 3 phr, sedangkan komposisi serat TKKS divariasikan sebesar 0, 5, 10, dan 15 phr. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh variasi komposisi serat TKKS terhadap kompatibilitas dan sifat termomekanik komposit karet alam serta mengetahui komposisi serat TKKS optimum untuk kedua hal tersebut. Pengujian yang dilakukan untuk membantu tercapainya tujuan penelitian ini adalah Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy dan Dynamic Mechanical Analysis (DMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan komposisi serat TKKS terbukti meningkatkan kompatibilitas dan sifat termomekanik dengan komposisi optimum sebesar 15 phr.
......Natural rubber is an industry that has enormous potential to continue to be developed in Indonesia, with vehicle tires being one of its main products. Tire manufacture requires the addition of filler to provide good rigidity and strength properties. Oil palm empty fruit bunch (OPEFB) fiber fulfills the need for these properties while at the same time having the advantage in terms of its availability which is very abundant and has not been widely used. The process of joining rubber with fiber requires the addition of a coupling agent to overcome the differences in surface properties of the two. The coupling agent added is a latex-starch hybrid synthesized by the GDEP method whose parameters have been optimized in previous studies. The composition of the coupling agent used was fixed at 3 phr, while the composition of the OPEFB fiber was varied at 0, 5, 10, and 15 phr. This research was conducted to study the effect of variations in OPEFB fiber composition on the compatibility and thermomechanical properties of natural rubber composites and to determine the optimum OPEFB fiber composition for both. The tests carried out to help achieve the objectives of this research are Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy and Dynamic Mechanical Analysis (DMA). The results showed that the addition of OPEFB fiber composition was proven to increase compatibility and thermomechanical properties with an optimum composition of 15 phr."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Sulistyorini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kinerja sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), kendala yang dihadapi oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam melakukan sertifikasi serta upayaupaya yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kinerja layanan sertifikasi ISPO. Penelitian ini merupakan penelitian campuran (mix method) dengan menggunakan metode sequensial explanatory. Teknik pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner tertutup dengan skala likert dan kuesioner terbuka, sedangkan penelitian kualitatif menggunakan wawancara mendalam (indepth interview) dan terstruktur. Selain itu, peneliti juga melakukan studi pustaka, dan observasi.
Untuk penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan pendekatan lima dimensi pengukuran kepuasan pelayanan pelanggan yakni dimensi berwujud (tangible), keandalan (reliability), kecepatan (responsiveness), kepastian (assurance) dan keempatian (emphty). Unit analisis dalam penelitian ini adalah personalia yang bertanggungjawab dalam sertifikasi ISPO pada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menerima sertifikat ISPO, serta personalia yang bertanggungjawab dalam sertifikasi pada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum melakukan upaya sertifikasi ISPO. Jumlah unit analisis pada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menerima sertifikat ISPO adalah tiga puluh Sembilan (39) orang yang mewakili perusahaan, dan lima puluh empat (54) orang personalia yang bertanggungjawab dalam sertifikasi dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum melakukan upaya sertifikasi ISPO. Teknik analisis data menggunakan analisis Important Performance Analysis (IPA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menerima sertifikat ISPO terhadap kinerja pelayanan sertifikasi ISPO menunjukkan puas, dengan nilai tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja lima dimensi pelayanan sebesar 80,72%. Kendala yang dihadapi oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum melakukan upaya sertifikasi ISPO antara lain masalah legalitas kebun (Hak Guna Usaha/HGU dan perizinan), sumber daya manusia dan teknis operasional. Upayaupaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pelayanan sertifikasi ISPO antara lain melakukan perbaikan aspek organisasi dan sumber daya manusia, mencari solusi atas hal-hal yang selama ini menjadi kendala dalam sertifikasi antara lain mempercepat proses pengurusan HGU dan redesain kawasan, serta mempertegas regulasi dalam keorganisasian ISPO.
......
This study aims to determine the level of important and performance certification of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), the constraints faced by oil palm plantation companies in conducting certification and efforts that can be done to improve the performance of ISPO certification services. This research is mix study, using sequential explanatory method. Quantitative data collection techniques through a closed questionnaire with Likert scale and open questionnaire, where as qualitative research using structure depth interview. In addition, the researchers also conducted literature study and observation.
For the quantitative study, researchers used the five dimensions of satisfaction measurement services the tangible dimension (tangible), reliability (reliability), speed (responsiveness), certainty (assurance) and emphaty (emphty). The unit of analysis in this study is that the personnel responsible for ISPO certification on oil palm plantation companies that have received the certificate of ISPO, and personnel who are responsible for the certification of oil palm plantation companies that have not made the effort ISPO certification. The number of units of analysis on oil palm plantation companies that have received the certificate of ISPO are 39 people who represent the company, and 54 personnel who are responsible for the certification of oil palm plantation companies that have not made the effort ISPO certification. Data were analyzed using analysis of Important Performance Analysis (IPA).
The results showed that the level of satisfaction of palm oil plantation companies that have received ISPO certificate against certification service performance ISPO show satisfied, with the value of the degree of correspondence between the important and the performance of the five dimensions of service amounted to 80.72%. Constraints faced by palm oil plantation companies who have made efforts ISPO certification, among others, the legality of the garden (HGU and licensing), human resources and technical operational. Efforts can be made to improve service performance ISPO certification among others make improvements and organizational aspects of human resources, find solutions for things that become obstacles in the certification include speeding up the process to obtain the concession and redesigning the area, as well as reinforce the regulation in ISPO organization."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Ivansius
"Penentuan rute pengangkutan dan penjadwalan yang efektif dan efisien serta sistem transportasi yang tepat mempunyai peranan yang penting dalam penghematan biaya logistik perusahaan. Di perkebunan kelapa sawit sistem transportasi pengangkutan panen kelapa sawit harus direncanakan dengan baik dalam upaya mengoptimalkan waktu dan minimasi biaya transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model untuk pengangkutan kelapa panen kelapa sawit dengan model permasalahan VRP (Vehicle Requirment Planning) untuk menentukan dan mendapatkan rute terbaik dengan fungsi objektif minimasi total jarak tempuh. Hasil penelitian ini adalah mendapat model yang efektif dan dapat digunakan sebagai analisa bagi pengambil keputusan dalam perencanaan panen kelapa sawit.

Determination of routes and scheduling delivery of effective and efficient and appropriate transport system plays and important role in optimizing logistic cost of company. In Palm oil plantations transport system should be planned well to achieve transportation time and cost minimization. Scope of this study is develop model for transport of palm oil fresh fruit bunch with VRP (Vehicle Requirement Planning) model to determine and get best route with objective function is minimize the total mileage. Result of this study is to obtain an ideal model and can be used as an analysis for decision makers for planning of palm oil harvesting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Minyak kelapa sawit yang diperoleh dari CPO (Crude Palm Oil) adalah minyak nabati yang memiliki potensi untuk dijadikan minyak lumas, karena secara alami minyak nabati memiliki gugus fungsi yang dapat menempel pada permukaan dan berfungsi mencegah kontak langsung, melindungi permukaan, mengurangi keausan, dan friksi antara dua permukaan logam yang saling bergerak. Namun, pemakaian minyak nabati sebagai pelumas untuk mesin-mesin modern tidak bisa dilakukan karena mudah tebentuk resin dan deposit yang akan rnenyebabkan penyumbatan. Resin dan deposit ini terbentuk karena minyak nabati mempunyai banyak ikatan rangkap karbon yang mudah teroksidasi dalam struktur molekulnya.
Pada penelitian ini, minyak kelapa sawit akan diolah melalui tahapan proses kimia sehingga menjadi senyawa yang memiliki sifat ketahanan oksidasi lebih baik agar cocok dipakai sebagai bahan pelumas. Minyak kelapa sawit akan menjalani proses transesterifikasi menggunakan metanol dengan katalis menjadi POME (Paim Oil Methyl Ester) Ialu dilakukan proses epoksidasi untuk menghilangkan ikatan C=C, menjadi gugus oksirana menggunakan oksidator hidrogen peroksida (HQOZ) dan katalis.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai reaksi epoksidasi, diketahui bahwa produk dari reaksi (EPOME) tersebut mempunyai ketahanan oksidasi yang lebih baik. Dimana EPOME yang terbentuk adalah EPOMEdiol, karena epoksida yang terbentuk akan bereaksi dengan air unluk membentuk diol.
Gugus oksirana yang terbentuk dalam reaksi ini cukup reaktif dan dapat mengalami reaksi pembukaan cincin. Sebagai tahap selanjutnya, ester terepoksidasi tersebut akan clireaksikan dengan gliserol dan produk yang diharapkan adalah hidrokarbon jenuh multi gugus fungsi (ester, eter, hidroksida). Reaksi pembukaan cincin akan menghasilkan EPOME gliserol yang mempunyai densitas dan viskositas yang lebih tinggi dibandingkan POME. munculnya puncak absorbansi pada gugus C-OH, serta ketahanan oksidasi yang lebih baik dengan berkurangnya ikalan rangkap dalam struktur molekulnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Zafira
"Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Walaupun memiliki produksi minyak kelapa sawit yang melimpah, alokasi produksi minyak kelapa sawit untuk kebutuhan adopsi biodiesel Indonesia cenderung terus meningkat dan diprediksi dapat mendominasi alokasi minyak kelapa sawit untuk sektor lainnya. Meningkatnya alokasi dan kebutuhan CPO untuk biodiesel memicu perdebatan food vs. fuel yang dampaknya dikaji dari aspek berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain itu, pemerintah telah berupaya untuk mengaplikasikan berbagai kebijakan seperti pembatasan ekspor produk berbasis minyak sawit guna meningkatkan alokasi minyak kelapa sawit untuk kebutuhan domestik agar harga minyak goreng sawit dapat turun dan stabil. Namun, kebijakan yang telah diberlakukan menuai banyak pro dan kontra dari berbagai aktor yang ada dalam industri kelapa sawit. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya evaluasi lebih lanjut terkait efek jangka panjang dari kebijakan yang berlaku di industri kelapa sawit Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode model- based policymaking guna membangun berbagai skenario kombinasi kebijakan atau faktor eksternal lainnya yang memiliki dampak signifikan terhadap industri kelapa sawit dan menganalisis dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi hijau Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah implikasi kebijakan CPO yang paling tepat dalam menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi dan menjaga keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia.
......Indonesia, as the world's largest producer of palm oil, faces the challenge of allocating its abundant palm oil production between various sectors. The increasing allocation and demand for crude palm oil (CPO) for biodiesel adoption in Indonesia have sparked debates regarding the food vs. fuel dilemma, which is assessed from the perspectives of sustainability: economic, social, and environmental. Furthermore, the government has implemented policies such as export restrictions on palm oil-based products to increase the allocation of palm oil for domestic needs, aiming to stabilize and lower the price of palm oil cooking oil. However, these policies have garnered both support and opposition from various stakeholders in the palm oil industry. Therefore, a comprehensive evaluation is needed to examine the long-term effects of policies in the Indonesian palm oil industry. This research adopts the model-based policymaking approach to construct various policy scenarios and analyze their impacts on Indonesia's green economic growth. The findings of this study will provide policy implications to address potential scenarios and ensure the sustainability of Indonesia's economy, social, and environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Jabar
"Sertifikasi berkelanjutan menjadi hal yang penting dalam sektor perkebunan kelapa sawit Indonesia, mengingat permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh perkebunan kelapa sawit. Dalam hal ini, terdapat dua macam sertifikasi berkelanjutan, yaitu RSPO dan ISPO yang mana memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Skripsi ini membahas mengenai kedudukan sertifikasi tersebut, serta menentukan sertifikasi mana yang lebih baik diterapkan dalam sektor perkebunan kelapa sawit Indonesia. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk yuridis normatif, dengan tipe deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sertifikasi RSPO merupakan bentuk standarisasi dalam perdagangan internasional yang bersifat voluntary, sedangkan sertifikasi ISPO merupakan peraturan teknis berdasarkan peraturan perundang-undagnan yang wajib dipatuhi. Kedua sertifikasi berdiri sendiri, serta tidak menggantikan kedudukan sertifikasi lainnya. Dalam penerapannya, sertifikasi RSPO memiliki persyaratan yang lebih kompleks dalam melindungi lingkungan dan sosial dibandingkan sertifikasi ISPO, serta telah diakui oleh Uni Eropa untuk melakukan
impor produk kelapa sawit. Oleh karenanya, apabila produk kelapa sawit Indonesia akan diperdagangkan secara internasional, maka sertifikasi RSPO lebih baik diterapkan dalam sektor perkebunan kelapa sawit Indonesia.
Sustainable certification holds a pivotal role in Indonesian palm oil plantations sector, given the problems posed by palm oil plantations. Currently, there are two types of ongoing certification, namely RSPO and ISPO, which have their respective advantages and disadvantages. This thesis discusses the status of these certifications, and determines which certification is better to be implemented in Indonesian oil palm plantations sector. This thesis was conducted in the form of juridical normative, with descriptive type and qualitative approach. The result of
this study indicates that RSPO certification is a form of standardization in international trade in which compliance is not mandatory, while ISPO certification is a technical regulation based on Indonesian laws in which compliance is mandatory. Both certifications are stand-alone, and do not replace the position of other certifications. In its application, the requirements of RSPO certification is a lot more complex than ISPO certification in regards to protecting the environment
and social, and has been recognized by the European Union for the importation of palm oil products. Therefore, if Indonesian palm oil products are to be traded internationally, RSPO certification is better to be implemented in Indonesian palm oil plantations sector."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library