Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Dukungan berbagai pihak meliputi perubahan perilaku masyarakat dan pemberdayakan masyarakat sangat diharapkan untuk penanggulangan tuberkulosis (TB). Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ?Aisyiyah Provinsi Lampung terpanggil untuk bergerak bersama dalam program penanggu- langan penyakit TB agar keberhasilan penanggulangan TB dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan mengetahui berbagai faktor yang berhubungan de- ngan perilaku kader dalam menemuan suspek TB di Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian dengan metode kuantitatif dan kualitatif ini menggu- nakan desain potong lintang, data primer dikumpulkan dari sampel 72 kader TB ?Aisyiyah Kabupaten Lampung Tengah. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dengan menggunakan metode kai kuadrat, dan multiva- riat dengan regresi logistik. Penelitian ini menemukan lima variabel yang meliputi pengetahuan, sikap, pelatihan, dukungan pemegang program dan motivasi yang mendukung perilaku penemuan suspek. Tiga variabel yang meliputi pendidikan, pendapatan dan pekerjaan tidak mendukung perilaku penemuan suspek. Untuk meningkatkan penemuan suspek TB disarankan untuk lebih meningkat dukungan pengelola program yang berkelanjutan.

The support of various parties, peoples behavior and empower communi- ties in the implementation of TB countermeasures highly expected by Muhammadiyah Central Executive and Aisyiyah Lampung Province omit to move together in a tuberculosis prevention program for successful TB con- trol can be achieved. This study aimed to determine the related factors of behavior cadres to detect suspected tuberculosis in Lampung districy mid- dle. The quantitative and qualitative with study design a cross sectional was conducted using primary data on samples 72 Aisyiyah tuberculosis cadres Lampung district middle. The statistical analyses were performed by chi- square and logistic regression. The study results showed a significant five variable (support program managers, knowledge of cadre, motivation of cadre, attitude of cadre, training cadre) with the discovery suspected tuber- culosis cases in Lampung Province. Logistic regression analysis found a good support program holders associated with the case of suspected tuberculosis. Program holders support is the most dominant factor of the dis- covery of suspected tuberculosis cases. Therefore the need for tangible support over again that the findings by the cadre suspected tuberculosis in- creased.
Lampung: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pringsewu Lampung, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yayi Suryo Prabandari
Abstrak :
Di Indonesia, sejak lebih dari dua dekade, terjadi transisi epidemiologi. Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) meningkat menggeser penyakit menular. Sejak tahun 2004, tiga perilaku hidup bersih sehat (PHBS) terkait PTM, yang meliputi tidak merokok, aktivitas fisik, konsumsi tinggi serat belum memenuhi target. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggalian riwayat dan nasihat gaya hidup sehat yang dilaporkan oleh pasien dan dok- ter. Penelitian dilakukan dengan rancangan potong lintang pada 57 dokter dan 251 pasien puskesmas. Data dikumpulkan dengan kuesioner terstruk- tur dan wawancara di empat puskesmas di Kota Yogyakarta dan delapan puskesmas di Kabupaten Sleman mulai September 2011 sampai dengan Januari 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak dokter yang memberikan nasihat tentang gaya hidup sehat daripada menanyakan- nya. Dokter lebih sering melakukan penggalian riwayat dan nasihat tentang kebiasaan merokok daripada tentang olah raga dan pola makan. Penggalian riwayat dan nasihat yang dilaporkan oleh dokter dan pasien berbeda. Menurut pasien, dokter seharusnya bertanya dan memberi nasi- hat gaya hidup sehat. Karakteristik dokter tidak berhubungan dengan peng- galian riwayat dan nasihat gaya hidup sehat yang dilakukan. Penggalian riwayat tentang hidup sehat menjadi prediktor kuat dalam memberikan nasi- hat untuk melakukan gaya hidup sehat.

Epidemiological transition has been occurred in Indonesia in the last two decades. The increasing prevalence of non communicable disease (NCD) has shifted the communicable disease. This pattern has been predicted since the 2004. National health survey reported that the Indonesian? clean and healthy behavior (PHBS) related to NCD, namely, not smoking, exer- cise and high fiber diet were still far from the target. The role of physician, particularly primary health care is crucial to overcome those health prob- lems. This cross sectional study aimed to assess history taking and advice on healthy life style reported by patient and physician. Participants were 57 physicians and 251 patients of primary health care (Puskesmas). Data were collected by structured questionnaires and interviews at 4 Puskesmas in Yogyakarta City and at 8 Puskesmas in Sleman District, started between September 2011 and January 2012. The results showed that physicians more carried out health advice on healthy life style than ask about them. Patients and physicians reported differently in the history taking and advice on healthy life style. Physician was more asking and advice about smoking habits than exercise and high fiber diet. Characteristics of physicians did not correlate with history taking and advice of healthy lifestyle. History taking of healthy life style was a strong predictor to conduct advice on healthy life style.
Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Destriatania
Abstrak :
Partisipasi ayah pada pola pemberian makan bayi harus dipersiapkan dengan baik sehingga mendukung ibu untuk menyusui. Penelitian ini bertu- juan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ayah ter- hadap praktik pemberian ASI eksklusif. Sampel dalam penelitian ini adalah 536 pasangan suami istri yang mempunyai bayi usia 0 _ 6 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Desain yang digunakan adalah potong lintang dan analisis data menggunakan kai kuadrat dan regresi logistik. Rata-rata pemberian ASI eksklusif pada saat wawancara adalah 29,1%. Sekitar 83,6% dan 59,1% ayah mempunyai pengetahuan rendah tentang manajemen laktasi prenatal dan postnatal, tetapi 89,6% dan 61,9% ayah menunjukkan sikap positif terhadap praktik menyusui ketika masa kehamilan dan menyusui. Dukungan ayah terhadap praktik menyusui justru rendah pada saat persalinan (37,3%). Sikap ayah selama masa menyusui (nilai p < 0,05; OR = 1,623; 95%CI = 1,086 _ 2,425) merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi praktik pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol faktor lainnya dalam analisis regresi logistik. Pengetahuan yang baik dan sikap yang positif diketahui sebagai faktor penting dalam keberhasilan praktik pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan kebutuhan keterlibatan ayah dalam berbagai program promosi praktik menyusui.

Fathers participation in the decision making of infant feeding method have to be well prepared so that they can support mothers to breastfeed. The ob- jective of the paper is to analyze the relationship between knowledge and attitude of the fathers on exclusive breastfeeding practice. Couples whose baby aged 0 _ 6 months were recruited in this study. Structured question- naire was used to collect the data. The study design was cross sectional in which chi square and logistic regression analyses were used for the statis- tical tests. The prevalence of exclusive breastfeeding at time of interview was 29.1%. Around 83.6% and 59.1% of fathers had low level of knowledge on prenatal and postnatal lactation management but 89.6% and 61.9% had positive attitude toward breastfeeding. Only 37.3% fathers showed positive attitude about breastfeeding during labor. Attitude of fathers during nursing period was a dominant factor associated with exclusive breastfeeding (p value < 0.05; OR = 1.623; 95% CI = 1.086 _ 2.425) after controlling for other factors in the logistic regression analysis. Good knowledge and posi- tive attitude were known as important factors for successful exclusive breastfeeding practice. This indicates a need of breastfeeding education for fathers.
Universitas Sriwijaya Palembang, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Setyowati
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Hendra
Abstrak :
Pencahayaan di perpustakaan merupakan aspek penting dalam me- nunjang aktivitas mahasiswa dan pegawai. Kondisi pencahayaan yang tidak memenuhi standar dapat mengganggu aktivitas dan menyebabkan keluhan kesehatan khususnya kelelahan mata. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian tingkat pencahayaan di ruang perpustakaan yang ada di lingkungan UI. Penelitian ini menggunakan desain evaluasi dengan membandingkan hasil pengukuran dengan standar serta melakukan anali- sis terhadap kondisi lingkungan, respons subjektif pengguna, dan keluhan kelelahan mata. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian penca- hayaan di perpustakaan berkisar antara 0% sampai 100%. Sebagian besar pencahayaan mempunyai tingkat kesesuaian antara 30% sampai 60%. Kondisi ini disebabkan oleh distribusi pencahayaan yang kurang baik kare- na banyak lampu yang mati, intensitas yang rendah, tata letak peralatan yang kurang baik, serta warna ruangan yang agak gelap. Di samping itu, terdapat perpustakaan yang mempunyai pencahayaan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan silau, mengganggu aktivitas, dan menyebabkan keluhan kelelahan mata. Kelelahan mata yang umum dirasakan oleh ma- hasiswa dan pegawai adalah mata selalu terasa mengantuk dan tegang pa- da daerah leher dan bahu. Umumnya keluhan yang dirasakan selama melakukan aktivitas tersebut mengindikasikan tingkat pencahayaan di per- pustakaan harus segera dibenahi agar sesuai dengan standar dan mem- perkecil risiko kelelahan mata.

employees activity. Lighting conditions that do not meet the standard can disrupt activity and cause eye fatigue. This study aimed to determine the suitability level of lighting in library of UI. This study performed evalua- tion design by comparing results with standard and an analysis of environ- mental conditions, subjective response, and eye fatigue. Results showed the level of suitability of lighting in the library ranged from 0% to 100%. Most of the illumination has a level of suitability from 30% to 60%. This condition is caused by poor lighting distribution because some lamps are not lit, low intensity, poor layout of equipment, and slightly darker color of the room. Besides, there are libraries that have a very high lighting causing glare, dis- turbing activity, and cause eye fatigue. Common eye fatigue felt by stu- dents and employees is sleepy eyes and pain in the neck and shoulders. Complaints generally felt during activity. This indicates that the level of lighting in the library must be immediately corrected to meet standard and minimize the risk of eye fatigue.
Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Tias Endarti
Abstrak :
Program Jaminan Persalinan (Jampersal) dirancang untuk meningkatkan akses ibu hamil pada fasilitas pelayanan kesehatan yang pada gilirannya berkontribusi terhadap penurunan kematian ibu. Artikel ini bertujuan menilai cakupan Jampersal di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu profil kesehatan dan laporan kesehatan ibu dan anak (KIA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2011. Cakupan Program Jaminan Persalinan yang meliputi pelayanan antenatal care (ANC), persalinan, dan pascapersalinan berada pada kisaran 2,67% - 12,56%, dengan cakupan tertinggi pelayanan persalinan (12,56%). Berdasarkan uji analysis of variance (ANOVA) ditemukan perbedaan yang bermakna antara cakupan di wilayah pembangunan barat (25,05%), tengah (9,43%), dan timur (11,08%) (nilai p = 0,012). Uji multiple comparison menunjukkan perbedaan rata-rata cakupan Jaminan Persalinan di wilayah barat dan wilayah tengah yang bermakna (p = 0,011; IK 95% = 3,12 ? 29,60). Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh perbedaan intensitas sosialisasi program oleh petugas kesehatan dan elemen masyarakat. Sosialisasi meningkatkan pengenalan sasaran terhadap program tersebut, khususnya kelompok miskin. Perbedaan cakupan Jampersal dapat juga disebabkan oleh perbedaan cakupan jaminan kesehatan yang lain. Masyarakat yang sudah mempunyai jaminan kesehatan menjadi tidak berhak untuk mengikuti program Jampersal. Direkomendasikan untuk melakukan sosialisasi Jampersal yang difokuskan pada kelompok sasaran kategori miskin yang belum mempunyai jaminan kesehatan. ......Delivery insurance (Jampersal) was designed to increase pregnant woman to access health care fasility that contributed to reduce maternal death. The study aimed to describe Jampersal coverage for delivery. It utilized Bogor District health profile and maternal and child health report 2011. Coverage of Jampersal was about 2,67 - 12,56%, for antenatal care, delivery care, and postnatal care, the highest coverage was for delivery (12,56%). Analysis of variance test showed the significance among the coverage in west (25,05%), central (9,43%), and east (11,08%) area (p = 0,012). Multiple comparison analysis then showed that difference coverage was significance between west and central area (p = 0,011; 95% CI = 3,12 - 29,60). Different coverage might be associated with the intensity of Jampersal promotion done by both health workers and communities. Promotion will be essential for the success of program due to its abili ty to increase the community recognition, particularly for lower socioeconomic group, to Jampersal. It also might be influenced by discrepancy of other health insurances coverage. Those who already had health insurance would not be eligible for Jampersal. It is recommended to increase the Jampersal promotion focused to the poor groups that have not been covered by any other health insurance.
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan MH Thamrin Jakarta Timur, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
Abstrak :
Keberhasilan metode amenore laktasi yang merupakan metode kontrasepsi efektif wanita menyusui tergantung pada pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif. Konseling postpartum diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang metode kontrasepsi postpartum. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan konseling postpartum dan penerapan metode kontrasepsi amenore laktasi setelah mengendalikan pengaruh variabel paritas, status pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan keluarga. Penelitian observasional ini menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 7 ? 12 bulan dan memberikan ASI eksklusif. Hubungan antara variabel penelitian dianalisis dengan regresi logistik multivariat dengan chi square, kekuatan hubungan dihitung dengan rasio prevalens dan 95% convidence interval odds ratio. Ditemukan hubungan yang bermakna antara konseling postpartum dengan penerapan kontrasepsi metode amenore laktasi setelah mengontrol variabel paritas, status pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan keluarga. Konseling tersebut berkontribusi sekitar 24% pada penerapan kontrasepsi metode amenore laktasi. Responden mendapatkan konseling dan dukungan petugas kesehatan tentang ASI eksklusif, tetapi kontrasepsi dengan metode amenore laktasi belum disampaikan.
Lactation amenorrheal method (LAM) is an effective contraception method for women that give exclusive breastfeeding. Postpartum counseling is important in order to improve knowledge about LAM as postpartum contraception method. The objective of this research is to measure the relationship between postpartum counseling and lactation amenorrheal method after being controlled parity, work status, health care staff support, and family support. This observational research using cross sectional design with quantitative and qualitative approach. Subject of the study were mother who has 7 ? 12 months infant breasfeeded exclusively. Association among variables were analyzed using chi square, strength association was measured using prevalence ratio of 95% convidence interval odds ratio. Multivariate analysis used logistic regression technique. The result of logistic regression analysis showed there was significant association between postpartum counseling and LAM contraception with the control of variables of parity, occupational status, health staff support and the family that contributed 24% in the implementation of LAM contraception. The result of indepth interview showed that postpartum mother got counseling and support from health staff about exsclusive breastfeeding and is not knowledge about LAM as postpartum contraception method.
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Kedokteran, Program Studi Diploma IV Kebidanan, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Oedojo Soedirham
Abstrak :
Kota Sehat merupakan proyek World Health Organization (WHO) yang diluncurkan pada pertengahan tahun 1980-an dengan mengambil tempat untuk yang pertama kali adalah kota-kota di Eropa. Konsep Kota Sehat adalah konsep lama sekaligus baru. ?Lama? berarti telah lama manusia berusaha untuk membuat kota lebih sehat sejak awal peradaban perkotaan (urban civilization). ?Baru? dalam manifestasinya sebagai satu sarana uta- ma promosi kesehatan ? kesehatan masyarakat baru (new public health) ? dalam pencarian Sehat untuk Semua (Health for All). Hal tersebut dipan- dang sebagai ?a means of legitimizing, nurturing, and supporting the process of community empowerment?. Artikel ini mengulas Kota Sehat dalam konteks sustainable communities.

Healthy City is a World Health Organization (WHO) project that launched in mid 1980s with cities at Europe as first attempts. The Healthy City concept is old and new. ?Old? means that since the early urban civilization, human- being striving for better and healthier places to live. ?New? means that it?s one primary manifestation for health promotion ? new public health ? in seeking ?Health for All?. This is seen as ?a means of legitimizing, nurturing, and supporting the process of community empowerment?. The paper re- viewed Healthy City in sustainable communities context.
Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Guspianto
Abstrak :
Upaya menurunkan kematian ibu menjadi prioritas utama program pem- bangunan kesehatan nasional. Pelayanan antenatal care (ANC) menjadi bagian dari ?Empat Pilar Safe Motherhood? sebagai kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI). Kualitas layanan ANC dari aspek kinerja bidan di desa diukur antara lain dengan parameter tingkat kepatuhan terhadap standar ANC dalam mem- berikan kepuasan kepada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk menge- tahui berbagai faktor yang berhubungan dengan kepatuhan bidan di desa terhadap standar ANC. Desain penelitian cross sectional ini menggunakan data sekunder Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi dengan sampel 165 bidan di desa. Penelitian ini menemukan tingkat kepatuhan bidan di de- sa terhadap standar ANC masih di bawah standar minimal sekitar 74,28%. Berbagai faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan bidan di desa ter- hadap standar ANC adalah supervisi, pengetahuan, dan komitmen organi- sasi. Supervisi merupakan faktor yang paling dominan dan faktor penge- tahuan merupakan perancu hubungan faktor supervisi dan komitmen or- ganisasi dengan tingkat kepatuhan terhadap standar ANC. Disarankan un- tuk melaksanakan upaya supervisi secara kontinu dan komprehensif di- awali dari pengukuran tingkat kepatuhan, mengidentifikasi permasalahan, melakukan upaya perbaikan, dan memberikan umpan balik sehingga mutu pelayanan kesehatan khususnya ANC dapat terus ditingkatkan.

Efforts to reduce maternal mortality is national health development program priority. Antenatal care (ANC) became part of the ?Four Pillars of Safe Motherhood? as a policy of the Ministry of Health to accelerate the reducing of maternal mortality rate (MMR). The quality of ANC in terms of perfor- mance of services are measured by village midwives compliance towards the ANC standards in giving satisfaction to pregnant women. This study aimed at identifyng factors that influenced compliance rate of village mid- wifes towards ANC standards. This is a cross sectional study using se- condary data from District Health Office Muaro Jambi, using 165 village mid- wifes as sample. This study found that compliance rate of village midwifes is still below the minimum ANC standard, 74,28%. This study proved that factors that influence compliance of village midwifes to ANC standards are supervision, knowledge, and organizational commitment. Supervision is the most dominant factor and knowledge is the confounder factor in the rela- tionship between supervision and organizational commitment to compli- ance towards ANC standards. It is recommended to carry out continuously and comprehensive supervision by measuring compliance, identify prob- lems, make improvements, and provide feedback so that quality of health care especially ANC could continously improved.
Bidang Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Gede Djestawana
Abstrak :
Puskesmas harus mampu cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan dengan konsekuensi organisasi memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan kemampuan unik. Untuk mewujudkan hal terse- but, puskesmas harus berorientasi pada pembentukan kualitas sumber daya manusia yang mampu menjawab tuntutan perubahan. Tujuan dari pe- nelitian adalah membuktikan pengaruh pengembangan organisasi, kepe- mimpinan, serta pengembangan karir secara parsial dan simultan terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai Puskesmas Kota Denpasar. Penelitian dilakukan pada pegawai di 10 Puskesmas Kota Denpasar menggunakan 3 tahap teknis analisis multivariat dengan metode confirmatory factor analy- sis yang dilakukan dengan mengurangi satu demi satu indikator penyusun suatu variabel hingga tercapai suatu model pendugaan yang memenuhi persyaratan menggunakan program aplikasi structural equation model (SEM) berupa analysis of moment structures (AMOS). Berdasarkan model persamaan 1 terbukti bahwa hipotesis yang menyatakan pengembangan organisasi, kepemimpinan, serta pengembangan karir secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (nilai p < 0,05). Berdasarkan model persamaan 2, pengembangan organisasi, kepemimpin- an, pengembangan karir, serta kepuasan kerja secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (nilai p < 0,05).

Puskesmas should be able to quickly respond to costumer need with the consequences of human resource organizations require the expertise and unique capabilities. So, puskesmas should be oriented to the formation of human resources capable of answering the demands of change. The aims of the research to find out the implication of organizational development, leadership, career development, both partially and simultaneously towards work satisfaction and work performance of personnel in Puskesmas in Denpasar City. This research involved personnels of 10 Puskesmas in Denpasar City: The research takes total population number as the sample and total 324 people were involved in this research. Data analysis technique was carried out in 3 phases; univariat, bivariat dan multivariat analysis. Univariat analysis was carried out with backward confirmatory factor analy- sis, while bivariat analysis was carried out with canonical correlation tech- nique, and multivariat analysis was carried out with structural equation mo- del (SEM). The analysis used computer program od SEM application: analy- sis of moment structures (AMOS). The research results as follows; accord- ing to equation 1, it is proved that hypothesis stating that organizational de- velopment, leadership and career development, both partially and simul- taneously, influences on work satisfaction significantly (p value < 0,05). Organizational development, leadership, career development and work sa- tisfaction, both partially and simultaneously, influence work performance significantly (p value < 0,05).
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Usada Bali, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>