Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisnawati Bantas
"Sindrom Metabolik (SM) merupakan faktor risiko penting penyakit kardio-
vaskuler yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Perbedaan
gender pada SM berkontribusi terhadap perbedaan gender pada penyakit kar-
diovaskuler. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan risiko SM
berdasarkan gender di perkotaan Indonesia menggunakan data Riset
Kesehatan Dasar 2007 dan menggunakan rancangan penelitian potong lintang.
Populasi penelitian terdiri dari 13.262 orang pria dan wanita yang tidak hamil
berusia lebih dari 15 tahun yang bermukim di daerah perkotaan. Variabel
penelitian meliputi variabel dependen sindrom metabolik. Variabel independen
utama adalah gender dan variabel kovariat yang lain adalah level 1 (umur, sta-
tus perkawinan, pendidikan, stres, merokok, dan aktivitas fisik), level 2 (penda-
patan keluarga, konsumsi energi rumah tangga, konsumsi protein rumah tang-
ga, konsumsi serat rumah tangga, anggota rumah tangga, dan balita dalam
rumah tangga), dan level 3 (provinsi, status urban, dan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)). Analisis dilakukan dengan multilevel regresi logistik. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa prevalensi SM adalah 17,5 %, prevalensi pada
wanita (21,3%) lebih tinggi daripada pria (12,9%). Risiko sindrom metabolik
berdasarkan gender bergantung pada status umur, pendidikan, dan perkawinan
dari individu. Variasi kejadian SM berdasarkan pendapatan keluarga kecil (nilai
MOR 1,21) dan variasi kejadian SM berdasarkan provinsi juga kecil (nilai MOR
1,18).
Metabolic Syndrome (MS) is an important factor for Cardiovascular
Disease (CVD). One of the main causes of death in Indonesia is CVD. Gender
differences in MS may contribute the gender differences in CVD. This study
aimed to examine the prevalence and MS risk by gender in the urban popula-
tion of Indonesia using Riskesdas 2007 data and cross-sectional design study.
Population of study consisted of 13,262 men and non pregnant women over 15
years old lived in urban area. Variables included in this study are MS as the de-
pendent variable and gender as the main independent variable. The covariate
variables consisted of: level 1 variables (age, marital status, education, stress,
smoking, and physical activity), level 2 (family outcome, household energy con-
sumption, protein consumption, fiber consumption, members, and toddler un-
der 5 years), level 3 (province, urban status, and human development index).
Multilevel logistic regression used in data analysis. Result showed that preva-
lence of MS was 17,5%, on women (21.3%) was higher than men (12.9%). The
risk of MS by gender was depent on age, educational level, and marital status
of individual. The variation of MS occurrence among the family incomes was
small (MOR 1.21), and the variation of MS occurrence among the provinces was
also small (MOR 1.18)."
Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Idral Purnakarya
"Demensia Alzheimer menempati urutan kesembilan penyebab kematian
di Amerika Serikat. Demensia adalah kondisi yang sering dialami yang
berhubungan dengan berbagai faktor dan gaya hidup terutama diet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan defisiensi asupan ri-
boflavin (vitamin B12) dengan demensia pada usia lanjut (usila).
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan
pada bulan September 2007 sampai dengan Januari 2008. Sampel
penelitian adalah 141 lansia berumur lebih dari sama dengan 60 tahun
yang diambil secara purposive sampling. Demensia diukur menggunakan
kuesioner MMSE (≤ 24, skor maksimum 30) dan asupan riboflavin diukur
menggunakan form Semi Quantitative ? FFQ. Penelitian ini memperli-
hatkan bahwa 47,5% usila mengalami demensia. Hasil uji statistik me-
nunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur, tingkat
pendidikan, dan asupan riboflavin dengan kejadian demensia pada usila
(nilai p < 0,05).
Dementia Alzheimer?s was ranked the ninth leading cause of death in The
United States. Dementia can not be avoided as related to several factors
and lifestyle especially the diet. The objective of this research is to know re-
lation the deficiency of riboflavine (vitamin B12) intake and incidence of de-
mentia at elderly. A cross-sectional study was conducted between
September 2007 and January 2008. The sample obtained was 141 elderly
which it was conducted to purposive sampling. Dementia was measured by
using questionnaire MMSE (≤ 24, maximum score was 30), and riboflavine
intake was measure by Semi Quantitative ? FFQ form. This study shows
that dementia in elderly was 47,5%. Statistical test showed that Statistical
test showed that incidence of dementia had significantly associated with
ages, level of education, and riboflavine intake (p value < 0,05)."
Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library