Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tita Mustikarini Ambarwati
"Pengelolaan sistem manajemen kinerja (Performance Management System) merupakan salah satu sistem yang diharapkan mampu membantu perusahaan dalam mengarahkan sumber daya yang dimiliki agar fokus pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui penerapan Sistem Manajemen Kinerja ini di harapkan PT SSX dapat mengambil beberapa manfaat antara lain meningkatkan daya saing kinerja organisasi secara komprehensif, memahami bersama tujuan organisasi sehingga dapat lebih fokus untuk mengerahkan sumberdaya yang ada demi pencapaian tujuan tersebut, membentuk suasana kerja yang lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kinerja karyawan serta perusahaan, mengarahkan kapasitas dan kompetensi organisasi atau karyawan pada upaya pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan dan disepakati.
Dalam implementasinya dengan menggunakan Tahap Perencanaan Kinerja, Coaching, dan Penilaian Kinerja. Dengan menggunakan proses SECI diharapkan perubahan sistem yang terjadi saat penerapan manajemen kinerja di PT SSX dapat terminimalisasi. Sehingga karyawan dapat menerima sistem yang akan diberlakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut, diharapkan hasil akhir Penilaian Kinerja masing-masing karyawan lebih obyektif. Kendala-kendala yang dihadapi karyawan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dapat teratasi sehingga masing-masing karyawan mampu menunjukan hasil kerja yang optimal guna meningkatkan performance perusahaan secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Mesfriati
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami implementasi kebijakan Anggaran Berbasis Kinerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM. Pendekatan dan teknik yang digunakan adalah analisa kualitatif untuk mengeksplorasi implementasi proses penganggaran Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM secara keseluruhan. Hasil penelitiannya bahwa proses penganggaran tersebut secara format dan teknis telah mengacu kepada undang-undang terbaru yaitu PP no. 21 tahun 2004), tetapi idealnya Anggaran Berbasis Kinerja belum dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan Teori Edward bahwa pada Departemen Hukum dan HAM, pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja belum dapat terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya yang berkompeten dan minimnya pengetahuan kebijakan yang disebabkan faktor struktur birokrasi dan disposisi. Tetapi pola komunikasi yang dibangun cukup baik, faktor inilah terutama yang dapat mendukung terlaksananya proses penganggaran di Departemen Hukum dan HAM masih cukup baik. Ke depannya , agar kebijakan ini dapat diimplementasikan secara keseluruhan dan berkesinambungan perlu perbaikan lagi untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman terhadap Anggaran Berbasis Kinerja.

The main aim of this research is to understand the implementation performance budgeting at Department of Law and Human Rights in on the level of Sekretariat general. The approach and technique of qualitative analysis used to explore comprehensive meaning of implementation of Department of Law and Human Rights budgeting process. The result of this research are format and technical composition of department budgeting process have already referred to newest policy (PP no. 21 tahun 2004), but the idealism of performance budgeting is not yet achieved. According to Edward Theory, in the lack of competence human resources and less comprehensive knowledge in organization because bureaucratic structure and dispositions factors becomes of the cause. But communication pattern that built good enough, this factor especially that can support to execute budgeting process in Departement Hukum and HAM is still effective and efficiency. In the Future, a comprehensive and continuous implementation of this policy need to be to improve awareness and understanding on the performance budgeting."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26323
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhitia Lasfika
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai Sekretariat
Direktorat Jenderal Imigrasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Di samping itu, peneliti juga
melakukan wawancara dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dengan
menggunakan daftar pertanyaan seperti yang ada dalam kuesioner. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai kinerja menurut Ivancevich.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai Sekretariat Direktorat
Jenderal Imigrasi adalah baik.

ABSTRACT
This paper aims to describe the employee performance at Sekretariat
Direktorat Jenderal Imigrasi. The approach used in this research is quantitive
approach with survey method. In addition, the researchers also conducted interviews
with the head of Sub Division Officer using a list of questions such as those in the
questionnaire. The theory used in this research is the theory about the performance by
Ivancevich. These results indicate that the performance of employees of Sekretariat
Direktorat Jenderal Imigrasi is good."
2015
S60958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Puspita
"Dalam studi kasus Darby & Larkin, skema bonus adalah sebuah sistem manajemen kinerja perusahaan untuk menjaga dan memperbaiki performa perusahaan, mendukung penggunaan sumber daya manajemen yang efisien, memungkinkan otonomi, dan mempertahankan akuntabilitas serta menarik dan mempertahankan talent. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari skema bonus saat ini yang disebabkan oleh ketergantungan atas laba operasional sebagai satu-satunya indikator. Oleh sebab itu, bonus seharusnya dibuat kondisional terhadap bagaimana individu memenuhi target kinerja tertentu. Secara keseluruhan, Darby & Larkin seharusnya menerapkan Balanced Scorecard dengan mempertimbangkan hubungan sebab-akibat di antara metrik dan menggunakan metrik yang dapat diukur secara akurat.

In the case of Darby & Larkin, bonus schemes are an important performance measurement system to maintain and improve the firm’s overall performance, allowing efficient use of managerial resources, enabling autonomy while maintaining accountability and attract and retain talents. However, there are underlying issues with its current bonus scheme due to its sole reliance on operating profit as the indicator. Hence, bonus should have been made conditional on how individuals meet certain performance targets instead. Overall, in improving the firm’s current performance management system, Darby & Larkin should implement Balanced Scorecard that focuses on the cause-and-effect links among the metrics and to use metrics that are accurately measurable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library