Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Lizara Patriona Syafri
"Kepribadian terejawantahkan melalui banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah penggunaan kata. Penggunaan kata dinilai mampu merefleksikan kepribadian melalui tulisan terkait apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dialami. Sekarang ini, penggunaan kata dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dilihat melalui media sosial, salah satunya twitter. Hanya saja, twitter bersifat area publik dimana terdapat kontrol dari pengguna dalam menampilkan kata-kata yang dicantumkan status updates sehingga berpeluang adanya persentasi diri dalam dunia maya. Untuk itu, penelitian melihat perbedaan antara kepribadian Big Five Factor yang diukur melalui Big Five Inventory dengan analisa penggunaan kata pada status updates twitter. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepribadian antara hasil pengukuran BFI dengan kepribadian berdasarkan analisis penggunaan kata pada dimensi Openness, Conscientiousness, Extravertion, Agreeableness, dan Neuroticism.
Personality reflected through many things in everyday life, one of them is word use. Word use is considered able to reflect the personality through writing related what is thought, felt, and experienced. Today, word use in everyday life can also be seen through social media, one of them is twitter. However, twitter is a public area that have a control of user in displaying the words in status updates so that there is a chance of self-presentation in the virtual world. Therefor, the study look a difference between the Big Five Factor of personality as measured by the Big Five Inventory and analyzing word use in status updates twitter. The results show that there is a difference between the measurement results of BFI personality and personality analysis based on word use on Openness, Conscientiousness, Extravertion, Agreeableness, and Neuroticism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56257
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sartika Ria Febrina
"Perwujudnyataan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dapat dilihat dari maraknya penggunaan media sosial. Kemudahan akses terhadap media sosial saat ini menyediakan sarana keterhubungan tanpa batas. Hal ini berpotensi untuk menimbulkan penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama pada individu dengan fear of missing out FoMO untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain guna mengatasi kekhawatiran akan ketertinggalannya. Penggunaan media sosial berlebihan yang disertai dengan pelbagai masalah yang menyertai perilaku tersebut dikenal dengan istilah adiksi media sosial. Perspektif biopsikososial dari adiksi media sosial menunjukkan bahwa kerentanan individu terhadap adiksi media sosial dapat ditinjau dari predisposisi individu dan kebudayaan. Predisposisi individu ini dapat ditinjau melalui sifat kepribadian. Kerentanan individu terhadap FoMO juga dapat ditinjau dari karakteristik individu melalui penelusuran terhadap sifat kepribadian. Penelitian ini dilakukan untuk menelusuri hubungan antara sifat kepribadian, fear of missing out, dan adiksi media sosial pada penggunaan media sosial dalam konteks Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara FoMO dengan adiksi media sosial. Selain itu, sifat neuroticism dan conscientiousness secara signifikan berhubungan dengan adiksi media sosial. Sifat kepribadian neuroticism, extraversion, agreeableness, dan conscientiousness secara signifikan berhubungan dengan FoMO.
The manifestation of information and communication technology development can be seen in the rising usage of social media. Easy access to social media could give meaning to unlimited connectivity. It could potentially become an excessive use of social media, especially for those with fear of missing out FoMO, to connect themselves with others in order to overcome their fears. Excessive use of social media and problems that come with it, is known as social media addiction. Biopsychosocial perspective shows that individual proneness to social media addiction could be seen through individual predisposition and culture. Individual predisposition could also define individual proneness to FoMO. Thus, this study is conducted to explore the relationship between personality traits, FoMO, and social media addiction on social media usage in Indonesia. The results indicate that there is a significant relationship between FoMO with social media addiction. Personality traits of neuroticism and conscientiousness are significantly related to social media addiction. Personality traits of neuroticism, extraversion, agreeableness, and conscientiousness are significantly associated with FoMO."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yaseinya Mira Dewi
"Menghadapi persaingan pasar otomotif yang semakin ketat brand personality menjadi aspek yang esensial untuk membangun hubungan antara merek dengan konsumen potensialnya Peningkatan jumlah pengguna media sosial tertuma Instagram di Indonesia dimanfaatkan oleh pemasar sebagai alat untuk memasarkan produk ide maupun brand personality dari sebuah merek Melalui kegiatan pemasaran pada media sosial brand personality dibangun melalui konten yang memiliki asosiasi terhadap produk asosiasi terhadap korporat dan asosiasi terhadap pengguna Asosiasi terhadap pengguna yang menunjukan seperangkat karakteristik dari pengguna suatu produk di dalam sebuah iklan atau promosi terbukti menjadi faktor yang paling signifikan mempengaruhi terbentuknya brand personality Hayes 2008 Penggunaan model figur publik serta Key Opinion Leader dapat memperkuat terciptanya asosiasi terhadap pengguna pada benak target konsumen Berdasarkan temuan tersebut tulisan ini akan memaparkan bagaimana cara Mercedes Benz membangun brand personality melalui pemilihan serta penggunaan figur dan Key Opinion Leader untuk membangun asosiasi pengguna dari produknya melalui media sosial Instagram.
To survive the automotive market competition that critically increasing brand personality become an essential aspect to build an engagement between the brand and it's potential consumers The increasing number of social media user especially Instagram in Indonesia were utilized by the marketers to promote their products ideas or even brand personality Through social media marketing activities brand personality was built by contents that associated with the product corporate and the user itself Image of user user imagery that showing a set of characteristic from the user inside an advertisement or promotion proved to be the most significant factor to build brand personality Hayes 2008 The use of models public figures and key opinion leaders could help the brand creating the user imagery easily in consumer's perception Based on these findings this paper will elaborate how Mercedes Benz Indonesia build their brand personality through various choices of figure and key opinion leader that are utilized to create user imagery on social media Instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Febianca Heridani
"Sampo merupakan industri produk perawatan rambut di Indonesia yang sedang berkembang pesat Salah satu cara yang dilakukan untuk mendekati konsumen adalah membangun karakteristik merek brand personality. Dalam makalah ini penulis ingin menggambarkan preferensi konsumen terhadap produk perawatan rambut dalam perspektif pengalaman konsumen yang salah satunya dilatarbelakangi oleh brand personality. Penulisan makalah ini menggunakan studi kasus pada brand TRESemme Penulis melakukan analisa terhadap pengalaman konsumen mengenai karakteristik merek yang muncul dalam setiap aset dan bauran pemasaran TRESemme.
Hasil penulisan makalah ini menunjukan konsumen memiliki opini bahwa TRESemme adalah brand yang confident glamorous dan modern TRESemme dikategorikan ke dalam sophistication brand personality Brand personality tersebut juga mendasari konsumen dalam melakukan preferensi merek. Implikasi makalah ini bagi pelaku industri terutama dalam kategori produk perawatan rambut untuk membentuk dan mengelola brand personality guna membedakan diri dengan kompetitor dan menggiring konsumen untuk melakukan preferensi merek.
Shampoo is one of the industries in Indonesia that is growing rapidly One of the ways in which to approach the consumer is by building brand personality. In this paper author wanted to describe consumer preferences for hair care products in the perspective of the consumer experience one of which is motivated by brand personality. This paper uses case studies on brand TRESemme. Authors performed an analysis of consumer experiences on brand personality that appear in each asset and marketing mix owned by TRESemme. Results of of this paper showed that consumers perceived TRESemme as confident glamorous and modern brand TRESemme categorized into sophistication brand Brand personality also become the basic of consumers when determining brand preference. The implications of this paper for the industry especially in the category of hair care products is to shape and maintain their brand personality to make differences between competitors and lead consumers on making brand preference."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Enzo Hering Fahrezzy
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat, terutama di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini memiliki kesamaan, yaitu adanya segmentasi khusus untuk konten video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara karakteristik kepribadian, yang diukur dengan model HEXACO dan Narcissism, dengan motif penggunaan media sosial, serta affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut. Dengan pendekatan mixed-method, penelitian ini melibatkan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner dari Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Penelitian ini menemukan empat motif utama penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Analisis menggunakan metode PLS-SEM menunjukkan bahwa semua dimensi kepribadian terkait dengan setidaknya satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Temuan ini diharapkan dapat membantu pengembangan platform media sosial berbasis video pendek yang lebih personal dan sesuai dengan kepribadian pengguna, sehingga meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.
The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms that once had distinct characteristics now share a common feature: a dedicated segment for short video content, such as TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts. This study aims to investigate the relationship between personality traits, measured by the HEXACO model and Narcissism, with social media use motives and the affordances provided by these platforms. Using a mixed-method approach, this study involved 12 interview participants and 655 questionnaire respondents from Generation Z users of short video-based social media. The study identified four main social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Analysis using the PLS-SEM method showed that all personality dimensions are related to at least one motive for using short video-based social media. These findings are expected to assist in the development of short video-based social media platforms that are more personalized and aligned with users' personalities, thereby enhancing the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chalika Vanya Resya, autho
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat saat ini, khususnya di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini telah terdapat kesamaan, yaitu segmentasi khusus untuk menikmati konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts adalah contoh dari platform konten video pendek. Banyaknya variasi platform media sosial berbasis video pendek menimbulkan pertanyaan terkait mengapa orang-orang menggunakan platform yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kepribadian seseorang yang diukur dengan model HEXACO yang merupakan model kepribadian yang mencakup enam dimensi: Honesty-Humility; Emotionality; Extraversion; Agreeableness; Conscientiousness; Openness, dan Narcissism, motif untuk menggunakan media sosial, dan affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner. Subjek penelitian adalah Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Lalu, didapatkan empat konstruk motif penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kepribadian yang dibahas pada penelitian memiliki hubungan minimal ke satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Selain itu, semua motif penggunaan media sosial juga didukung dengan beberapa social media affordance yang dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat membantu mempercepat pengembangan platform media sosial berbasis video pendek dan menghasilkan fitur yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan platform media sosial yang lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna serta meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.
The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms, which once had distinct characteristics, now share a common feature: a dedicated segment for enjoying short video content. TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts are examples of short video content platforms. The variety of short video-based social media platforms raises questions about why people use different platforms. The aim of this study is to investigate how personality traits, measured by the HEXACO model (which includes six dimensions: Honesty-Humility, Emotionality, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, and Openness), plus narcissism, motives for using social media, and the affordances provided by these platforms are related and influence this usage. This study uses a mixed-method approach with 12 interview participants and 655 questionnaire respondents. The research subjects are Generation Z users of short video-based social media. The study identified four constructs of social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Data processing was conducted using the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM) method. The analysis results show that all personality traits discussed in the study are related to at least one motive for using short video-based social media. Additionally, all social media use motives are supported by several social media affordances discussed in this study. The findings of this research can help accelerate the development of short video-based social media platforms and produce features that can be personalized according to users' personalities. Therefore, this study can provide benefits for developing better social media platforms that meet users' needs and preferences and enhance the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Brasel Isnaen Fachturrahman
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat saat ini, khususnya di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini telah terdapat kesamaan, yaitu segmentasi khusus untuk menikmati konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts adalah contoh dari platform konten video pendek. Banyaknya variasi platform media sosial berbasis video pendek menimbulkan pertanyaan terkait mengapa orang-orang menggunakan platform yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kepribadian seseorang yang diukur dengan model HEXACO yang merupakan model kepribadian yang mencakup enam dimensi: Honesty-Humility; Emotionality; Extraversion; Agreeableness; Conscientiousness; Openness, dan Narcissism, motif untuk menggunakan media sosial, dan affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner. Subjek penelitian adalah Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Lalu, didapatkan empat konstruk motif penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kepribadian yang dibahas pada penelitian memiliki hubungan minimal ke satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Selain itu, semua motif penggunaan media sosial juga didukung dengan beberapa social media affordance yang dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat membantu mempercepat pengembangan platform media sosial berbasis video pendek dan menghasilkan fitur yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan platform media sosial yang lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna serta meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.
The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms that once had distinct characteristics now share a common feature: a dedicated segment for short video content, such as TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts. This study aims to investigate the relationship between personality traits, measured by the HEXACO model and Narcissism, with social media use motives and the affordances provided by these platforms. Using a mixed-method approach, this study involved 12 interview participants and 655 questionnaire respondents from Generation Z users of short video-based social media. The study identified four main social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Analysis using the PLS-SEM method showed that all personality dimensions are related to at least one motive for using short video-based social media. These findings are expected to assist in the development of short video-based social media platforms that are more personalized and aligned with users' personalities, thereby enhancing the overall social media experience. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library