Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 14 Document(s) match with the query
cover
cover
cover
Yenny Meliana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah Said
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia
"ABSTRAK
Sistem distribusi BBM di Indonesia tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan kelangkaan di beberapa wilayah Indonesia. Tujuan pekerjaan ini adalah menerapkan model ekonometrik untuk memproyeksikan jumlah kebutuhan BBM setiap wilayah hingga tahun 2025 sehingga cadangan BBM akan terjamin dan kelangkaan BBM dapat dihindari. Penelitian ini dibatasi pada Wilayah Distribusi Niaga III dan IV. Variabel-variabel yang berpengaruh adalah jumlah produksi dan konsumsi BBM serta Produk Domestik Regional Bruto. Ketahanan cadangan BBM ditentukan selama 60 hari. Hasil yang diperoleh yaitu cadangan BBM yang dibutuhkan di WDN III dan IV pada tahun 2013 sebesar 2.67 Juta Kiloliter dan pada tahun 2025 sebesar 6.11 Juta Kiloliter dengan menambah kapasitas kilang/depot BBM dengan volume yaitu sebesar 8.7 Juta Kiloliter/tahun pada tahun 2017 dan sebesar 8.8 Juta Kiloliter/tahun pada tahun 2022 yang disertai dengan melakukan impor BBM sebesar 7.35 Juta Kiloliter pada tahun 2016 dan sebesar 6.76 Juta Kiloliter pada tahun 2021.

ABSTRACT
The distribution system fuel reserve in Indonesia is not going well so caused scarcity in some region of Indonesia. The purpose of this work is to apply an econometric model in order to project how much the needs of fuel in each region until 2025 so the fuel stock can be secured and the scarcity can be avoided. This research is limited by the Commercial Distribution District III and IV. The variables that influence to the fuel reserves are the production and consumption of fuel and Growth Domestic Product. The coverage day of fuel in Indonesia is given for 60 days. The result obtained that the needs of fuel stock is 2.67 million Kiloliter in 2013 and 6.11 million Kiloliter in 2025 with added refining capacity of fuel as high as 8.7 million Kiloliter/year in 2017 and 8.8 million Kiloliter/year in 2022 along with import the fuel as high as 7.35 million Kiloliter in 2016 and 6.76 million Kiloliter in 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Utami
"Lapangan RR merupakan lapangan minyak yang baru diakuisisi oleh Indonesia yang terletak di Cekungan Sumatera Tengah. Sebagai cadangan energi baru Lapangan RR diharuskan untuk mempercepat investasinya dalam menjaga dan meningkatkan produksi. Dengan menggunakan metode volumetrik, total OOIP adalah 118,51 MMSTB yang dihitung berdasarkan tiap lapisan dalam struktur lapangan RR, dan total produksi minyak hingga 2019 adalah 31,10 MMSTB dengan nilai RF sebesar 27,20%. Dari hasil analisis yang telah dilakukan hingga tahun 2029, total sisa cadangan di lapangan RR adalah 1207,83 MSTB, dan total EUR adalah 3,2 MMSTB. Lapisan dengan nilai sisa cadangan terbesar terdapat pada lapisan MN4850 sebesar 285,24 MSTB dengan nilai EUR terbesar sebesar 9,7 MMSTB. Lapisan dengan nilai sisa cadangan terkecil terdapat pada lapisan BN4610 dengan nilai 51,8 MSTB dengan nilai EUR terkecil sebesar 0,5 MMSTB. Dari hasil decline curve, dilakukan peramalan produksi pada 5 skenario yang telah dibuat. Pemilihan skenario kelima yaitu Base Case (BC) + Work Over (WO) + penambahan 21 sumur (infill well) + injeksi 2 (Convert to Injector (CTI) + 5 sumur inj baru) merupakan skenario terbaik yang dapat dipilih karena memiliki tambahan nilai recovery factor sebesar 11,5% dari initial recovery factor 26,3% menjadi 37,8%, serta peningkatan produksi sebesar 13,56 MMSTB menjadi 44,76 MMSTB.

The RR field is an oil field recently acquired by Indonesia in the Central Sumatra Basin. As a new energy reserve, the RR Field is required to accelerate its investment in maintaining and increasing production. Using the volumetric method, the total OOIP is 118.51 MMSTB which is calculated based on each layer in the RR field structure, and total oil production until 2019 is 31.10 MMSTB with a RF value of 27.20%. From the analysis results that have been carried out until 2029, the total remaining reserves are 1207.83 MSTB, and the total EUR is 3.2 MMSTB. The layer with the largest remaining reserve value is the MN4850 layer of 285.24 MSTB, with the largest EUR value of 9.7 MMSTB. The layer with the smallest remaining reserve value is found in the BN4610 layer, with a value of 51.8 MSTB and the smallest EUR value of 0.5 MMSTB. From the decline curve analysis results, production forecasting is carried out on the 5 scenarios that have been made. Selection of the fifth scenario, namely Base Case (BC) + Work Over (WO) + 21 infill well + injection 2 (Convert to Injector (CTI) + 5 new injection wells), is the best scenario that can be selected because it has an additional recovery value factor of 11,5% from the initial recovery factor 26,3% to 37.8%, and an increase in production of 13,56 MMSTB to 44,76 MMSTB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Yunus Syamsuddin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Nurhasan
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T39890
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkamya arus komoditi di Pelabuhan Tanjung Priok mempengaruhi tingkat kedatangan kapal dan sekangus meihpengamni Iingkat kebutuhan air bersih yang dibutuhkan khususnya untuk kapal muatan.
Dalam proses pelayanan kebutuhan air bersih dan bahan bakar tersebut sering mendapatkan masalah bahwa persediaan yang ada tidak sesuai dengan yang dibutuhkan (kelebihan alau kekurangan).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan maksimum air bersih dan bahan bakar pada tahun 2005.
metode yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan air bersih dan bahan bakar adalah time series forecasting dengan menggunakan pérangkat lunak Least Square forecasting (LSF).
Dari penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil yaitu kapasitas reservoar untuk air bersih tidak mencukupi sedangkan kapasitas mngki timbun bahan bakar masih cukup untuk melayani kebutuhan kapal pada tahun 2005."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Kurniawan
"Kontribusi industri migas dalam kesejahteraan masyrakat masih bersifat pro dan kontra. Pada aspek ekonomi, industri migas di Indonesia masih memberikan kontribusi sebagai penyumbang penerimaan negara. Selanjutnya, sebagai bagian dari implementasi desentralisasi fiskal, penerimaan negara dari migas di distribusi melalui dana bagi hasil (DBH) ke daerah. Tambahan dana transfer bagi hasil (DBH) migas ke daerah diharapkan dapat meningkatkan output pembangunan di daerah, berupa kesejahteraan masyarakat yang dapat diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kondisi IPM antar daerah mengalami peningkatan dengan disparitas yang semakin kecil. Penelitian ini mengkaji dampak DBH migas terhadap kesejahteraan masyarakat yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menggunakan unit analisis pada kabupaten/kota penerima DBH migas selama periode 2016-2023.  Dengan mempertimbangkan variabel kontrol seperti PDRB per kapita,  tingkat kemiskinan, dan belanja daerah pada infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan layanan publik. Dari hasil analisis regresi pada kabupaten/kota penghasil migas menunjukkan bahwa DBH migas secara parsial memberikan pengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap IPM. Sementara, hasil analisis regresi DBH migas secara simultan bersama variabel kontrol meskipun memperlihatkan pengaruh positif, menunjukkan tidak signifikan secara statistik.    Namun  demikian,  pengaruh DBH migas terhadap IPM menunjukkan hasil positif dan signifikan secara statistik pada sebaran kabupaten/kota penghasil migas yang menerima dana DBH migas cukup besar (pengamatan dengan memotong sebaran data pada persentil 25%). Hasil analisis regresi pada kabupaten/kota bukan penghasil migas menunjukkan bahwa transfer DBH migas baik secara parsial maupun secara simultan bersama variabel kontrol berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap Indeks IPM.  Sedangkan hasil regresi pada tingkat provinsi, variabel DBH Migas tidak menunjukkan pengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap IPM baik secara parsial maupun bersama variabel kontrol. Penelitian ini mendukung kebijakan yang mendorong optimalisasi pemanfaatan DBH migas, terutama di kabupaten/kota penghasil migas untuk memacu pembangunan yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui diversifikasi ekonomi di sektor non-migas untuk mengurangi ketergantungan terhadap migas. Berbagai upaya dalam mendorong peningkatan PDRB per kapita, belanja daerah untuk sektor yang mendukung pencapaian IPM, dan mengurangi kemiskinan juga diperlukan mengingat dalam penelitian ini variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap pencapaian IPM.

The contribution of the oil and gas sector to societal welfare remains a contentious issue. Economically, this sector continues to be a significant contributor to national revenue. Fiscal decentralization distributes state revenues from the oil and gas sectors to regions through revenue-sharing funds (Dana Bagi Hasil, DBH migas).  These additional DBH migas transfers are intended to boost regional development outcomes, as reflected in improvement in the Human Development Index (HDI).

This study examines the impact of DBH from oil and gas revenue-sharing funds on societal welfare, as measured through the HDI, focusing on recipient regencies/municipalities during 2016-2023 period. The analysis considers control variables such as per capita Gross Regional Domestic Product (GRDP), poverty rates, and regional expenditure allocations for health, education, and public services infrastructures. The result of a partial analysis indicates that DBH Migas transfer significantly positively affects the HDI at oil and gas producing municipalities. However, when analysed simultaneously with control variables, this impact, though positive, does not achieve statistical significance. Nonetheless, in municipalities that receive substantial DBH Migas funds—specifically those within the 25th percentile—the influence of DBH Migas on HDI remains both positive and statistically significant. Conversely, in municipalities not engaged in oil and gas production, both partial and simultaneous analysis of DBH Migas transfers, along with control variables, significantly enhances the HDI. At the provincial level, however, the DBH Migas variable does not demonstrate a significant positive effect on HDI, either partially or in conjunction with control variables. This study underscores the importance of policies aiming at optimizing the use of DBH Migas funds in oil and gas-producing regions, to drive development focused on human capital enhancement through economic diversification in non-oil and gas sectors. This approach aims to decrease reliance on the oil and gas industry. Since the study found that these factors have a big effect on HDI outcomes, it is also important to work to raise the GRDP, boost regional spending in areas that help HDI achievement, and reduce poverty.  "

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>