Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Anief
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994
615.7 MOH f (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gibaldi, Milo
New York: Marcel Dekker, 1982
615.7 GIB p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raaflaub, Von J.
Basel, Switzerland: Editiones Roche, 1985
615.7 RAA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Maulina
"ABSTRAK
Mangiferin merupakan salah satu senyawa derivat xanton yaitu C-glikosilxanton yang berpotensi dikembangkan menjadi agen pengkelat besi namun bioavailabilitas pada pemberian secara oral sangat rendah dan kelarutannya kurang baik. Preparasi mangiferin dalam nanopartikel kitosan-alginat diharapkan dapat meningkatkan bioavailabilitas mangiferin karena dengan memperkecil ukuran mangiferin akan memperbesar luas permukaan dan meningkatkan interaksi dengan pelarut sehingga kelarutan akan meningkat. Nanopartikel juga dapat menghantarkan senyawa obat dengan baik sampai ke unit-unit kecil dalam tubuh, meningkatkan distribusi, serta obat tepat target, sehingga meningkatkan efek terapetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai parameter farmakokinetik nanopartikel kitosan-alginat mangiferin yang diberikan secara oral pada tikus. Penelitian dilakukan pada tikus jantan Sprague-Dawley yang diberi nanopartikel kitosan-alginat mangiferin sebesar 50 mg/kgBB secara oral. Darah diambil dari vena ekor pada 0; ½; 1; 2; 3; 4; 4½; 5; 5½ dan 6 jam setelah pemberian oral. Hati dan jantung diambil pada jam ke 4 dan 6 setelah pemberian oral. Analisis kadar mangiferin pada plasma, hati dan jantung menggunakan HPLC. Parameter farmakokinetik telah dihitung. Konsentrasi maksimum nanopartikel kitosan-alginat mangiferin dalam plasma mencapai 634,65 ± 10,37 ng/mL dengan Tmax 4 jam setelah pemberian oral dan waktu paruh eliminasi (t1/2) adalah 6,45 ± 0,15 jam. Konsentrasi nanopartikel kitosan-alginat mangiferin di jantung dan di hati pada jam keempat dan keenam setelah pemberian oral berturut-turut adalah 753,16 ± 93,48 ng/mL, 1976,55 ± 40,06 ng/mL, 1998,81 ± 72,25 ng/mL, dan 3562,81 ± 189,28 ng/mL. Peningkatan kadar mangiferin pada kelompok nanopartikel kitosan-alginat mangiferin di plasma, jantung dan hati menunjukkan bentuk nanopartikel kitosan-alginat mangiferin memiliki absopsi yang lebih baik dibanding kelompok mangiferin. Preparasi nanopartikel kitosan-alginat mangiferin dapat mempengaruhi profil farmakokinetik mangiferin pada plasma dan distribusinya pada hati dan jantung tikus.

ABSTRACT
Mangiferin is one of the xanthone derivative compounds, namely C-glicosylxanthones which has the potential to be developed into an iron chelating agent but the bioavailability of oral administration is very low, and its have poor solubility. The preparation of mangiferin in chitosan-alginate nanoparticles are expected to increase the bioavailability of mangiferin because by reducing particle size it will increase the surface area and increase interaction with the solvent so that solubility will increase. Nanoparticles can also deliver medicinal compounds well to small units in the body, increase distribution, and target drugs, thereby increasing therapeutic effects. The purpose of this study was to determine the various pharmacokinetic parameters of chitosan-alginate mangiferin nanoparticles given orally in rats. The study was conducted on Sprague-Dawley male rats were given 50 mg/ kgBW of chitosan-alginate mangiferin orally. Blood samples were taken from the tail vein at 0; ½; 1; 2; 3; 4; 4½; 5; 5½ and 6 hours after oral administration. Heart and liver organs are taken at the fourth and sixth hour after oral administration. Analysis of mangiferin levels in plasma, liver, and heart using HPLC. The pharmacokinetics parameters were calculated. The maximum concentration of chitosan-alginate mangiferin nanoparticles in plasma reached 634.65 ± 10.37 ng/mL with Tmax 4 hours after oral administration, and the apparent elimination half-life (t1/2) was 6,45 ± 0,15 hours. Concentrations in the heart and liver in the fourth and sixth hours after oral administration were 753,16 ± 93,48 ng/mL, 1976,55 ± 40,06 ng/mL, 1998,81 ± 72,25 ng/mL, and 3562,81 ± 189,28 ng/mL. Increased concentrations of chitosan-alginate mangiferin nanoparticles in plasma, heart, and liver showed that chitosan-alginate mangiferin nanoparticles had good absorption. Preparation of chitosan-alginate mangiferin nanoparticles can affect the pharmacokinetic profile of mangiferin in plasma and its distribution to the liver and heart of rats."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowland, Malcolm
"Buku yang berjudul "Clinical pharmacokinetics concepts and applications" ini ditulis oleh Malcolm Rowland, dan Thomas N. Tozer. Buku ini membahas tentang konsep-konsep klinis pharmacokinetik."
Baltimore: Williams & Wilkins, 1995
R 615.7 ROW c III
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Samhoedi Reksohadiprodjo
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994
615.1 MOC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shargel, Leon, 1941-
Surabaya: Airlangga University Press , 1988
615.7 SHA at (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shargel, Leon, 1941-
Connecticut: Appleton & Lange, 1993
615.7 SHA a (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Patmawati
"Ceguk (Quisqualis indica L.- çombretaceae) merupakan salah satu tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai obat cacing oleh masyarakat sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melengkapi data ilmiah tanaman mi. Penelitian im dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia ekstrak nheksan buah ceguk dengan pemenksaan pendahuluan ekstrak secara kimia dilanjutkan dengan pemisahan dan pemurman menggunakan kromatografi kolom dan KLT. Karakterisasi isolat dilakukan menggunakan spektrofotometer ultra violet- cahaya tampak (UV-VIS), spektrofotometer FTIR dan spektrometer massa. Hasil pemeriksaan pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan mengandung senyawa terpen dan minyak lemak. Pemisahan menggunakan kromatografi kolom dipercepat menghasilkan 20 fraksi dan setelah diidentifikasi menggunakan KLT diperoleh 5 fraksj yang berbeda. Hasil pemurnian menggunakan KLT preparatif terhadap fraksi C diperoleh senyawa yang berfluoresensi biru pada sinar UV 365 run. Hasil identifikasi dan karakterisasi isolat menggunakan spektrofometer UV-VIS, spektrofotometer FTIR dan spektrometer massa menunjukkan bahwa isolat mempunyai kemiripan dengan AL AN senyawa 1 -Hentetracontadic uilafvm^FrPy Li ary.

Ceguk (Quisqualis indica L. - Combretaceae) is one of medicinal plants widely used as anthelmintic; therefore more researches are needed to be done to complete its scientific data. The research was done to find out the chemical constituents of n-hexane extract from Ceguk's fruit by initial chemical identification followed with separation and purification using column chromatography and TLC. Using UV-VIS spectrophotometer, FTIR spectrophotometer and mass spectrometer did the identification of isolate. Cf fT The result of initial chemical identification showed that n-hexane extract contained trepans compound and fat oils. The separation of the n-hexane extract using accelerated column chromatography resulted 20 fractions and after identification using TLC, 5 different fractions were obtained. Using preparative TLC did the purification of fraction C and a compound that fluoresces blue color in 35 rim UV-light was obtained. The further identification and characterization of isolate using UV-VIS spectrophotometer, FTIR spectrophotometer and mass spectrometer the iolate is expected as I -Hentetracontadienol due to Willey Library data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Purwoadi
"Studi Pengaruh Temperatur Sinterisasi Terhadap Kandungan
Oksigen .Superkonduktor YBa 2cu 3ox Dengan Memakai Cara Titras
i Yodometri
xi + 68f~ halarnan tabel , gambar , lampiran
Senyawa keramik YBa2cu3ox dibuat dengan mencampur -
kan r 2o3
, Baco3 ,dan CuO dal am perbandingan mol ~ ·~ 2. : 3
, melalui berbagai t ahapan kerja yaitu kal s inasi, sinterisasi,
dan anea isasi. Se:riyawa i ni dapat bertindak sebagai
superkonduktor pada temper atur kritis yang sangat
rendah ( 93 K ).
Mutu superkonduktor YBa2cu3ox ditentukan oleh tinggi-
rendahnya temperatur saat munculnya gejala superkon -
duktivi tas, yang berkai tan dengan kandungan oksigen su
perkonduktor YBa2cu
3ox tersebut. Penelitian ini menyelidiki pengaruh tinggi-renda~-
nya temperatur proses sinterisasi terhadap kandungan
oksigen superkonduktor YBa2cu3ox. Kte-beradaan gejala
superkonduktivitas pada c.uplikan dibuktika:n melalui
cara - cara uji efek Meissner - Ochsenfeld dan perbandingan
pola difraksi sinar X, sementara untuk menentukan
kandungan oksigennya dipakai cara t.i trasi yodometri.
Hasil P,eneli tian menunjukkan bahwa semakin tinggi
temperat.ur sinteri sasi. superkondukt.or YBa2cu,ox,. kandungan oksigennya semakin rendah"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>