Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Editia Herningtias
Abstrak :
Skripsi ini membahas peran fonotaktik bahasa Indonesia dalam penyerapan kata dari bahasa Belanda di bidang kedokteran dan kesehatan. Fonotaktik dalam penelitian ini dikhususkan hanya pada deret konsonan dan gugus konsonan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi pustaka. Dari penelitian ini didapatkan empat peran fonotaktik bahasa Indonesia dalam penyerapan kata, yaitu menyesuaikan kata serapan bahasa Belanda, menambah inventarisasi deret konsonan dan gugus konsonan dalam bahasa Indonesia, menunjukkan bagaimana cara penyerapannya (secara verbal atau tulisan), dan menunjukkan adanya diglosia. ......The focus of this study is the role of Indonesian's phonotactic in Dutch loanwords in the field of medicine and health. The phonotactic on this study is focus on consonant cluster and rows of consonant on syllabe. This research is a descriptive qualitative research and use literature review methods. The results of the study were that Indonesian's phonotactic has four functions: filtering Dutch loanwords, increasing inventory Indonesian's consonant cluster and rows of consonant on syllabe, showing the way how it is borrowed (verbally or written), and showing diglosia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42831
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hughes, John P.
New York: Random House, 1962
410 HUG s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Namsyah Hot
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahronah
Abstrak :
Skripsi berjudul Perilaku Fonem /e/ dan /?/ dalam Kosa Kata Kamus Besar Bahasa Indonesia dari huruf A sampai dengan F ini adalah sebuah upaya sederhana untuk menegaskan /e/ dan /?/ sebagai dua buah fonem yang berbeda. Dalam skripsi ini saya berusaha untuk membuktikan bahwa /e/ dan /?/ adalah dua buah fonem yang mampu membedakan makna, menemukan pola perilaku kedua fonem itu dalam membentuk suku kata serta menghitung beban fungsi kedua fonem tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dari huruf A sampai dengan F. Dengan menggunakan metode pasangan minimal seperti yang dikemukakan oleh Gleason (1961:16), saya rnempertentangkan kata-kata yang hanya memiliki satu perbedaan bunyi, yaitu /e/ dan /?/ serta memiliki perbedaan makna. Contoh pasangan minimal itu ialah kata bengkok dan b?ngkok. Kedua kata tersebut hanya memiliki satu perbedaan bunyi, yaitu /e/ dan /?/. Kata bengkok mengandung arti 'menyimpang dari garis lurus, berkeluk; tidak lurus; 2. ki. Tidak jujur; curang. Adapun kata b?ngkok mengandung arti tanah milik desa yang dipinjamkan kepada pamong desa untuk digarap dan dipetik hasilnya sebagai pengganti gaji. Berdasarkan contoh tersebut, dapat dibuktikan bahwa perbedaan bunyi /e/ dan /?/ dalam kedua kata tersebut menyebabkan adanya perbedaan rnakna. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa /e/ dan /?/ adalah fonem yang berbeda. Seluruh kosa kata yang mengandung fonem /?/ adalah 1560 kosa kata sedangkan kosa kata yang mengandung fonem /e/ berjumlah 1413 kosa kata. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa beban fungsi /?/ lebih besar daripada /e/ sehingga grafem yang seharusnya dipakai untuk kedua fonem itu adalah ?.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S10918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdian Puji Kristiono
Abstrak :
Penelitian realisasi fonem /h/ bahasa Indonesia ini telah dilakukan pada bulan November 2004 sampai Mei 2005. Tujuan penelitian ini adalah melihat lingkungan bunyi yang dapat mempengaruhi realisasi fonem /h/ dalam siaran berita. Penelitian ini juga berusaha untuk melihat apakah yang dihadapi pembawa berita benar-benar berpengaruh terhadap pelesapan fonem /h/. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan perekaman siaran berita Metro Hari Ini di Metro TV pada tanggal 1 Desember 2004 sampai 31 Januari 2005. Rekaman tersebut kemudian ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan, lalu kata-kata yang mempunyai huruf h ditandai. Langkah selanjutnya adalah membandingkan rekaman dengan tulisan untuk memperoleh data berupa tulisan fonetis. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian sebelumnya yang turut memberi masukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Adelaar, Hans Lapoliwa, Samsuri, dan Asmah Haji Omar. Fonem /h/ direalisasikan oleh bunyi-bunyi [h] dan [ ] di antara bunyi [a] dan [u]. Fonem /h/ dapat direalisasikan secara opsional oleh bunyi [w] dan [y] apabila berada di antara bunyi [u] dan [a]. Selain itu, /h/ direalisasikan oleh [?] di antara bunyi [i] dan [i]. Pada posisi awal, posisi tengah, posisi belakang, /h/ cenderung dipertahankan. Dalam tataran frase, /h/ dipertahankan pada frase nominal penyebut tempat. Pada situasi dialog, pembaca berita tidak mempertahankan /h/ pada kata-kata kebutuhan, tahu, tahun, dan pimilihan. Selain itu, realisasi fonem /h/ juga dapat ditinjau dari sudut morfologis dan historis
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stokhof, W.A.L.
Jakarta : Balai Pustaka , 1987
499.221 STO wt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stokhof, W.A.L.
Canberra: Australian National University, 1979
414 STO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Marthalivia
Abstrak :
Bahasa Pecok merupakan bahasa yang terbentuk melalui interaksi budaya antara orang-orang Belanda dengan penduduk pribumi. Secara umum, bahasa Pecok memiliki pelafalan yang berbeda dengan bahasa Belanda karena adanya pengucapan bahasa Belanda yang menggunakan sistem fonologis bahasa Melayu, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fonem dalam Bahasa Pecok. Penelitian ini berfokus untuk menguraikan pola fonologis yang mengakibatkan perbedaan fonem antara kata-kata dalam kedua bahasa ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melalui penelitian ini ditemukan beragam bentuk perubahan fonem dari bahasa Belanda ke bahasa Pecok. Perubahan fonem-fonem ini terjadi karena adanya perbedaan sistem fonologis yang menjadi dasar bagi bahasa Pecok, yang secara signifikan berbeda dari sistem fonologis yang diterapkan dalam bahasa Belanda. Perubahan ini termasuk penambahan fonem vokal dan konsonan, pengurangan gugus konsonan, serta perubahan pola konsonan dan vokal pada kata berbahasa Pecok. ......Pecok language is a language formed through cultural interaction between the Dutch and the local population. Pecok in general has a different pronunciation from Dutch because of the Dutch pronunciation which uses the Malay phonological system, causing phoneme changes in the Pecok language. This study focuses on elaborating the phonological patterns that lead to phoneme differences between words in these two languages by using a qualitative descriptive method. Through this study, a variety of phoneme changes from Dutch to Pecok were found. These phoneme changes occurred due to differences in the phonological system on which the Pecok language is based, which is significantly different from the phonological system applied in Dutch. These changes include the addition of vowel and consonant phonemes, reduction of consonant clusters, as well as changes in consonant and vowel patterns in Pecok words.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Imam Fauzi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas perbedaan transkripsi grafemis fonem dan morfem bahasa Jawa dalam percakapan grup pesan instan Line dan WhatsApp. Perkembangan bahasa Jawa akibat perkembangan media sosial terutama Line dan WhatsApp diperlihatkan melalui perubahan transkripsi grafemis. Sumber data penelitian ini berasal dari sembilan grup percakapan bahasa Jawa di pesan instan Line dan WhatsApp yang mewakili tiga dialek besar bahasa Jawa Banyumas, Jawa Timur, dan Solo . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan cara mendekripsikan temuan berupa perbedaan transkripsi grafemis bahasa Jawa yang terjadi pada fonem-fonem dan pada afiks tertentu.
ABSTRACT
This study focused on differences grapheme transcription phoneme and morpheme of Javanese language in Line and WhatsApp. Development of Javanese language due to the development of social media, especially Line and WhatsApp are shown from the differences grapheme transcription. This study will be discussed with data in the form of nine conversations of the Javanese language group in Line and WhatsApp that representing three major dialects of Javanese language Banyumas, East Java, and Solo . This research used qualitative method, namely by way of describing findings in form of the differences grapheme transcription that occurred at certain phonemes and affixes.
2017
S70025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujati Mertodimuljo
Abstrak :
Bahasa Djawa telah mengalami beberapa tingkat perkembangan. Sebelum dikenal bahasa Djawa sekarang (i) banjak sekali diketemukan bukti2 adanja bahasa Djawa jang lebih tua lagi. Bahasa jang paling tua dinamakan bahasa Djawa Kuna (ii). Disamping ini ada bahasa jang agak muda usianja jang merupakan pertengahan antara bahasa Djawa Kuna dengan bahasa Djawa sekarang jang dinamakan bahasa Djawa Pertengahan...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S11271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>