Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darsita
"Jatinegara Daum adalah sebuah wilayah yang terletak di Pulau Gadung Jakarta Timur. Penduduk yang bermukim di wi_layah tersebut tidak menggunakan bahasa Indonesia, sebagai bahasa pergaulannya sehari-hari. Adapun bahasa yang mereka pergunakan adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda yang dipergunakannya itu diperkenalkan oleh Pangeran Akhmad Jaketra, pada tahun 1619. Kini, bahasa itu masih tetap dipergunakan oleh keturunan Pangeran Akhmad Jaketra, sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Kendatipun, bahasa itu masih tetap dipergunakan sebagai bahasa pergaulan sehari-hari namun, jumlah pengikutnya dapat dikatakan berkurang karena mereka menganggap bahasa Sunda yang mereka pergunakan itu bahasa Sunda kasar. Oleh karena bahasa ini diperkirakan sudah berusia 300 tahun lebih, maka penelitian terhadap bahasa tersebut menjadi amat menarik, dan juga bahasa itu perlu untuk diinventarisasikan sebagai bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, yang perlu diperkenalkan kepada semua masyarakat."
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erniati
"Bahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek dari bahasa melayu standar yang dituturkan oleh masyarakat yang berada di wilayah Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease, yaitu Saparua, Haruka Nusa Laut, Pulau Buano, Pulau Manipa, P-ulau Kelang, dan Kepulauan Watubela, Pulau Buru, Maluku Tenggara sampai Maluku Barat Daya. Bahasa Melayu Ambon memilikki 245.020 juta penutur yang tersebar di seluruh Kepulauan Maluku. Bahasa Melayu Ambon termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia. Salah satu cara melestarikan bahasa Melayu Ambon ini diperlukan penelitian fonologi termasuk tentang karakteristik dan pendistribusianya dalam kata. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui jumlah fonem bahasa Melayu dialek Ambon dan distribusinya dalam kata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa fonem yang terdapat pada Bahasa Melayu Ambon terdiri atas lima fonem vokal dan sembilan belas fonem konsonan."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2019
400 BEBASAN 6:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Pramesti Jewalani
"Penelitian ini mengkaji pengaruh kelas kata, terhadap akses leksikal penutur bahasa Indonesia dengan mengamati kasus tip-of-the-tongue. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pengaruh kelas kata terhadap munculnya tip-of-the-tongue serta resolusinya pada penutur bahasa indonesia, menguraikan informasi sintaksis dan informasi leksikal lainnya yang terakses saat tip-of-the-tongue terjadi, serta memerinci posisi informasi sintaksis pada proses akses leksikal. Data diambil melalui eksperimen yang diikuti oleh 85 mahasiswa pascasarjana UI. Tip-of-the-tongue diinduksi menggunakan stimulus berbentuk definisi kata. Uji statistik X 2 dilakukan untuk melihat pengaruh kelas kata terhadap kemunculan dan resolusi tip-of-the-tongue. Transmission deficit hypothesis (Burke dkk., 1991) dan teori independent network (Caramazza, 1997) digunakan untuk menganalisis secara kualitatif data mengenai informasi sintaksis dan informasi leksikal lainnya termasuk kata alternatif. Ditemukan bahwa kelas kata tidak memiliki pengaruh terhadap kemunculan tip-of-the-tongue maupun resolusinya. Namun, informasi kelas kata secara signifikan dapat diketahui oleh partisipan yang mengalami tip- of-the-tongue. Selanjutnya, kata alternatif yang teringat memiliki kelas kata yang sama dengan kata target. Temuan-temuan tersebut mengindikasikan bahwa saat proses akses leksikal, sejalan dengan independent network theory, fitur sintaksis diakses secara terpisah dari fitur fonologis sehingga fitur sintaksis tidak memengaruhi kemunculan tip-of-the-tongue dan resolusinya, namun cukup memengaruhi penutur bahasa Indonesia untuk mengakses kata alternatif dengan kelas kata yang sama.
This study examines word categories influence towards Indonesian speakers lexical access by observing tip-of- the-tongue cases. It aims to convey the influence of word categories towards tip-of-the-tongue emergence and its resolution, to explain syntactic information and other lexical information accessed at the tip-of-the-tongue state, and to detail the position of syntactic information in lexical access process. The data was gained through experiment joined by 85 University of Indonesia postgrad students. Tip-of-the-tongue were induced using definition as the stimuli. Chi-square test was run to analyze the influence of word categories towards tip-of-the- tongue emergence and its resolution. Transmission deficit hypothesis (Burke, 1991) and Independent network theory (Caramazza, 1997) were used to qualitatively analyze the syntactic information and other lexical information including alternate words accessed. It is discovered that word categories don't influence tip-of-the- tongue emergence and its resolution. Nevertheless, target words' syntactic information is significantly accessed by participant. Moreover, the alternate word's categories emerged are mostly equal to the target word's. Those findings indicates that, in line with independent network theory, syntactic features are independently accessed from the access of phonological features. Therefore, syntactic features don't influence the tip-of-the-tongue emergence and its resolution, but enough to affect participants to access same category alternate words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Phonetically Based Phonology is centered around the hypothesis that phonologies are determined by phonetic principles; that is, phonetic patterns involving ease of articulation and perception are expressed linguistically as grammatical constraints. This book brings together a team of leading scholars to provide wide-ranging study of phonetically based phonology. It investigates the role of phonetics in many phonological phenomena, such as assimilation, vowel reduction, vowel harmony, syllable weight, contour tone distribution, metathesis, lenition, sonority sequencing, and the Obligatory Contour Principle (OCP), exploring in particular the phonetic bases of phonological markedness in these key areas. The analyses also illustrate several analytical strategies whereby phonological sound patterns can be related to their phonological underpinnings. Each chapter includes a tutorial discussion of the phonetics on which the phonological discussion is based. Diverse and comprehensive in its coverage."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2004
e20385354
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Riswani
"Interferensi fonologis terjadi ketika penutur mengidentifikasi sistem fonem bahasa pertama dan menerapkannya pada bahasa kedua (Weinreich, 2010). Penelitian ini menginvestigasi bagaimana interferensi fonologis terhadap Bahasa Inggris oleh penutur Bugis Sinjai karena adanya perbedaan kedua bahasa dan kekhasan sistem konsonantik Bahasa Bugis Sinjai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian terdiri atas 2 siswa SMA; 2, dan 2 guru SMA. Data penelitian berupa 150 kata yang diambil dari World English dan disusun ke dalam 25 kalimat yang dibaca oleh subjek penelitian sebanyak 3 kali.
Penelitian ini menggunakan metode analisis padan intralingual dengan membandingkan Bahasa Bugis Sinjai dan Bahasa Inggris, serta Bahasa Indonesia. Kajian ini menunjukkan adanya interferensi under-differentiation of phonemes and actual phone subtutions (Weinreich, 2010) yang dipengaruhi oleh Bahasa Bugis Sinjai dan Bahasa Indonesia. Konteks terjadinya interferensi berupa perubahan dan peghilangan bunyi konsonan ditemukan pada distribusi dan gugus konsonan dalam kata. Interferensi ini berdampak pada arti kata Bahasa Inggris.
Meskipun Bahasa Bugis Sinjai merupakan bahasa sehari-hari, pengaruh Bahasa Indonesia ditemukan lebih besar dibandingkan Bahasa Bugis Sinjai. Hal ini menunjukkan pengaruh bahasa kedua, juga bahasa nasional, lebih dominan daripada bahasa ibu dalam pemerolehan bahasa asing. Pengaruh ortografi dalam merealisasikan bunyi kata Bahasa Inggris oleh penutur Bugis Sinjai juga ditemukan di dalam penelitian ini.

Phonological interference is when a speaker identifies the first language phoneme system and applies it to the second language (Weinreich, 2010). This study investigates on how phonological interference to English by Bugis Sinjai speaker due to the difference between Bugis Sinjai language and English, and also the uniqueness of Bugis Sinjai consonants system. The study is qualitative and the subjects of study consist of 2 students of senior high school, 2 students of university, and 2 teachers. The data of this study are 150 words taken from World English which are arranged into 25 sentences and read by the research subjects 3 times.
This study uses an intralingual equivalent analysis method by comparing Bugis Sinjai Language and English, as well as Indonesian. The results of the study show that there is change of phonemes falling under-differentiation of phonemes and actual phone subtutions (Weinreich, 2010) influenced by both Bugis Sinjai and Indonesian languages. The contexts of interference are the change and omission of phonemes at the phonemes distribution and cluster. The interference has effect to the meaning of English words.
Even though Bugis Sinjai language is used daily, Indonesian has bigger effect in the realization of English words by the speaker of Bugis Sinjai. It means that the second and national language is more dominant than local language in learning foreign language. We also found that there is orthographic effect in pronouncing English words by Bugis Sinjai speakers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T55130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library