Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Alsyifaa Dharmawan
Abstrak :
Streptococcus pneumoniae merupakan salah satu bakteri Gram-Positif penyebab penyakit pneumonia. S. pneumoniae hidup di dalam rongga nasofaring manusia. Pada individu yang sehat, S. pneumoniae tidak akan menyebabkan suatu gejala. Namun, pada individu yang rentan seperti orang tua, penderita imunodefisiensi, dan anak-anak, bakteri tersebut dapat menjadi patogen serta dapat menyebar ke lokasi lain dan menyebabkan gejala seperti penyakit Pneumonia.Vaksin sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga dapat mencegah infeksi bakteri S. pneumoniae penyebab penyakit pneumonia pada individu. Pada penelitian ini digunakan antigen potensial terhadap vaksin pneumonia berupa pneumolysin. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengembangkan model vaksin terbaru pada bakteri S. pneumoniae penyebab pneumonia menggunakan pneumolysin dan pendekatan bioinformatika sehingga pencegahan terhadap pneumonia dapat diatasi secara tepat dan efisien. Pada penelitian ini digunakan beberapa metode seperti uji physicochemical, prediksi epitop, seleksi epitop, serta molecular docking. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa epitop Pep 6 dari sekuens pneumolysin yang berikatan dengan reseptor 5IFH dengan nilai global energy -48.68 kcal/mol merupakan kandidat terbaik untuk vaksin pneumonia karena memiliki nilai global energy yang paling rendah diantara kandidat B Cell epitope lainnya. ......Streptococcus pneumoniae is one of the Gram-positive bacteria that causes pneumonia. S. pneumoniae lives in the human nasopharyngeal cavity. In healthy individuals, S. pneumoniae will not cause any symptoms. However, in susceptible individuals such as the elderly, immunodeficient patients, and children, these bacteria can become pathogenic and can spread to other locations and cause symptoms such as pneumonia. Vaccines are urgently needed to overcome these problems so that they can prevent S. pneumoniae infection which causes pneumonia in individuals. In this study, a potential antigen against pneumonia vaccine in the form of pneumolysin was used. The purpose of this research is to develop a new vaccine model for the bacterium S. pneumoniae that causes pneumonia using pneumolysin and a bioinformatics approach so that pneumonia prevention can be handled appropriately and efficiently. In this study, several methods were used, such as physicochemical test, epitope prediction, epitope selection, and molecular docking. From the experimental results, it was found that the Pep 6 epitope from the pneumolysin sequence that binds to the 5IFH receptor with a global energy value of -48.68 kcal/mol is the best candidate for pneumonia vaccine because it has the lowest global energy value among other B cell epitope candidates.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Adam Nur Fajari
Abstrak :
Imunisasi PCV sebagai pencegahan pneumonia merupakan salah satu imunisasi dasar di Indonesia yang dicanangkan pada September 2022. Cakupan imunisasi PCV pada saat pelaksanaan uji coba mencapai angka 80%. Pada Desember 2022 di Kelurahan Mekarjaya Kota Depok cakupan imunisasi PCV1 baru mencapai angka 3,69%. Hal ini menunjukkan cakupan imunisasi PCV di Kelurahan Mekarjaya Kota Depok masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi PCV di Kelurahan Mekarjaya Kota Depok Tahun 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data primer yang dikumpulkan dari 102 responden ibu yang memiliki anak baduta. Pada penelitian ini ditemukan bahwa 62,7% ibu sudah melakukan pemberian imunisasi PCV pada anaknya yang baduta. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi PCV adalah pendidkan ayah, sikap ibu, pengetahuan ibu, kemudahan akses informasi, serta dukungan kader dan petugas kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian informasi tentang imunisasi PCV dengan cakupan wilayah dan sasaran yang lebih luas. Informasi juga bisa disebarkan menggunakan media lain selain melalui kegiatan penyuluhan. ......PCV immunization as a prevention of pneumonia is one of the basic immunizations in Indonesia which was launched in September 2022. PCV immunization coverage at the time of the trial reached 80%. In December 2022, in Mekarjaya Village Depok City, PCV1 immunization coverage had only reached 3.69%. This shows that the coverage of PCV immunization in Mekarjaya Village Depok City is still very low. This study aims to determine the factors associated with the behavior of giving PCV immunization in the Mekarjaya Village Depok City in 2023. The method used in this research is a quantitative method with a cross-sectional approach using primary data collected from 102 mother respondents who have an infant under two years old. In this study it was found that 62.7% of mothers had given PCV immunization to their children under two years old. Factors related to giving PCV immunization were father's education, mother's attitude, mother's knowledge, ease of access to information, and support from cadres and health workers. Therefore it is necessary to provide information about PCV immunization with a wider coverage area and targets. Information can also be disseminated using media other than through outreach activities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library