Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendi Irawan
"Penelitian ini menggambarkan Pelaksanaan Program BSM bagi siswa-siswa tidak mampu di MAN 19 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif dengan teknik analisa berdasarkan pedoman petunjuk teknis pelaksanaan program BSM yang diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 2015. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pelaksanaan program belum sepenuhnya sesuai dengan petunjuk teknis program. Peneliti menyarankan agar dibuat sejumlah perbaikan pada program BSM yang ada agar program dapat lebih baik lagi dan lebih bermanfaat kedepannya

This Research describes the Implementation of the BSM (Poor Students Aid) for financially underprivileged students in MAN 19 Jakarta. This Research is an evaluation study using qualitative approach of research method with analysis technique based on the guiding principles of technical implementation of BSM which published by Dirjen Pendis Kemenag RI 2015. From the Results of the Research is Noted that the Implementation of the Program is not yet Fully in Accordance of technical guidelines. The Researcher suggests to create a number of improvements to the existing BSM Program in order to be better and more useful in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Dwi Ramiayu
"Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) mulai diterapkan tahun 2008 hingga 2014, sebelum akhirnya dikembangkan dalam Program Indonesia Pintar (PIP) hingga saat ini. Program ini menggunakan skema transfer bersyarat untuk siswa dari rumah tangga miskin dan rentan miskin pada jenjang dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Berbagai literatur menemukan bahwa program ini mampu meningkatkan angka partisipasi sekolah, pencapaian siswa, serta pengeluaran biaya pendidikan di level rumah tangga. Namun, saat ini belum terdapat penelitian yang mengukur dampak program BSM terhadap pengeluaran biaya pendidikan pada level individu atau siswa berdasarkan jenjang sekolah di Indonesia. Dengan menggunakan data pooled cross-section yang diperoleh dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000, 2007, dan 2014, penelitian ini menguji pengaruh program pada ketiga jenjang pendidikan yaitu SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat serta karakteristik siswa, rumah tangga, dan sekolah sebagai variabel bebas. Melalui perpaduan metode Propensity Score Matching (PSM) dan regresi, penelitian ini menemukan bahwa program BSM memiliki pengaruh pada pengeluaran biaya pendidikan siswa di jenjang SMA/sederajat lebih tinggi sebesar 8,5 persen. Namun, program ini tidak berpengaruh pada siswa di jenjang SD/sederajat dan SMP/sederajat. Dari hasil estimasi tersebut, penelitian ini melihat perbandingan rata-rata pengeluaran biaya pendidikan antara penerima dan nonpenerima BSM, serta nilai manfaat yang diterima. Hasilnya, siswa SMA/sederajat menggunakan hampir separuh nilai transfer untuk keperluan pendidikan. Sementara itu, program BSM terhadap pengeluaran biaya pendidikan pada SD/sederajat dan SMP/sederajat tidak dapat diukur dikarenakan hasil estimasi regresi yang tidak signifikan.

The Cash Transfers for Poor Students Program (Bantuan Siswa Miskin/BSM) was implemented from 2008 to 2014, before finally being refined in the Smart Indonesia Program (Program Indonesia Pintar/PIP) until now. This program used a conditional transfer scheme for students from poor and vulnerable households at the elementary, secondary, and tertiary levels. Various literatures have found that this program was able to increase school participation rates, student achievement, and education expenditure at the household level. However, there is currently no research that measures the impact of the BSM program on education expenditure at the individual or student level based on school level in Indonesia. Using pooled cross-sectional data obtained from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) in 2000, 2007 and 2014, this study examines the effect of BSM program on three levels of education or equivalent, namely elementary, junior high school, and high school with the characteristics of students, households, and schools as independent variables. By combining Propensity Score Matching (PSM) and regression methods, this study found that the BSM program had a 8,5 percent positive association on student education expenditure in the high school. However, BSM program did not have an effect on students at the elementary and junior high school level. From the results of these estimates, this study examines the effect of the BSM program on the average education expenditure by its recipients. As a result, BSM students in high school allocated nearly half of the benefit values for educational needs. However, the effects of BSM program on elementary and junior high school students cannot be measured due to insignificant estimation results of regression."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nurjanah
"Saat ini depresi sebagai salah satu penyumbang masalah kesehatan mental utama di dunia. Gangguan kesehatan mental dan kemiskinan seperti lingkaran setan karena kesehatan mental buruk menyebabkan hilangnya produktivitas dan kemisikan dapat menyebabkan kesehatan mental memburuk. Bantuan tunai dapat menjadi kebijakan yang menyasar kondisi ekonomi rumah tangga miskin yang nantinya berdampak pada kesehatan mental. Penelitian ini mencoba melihat dampak bantuan tunai bersyarat bidang pendidikan yaitu program Bantuan Siswa Miskin (BSM) terhadap kesehatan mental orang tua yang dilihat dari potensi gejala depresi. Dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 dan metode Propensity Score Matcing, hasil menunjukkan bahwa program BSM signifikan mengurangi potensi gejala depresi orang tua terutama Kepala Rumah Tangga yang anaknya menerima BSM. Penelitian ini menunjukkan bahwa program intervensi terhadap kebutuhan dasar human capital untuk anak dapat memberikan efek peningkatan kesehatan mental orang tua.

Currently, depression is one of the main contributors to mental health problems in the world. Mental health disorders and poverty are like a vicious circle because poor mental health causes loss of productivity and poverty can cause mental health to deteriorate. Therefore, cash transfers can be a policy that targets poor households' economic conditions, which will impact mental health. This study tries to look at the impact of conditional cash transfers in education, the Poor Student Assistance (BSM) program, on parents' mental health as seen from the potential for symptoms of depression. Using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 and the Propensity Score Matching method, the results show that the BSM program significantly reduces parents' potential for depression symptoms, especially household heads whose children receive BSM. Thus, this study shows that an intervention program for basic human capital needs for children can increase the mental health of parents."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library