Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Audra Nadhifa Sulaksono
Abstrak :
Latar Belakang: Protein saliva pada pelikel yang melapisi jaringan rongga mulut dapat mendukung perlekatan bakteri. Terdapat perbedaan kandungan protein antara saliva anak dan dewasa. Bakteri hidup dalam ekuilibrium pada mulut. Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei merupakan bakteri yang berperan pada kejadian patologis rongga mulut. Belum diketahui pengaruh saliva terhadap interaksi antar-bakteri tesebut. Tujuan: Menetapkan pengaruh pajanan protein saliva terhadap pembentukan biofilm dual-spesies Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei. Metode: Pajanan protein saliva asal subjek anak dan dewasa sebagai pelikel artifisial terhadap pembentukan biofilm dual- spesies Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei dilakukan pada 96-well plate, kemudian diinkubasi selama 24 jam secara anaerob. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan dengan kristal violet untuk perhitungan massa biofilm dan jumlah koloni dengan OpenCFU, serta dilakukan Total Plate Counting untuk perhitungan viabilitas bakteri. Hasil: Pembentukan biofilm tidak menghasilkan tren berdasarkan konsentrasi protein saliva dan mengalami peningkatan pada pajanan saliva anak dibandingkan saliva dewasa. Biofilm menurun pada pajanan saliva dewasa dibandingkan variabel kontrol. Pada pajanan saliva anak, terjadi peningkatan dan penurunan pembentukan biofilm dibandingkan variabel kontrol. Kesimpulan: Pajanan saliva dewasa dapat menghambat pembentukan biofilm, sementara pengaruh pajanan protein saliva anak terhadap pembentukan biofilm belum dapat ditentukan secara pasti. Pembentukan biofilm tidak dipengaruhi oleh konsentrasi protein. Interaksi antar-bakteri yang dihasilkan berbeda antara pajanan protein saliva anak dan dewasa. ......Background: Salivary pellicle that coats the oral cavity surface tissues contains proteins that promotes bacteria attachment. Difference was shown in protein content between child and adult saliva. Bacteria lives in equilibrium inside the oral cavity. Porphyromonas gingivalis and Solobacterium moorei are bacterias that contributes to oral disease. The effect of saliva on the interactions between the two bacteria is unknown. Objective: Determine the effect of salivary protein exposure on the formation of dual-species biofilm Porphyromonas gingivalis and Solobacterium moorei. Methods: Dual-species biofilm formation was carried out on 96-well plates, then incubated for 24 hours anaerobically. Furthermore, staining with crystal violet was carried out to calculate biofilm mass and number of colonies using OpenCFU, then Total Plate Counting was performed for bacteria viability measurement. Results: Biofilm formation did not produce a trend based on salivary protein concentration. There was an increase in biofilm formation in child saliva exposure compared to adult saliva. Compared to control variables, biofilms decreased in adult saliva exposure. In child saliva exposure, both increase and decrease of biofilm was shown compared to control variables. Conclusion: Adult saliva exposure can inhibit biofilm formation, while the effect of child saliva exposure on biofilm formation cannot be certainly determined. Biofilm formation is not affected by protein concentration. Inter-bacterial interactions differed between child and adult saliva exposure.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keely Ladiana Riza
Abstrak :
Pendahuluan: Penyakit periodontal di Indonesia merupakan penyakit gigi dan mulut terbesar kedua menurut Riskesdas 2018 dengan prevalensi sebesar 74,1%. Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada gingiva yang disebabkan oleh akumulasi plak akibat bakteri yang salah satunya adalah bakteri Porphyromonas gingivalis. Selain perawatan antibakteri, inflamasi pada periodontitis juga perlu ditangani. Dalam perawatan periodontitis untuk mencegah inflamasi, chlorhexidine dan ibuprofen merupakan agen terapeutik yang umum digunakan. Namun, penggunaan jangka panjang kedua agen tersebut dapat menimbulkan beberapa efek samping dan menunjukkan sitotoksisitas terhadap sel tubuh. Sekarang, sudah mulai ditemukan perawatan alternatif antiinflamasi. Salah satunya adalah propolis yang merupakan zat resin yang berasal dari ekstrak tumbuhan yang dibuat oleh spesies lebah. Propolis sudah terbukti memiliki sifat antiinflamasi dengan mengurangi ekspresi sitokin inflamasi. Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai jenis propolis dan salah satunya adalah propolis Heterotrigona itama. Namun, sitotoksisitas propolis H. itama belum banyak diteliti di Indonesia. Dengan itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat sitotoksisitas obat kumur propolis H. itama 5% sebagai alternatif perawatan periodontitis. Metode: Analisis kualitatif tingkat sitotoksisitas obat kumur propolis H. itama 5% terhadap sel makrofag peritoneal tikus muda secara in vitro melalui gambaran mikroskopis. Hasil analisis kualitatif akan dilakukan skoring berdasarkan panduan ISO 10993-5:2009. Hasil: Obat kumur propolis H. itama 5% memiliki tingkat sitotoksisitas yang tinggi terhadap sel makrofag peritoneal tikus karena adanya penurunan jumlah sel lebih dari 50% pada kultur makrofag berdasarkan gambaran mikroskopis. Obat kumur propolis H. itama memiliki tingkat sitotoksisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan chlorhexidine dan ibuprofen. Kesimpulan: Obat kumur propolis H. itama memiliki tingkat sitotoksisitas tinggi dengan hasil skor 3 dan lebih tinggi dibandingkan dengan chlorhexidine dan ibuprofen berdasarkan panduan ISO 10993-5:2009. Namun, dibutuhkan penelitian lanjut dengan uji sitotoksisitas metode kuantitatif dan uji lanjutan in vivo agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. ......Introduction: Periodontal disease is the second largest dental and oral diseases in Indonesia according to Riskesdas 2018 with a prevalence of 74.1%. Periodontitis is an inflammatory disease of the gingiva caused by the accumulation of plaque by bacteria, one of which is Porphyromonas gingivalis. In addition to antibacterial treatment, inflammation in the pathogenesis of periodontitis also needs to be treated. For anti-inflammation treatment in periodontitis, chlorhexidine and ibuprofen are commonly used therapeutic agents. However, long-term use of both agents can cause several side effects and show cytotoxicity to different types of cells in the body. Nowadays, alternative anti-inflammatory treatments are starting to be discovered and used for periodontal diseases. One of them is propolis which is a resinous substance derived from plant extracts made by bee species. Propolis has been proven to have anti-inflammatory properties by reducing the expression of inflammatory cytokines. In Indonesia itself, there are various types of propolis and one of them is the Heterotrigona itama propolis. However, the cytotoxicity grade of H. itama propolis has not been widely studied in Indonesia. Therefore, the aim of this study was to determine the level of cytotoxicity of H. itama propolis mouthwash 5% as an alternative treatment for periodontitis. Methods: Qualitative analysis of the cytotoxicity of H. itama propolis mouthwash towards peritoneal macrophage cells of young mouse in vitro through microscopic images. The results of the qualitative analysis will be scored based on ISO 10993-5:2009 guidelines. Results: H. itama propolis mouthwash 5% has a high level cytotoxicity to mouse peritoneal macrophage cells due to a decrease in cell number of more than 50% in macrophage culture observed from microscopic images. H. itama propolis mouthwash has higher cytotoxicity level compared to chlorhexidine and ibuprofen. Conclusion: H. itama propolis mouthwash has a high level of cytotoxicity with a cytotoxicity score of 3, and is higher compared to chlorhexidine and ibuprofen. However, further research is needed with quantitative cytotoxicity tests and further in vivo tests to get more accurate results.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library