Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Widodo Dwi Putro
Depok:
2011
D1260
UI - Disertasi Open Universitas Indonesia Library
Reynolds, Jack
London : Acumen, 2006
121 REY u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Sejak August Comte mengemukakan filsafat positivismenya, maka pandangan positivisme itu mendominasi dunia ilmiah sampai menje¬lang abad XX. Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, menggo¬yahkan asumsi ontologis, epistemologis, dan aksiologis positivisme yang menganggap alam semesta yang sederhana, mekanis, dan deter¬ministik sebagaimana yang dibayangkan oleh Laplace dan Newton. Pandangan positivisme ini kemudian mendapat tantangan dari Max Planck (1900) dengan teori kuantumnya dan Einstein dengan re¬lativitasnya. Perkembangan baru dalam fisika mengakibatkan perubahan pan¬dangan dalam epistemologi; terutama penjernihan dalam metodologi. Penjernihan metodologi ini dipelopori oleh Thomas Khun. Di antara para penggagas metodologi dalam ilmu pengetahuan yang paling radikal adalah Paul Feyerabend. Feyerabend dalam bukunya Against Methode membongkar asumsi¬asumsi , positivisme berdasarkan analisis historis dan sosiologis ilmu pengetahuan itu sendiri. Feyerabend melakukan dekonstruksi berupa penyingkapan dan pembongkaran kesalahan pandangan yang mengagungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat mo¬dern. Dekonstruksi metodologi inilah yang kami angkat sebagai topik permasalahan dalam tesis ini. Untuk memahami esensi pemikiran Feyerabend tersebut kami mencoba melakukan interpretasi secara analitis, sintesis dan kritis yang sifatnya dialogis dan dialektik dari berbagai pemikiran di bidang epistemologi. Metodologi ternyata bukan sekedar teknik untuk menemukan hukum alam yang pada tahap berikutnya dapat digunakan untuk me¬nguasai alam melalui teknologi itu sendiri. Akan tetapi, ilmu pe¬ngetahuan dan metode ilmu pengetahuan secara luas dan mendalam saling terkait dengan aspek kehidupan (budaya). Feyerabend menya¬darkan kita bahwa ada kaitan erat antara nilai (value) dengan ilmu pengetahuan, baik pada tataran teoretis maupun praktis. Dengan demikian, kita harus pula memikirkan makna ilmu pengetahuan, kedudukan, dan sifat-sifatnya. Hal ini penting agar kita dapat bersikap lebih arif dan bijaksana dalam menyiasati ilmu pengeta¬huan dan teknologi yang melaju pesat
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T37458
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library