Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fathur Risyad
Abstrak :
Di dalam dunia industri sangat dibutuhkan adanya listrik karena proses industri tidak akan lepas dari mesin listrik yang cukup besar. Maka dari itu sangat penting untuk memperhatikan rugi-rugi pada sistem. Salah satu cara untuk mengurangi rugi adalah dengan rekonfigurasi jaringan. Rekonfigurasi merupakan perubahan pada sistem jaringan untuk mengurangi rugi-rugi pada sistem. Salah satu cara melakukan rekonfigurasi adalah dengan mengurangi transformator. Terdapat 2 konfigurasi, pertama konfigurasi existing yang berlaku sekarang dan konfigurasi baru yang merupakan rencana dari rekonfigurasi. Konfigurasi awal dengan menggunakan 21 transformator, sedangkan konfigurasi baru dengan 13 transformator. Dengan berkurangnya transformator, menyebabkan perbedaan rugi-rugi pada 2 konfigurasi tersebut. Konfigurasi dengan rugi sebesar 173 kW dan konfigurasi baru sebesar 161 kW, besar biaya rugi konfigurasi sebesar 69 juta dan konfigurasi baru sebesar 55 juta. Selisih rugi yang terjadi antara konfigurasi dan konfigurasi baru adalah 12 kW atau setara dengan 13 juta dalam rupiah, ini menandakan penghematan yang terjadi pada sistem sebesar 13 juta. Dengan penghematan 13 juta dan biaya investasi sebesar 1,2 Milyar, yang terjadi selama 97 bulan, ini menandakan perusahaan akan balik modal saat sudah 97 bulan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Adi Nugroho
Abstrak :
Dalam sistem tenaga listrik yang kompleks, terjadinya ganggan short circuit dapat timbul kapan saja. Dampak dari gangguan tersebut akan semakin parah dan berpengaruh terhadap kestabilan sistem yang ada. Pada sistem tenaga listrik Pacitan, terdapat jalur transmisi pembangkit yang merupakan jalur utama penyaluran daya aktif dari pembangkit menuju gardu-gardu induk di sekitarnya. Oleh karenanya, jalur tersebut harus diminimalisir dampak dari gangguannya. Selain itu, kapasitas cadangan dari PLTU Pacitan masih tersisa banyak untuk menyuplai beban-beban yang berlebih dan perencanaan beban yang akan mendatang. Namun, apabila kapasitas standar pembangkit ditingkatkan akan terjadi ketidakstabilan pada sudut rotor maupun daya aktif pembangkitnya. Oleh karena itu, Unified Power Flow Controller (UPFC) salah satu divais Flexible AC Transmission System (FACTS) merupakah jawaban dari kedua permasalahan tersebut. Dengan pemasangan UPFC, kestabilan dari sudut rotor dan osilasi daya aktif pembangkit dapat teredam sehingga masih dalam ambang stabil. Injeksi yang diberikan UPFC kepada sistem berupa daya reaktif dan tegangan p.u pada saluran transmisi PLTU Pacitan-Nguntoronadi dengan menganut pemasangan dengan impedansi paling besar juga memberikan keunggulan dalam menangani bus-bus yang undervoltage serta pemerataan aliran daya aktif saat pembangkit ditingkatkan 10 MW dari kapasitas standarnya.
In complex electric power systems, the occurrence of a short circuit can occur at any time. The impact of these disturbances will be more severe and affect the stability of the existing system. In the Pacitan power system, there is a generator transmission line which is the main channel for channeling active power from the generator to the surrounding substations. Therefore, the pathway must be minimized from the impact. Apart from that, there is still a lot of spare capacity from the PLTU PLTU to supply excessive loads and plan future loads. However, if the standard capacity of the generator is increased there will be instability in the rotor angle and the active power of the generator. Therefore, the Unified Power Flow Controller (UPFC), one of the Flexible AC Transmission System (FACTS) devices, is the answer to these two problems. With the installation of UPFC, the stability of the rotor angle and generator active oscillation can be damped so that it is still in a stable threshold. The injection given by UPFC to the system in the form of reactive power and p.u voltage on the transmission line of the Pacitan-Nguntoronadi PLTU with the highest impedance installation also provides advantages in handling undervoltage buses and even distribution of active power when the plant is increased by 10 MW from its standard capacity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahri Zen
Abstrak :
Sebagai perusahaan listrik milik negara, PT PLN persero berusaha untuk menyuplai energi listrik secara optimal. Untuk menjaga kualitas energi listrik yang disalurkan, sistem pengaman dan pemeliharaan perlatan listrik suatu gardu induk sangat diperlukan. Pengujian pada transformator dilakukan untuk menjaga durability dan reliability dari sebuah sistem tenaga listrik terutama transformator daya yang berperan penting dalam penyaluran tenaga listrik. Untuk itu diperlukan pengujian transformator daya secara berkala. Sehingga jika ditemukan ketidaknormalan pada suatu transformator, dapat segera dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Dengan demikian tidak akan terjadi kegagalan saat transformator beroperasi.
As state-owned enterprises, PT PLN persero manage to supply the electric energy optimally. In order to utilize and maintain the quality of the electrical energy, a system of maintenance and protection of substation electrical equipment are required. Transformer testing performed to maintain the durability and reliability of power system, especially power transformers that have an important role in the distribution of electricity. Therefor, periodic testing of power transformer is needed, so that in case there is an abnormality on the transformer, a further investigation can be done immediately. thus the failure of the transformer during operation can be avoided.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S144
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Junaidi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Azka
Abstrak :
Kegagalan transformator menyebabkan diskontinuitas penyaluran listrik. Padahal syarat system tenaga listrik yang baik harus memenuhi kualitas, kontinuitas dan stabilitas. Kegagalan transformator ditribusi dapat disebabkan berbagai macam gangguan internal seperti kondisi beban yang overload, beban tidak seimbang, beban harmonic,dan keadaan komponen penyusun transformator. Selain itu gangguan eksternal seperti keadaan lingkungan transformator, keadaan komponen yang terhubung dengan transformator juga ikut mempengaruhi. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut terhadap akar masalah penyebab gangguan yang sering terjadi sehingga terbentuk pola penyebab gangguan. Kemudian dari pola ini dapat dilakukan tindakan preventif tepat sesuai gejala sebelum gangguan terjadi. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis menggunakan metode perbandingan antara data yang telah diolah dengan kriteria transformator sehat. Ternyata dari hasil analisa, kegagalan transformator distribusi di wilayah Jakarta Raya dan Tangerang paling banyak adalah hubung singkat pada kumparan yang disebabkan ketidakseimbangan beban yang terpasang. Apabila proteksi gagal bekerja memutus arus hubung singkat, maka akan menimbulkan kerusakan yang lebih fatal seperti kebakaran.
Transformer Failure cause discontinuities electrical distribution. Though the terms of good electricity system must meet the quality, continuity and stability. The distribution transformer failure can be caused by different kinds of internal disturbances such as load conditions overload, unbalanced load, harmonic load, and the state of the components of the transformer. In addition it can be caused by external disturbances such as conditions of transformer environmental, condition of components that is connected to the transformer. It required a further analysis to determine root causes of disturbances that often occur. So that pattern of disturbance causes is formed. Then from this pattern can be carried out right preventive action to the symptoms before failure occurred. Analysis using a comparison between the data that has been processed with healthy transformer criteria. Apparently the results of the analysis, mostly distribution transformer failure in Jakarta and Tangerang are short circuit on transformer coil due to load imbalance. If protection fails to trip fault current, it will cause more fatal damage such as fire.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library