Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Aplikasi penggunaan akar kawao (Millettia sericea) dan kulit batang manggis (Garcinia mangostana) sebagai pengawet alami dalam nira tebu memerlukan kondisi proses tertentu agar dihasilkan kinerja pengawetan yang optimal. Pengaturan pH, suhu dan waktu reaksi mempengaruhi laju reaksi enzimatis dan mikrobiologis. Penelitian untuk menguji kemampuan akar kawao dan kulit batang manggis untuk menghambat laju degradasi sukrosa dalam nira tebu perlu dilakukan. Kadar sukrosa dalam nira tebu yang digunakan dalam percobaan bernilai cukup tinggi yaitu 10,29%, dengan kandungan gula pereduksi 2,43% untuk glukosa dan 0,94% untuk fruktosa, total asam 62,5 mleq dan nilai pH 5,1. Akar kawao dan kulit batang manggis mengandung komponen fitokimia yang hampir sama, dimana komponen utamanya terdiri dari alkaloid, flavonoid dan glikosida. Komponen lain seperti saponin, fenolik, triterpenoid dan steroid terdapat dalam jumlah yang kecil. Faktor suhu dan nisbah pengawet memberikan pengaruh positif, baik terhadap kadar sukrosa maupun gula pereduksi. Sedangkan faktor nilai pH dan lama inkubasi memberikan pengaruh negatif. Faktor suhu dan pengawet memberikan pengaruh positif terhadap kadar sukrosa sebesar 0,452% dan 2,019% dengan signifikansi 94,6% dan 94%. Kedua faktor tersebut juga memberikan pengaruh positif terhadap kadar gula pereduksi sebesar 0,554% dan 2,072% dengan signifikansi 97,9% dan 97,3%. Faktor nilai pH dan lama inkubasi memberikan pengaruh negatif terhadap kadar sukrosa sebesar 4,423% dan 0,125% dengan signifikansi 94,5% dan 93,5%. Kedua faktor tersebut juga memberikan pengaruh positif terhadap kadar gula pereduksi sebesar 3,820% dan 0,126% dengan signifikansi yang sama yaitu 97%. Perubahan kualitas nira tebu berdasarkan perubahan kadar sukrosa menunjukkan bahwa penambahan bahan pengawet (akar kawao dan kulit batang manggis) dapat menghambat degradasi sukrosa yang tampak jelas setelah menit ke 80. Hal tersebut juga didukung oleh perubahan kadar gula pereduksi, total asam dan nilai pH yang menunjukkan pengaruh bahan pengawet mampu menurunkan laju kerusakan sukrosa dalam nira tebu.
630 JTIP 20:1(2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erny Sagita
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan larutan pengawet dan larutan gula dengan konsentrasi yang ditentukan terhadap daya simpan manisan kering buah nanas serta kadar vitamin-c nya. hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan terlama adalah 35 hari dengan kadar vitamin C sebesar 0,0193% dimana sampel menngunakan larutan natrium bisulfit dengan konsentrasi sebesar 0,25% dan larutan gula dengan konsentrasi 60%.
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library