Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifa Deya Hasna
Abstrak :

Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku pengasuhan induk betina dan jantan terhadap anak bekantan (Nasalis larvatus) di Taman Safari Bogor, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kemunculan perilaku pengasuhan oleh induk betina dan jantan bekantan (Nasalis larvatus) terhadap anak di kawasan konservasi ex situ Taman Safari Bogor. Subjek pengamatan yang diamati berjumlah tiga individu bekantan yaitu, B1, B2, dan J1 yang memiliki anak berumur 8 bulan dan 20 bulan masing-masingnya. Pengamatan perilaku pengasuhan menggunakan focal animal sampling dan ad libitum dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda. Pengamatan dilakukan selama satu bulan dengan pengulangan sebanyak 10 kali untuk masing-masing individu. Hasil penelitian yang didapatkan data yang setara dengan 11.100 menit waktu pengamatan di Pusat Primata. Perilaku pengasuhan didominasi oleh induk betina bekantan B1 73,4%. Perilaku pengasuhan induk betina bekantan B1 didominasi oleh aktivitas menggendong yaitu sebesar 47,1%, sedangkan induk betina bekantan B2 dan induk jantan J1 didominasi oleh aktivitas kontak tubuh dengan masing-masing 43,3% dan 41,2%. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan usia bekantan anak yang lebih besar pada bekantan anak A2 dibandingkan A1. Keterbatasan ukuran kandang yang terdapat di Pusat Primata juga dapat mempengaruhi aktivitas kontak tubuh yang terjadi pada induk jantan.


Research has been conducted about the parenting behavior of female and male proboscis monkey (Nasalis larvatus) parents toward child in Taman Safari Bogor, West Java. The study aims to evaluate the emergence of parenting behavior of female and male proboscis monkey (Nasalis larvatus) parents to their child in Taman Safari Bogor as an ex situ conservation. Subjects observed were three individuals, B1, B2, and J1 which had children aged 8 month dan 20 month old. Observation of parenting behavior is using focal animal sampling and ad libitum method at interval 10 minutes without a break. Observations were carried out for one month with repetition 10 times for each individual. The results of the study obtained is equivalent to 11,100 minutes of observation time at the Primate Center. Parenting behavior is dominated by female parent B1 73.4%. Parenting behavior of female parent B1 is dominated by cradling activities as much as 47.1%, whereas female parent B2 and male parent J1 are dominated by body contact activities with 43.3% and 41.2%. This is due to the greater age difference in child proboscis monkey in A2 compared to A1. Limitation of the cage size located in Primate Center area can affect the body contact that occurs in the male parent.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Noviandini
Abstrak :
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku sosial dan reproduksi bekantan Nasalis larvatus (van Wurmb, 1787) di Taman Safari Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi interaksi sosial antara bekantan jantan dengan betina dan antarindividu bekantan betina, serta mengevaluasi perilaku reproduksi pada jantan dan betina. Metode pengamatan yang digunakan yaitu scan sampling dan ad libitum sampling dengan interval waktu 15 (lima belas) menit tanpa jeda. Waktu pengamatan dalam satu hari yaitu selama 6 jam dan dilaksanakan selama empat pekan pada bulan November 2019. Subjek yang diamati dalam penelitian yaitu satu individu bekantan jantan dewasa berusia 20 tahun (J) dan dua individu bekantan betina dewasa berusia 14 tahun (B1) dan 11 tahun (B2) yang ditempatkan bersama di dalam kandang kaca. Perilaku sosial yang terjadi di antara individu bekantan menunjukkan tingginya perilaku afiliatif (rerata 99,28%) dan rendahnya perilaku agresi (rerata 0,72%). Perilaku reproduksi dilakukan oleh kedua pasangan bekantan jantan dan betina dengan total perilaku reproduksi antara J dengan B1 lebih tinggi (37 interaksi) dibanding antara J dengan B2 (5 interaksi). Berdasarkan uji t yang dilakukan dengan nilai α = 0,05, total perilaku reproduksi kedua pasangan berbeda secara signifikan dengan nilai P < 0,05. Kedua pasangan bekantan memiliki total tiga individu anak sehingga pengamatan terhadap perilaku pengasuhan dan interaksi antarindividu anak bekantan juga dilakukan secara ad libitum. Kedua individu betina melakukan perilaku pengasuhan menggendong, menyusui, social grooming, kontak tubuh, bermain, dan allomothering. Peran induk jantan dalam pengasuhan yaitu membangun kedekatan dengan kedua induk betina dan melakukan perilaku melindungi anggota kelompok. Interaksi yang dilakukan antarindividu anak bekantan yaitu kontak tubuh, bermain, dan social grooming.
ABSTRACT The research on social and reproductive behaviours of proboscis monkey Nasalis larvatus (van Wurmb, 1787) at Taman Safari Bogor has been done. The purposes of the research are to evaluate social interactions between male and female proboscis monkeys, and between the females, and to evaluate reproductive behaviours in males and females. Observation methods used were scan sampling and ad libitum sampling with fifteen minutes intervals without pause. The observation time was 6 hours per day and was done for four weeks in November 2019. Subjects observed in the study were one adult male aged 20 years (J) and two adult females aged 14 years (B1) and 11 years (B2) in a glass cage. Social behaviours indicates high affiliative behaviours (average 99,28%) and low aggressive behaviours (average 0,72%). Reproductive behaviours carried out by both pairs and the higher number of reproductive behaviours happened between J and B1 (37 interactions) than J and B2 (5 interactions). Based on the t-test, the number of reproductive behaviours of the pairs significantly different with the value of P < 0,05. Both pairs of proboscis monkeys have total three children, so observations of parenting behaviours (parental care) and interactions between the child also carried out with ad libitum method. Both adult females carried out parenting behaviours consist of carrying, breastfeeding, social grooming, body contact, social playing, and allomothering. The male established closeness with both females and performed protective behaviours for the group members as his contribution to parenting behaviours. The interactions carried out between the children were body contact, social playing, and social grooming.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Nabilah
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian terhadap perilaku sosial dan reproduksi bekantan Nasalis larvatus Wurmb, 1781 di Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi interaksi sosial bekantan jantan dengan bekantan betina dalam kelompok, mengevaluasi interaksi sosial apa saja yang terjadi antarbekantan betina, serta mengevaluasi perilaku reproduksi pada bekantan jantan dan betina. Metode yang digunakan yaitu scan sampling dan ad libitum dengan interval waktu 5 lima menit tanpa jeda. Waktu pengamatan dalam satu hari yaitu selama 6 jam 30 menit dan dilaksanakan pada bulan Februari-April 2017. Subjek pengamatan yaitu satu kelompok bekantan yang terdiri dari satu jantan J dan dua betina B1 dan B2 . Interaksi sosial yang terjadi menunjukkan rendahnya perilaku agresi dan tingginya perilaku afiliatif. Perilaku reproduksi antara J dengan B2 ditemukan lebih tinggi dibanding antara J dengan B1. Berdasarkan uji t yang dilakukan pada ? =0,05, frekuensi perilaku reproduksi antara kedua pasangan berbeda secara signifikan dengan nilai P = 0,18. Frekuensi vokalisasi tertinggi dilakukan oleh J yang didominasi oleh vokalisasi bernada rendah, sedangkan vokalisasi yang dilakukan betina cenderung bernada tinggi. Perilaku branch shake dan threat yang ditujukan untuk objek selain bekantan lebih sering dilakukan oleh jantan daripada betina. Selama pengamatan subjek jarang terlihat memanfaatkan kolam dan ditemukan pula beberapa perilaku yang diduga stereotipe. ...... The research about social and reproductive behaviour of proboscis monkey Nasalis larvatus Wurmb, 1781 in Taman Margasatwa Ragunan has been done. The purposes of the research are to evaluate the social interactions between male and females in the group, to evaluate kind of interactions that happened between the females, and to evaluate the reproduction behaviours between male and females. The methods that are used are scan sampling and ad libitum with 5 five minutes interval without pause. The time of observation in one day is 6 hours and 30 minutes long and was done on February April 2017. The subject of the research is one group of proboscis monkey consists of one male J and two females B1 and B2. The social interactions that happened shows aggression behaviours are lower than affiliative behaviours. The reproduction behaviours between J and B2 are found higher than in J and B1. Based on the t test that has been done in 0,05, the frequencies of the reproduction behaviours in these two couples is significantly different with P value 0,18. The highest frequency of vocalization is done by J with low tone vocalization domination, while the vocalization by females tend to be in high tone. The branch shake and threat behaviours that are shown to other objects besides proboscis monkey are more frequently done by male rather than female. During observation, subjects are rarely seen to use the pond and some behaviours that expected as stereotype are found.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library