Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Khairunnas
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh proses seleksi terhadap kinerja pegawai tetap di kantor pusat PT ANTAM (Persero) Tbk. Variabel independen dalam penelitian ini adalah proses seleksi yang diukur berdasarkan teori dari David Lepak (2010), sedangkan variabel dependen yaitu kinerja pegawai yang diukur berdasarkan teori dari John M. Ivancevich (2001). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Sampel dari penelitian ini sebanyak 51 pegawai tetap di kantor pusat PT ANTAM (Persero) Tbk. yang telah bekerja minimal satu tahun dan memiliki job grade <10. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses seleksi berpengaruh secara signifikan positif terhadap kinerja pegawai. ......This study aims to analyze the influence of the selection process on the performance of employees at head office of PT ANTAM (Persero) Tbk. The independent variable in this study is selection process which is scaled with David Lepak (2010) theory, while the dependent variable is employee performance which is scaled with John M. Ivancevich (2001) theory. This study used quantitative approach, and questionnaire as research instrument. Respondent of this study are 51 employees at the head office of PT ANTAM (Persero) Tbk. who have worked at least one year and have a job grade <10. The analysis used in this study are a descriptive analysis and inferential analysis. The result of this study is the selection process significantly positive effect on employee performance.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nuryati
Abstrak :
Dalam kurun waktu relatif masih muda Pengadilan Tata Usaha Negara telah berkiprah untuk ikut melakukan pengawasan yudisial terhadap badan atau pejabat administrasi. Ternyata pengawasan yudisial tersebut belum efektif. Penelitian diawali dengan studi dokumenter. Selanjutnya dilakukan wawacara dengan pedoman wawancara terhadap sejumlah key informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan judisial terhadap keputusan Administrasi oleh PTUN tidak efektif karena hanya 6,635% saja dari putusan PTUN yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap telah dilaksanakan pejabat atau badan administrasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pengawasan yudisial terhadap keputusan administrasi oleh PTUN adalah : 1) tidak diatur sanksi terhadap pejabat yang tidak melaksanakan putusan, 2) tidak adanya kemauan politik pemerintah untuk memberikan sumber daya, dana maupun tenaga serta membagi kekuasaan secara seimbang, 3) struktur dan sistem PTUN, 4) kedudukan hakim sebagai pegawai negeri.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hajjul Kamil
Abstrak :
Penelitian ini betujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara iklim kerja dengan peuerapan proses keperawatan di ruang lawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini mempakan descriprive correlarional yang pengumpulan datanya secara cross sectionaL Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara iklim kerja dengan penerapan proses keperawatan di wang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidlll Banda Aceh. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana yang bekerja diruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dihitung dengan pendugaan proporsi populasi, dengan jumlah 80 orang. Intrunen yang digunakan adalah instrumen pengukuran Iklim kerja (Litwin & Meyer, 1971) dan insuumen pengukuran dokumentasi proses keperawatan (Dep. Kes. RI., 1997). Kedua instrumen tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen iklim kerja terdiri dari iklim kelja yang dimsakan dan iklim kerja yang diharapkan oleh perawat Pelaksanaan serta instrumen penerapan proses keperawatan, masing-masing instrumen terdiri dari 24 butir pernyataan. Hasil uji coba validitas dan reabilitas instrumen ini menggunakan alpha cronbach dengan hasil baik. Hasil penelitian pada analisis univariat memmjukkan bahwa iklim kerja yang dirasakan oleh perawat peIaksana di ruang rawat inap RSU Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori sedang (43,75 %) dengan mengarah kepada kategori buruk (38,75 %), sedangkan penerapan proses keperawaran berada pada kategori buruk (57,50 %). Dari hasii bivariat diketahui bahwa iklim kerja secara keseluruhan mempmyai hublmgan yang signifikan secara statistlk dengan penerapan proses keperawatan., dengan nilai-p = 0,004, untuk masing- masing dimensi: dimensi tanggung jawab dengan nilai-p = 0,000, dimensi standar dengan nilai-p = 0,019, dimensi penghargaan dengn nilai-p = 0,026 dan dimensi semangat kelompok dengan nilai-p = 0,020. Sedangkan dimensi kesesuaian perasaan dengan nilai-p = 0,454 dan dimensi kejelasan organisasi dengan nilai-p = 0,294 lidak berhubungan secara statistik dengan penerapan proses keperawatan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dimensi tanggumg jawab merupakan yang mempunyai hubungan paling signiikan secara statistic (Nilai-p = 0,0003) dengan penerapan proses keperawatan setelah dikontrno oleh dimensi semangat kelompok. Berdasarkan haSil penelitian ini, maka pihak manajemen RSU Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh khususnya bidang keperawatan perlu memperhatikan dan memperbaiki semua dimensi iklim kerja di lingkup pelayanan keperawatan ke taraf yang lebih baik dengan harapan untuk meningkaikan penerapan proses keperawatan ke taraf yang lebih baik pula. Selain itu, untuk peneliiian lanjutan disarankan agar dilakukan dengan membandingkan iklim kerja dan penerapan proses keperawatan pada dua atau Iebih rumah sakit yang berbeda, peneliti juga menyarankan agar metode pengumpulan dara untuk variabel penerapan proses keperawatan dilakukan dengan cara observasi langsung, sehingga diperoleh data penerapan proses keperawaran yang lebih objektif.
This research is to gain description on relation between work climate and implementation of musing process at inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin Public Hospital Banda Aceh. The design of this research was descriptive correlarional with cross sectional data collecting. The proven hipotesis in this research was relation between work climate and implementation of nursing process at inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin Public Hospital Banda Aceh. The sample of the research were 80 executing nurses at inpatient care unit of Dr- Zainoel Abidin Public Hospital Banda Aceh and were computed with population proportion appraising, The research used instrument of work measurement (Litwin & Meyer, 1971) and instrument of documentation gauging of musing process (Health Department of Republic of Indonesia, 1997). The both instruments were acliusted with the needs of research. The work climate instrument was consisted of could-be-felt work climate and work climate that was expected by executing nurses as well as instrument of implementation of nursing process, each instnunent broken down into 24 statements. Test of validity and reliability of these instruments utilized Amha Cronbach, and got good results. The results of the univariat analysis indicated that die work climate, which was felt by executing nurses at inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin Public Hospital Banda Aceh was at moderate category (43,75 %) and tend to go to poor category (38,75 %), meanwhile the implementation of nursing process was at poor category (5150 %). The bivariat analysis implied that the entire work climate statistically had significant connection with the implementation of nursing process with p-value = 0,004, each dimension: responsibility dimension with p-value = 0,000, dimension of standard with p-value = 0,019, reward dimension with p-value = 0,026 and team spirit dimension with p-value =- 0,020. And the conformity dimension with p-value = 0,454 and clarity dimension with p-value = 0,294 were statistically not related with implementation of nursing process. The results of multivariate analysis indicated that the responsibdity dimension possessed the most significant relation statistically (p = 0,0003) with implementation of nursing process after had controlled with team spirit dimension. Based on the research, the management of Dr. Zainoel Abidiu Public Hospital Banda Aceh particularly nursing care unit should pay attention and renew all dimension of work climate at nursing care service scope to be better than ever hoping that it could enhance the better implementation of nursing process. Further research is recommended to compare work climate and implementation of nursing process in two or more different hospitals. The research conductor suggests that the data collecting method of variables of the implementation of nursing process should be organized widi direct observation so that a more objective data of nursing process implementation could be obtained.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T3707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gofar Ismail Aji
Abstrak :
Proses korosi yang alaminya terjadi pada komponen utama penggerak industri, material logam, semakin penting untuk dapat dikendalikan dan berbagai usaha dilakukan antara lain dengan adjustment pada parameter operasi dan faktor alam yang terlibat. Proses monitoring dan control terpadu, untuk memonitor dan bahkan mengukur ancaman korosi yang terjadi dilakukan dengan berbagai tipe mekanisme pelaksanaan dan piranti. Penggunaan model simulasi pengukuran korosi disertai dengan monitoring korosi dan inspeksi kerap digunakan sekaligus untuk memperoleh profil laju korosi yang semakin representatif dengan kondisi actual yang terjadi pada logam. Pemahaman terhadap faktor ? faktor yang berpengaruh dalam ketiga kegiatan tersebut sebelumnya sangat penting dalam menginterpretasi hasil keluaran yang didapat dari 3 mekanisme tersebut dalam tingkat sensitifitas berbagai variabel alamiah dan operasional dengan keluaran yang dihasilkan.

Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan terhadap hasil keluaran laju korosi yang diperoleh dari proses simulasi perangkat lunak, monitoring korosi dengan metode kupon dan hasil inspeksi pembacaan ketebalan dengan peralatan ultrasonic. Penelitian dilakukan pada system perpipaan pada fasilitas produksi minyak lepas pantai, dengan 3 tipe lingkungan kajian, lingkungan multifasa, berbasis minyak dan lingkungan berbasis gas. Dari hasil keluaran yang diperoleh dari 3 metode tersebut kemudian diperoleh korelasi tertinggi antara laju korosi pada kupon dengan penghitungan perangkat lunak pada pipa dengan aliran minyak. Sementara itu untuk laju korosi pada kupon dengan laju penipisan dinding pipa diperoleh korelasi dengan koefisien tertinggi juga pada aliran minyak.

Hasil laju korosi yang berbeda ? beda dan seringkali tidak konsisten dari perbandingan ketiga metode tersebut lebih disebabkan oleh posisi pemasangan kupon yang tidak representatif (untuk kupon pada posisi arah jam 3 dan 9). ...... Corrosion process naturally and readily occurs at metal surface, the backbone material of almost all operating equipment in oil and gas industry. Various methods and mechanisms are put operational to control and monitor corrosion process in order to maintain operational continuity by having provided latest update information about metal based equipment. Simulation model is also applied in order to predict corrosivity of the system by using operating parameter combined with natural existing parameter. Actual and predicted corrosion rate are valuable ouput expected from these methods, and with correct understanding of these methods, proper interpretation and specific data significancy can be used as decision bases.

In this study, output comparison of corrosion rate measurement methods is conducted, involving data retrived from coupon monitoring, corrosion rate simulation and thickness inspection data from ultrasonic test. Samples are taken from oil and gas offshore piping system, with 3 types of environment, multiphase, oil based and gas. Correlation factor between each metods of corrosion rate measurement is concluded by graphical and linear formulation comparison, with closest relation found in oil based system.

Any difference and inconsistency found from 3 corrosion rate measurement method are most likely as the result of sensitivity factor dissimilarity of each method, one of which is coupon positioning, specifically at 3 and 9 o?clock position.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27755
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Soraya Yunus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Dinas
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Aryandi Gunawan
Abstrak :
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia memaksa konsumsi akan bahan bakar terus meningkat, karena saat ini bahan bakar telah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat modern di Indonesia. Sebagian besar bahan bakar tersebut berasal dari minyak bumi yang dalam satu dekade ini produksinya mengalami penurunan di dalam negeri. Oleh sebab itu peluang pengembangan energi alternatif harus terus di kembangkan di Indonesia, salah satunya dengan membuat Pabrik Dimetil Eter (DME) dengan bahan baku utama gas sintesis. Gas sintesis ini diperoleh dari gas alam melalui proses autotermal reforming. Indonesia sendiri memiliki cadangan gas alam yang lebih besar ketimbang minyak bumi. DME dipilih karena merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Proses pembuatan DME secara indirect melibatkan sintesis metanol, dehidrasi metanol, purifikasi DME hingga purifikasi metanol untuk di recylce. Dalam penelitian ini akan dijelaskan sistem pengendalian pada proses purifikasi DME hingga purifikasi metanol. Unit-unit yang ada pada proses purifikasi DME ialah unit heater, unit distilasi DME, unit cooler, unit flash drum dan unit storage tank, sedangkan pada proses purifikasi metanol terdapat unit distilasi metanol, unit cooler dan unit pompa. Pengendalian pada kedua proses purifikasi itu penting untuk menjaga proses tetap pada kondisi optimumnya. Proses purifikasi DME dan Metanol ini mengandalkan Unit Distilasi yang memiliki temperatur operasi hingga 190oC dan tekanan hingga 1950 kPa. Sistem pengendalian yang dipilih untuk proses ini ialah jenis pengendali Proportional Integral (PI) karena dapat menangani hampir setiap situasi kontrol proses di dalam skala industri. Penelitian ini menggunakan pemodelan penyetelan pengendali Ziegler Nichols dan Lopez, lalu dibandingkan nilai parameter kinerja pengendalinya yaitu Offset, Rise Time, Time of First Peak, Settling Time, Periode osilasi, Decay Ratio, Overshoot, Deviasi maksimum, Integral Absolute Error (IAE) dan Integral Square Error (ISE) dari kedua jenis penyetelan tersebut. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penentuan variabel input dan output yang optimum pada proses purifikasi DME dan Metanol yang dapat diterapkan pada pabrik DME.
Increases of Indonesia’s population makes consumption of fuel was high, because nowadays fuel become primary needs for modern people in Indonesia. Fuel in Indonesia is mostly from petroleum, which is has slowly production in one decade behind. Therefore, chance in alternative energy must be develop in Indonesia, one of them is making Industry of Dimethyl Ether (DME) from synthetic gas feed. Synthetic gas was get from natural gas in autothermal reforming process. Indonesia has more reserve natural gas than petroleum. The another benefit from DME is friendly for our environment as alternative fuel. Indirect process in production of DME consists of synthesis methanol, dehidration methanol, purification DME and purification methanol for recycle. The research will explain about control system in purification DME and purification methanol. Purification DME consists of heater, distillation column of DME, cooler, flash drum and storage tank, furthermore purification methanol consists of distillation column of methanol, cooler and pump. Controlling both of purification process is really important to keep the process in optimum condition. Purification process of DME and methanol used distillation column in temperature up to 190oC and pressure up to 1950 kPa. Type of control system in this research is Proportional Integral (PI) controller, it is because the controller can handle much process control condition in industry scale. This research used tuning model Ziegler Nichols and Lopez, then compares the performance parameter of Offset, Rise Time, Time of First Peak, Settling Time, Osilation Period, Decay Ratio, Overshoot, Maximum Deviation, Integral Absolute Error (IAE) and Integral Square Error (ISE) by both tuning model. The result of this research can be use to define optimum input and output variable in Purification process of DME and Methanol that can applied in Industry of DME.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Matul Ma Rifah
Abstrak :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD. APBD ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember sebelum tahun anggaran berjalan. Namun, dalam pelaksanaannya masih banyak daerah di Indonesia terlambat menetapkan APBD termasuk Kota Bekasi. Setiap tahun Kota Bekasi selalu terlambat menetapkan APBD. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kebijakan publik dan penganggaran daerah. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab keterlambatan penetapan APBD di Kota Bekasi tahun anggaran 2013, yaitu: 1) Adanya keterlambatan pembahasan KUA-PPAS antara DPRD dan TAPD; 2) Adanya keterlambatan evaluasi Raperda APBD oleh gubernur Jawa Barat; 3) Belum ada sanksi dari pemerintah pusat terhadap keterlambatan penetapan APBD di daerah; 4) Belum adanya peran aktif eksekutif dan legislatif dalam mendorong penetapan APBD tepat waktu. Rekomendasi yang diberikan yaitu memperjelas pokok-pokok pikiran dewan, hak dewan, dan hasil reses dewan yang masuk ke dalam penganggaran serta memberlakukan sanksi bagi daerah yang terlambat menetapkan APBD.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>