Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Mustofa Kamal
"Many challenges confront the efforts to build procurement fraud risk management in Industry 4.0. This study aims to assess the risk of procurement fraud in industry 4.0 and disclose strategies to optimize the role of internal auditors in mitigating these risks. The mixed-method has been conducted with data on procurement fraud risks generally accepted by government agencies. A survey involving 140 respondents and interviews with five experts have been completed. The risk assessment in the research findings involved seven procurement fraud risks, with "collusion between providers in e-tendering" ranking the highest. Procurement management must detect and prevent fraud by creating anti-hacker applications, conducting data analytics on business ownership, and ongoing monitoring. Internal auditors must undertake fraud prevention by improving their ability in data analytics, encouraging probity plans, and procurement assistance. Fraud detection is carried out through performance audits using computer-assisted audit techniques, probity audits, information technology governance audits, continuous audits, data analytics, and internal auditor integrity assessments through surveys to the auditee."
Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Direktorat Penelitian dan Pengembangan, 2021
332 JTKAKN 7:2 (2021)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wahyu Seto Syahputra
"
ABSTRAKMakalah ini membahas bagaimana mendeteksi ketidakpatuhan dan kecurangan dalam proyek pengadaan di Indonesia. Karena ada banyak perusahaan publik yang memberikan aksesibilitas ke informasi keuangan maupun laporan pengadaan yang dapat digunakan sebagai bukti transparan yang menunjukkan bagaimana penawaran elektronik akan digunakan. Sebagai hasil menunjukkan bahwa tingkat penipuan atau kemungkinan korupsi akan turun hingga 20% karena adopsi e-katalog. Proyek pengadaan ini berfokus pada penipuan mana yang paling umum. Ini berfokus pada berbagai skenario, hingga masalah pemerintah. Kerangka kerja masalah telah dibuat dalam bentuk diagram sebab akibat untuk menyederhanakan proses pengenalan masalah dan diagram stok dan aliran agar sesuai dengan kondisi model saat ini. Penggunaan sistem dinamis diharapkan dapat digunakan untuk menentukan solusi dalam implementasi model. Tujuan penulisan memutuskan untuk mengurangi persentase penipuan untuk ekonomi Indonesia yang lebih baik.
ABSTRACTThis paper mainly discuss with how to detect a non-compliance and fraud in procurement project in Indonesia. Since there is many public companies that give an accessibility to their financial information, procurement report that could be use as transparent evidence that show how the e-bidding are going to used. As the results show that the fraud rate or corruption probability would get lower to 20% because of e-catalogue adoption. This procurement project focuses on which fraud is most common. It focuses on a variety of scenarios, up to governmental issues. The problem framework has been made in the form of a causal diagram to simplify the problem recognition process and stock and flow diagram to match the current condition of model. The use of system dynamic is expected to be used to determine solutions in implementation of the models. Actors and goals are decide to clear fraud for better Indonesian economics."
2019
T54248
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Inastuhayu Paramagarjjita R.
"Tugas Karya Akhir ini membahas korupsi pengadaan barang/jasa dengan menggunakan studi kasus Djoko Susilo. Tulisan ini akan menganalisis tipologi korupsi dan faktor penyebab terjadinya korupsi dari studi kasus. Data diambil dari Putusan Kasasi Nomor: 537 K/Pid.Sus/2014 yang didapatkan dari website putusan.mahkamahagung.go.id dan hasil wawancara Majalah Tempo edisi 23 April 2012 yang berjudul “Simsalabim Simulator SIM”. Djoko Susilo yang saat itu menjabat sebagai Kakorlantas melakukan korupsi pada proyek pengadaan Driving Simulator SIM bersama dengan Budi Susanto dan rekan-rekan sesama polisi lainnya di Korlantas Polri. Kejahatan ini termasuk dalam jenis kejahatan procurement fraud dan juga dapat dikategorikan sebagai korupsi polisi jenis direct criminal activity serta korupsi politik atau tingkat tinggi. Berdasarkan Fraud Diamond Theory, procurement fraud dalam kasus ini terjadi karena adanya pressure dari teman dan juga obedience pressure dari atasan. Selain itu, peluang (opportunity) juga tercipta dari buruknya kontrol Itwasum Mabes Polri dalam proses audit. Rasionalisasi (rationalization) juga dilakukan oleh para pelaku. Kapabilitas (capability) dari Djoko Susilo yang memiliki jabatan dan pangkat yang tinggi juga menjadi faktor penting terjadinya fraud. Selain itu, berdasarkan Rational Choice Theory, para pelaku sudah menimbang keuntungan dari suap dan kerugian potensi tertangkap sebelum melakukan kejahatan fraud ini. Pelaku juga menggunakan teknik netralisasi untuk membenarkan tindakannya.
Tugas Karya Akhir ini membahas korupsi pengadaan barang/jasa dengan menggunakan studi kasus Djoko Susilo. Tulisan ini akan menganalisis tipologi korupsi dan faktor penyebab terjadinya korupsi dari studi kasus. Data diambil dari Putusan Kasasi Nomor: 537 K/Pid.Sus/2014 yang didapatkan dari website putusan.mahkamahagung.go.id dan hasil wawancara Majalah Tempo edisi 23 April 2012 yang berjudul “Simsalabim Simulator SIM”. Djoko Susilo yang saat itu menjabat sebagai Kakorlantas melakukan korupsi pada proyek pengadaan Driving Simulator SIM bersama dengan Budi Susanto dan rekan-rekan sesama polisi lainnya di Korlantas Polri. Kejahatan ini termasuk dalam jenis kejahatan procurement fraud dan juga dapat dikategorikan sebagai korupsi polisi jenis direct criminal activity serta korupsi politik atau tingkat tinggi. Berdasarkan Fraud Diamond Theory, procurement fraud dalam kasus ini terjadi karena adanya pressure dari teman dan juga obedience pressure dari atasan. Selain itu, peluang (opportunity) juga tercipta dari buruknya kontrol Itwasum Mabes Polri dalam proses audit. Rasionalisasi (rationalization) juga dilakukan oleh para pelaku. Kapabilitas (capability) dari Djoko Susilo yang memiliki jabatan dan pangkat yang tinggi juga menjadi faktor penting terjadinya fraud. Selain itu, berdasarkan Rational Choice Theory, para pelaku sudah menimbang keuntungan dari suap dan kerugian potensi tertangkap sebelum melakukan kejahatan fraud ini. Pelaku juga menggunakan teknik netralisasi untuk membenarkan tindakannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library