Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anang Winardi
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai biaya pokok produksi pada PT. Supratama Aneka Industri. Dimana perhitungan biaya pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan metode tradisional dibandingkan dengan metode activity based costing untuk mengetahui sejauh mana distorsi biaya pokok produksi dari metode yang digunakan perusahaan. Perhitungan dengan metode activity based costing dilakukan sesuai dengan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode tradisional yang digunakan perusahaan saat ini memiliki distorsi yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan metode activity based costing. Dimana produk A, B, dan D mengalami overstated, sedangkan produk C, E, dan F mengalami understated.

ABSTRACT
This thesis analyzes the cost of production at PT. Supratama Aneka Industri. Where the calculation of the cost of production carried out by the company uses the traditional method compared to the activity based costing method to determine the extent of distortion of the cost of production from the method used by the company. Calculations using the activity based costing method are carried out according to the literature. The results of the analysis show that the traditional method used by the company today has a significant distortion when compared to the activity based costing method. Where products A, B, and D are overstated, while products C, E, and F are understated.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi guna mendapatkan penghematan terhadap biaya produksi dalam pembuatan kertas di PT Kertas Basuki Rachmat Banyuwangi. Proses pelarutan afval selama ini menggunakan hydra pulper besar (50mm3) yang dioperasikan selama dua shift (kurang dari 16 jam) dalam sehari guna melayani mesin kertas yang ada. Proses ini membutuhkan energi listrik 400 kw."
600 SATEK 3:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Julianto Siaril
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julazri Moezahar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S17012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mulianingsih
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S17064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Helmy Darwin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriawan
"Total Quality Cost sebagai Alat Bantu Manajemen dalam rangka Peningkatan Kualitas untuk Menghadapi Pesaingnya(Dosen pembimbing Drs. Ahmadi Hadidroto, Ak. MSc).
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1994.
Karya tulis ini membahas masalah program peningkatan kualitas produk dan biaya yang diperlukannya. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana meningkatkan kualitas dengan biaya yang minimum dan informasi-informasi apa saja diperlukan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut.
Karya ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam program-program peningkatan kualitas produk.
Penulisan karya ini mengambil studi kasus pada PT. X yang menghasilkan produk Garbarata(boarding bridge). Masalah kualitas.
yang terjadi dijabarkan, kemudian dikaitkan dengan kerangka teoritis yang relevan dan pada akhirnya diberikan· saran mengenai tindakan-tindakan alternatif untuk mengatasinya.
Untuk mengidentifikasi masalah-masalah kualitas yang terjadi menggunakan konsep akuntansi manajemen yang disebut
TOTAL QUALITY COST. Untuk memudahkan analisa Total Quality Cost dibagi dalam 4(empat) kategori, yaitu Prevention, Appraisal, Internal Failure dan External Failure Cost. Masalah kualitas terjadi , jika proporsi Failure Cost dalam perusahaan cukup besar dibandingkan dengan Total Quality Costnya. Perusahaan harus segera menurunkan biaya tefsebut melalui tindakan
Prevention dan Appraisal.
Failure Cost PT. X pada tahun 1992 mencapai BOX dari Total Quality Costnya, oleh karena itu diperlukan tindakan khusus untuk mengantisipasinya. Tindakan yang disarankan
yaitu:
1. Prevention, melalui peningkatan training, process' control
dan aplikasi sistem informasi kualitas.
2. Appraisal, melalui peningkatan inspeksi dan test.
Hasil tindakan tersebut diharapkan dapat menurunkan Failure Cost pada tahun 1993 hingga mencapai dibawah 70 dibandingkan Total Quality Cost tahun tersebut.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bujung, Jack Djaksahari
"Perkembangan perbankan nasional melalui berbagai paket deregulasi yang membutuhkan dukungan manajemen yang relevan dan pendekatan aktivitas sebagai pendekatan baru dalam perkembangan akutansi manajemen mendorong penulis untuk memahami penerapan konsep manajemen biaya dalam industri bank dengan membandingkan dengan pendekatan ABC. Untuk memahami hal tersebut, penulis menggunakan teknik wawancara dan konsultasi dengan berbagai pihak yang berkompeten di samping analisa aktivitas melalui bagan organisasi, petunjuk pelaksanaan kerja serta analisa biaya. Bank "X" belum melakukan perhitungan biaya produk secara khusus untuk masing-masing produknya. Perhitungan biaya yang ada hanya penentuan cost of fund dan biaya bunga serta overhead untuk analisa pendapatan bunga neto dimana kedua-duanya masih bersifat aggregate. Dengan menggunakan pendekatan aktivitas secara sederhana, manajemen biaya maupun aktivitas dapat dilakukan dengan lebih terarah. Untuk itu diperlukan sistim informasi akutansi yang menjamin traceability yang seluas-luasnya mencakup informasi dan keuangan. Manajemen biaya pada bank "X" belum dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh karena sistem informasi akutansinya yang belum memungkinkan. Melalui studi kasus ini, pendekatan aktivitas memperlihatkan adanya kemungkinan meningkatkan kemampuan manajemen biaya yang lebih akurat dan bersifat multipurpose. Sebaiknya bank "X" mempertimbangkan untuk melakukan studi lanjutan mengenai kemungkinan penerapan pendekatan aktivitas ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.G. Darutama
"Dalam era tanpa batas seperti sekarang ini, kalkulasi biaya suatu produk harus dilakukan dengan tepat dan akurat, agar mampu bertahan dalam pasar yang ada. Namun pada kenyataannya kalkulasi biaya produk saat ini masih menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional, yang mengalokasikan biaya tidak Iangsung secara arbiter ke produk. Activity Based Costing adalah sebuah konsep baru dalam sistem akuntansi biaya, yang mencoba mengalokasikan biaya-biaya tidak Iangsung secara Iebih realistis ke produk yang dihasilkan. Dalam konsep Activity Based Costing ini, biaya produk diukur berdasarkan kegiatan untuk menghasilkan produk. Kegiatan untuk menghasilkan produk ini diukur berdasarkan besarnya sumberdaya yang dikonsumsi oleh kegiatan tersebut. Penulis melakukan studi kasus dalam mengaplikasikan konsep Activity Based Costing pada kalkulasi biaya produk pengolahan aspal di PT. V. Pengaplikasian Activity Based Costing ini dilakukan penulis berdasarkan literatur-literatur yang diperoleh serta pengamatan yang dilakukan pada PT.V. Pengamatan penulis pada kegiatan produksi di PT. V., dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk-produk yang dihasilkan. Sifat konsumsi sumberdaya oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan, didasarkan pada transaksi-transaksi yang dilakukan untuk menghasilkan produk. Berdasarkantransaksitransaksi yang terjadi inilah biaya dibebankan ke produk. Berdasakan analisa tersebut diatas pembebanan biaya ke produk berdasarkan transaksi ini dapat mengurangi alokasi yang bersifat Volume based. Hal ini berarti pembebanan biaya ke produk dilakukan secara lebih realistis, karena berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk. Pengaplikasian Activity Based Costing ini dapat dilaksanakan secara efisien, karena kalkulasi biaya ke produk berdasarkan transaksi-transaksi yang ada, tanpa perlu mengubah sistem secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>