Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yun Kusumawati
"Yun Kusumawati, mahasiswa Junusan Sastra Indonesia selama satu semester (semester sembilan) menyusun skripsi yang berjudul Perilaku Nomina pada Tuturan Anak Usia Sekolah Dasar : Studi Kasus terhadap Cerita yang Dituturkan oleh Anak Kelas lima Sekolah Dasar, di bawah bimbingan Ibu Felicia N. Utorodewo, Penelitian bertujuan mendeskripsikan berbagai jenis nomina dan perilaku nomina dalam tuturan yang dihasilkan anak-anak serta mendeskripsikan jenis dan perilaku nomina basil tuturan anak-anak dengan buku pelajaran Bahasa Indonesia sebagai pembanding. Data diambil dari tuturan tiga orang anak kelas V SDN Sriwedari I Sukabumi dan wacana dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD. Data kemudian dibagi atas kalimat-kalimat dan dianalisis mulai dari tataran kata, frase, klausa, dan kalimat, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan jenis nomina yang dihasilkan dalam tuturan anak-anak adalah nomina turunan yang terdiri atas nomina terbilang (bersufiks -an berprefiks pe-), nomina yang menyatakan hal atau proses (bersufiks -an, berkonfiks kean), dan nomina kolektif, nomina dasar yang terdiri atas nomina persona (nama diri, nama kekerabatan, sebutan pada orang ketiga), nomina terbilang, dan nomina tak bernyawa (nama geografis dan menyatakan waktu); nomina paduan leksem yang terdiri atas nomina terbilang. Pada frase nominal yang dihasilkan anak-anak adalah FN> N + Pr. , FN--> N + Adv. , FN> NIFN + NumfFnum. , FN--> Ni -1- Konj. + (N2...Nn), FN--> N + Adj. , dan FN -> N + Dent.. Perilaku nomina dan [rase nomina basil tuturan anak-anak menduduki fungsi sintaksis sebagai subjek, objek, keterangan, pelengkap, dan predikat. Pada buku pelajaran jenis nomian yang ditampilkan adalah nomina turunan yang terdiri dari atas nomina terbilang (berkonfiks ke-an, berprefiks pc-), nomina tak terbilang (bersufiks -an, berkonfiks ke-an), nomina kolektif (berkonfiks per-an, bersufiks -an, berprefiks pc-, dan bersufiks -an); nomina dasar yang terdiri atas nomina persona (nama diri, nama kekerabatan, dan sebutan pada orang ketiga), nomina terbilang, nomina tak terbilang, nomina yang menyatakan ha! atau proses, dan tak bernyawa (nama geografis dan menyatakan waktu); nomina paduan leksem yang terdiri atas nomina terbilang, nomina yang menyatakan hal atau proses, nomina yang menyatakan alat, dan nomina persona sebutan pada orang ketiga. Pala frase nominal yang ditampilkan buku pelajaran. FN- NI + (N2...Nn), FN-* N + Adj., FN--> N + Pr., FN- NumfFNum. + N, FN- N + Dem., FN- NI + N2 + Prep, + (N3...Nn), FN-+ NIFn + yang + VIFV atau Adj.IFadj.. Perilaku nomina dan frase nominal yang ditampilkan buku pelajaran menduduki fungsi sintaksis sebagai subjek, objek, keterangan, dan pelengkap. Perbedaan cukup signifikan terlihat antara basil tuturan anak-anak dengan yang ditampilkan buku pelajaran. Jens nomina dan frase nominal yang sangat bervariasi dan kompleks ditampilkan dalam buku pelajaran, sedangkan anak-anak menghasilkan jenis nomina dan poly frase nominal yang sederhana. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa buku pelajaran sebagai masukan pengetahuan Bahasa Indonesia Formal yang kemudian diendapkan, tidak semuanya dapat terungkap kembali ketika anakanak berbicara dalam bahasa Indonesia. Masukan pengetahuan tersebut akan mereka olah dan pilih kembali; Mana yang akan digunakan, sesuai dengan situasi dan pancingan yang diberikan oleh lawan bicaranya."
2000
S11290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuarita Puji Hastuti
"
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba memaparkan pola-pola kesalahan membaca secara fonologis yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar yang meskipun telah melampaui masa awal pembelajaran membaca tetapi masih juga mengalami kesulitan membaca sehingga siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran lainnya. Tulisan yang dilatarbelakangi kenyataan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan membaca ini mengambil responden yang duduk antara kelas satu (tahun kedua) sampai kelas tiga, cukup mendapat rangsangan, memiliki intelejensi cukup, dan secara umum tidak memiliki masalah kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengakibatkan hasil penelitian ini tidak bisa menjadi kesimpulan umum dari setiap kasus yang ditemukan pada waktu dan tempat yang berbeda.
Dalam bab mengenai kerangka pikir, penulis mencoba menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli kesehatan, pendidikan, psikologi, dan linguistik sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa topik tulisan ini menyangkut berbagai bidang ilmu atau yang biasa disebut dengan ilmu interdisipliner.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah bahwa kesalahan membaca pada responden dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu penghilangan yang berupa penghilangan huruf dan suku kata dalam sebuah kata, penambahan yang berupa penam_bahan huruf dan suku kata, penggantian yang berupa penggantian huruf dan suku kata. pembalikan yang berupa pembalikan huruf-huruf dalam sebuah kata, gabungan yang berupa gabungan kesalahan penggantian dan penambahan, penghilangan dan penam_bahan, dan penghilangan dan penggantian, serta kesalahan berupa pengubahan yang dibagi menjadi dua yaitu kelompok kata-kata yang setelah berubah tetap memiliki makna dan kelompok kata-kata yang setelah berubah tidak lagi memiliki makna. Kemu_dian ditemukan juga adanya kekacauan antara bunyi-bunyi yang dihasilkan dari tempat yang sama ataupun yang dekat dan huruf-huruf yang terbalik bentuknya.
Selain kesimpulan di atas, penulis juga mencoba menyimpulkan keadaan umum dari responden melalui grafik yang diselipkan dalam bab mengenai analisis, yaitu grafik hubungan antara jumlah responden dengan jumlah kesalahan di tempat yang sama serta grafik perbandingan kesalahan. Grafik yang pertama menunjukkan adanya kenyataan bahwa semakin banyak jumlah responden, semakin sedikit kesalahan yang dibuat di tempat yang sama dan semakin sedikit jumlah responden, jumlah kesalahan di tempat yang sama semakin besar. Grafik yang kedua menunjukkan adanya kenyataan bahwa kesalahan terbanyak yang dibuat responden berturut-turut adalah pengubahan, penggan_tian, dan penghilangan.
"
1998
S11303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library