Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Jessy Augusdin
"Tjeritera jang ditugaskan kepada saja untuk ditranskripsi kedalam huruf latin, untuk diselidiki dan dibahas, adalah episode pertama dari naskah _Hikajat Pandawa Djaja_, ditulis dengan huruf Arab-Melaju. Tjeritera dimulai pada halaman 1 dan berachir pada halaman 8, pada baris ke-8. Tiap halaman memuat 19 baris, tapi kadang2 hanja memuat 18 baris, seperti halnja pada halaman 2 dan 3. Naskah adalah kepunjaan Lembaga Kebudajaan Indonesia, dan tertjatat dalam "Catalogus der Maleische Handschriften" dari Dr. Ph. S. van Ronke 1, sebagai nomor XI, dengan nama "Hikajat Pandawa Djaja" dan termasuk dalam kumpulan Dr. J.L. A. Brandes nomor 2. Besar naskah adalah 25 X 20 cM., terdiri dari 274 lembar. Naskah sangat kotor dan banjak noda2-nja. Transkripsi dengan huruf Latin disesuaikan dengan "Edjaan Suwandi" berdasarkan Surat Keputusan Menteri P.P. & K. tertanggal 15-4-1947, nomor 345/bhg A. Apakah naskah merupakan terdjemahan ataukah salinan, tak dapat saja ketahui, karena naskah tidak didahului atau diachiri oleh keterangan2. Halaman 1 sudah memuat tjeritera tentang Pandawa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1962
S10883
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wiyono Undung Wasito
"Penelitian struktur lakon pedalangan wayang kulit purwa gaya Surakarta karya Tristuti Rachmad Suryaputra bertujuan untuk mengetahui bagaimana Tristuti mengerjasamakan unsur-unsur pembentuk lakon secara fungsional dalam rangka mewujudkan ide ceritanya. Data penelitian adalah teks lakon karya Tristuti dengan judul Kilatbuwana. Teks lakon telah diterbitkan oleh Proyek Dokumentasi Lakon Carangan yang bekerjasama dengan ASKI Surakarta, dengan ketua dewan penyunting Alan Feinstein, Surakarta 1986. Analisis struktur meliputi empat unsur dominan pembangun lakon, ialah: tema, alur, tokoh dan amanat. Untuk memperoleh maknanya yang tepat, penelitian lakon pedalangan harus di tempatkan pada rangka konvensinya sendiri, serta dikaitkan dengan budaya masyarakat Jawa sebagai penghasil karya tersebut. Prinsip konstruksi la_kon didasarkan atas kaidah-kaidah teknik teater tradisio_nal pedalangan. Di samping mempunyai unsur-unsur karya sastra umum, mempunyai unsur-unsur khas yang membedakan strukturnya dengan jenis sastra yang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11469
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library