Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet Sutrisno
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) Kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua, (2) Pengaruh perubahan organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua, dan (3) Pengaruh kualitas pelayanan dan perubahan organisasi secara bersama-sama terhadap kepatuhan wajib pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua. Kepatuhan Wajib Pajak merupakan perilaku: wajib pajak baik orang pribadi maupun badan dengan perasaan senang hati bersedia untuk patuh, tunduk. dan taat kepada peraturan, nilai dan norma yang ada sebelumnya. Kualitas pelayanan adalah pemberian pelayanan kepada wajib pajak yang dapat diukur dengan indikator (1) Tangibles (2) Reliability (3) Responsivness (4) Assurance dan (5) Emphaty. Perubahan organisasi adalah perubahan yang diterapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua yang diwujudkan pada penerapan Sistem Administrasi Modern. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua. Sedangkan sampel penelitian diambil dengan metode simple random sampling. yaitu sebesar 200 responden (Wajib Pajak). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif: Sementara itu instrumen pengumpulan data disusun dalam angket yang menggunakan skala model Liken. Analisis data dilakukan pada taraf signifikansi 95 % dan hasilnya adalah: (1) Terdapat pengaruh yang positif Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel ini adalah sebesar 0,602. Dan koefisien determinasi adalah sebesar 0,363. Hal ini menyatakan bahwa 36,30 % variasi yang terjadi pada Kepatuhan Wajib Pajak dapat dijelaskan oleh Kualitas Pelayanan melalui regresi regresi Y = 16,240 + 0,594 X1. Berdasarkan hasil pengujian signifikasi temyata bahwa korelasi X1 dengan Y signifikan, hal disebabkan karena thitung 6,529 > ttabel 2,576, maka Ho ditolak yang berarti variabel Kualitas Pelayanan secara signifikan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. (2) Terdapat pengaruh yang positif Perubahan Organisasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel ini adalah sebesar 0,565. Koefisien determinasi yaitu sebesar 0,319 yang berarti bahwa 31,90 % variasi yang terjadi pads Kepatuhan Wajib Pajak dapat dijelaskan oleh Perubahan Organisasi melalui regresi Y = 21,537 + 0,551 X2. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi ternyata bahwa korelasi X2 dengan Y signifikan. Hal ini dibuktikan dengan thitung 5,210 > ttabel 2,576, maka Ho ditolak yang berarti variabel Perubahan Organisasi secara signifikan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh positif variabel Perubahan Organisasi terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak teruji kebenarannya. (3) Terdapat Pengaruh yang signifikan Kualitas Pelayanan dan Perubahan Organisasi secara bersama-sama terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Perhitungan korelasi ganda antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y menghasilkan koefisien korelasi sebesar R = 0,663. Koefisien determinasi sebesar 0,440. ini menunjukkan bahwa 44 % variasi yang terjadi pada Kepatuhan Wajib Pajak dapat dijelaskan oleh Kualitas Pelayanan dan Perubahan Organisasi, melalui regresi Y = 9,575 + 0.412X1 + 0,325X2, Uji keberartian dengan menggunakan uji F menghasilkan Fhilung sebesar 77,432 Karena {Fh = 77,432 > Ft = 3.89), maka Ho ditolak yang berarti Ha diterima sehingga dengan demikian variabel Kualitas Pelayanan dan Perubahan Organisasi secara serentak (simultan) berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiyarto
Abstrak :
Masyarakat Kab. Sragen terutama para pengusaha merasa kesuiltan untuk mengurus izin usaha. Para pengusaha kecil dan menengah banyak yang kemudian usahanya tidak berizin, sehingga bank atau lembaga keuangan lainnya tidak bersedia mengucurkan dananya. Demikian juga terhadap pelayanan non perizinan (akta catatan sipil) yang dibutuhkan masyarakat banyak juga mengalami kesulitan yaitu dianggap merupakan sesuatu hal yang menjadi beban. Mengingat umumnya prosedur administrasi yang harus ditempuh dianggap terlalu berbelit-belit dan tidak jelas, serta membutuhkan upaya yang tidak sedikit, baik dalam bentuk waktu maupun biaya. Sebaliknya bagi sebagian aparat pemerintah daerah, pelayanan administrasi pemerintah, baik perizinan maupun non perizinan sering dianggap sebagai obyek yang dapat dijadikan sumber sampingan penghasilan. Pada tahun 2000 Pemerintah Kab. Sragen membentuk Unit Pelayanan Terpadu (UPT), namun kondisi ini tidak berubah justru proses birokrasi semakin panjang karena pelaksanaannya masih dilakukan di dinas-dinas teknis terkait, sehingga UPT yang ada tidak ubahnya seperti "kantor pas" bagi perizinan. Kondisi perizinan yang sulit ini menyebabkan masyarakat khususnya para pengusaha (UKM) untuk mengurus perizinan kurang kondusif masuknya investor ke Sragen. Pada tahun 2003 UPT diganti dengan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Kab. Sragen. Pembentukan KPT tersebut dimaksudkan untuk menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan yang prima dan satu pintu dengan kemudahan-kemudahan, biaya yang transparan serta ketepatan waktu penyelesaian. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal dan investasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat Sragen. Pembentukan tersebut mengalami hambatan internal, lebih banyak berkaitan dengan upaya merubah sikap PNS (birokrat) sesuai paradigma pelayanan yaitu dari paradigma dilayani menjadi melavani dengan tulus dan ikhlas. Mengingat birokrat tersebut direkrut dari dinas-dinas yang nota bene enggan untuk menyerahkan kewenangannya ke KPT. Hambatan dimaksud harus dihilangkan atau diminimalisir, maka dalam penelitian ini perlu menggali, mengidentifikasi berbagai komponen yang mempengaruhi budaya organisasi dan mengetahui gambaran tentang kinerja kualitas pelayanan publik. Ada delapan komponen yang cenderung mempengaruhi budaya organisasi (perilaku), yaitu leadership, senses of direction, climate, positive teamwork, value add systems, enabling structure, appropriate competences, developed individualis. Namun yang dominan komponen leadership, hat ini terbukti di KPT Kab. Sragen, yaitu adanya peran Bupati yang didukung Kepata KPT dan dinas-dinas terkait, maka kinerja (akuntabilitas, responsivitas, orientasi terhadap pelayanan dan efisiensi pelayanan) KPT Kab. Sragen berhasil meningkatkan kualitas pelayanan publik, yaitu pelayanan yang mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan pasti. Keberhasilan ini diakui oleh masyarakat pemohon (meningkatkan kesejahteraan UKM), 60 pemerintah kabupatenikota (studi banding dari Juni 2003-Mei 2005), Pemerintah Pusat (Piala Citra Pelayanan Prima) dan Asian Development Bank (kantor pelayanan publik terbaik).
People in Kab. Sragen, especially the entrepreneurs, face difficulties in arranging their business permission letter. Therefore, Many of low and middle-budgeted entrepreneurs doing their business illegally then, which causes to unable of tatting financial aid from banks or any financial company. And on non-permitted institution service as well, that considered as something obstacle, to the complex administration procedures and also a lot of required effort, either on time or money. On the other side, those things above, government administration service, like permitted or non-permitted, becoming beneficial sine-income for some province government employees. In 2000, Government of Kab. Sragen established a Public Service Unit (UPT) but instead of simplify the situation above, it is getting even harder since the bureaucracy process still on its related department, so that the public service center only functioned as "post office". This condition made the uncondusive situation in arranging the permit for the public especially the entrepreneurs to access as investor to Sragen. In 2003, UPT changed into Public Service Center (KPT) in order to make public got one-stop service center with its benefits, transparent budget, and on-time process. This is expected to the conducive situation for the investors in order to increase economic resource in Sragen. This changing is facing internal obstacles, most of them coming from the problems of forming the behavior of civil servants based on the service paradigm that is to be served paradigm becoming serve honestly paradigm. Considering the bureaucrat recruited from on duty which its shy at delivering to KPT such resistance have to be eliminated or minimized, hence in this research need digging, identifying as component influencing organizational culture. Knowing picture about performance, quality of service of public. There are eight component which tend to influence organizational cutter that is leadership, senses of direction, climate, positive teamwork, value add systems, enabling structure, appropriate competences, developed individuals. This open matter its role of supported regent town head and related/relevant on duty hence performance (accountabilities, responsitas, orientation to service, efficiency and services. KPT Kab. Sragen succed to improve the quality of service of public that is easy service, quickly, peaceful, transparent, cozy, friendly and surely. This efficacy confessed by applicant society improve UKM prosperity, sixty city government transfer knowledge from June 2003 to May 2005, central government (Piala Citra Pelayanan Prima) and Asian Development Bank (the best public service office).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raspu Fermana
Abstrak :
Penerangan Jalan Umum(PJU) dan Sarana Jaringan Utilitas(SJU) merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dalam konteks dimaksud kualitas pelayanan merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian publik sebagai pengguna jasa Iayanan. Untuk itu setiap pegawai yang terlibat dalam pelayanan ini harus memiliki motivasi yang tinggi dalam suasana kerjafiklim organisasi yang kondusif sehingga dapat memberikan pelayanan yang seoptimal mungkin kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap kualitas penerangan jalan umum. Secara Iebih spesifik bertujuan untuk menganalisis siginifikan hubungan antara variabel bebas, yakni motivasi kerja dengan variabel terikat yakni kualitas penerangan di Suku Dinas PJU dan SJU Kotamadya Jakarta Utara_ Dalam penelitian ini, operasionalisasi konsep untuk mengukur variabel bebas motivasi kerja Teori Herberg. Untuk variabel bebas kedua iklim organisasi menggunakan Teed Litwin dan Stringer, sedangkan untuk variabel terikat menggunakan teori Parasuraman. Populasi yang dijadikan sampef dalam penelitian ini terdiri dari 2(dua) kelompok, kelompok pertama unsur Suku Dinas PJU dan SJU Kotamadya Jakarta Utara, sedangkan kelompok kedua unsur masyarakat Kotamadya Jakarta Utara. Pengambilan sampef Suku Dinas PJU dan SJU Kotamadya Jakarta Utara dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh sedangkan untuk masyarakat teknik pengambilan menggunakan sampling insidentil. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui koefisien spearman product moment dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya hubungan antara variabel motivasi kerja (X1) terhadap variabel kualitas pelayanan (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,483. Untuk variabel iklim organisasi (X2) terhadap kualitas pelayanan (Y) dengan koefisien korelasi sebesar 0,616. Sedangkan hubungan motivasi kerja (X1) dan iklim organisasi (X2) terhadap kualitas pelayanan (Y) adatah 6,637 ini membuktikan kedua variabel motivasi kerja (X1) dan iklim organisasi (X2) terhadap kualitas pelayanan positif dan kuat. Hal-hal yang direkomendasikan dari hasil penelitian ini, untuk indikator motivasi perlu mendapatkan perhatian yaitu : I. kondisi kerja, 2. kepuasan penghasilan, 3. kepuasan kerja, 4. pekerjaan sesuai dengan kemampuan, 5. pencapaian prestasi. Untuk indikator iklim organisasi : 1. sistem penghargaan dan hukuman, 2. sistem kompensasi, 3. proses pengambilan keputusan, 4. pemahaman visi dan misi, 5. intensitas terjadinya konflik. Sedangkan indikator kualitas pelayanan : 1. ketepatan menyelesaikan masalah, 2. keberadaan pegawai, 3. ketanggapan pelayanan, 4. prosedur pelayanan, 5. kejelasan waktu. Atas dasar hasil penelitian tersebut, untuk meningkatkan kualitas pelayanan direkomendasikan untuk mengembangkan motivasi kerja, memperbaiki iklim organisasi dengan memperhatikan kelima indikator sebagaimana disebutkan diatas. Karena hal itu akan mempengaruhi pada peningkatan kualitas pelayanan Suku Dinas PJU dan SJU Kotamadya Jakarta Utara.
PJU and SJU are one kind of services to the public. In this context, services quality is one of the aspects which need to receive some changes, so public could accept it. Come to that, every employee that involve in this management process must had an advance motivation in a conduce organization climate, in order to service public as good as possible. This research is head for examine the connection between work motivation and organization to the quality of the lightening public roads. The more specific is in order to analyzing significantly the connection between free variable, namely work motivation with bound variable that is the quality of lightening in Sub-Service office of PJU and of SJU Municipality of Jakarta North. In this research, operational concept to measure free variable work motivation is Herberg Theory. And for the second free variable, organization climate using Litwin and Stringer Theory, while the bound variable using Parasumman Theory. Population which become samples inside this research consist from 2(two) group, first is Sub-Service office of PJU and of SJU Municipality of Jakarta North, and the second is the people in Municipality of Jakarta North. Removal of this sample, such as Sub-Service office of PJU and of SJU Municipality of Jakarta North while for the people, utilize technique. The collecting data method in this research was done by the quiz, interview, and observation. File analyze technique which used in this research through and efficient. The result of the correlation coefficient 0,483. For the organization climate variable (X2) to the service quality (Y) receive 0,616, white the connection of work motivation (X1) and organization climate (X2) to the services quality CO are 0,637. This has been prove both variables work motivation (X1) and organization climate (X2) to the positive services quality (one direction) and strong. Things that recommend from this research result are in order to motivation indicators: 1. work condition, 2. income satisfaction, 3. work satisfaction, 4. work appropriate skills, 5. achievement. As for the organization climate: 1. award and punishment system, 2. compensation system, 3. conclusion system, 4. vision and mission understanding, 5. conflict intensity. While quality services indicators: 1. problem solving precision, 2. employee existence on the space, 3. services perceptive, 4. services procedure, 5. time clarity. Based on that result, to upgrade the services quality, recommend to expand the work motivation, repair organization climate, by paying attention to that 5 indicators as mentioned above, because that will influence the upgrading services quality Sub - Service of PJU and SJU Municipality North Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amin
Abstrak :
Mutu pelayanan pada sektor publik hingga saat ini masih perlu peningkatan dan berorientasi kepada kepuasan masyarakat. Aparatur pemerintah daerah hendaknya memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya berorientasi kepada kebutuhan dan kepuasan penerima layanan sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam pemberian pelayanan jasa. Dalam hubungannya dengan hal tersebut peranan kantor Kecamatan Teluknaga sebagai perangkat daerah Kabupaten Tangerang merupakan organisasi pemerintah daerah yang banyak memberikan pelayanan kepada masyarakat Hai utama yang perlu mendapatkan perhatian dari Pemda adalah berbagai hal yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.Penelitian Analisis Tentang Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kantor Kecamatan Teluknaga merupakan penelitian deskriftif kuantitatif.Kajian utama dalam penelitian ini adalah menitikberatkan kepada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan masyarakat di Kantor Kecamatan Teluknaga . Dalam menentukan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan dengan kualitas pelayanan dilakukan analisis distribusi frekuensi,korelasi nonparametrik Spearmans rho sejumlah faktor yang diperkirakan mempengaruhinya, meliputi: Organisasi,kepemimpinan,kemampuan dan keterampilan,penghargaan dan pengakuan,.Serta dari dimensi kualitas pelayanan yang meliputi : tangibles, realibility, responsiveness, asurance, dan emphaty. Hasil penelitian berdasarkan scatterrplot. Hasil penelitian menunjukkan : terdapat hubungan sangat nyata 1 signifikan arah positif dengan tingkat hubungan sedang antara organisasi dengan kualitas pelayanan dan pengaruh organisasi terhadap kualitas pelayanan sebesar 35,5% .Terdapat hubungan sangat nyata I signifikan arch positif dengan tingkat hubungan sedang antara kepemimpinan dengan kualitas pelayanan dan pengaruh Kepemimpinan terhadap kualitas pelayanan sebesar 30,2%. Terdapat korelasi sangat nyata I signifikan arah positif dengan tingkat hubungan sedang antara kemampuan dan keterampilan dengan kualitas pelayanan dan pengaruh kemampuan dan keterampilan terhadap kualitas pelayanan sebesar 35,2%. Terdapat korelasi sangat nyata I signifikan arah positif dengan tingkat hubungan sedang antara pengliargaan dan pengakuan dengan kualitas pelayanan dan pengaruh terhadap kualitas pelayanan sebesar 34,8%. Secara bersama-sama terdapat hubungan sangat nyata positif dengan tingkat hubungan sedang dan terdapat pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap kualitas pelayanan sebesar 28,2.%.Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, disarankan untuk meningkatkan dan menyempurnakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yang memberi pengaruh tinggi terhadap kualitas pelayanan masyarakat serta meningkatkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan masyarakat sebagai penerima layanan di Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang.
So far public service quality still need to improve and orient to satisfaction of public apparatu of district government should give service so as well as possible which oriented to need and satisfaction of service receiver that can improve competition power in giving merit service. In relating with this matter the role of office of Teluknaga Sub district as unit of Tangerang District as region government organization which giving service to public. The main matter which needs concern from region government is any kinds of matter in giving prima service to public as representative obligation of government apparatur as government employee. Research analyze quality of public service in the office of sub district Teluknaga is descriptive quantitative research. The main study of this research is focus at any kinds of factor of analyze which influence quality of public service in the office of Teluknaga Subdistrict Tangerang District. ln identifying relation of factors which influence service quality with service quality be done analyze frequency distribution, non-parametric corellation spearmans rho, number of factors which guess influence them, involve : organization, leadership, ability and skill, respectation and validation and from service quality dimension involve tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The result of the research based on scatetterplot. The result of the research shows: there is positive significance relation middle relation level between organization with service quality and organization influence toward service quality about 35,5%. There is positive significance with middle relation level between leadership with service quality and influence leadership toward service quality is 30,2%. There is correlation positive significance with middle relation level between ability and skill with service quality and influence ability and skill toward service quality is 35,2%. There is positive significant correlation with middle relation between respectation and validation with service quality and influence to service quality is 34,8%. All of them there is positive significance relation with middle level relation and some factors which influence service quality toward service quality is 28,2%.Based on the result which get from this research suggested to improve and perfect some factors which influence service quality which give a middle influence to public quality service and improve some factors which become consideration public as receiver service at sub district Teluknaga district Tangerang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Jonny Pesta
Abstrak :
Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang, merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Imigrasi yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan tugas-tugas pelayanan keimigrasian di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Khusus dalam pelayanan penerbitan Paspor Republik Indonesia (RI), pelayanan Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang tidak terbatas hanya bagi masyarakat di wilayah kerjanya, akan tetapi terbuka bagi seluruh anggota masyarakat, sebab dalam pelayanan penerbitan Paspor RI tidak lagi menggunakan asas domisili. Permasalahan yang ada dapat disederhanakan dengan perumusan masalah: bagaimanakah kualitas pelayanan pemberian Paspor RI di Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang? Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan pemberian Paspor RI di Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang berdasarkan persepsi pemohon paspor. Untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan, penelitian ini menerapkan metode servqual yang terdiri atas lima dimensi, yaitu: Tangible, Realibility, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan survey terhadap 100 responden pemohon paspor dalam kurun waktu satu bulan. Penelitian ini juga menerapkan studi literatur untuk menunjang kebutuhan teori dan analisis. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui pengujian reliabilitas data, pengujian validitas data, dan analisis tingkat kepuasan pelayanan. Penelitian ini dirasakan penting mengingat belum pernah dilakukan penelitian mengenai kualitas pemberian paspor RI, sejak pemberian paspor RI menggunakan Aplikasi Sistem Penerbitan Paspor Republik Indonesia pada medio Agustus 2008, atau bahkan sejak dihapuskannya asas domisili dalam pemberian paspor RI pada awal Tahun 2007. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pemberian paspor RI di Kantor Imigrasi Klas I Tangerang menunjukkan gap atau kesenjangan yang negatif, dengan kata lain pelayanan yang diterima belum memenuhi harapan masyarakat dalam hal ini pemohon paspor.
Immigration office Class I Tangerang, is one of branch office of Directorate General of Immigration which functions to perform immigration tasks in the area of Tangerang and South Tangerang Municipility. In delivering tasks in passport registration, Immigration Office does not only serve certain community but also people who live in other areas. The problem statement formulated in this research based on the background mentioned above is how is the service quality of passport registration in Immigration Office Class I Tangerang? The purpose of this research is to find out the quality of the service delivered by the Immigration Office Class I Tangerang according to the perception of passport applicants. The quality of the service is measured using servqual methode which covers five dimensions, which are: Tangible, Realibility, Responsiveness, Assurance, and Empathy. Data were collected using survey to 100 respondents, observation, and interview. In one moth period. Literature review is given to support the theory and analysis. Then, data were analyzed using realibility and validity test as well as analysis of service satisfaction. This research is considered to be important for such research has not been conducted since the implementation of System Application of Passport Registration in August 2008. The results show that there is a negative gap in the service quality of passport registration in Immigration Office Class I Tangerang. In other words, the service given by the Immigration Office has not fully satisfied the needs of the applicants.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T 26345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Serly Sephinia
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang kualitas Pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok. Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang didasarkan pada tujuan penelitian deskriptif dan menggunakan metode survei dalam penelitian ini. Penilaian hasil berupa jawaban kuesioner dan wawancara yang tidak mendalam menggunakan skala likert. Populasi dalam penelitian ini adalah 2.434 orang dan sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang dan dalam pengumpulan data digunakan teknik random sampling. Dalam menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa penilaian kualitas pelayanan yang diberikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Depok sudah baik. ......This thesis discusses the quality of the Trading Business License (SIUP) Service at the Depok City Investment and One Stop Integrated Service (DPMPTSP). The research used is a quantitative approach which is based on descriptive research objectives and uses survey methods in this study. Assessment results in the form of answers to questionnaires and interviews that are not in-depth using a Likert scale. The population in this study was 2,434 people and the sample in this study was 100 people and random sampling was used to collect data. In analyzing the data in this study using a frequency distribution technique. In this study, it is explained that the assessment of the quality of services provided by the Depok City Investment and Integrated Service Office is good.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhika Dhany Perwira
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang membangun kualitas pelayanan Biro Perjalanan Wisata.. Penelitian ini menggunakan metode survey (kuesioner) yang dilakukan terhadap pengguna Biro Perjalanan Wisata. Teknik sampling yang digunakan adalah judment sampling atau nonrandom. Metode analisis data adalah dengan menggunakan model regresi yaitu summary, anova dan coefficients dengan SPSS 16. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi reliability dan empathy berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. Sedangkan dimensi responsiveness, assurance, tangible dan technology tidak berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction
Abstract
The focus of the thesis is about analysis the factors that build a quality service Travel Agency . The research is using survey method (questionnaire) conducted on the user's Travel Agency. Sampling technique used is judgment or nonrandom sampling. Methods of data analysis is to use the summary regression model, ANOVA, and coefficients with SPSS 16. The results of this research shows that reliability and empathy dimensions significantly influence customer satisfaction. While the dimensions of responsiveness, assurance, tangible and technology no significant effect on customer satisfaction.
2012
T32213
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwana Zarly Afiqoh
Abstrak :
Perbankan syariah merupakan salah satu instrumen keuangan syariah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Banyak penelitian terdahulu yang menjelaskan tentang kualitas layanan yang ada dalam perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan dimensi yang terdapat dalam CARTER model untuk menganalisis kualitas layanan yang ada dalam perbankan syariah. Penelitian ini mengumpulkan data sebanyak 200 responden yang selanjutnya diolah menggunakan aplikasi Lisrel 8.8. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa service quality memiliki hubungan yang signifikan terhadap customer satisfaction dan attitudinal loyalty secara tidak langsung. Selain itu juga, variabel customer satisfaction juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap attitudinal loyalty serta berhasil menjadi variabel mediasi antara hubungan service quality dengan attitudinal loyalty. Peneliti juga menemukan bahwa religiosity dapat menjadi variabel moderasi yang tepat untuk menambah kekuatan hubungan antara customer satisfaction dan attitudinal loyalty naasabah pada perbankan syariah ......Islamic banking is one of the Islamic financial instruments that is widely used by the people of Indonesia. Many previous studies have described the quality of services in Islamic banking. This study uses the dimensions contained in the CARTER model to analyze the quality of services in Islamic banking. This study collected data of 200 respondents which was then processed using the Lisrel 8.8 application. In this study it was found that service quality has a significant relationship with customer satisfaction and attitudinal loyalty indirectly. In addition, the customer satisfaction variable also has a significant relationship to attitudinal loyalty and has succeeded in being a mediating variable between the relationship between service quality and attitudinal loyalty. Researchers also found that religiosity can be the right moderating variable to increase the strength of the relationship between customer satisfaction and attitudinal loyalty of customers to Islamic banking.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Hasan Muda
Abstrak :
Penelitian ini memiliki latar belakang situasi pandemi yang sedang terjadi di Indonesia yang membuat DPMPTSP Kota Depok melakukan beberapa perubahan pada proses pemberian layanan khususnya pelayanan IMB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas pelayanan IMB pada DPMPTSP Kota Depok saat Pandemi. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori The Flower of Services. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivist. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey kuesioner dengan skala likert, wawancara singkat dengan beberapa responden dan observasi. Hasil survei dan wawancara singkat menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kualitas pelayanan IMB pada DPMPTSP Kota Depok, termasuk dalam kategori baik. Namun, berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa DPMPTSP Kota Depok tidak menerapkan protokol kesehatan secara menyeluruh pada proses pelaksanaan pelayanannya. Saran yang dapat diberikan untuk DPMPTSP Kota Depok adalah memperketat pelaksanaan protokol kesehatan dalam proses pemberian layanan dan memberikan informasi tentang protokol kesehatan kepada pengguna layanan agar penerapan protokol kesehatan seacara menyeluruh dapat diterapkan. ......This study has a background in the current pandemic situation in Indonesia which has made DPMPTSP Depok City make several changes to the service delivery process, especially IMB services. The purpose of this study was to analyze the quality of IMB services at DPMPTSP Depok City during the Pandemic. The theory used in this research is The Flower of Services theory. The data collection technique used in this study was post-positivist. The research instrument used in this study was a questionnaire survey with a Likert scale, short interviews with several respondents and observation. The results of the survey and short interviews indicate that the majority of respondents stated that the quality of IMB services at DPMPTSP Depok City was in the good category. However, based on the observations it was found that DPMPTSP Depok City did not implement a comprehensive health protocol in its service delivery process. Suggestions that can be given to DPMPTSP Depok City are to tighten the implementation of health protocols in the service delivery process and provide information about health protocols to service users so that the implementation of health protocols can be implemented as a whole.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library