Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizal Taufiqurrafi
"Tugas Karya Akhir ini bertujuan menjelaskan hambatan pada inklusivitas partisipasi politik dan sipil kelompok LGBTI di Indonesia dengan menggunakan teori queer criminology. Tulisan ini menggunakan data sekunder berupa kebijakan yang berlaku di Indonesia, laporan penelitian, dan publikasi ilmiah yang akan dianalisis dengan pendekatan kriminologi kritis. Berdasarkan hasil analisis tulisan ini, diketahui bahwa heteronormativitas sebagai gagasan yang mengatur sebagian besar masyarakat dalam cari berperilaku dengan gender dan seksualitas yang “normal“ di masyarakat Indonesia menciptakan prasangka dan stigma terhadap kelompok LGBTI. Tidak adanya inklusi kelompok LGBTI dalam partisipasi politik dan sipil di Indonesia menunjukkan pengaruh prasangka dan stigma yang kuat terhadap kelompok LGBTI dan menunjukkan bahwa mereka masih tidak dianggap sebagai bagian dari masyarakat dengan hak yang setara.

This Final Project aims to explain the barriers to inclusivity of political and civil participation of LGBTI groups in Indonesia using queer criminology theory. This paper uses secondary data in the form of policies in force in Indonesia, research reports, and scientific publications that will be analyzed using a criminology critical approach. Based on the results of the analysis of this paper, it is known that heteronormativity as an idea that regulates most people in seeking to behave with "normal" gender and sexuality in Indonesian society creates prejudice and stigma against LGBTI groups. The absence of inclusion of LGBTI groups in political and civil participation in Indonesia shows the strong influence of prejudice and stigma against LGBTI groups and shows that they are still not considered part of society with equal rights."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meisy Salsabiela Hamdi
"Tugas Karya Akhir ini membahas hate crime berbasis identitas gender yang dilakukan oleh negara yang dibahas melalui kasus penangkapan dan kekerasan yang dilakukan oleh polisi terhadap waria di Aceh Utara tahun 2018. Tulisan ini disusun untuk memahami bagaimana tafsir agama yang patriarkal dan konservatif dapat menjadi penyebab hate crime berbasis identitas gender yang dilakukan oleh negara, yang dalam kasus ini adalah polisi. Tafsir agama yang patriarkal-konservatif mempengaruhi interpretasi terhadap nilai-nilai agama yang kemudian dijadikan dasar dalam menyusun hukum syariah atau Qanun di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Selain mempengaruhi interpretasi dalam menyusun peraturan syariah, tafsir agama patriarkal-konservatif juga menjadi akar dari sikap polisi yang bertindak sewenang-wenang terhadap waria di Aceh Utara. Sebagai dampak dari hate crime berbasis identitas gender yang terjadi, waria di Aceh Utara mengalami penderitaan berupa rasa takut, luka secara fisik maupun psikis, dan kehilangan hak-hak dasar mereka sebagai seorang warga negara dan manusia. Tulisan ini dianalisis menggunakan metode analisis isi kualitatif perspektif melalui perspektif kriminologi kritis dengan dipayungi teori queer criminology berusaha untuk mengkritik stigmatisasi, diskriminasi, kekerasan, dan pengabaian hak yang dialami oleh waria di Aceh Utara.

This Final Project discusses gender identity-based hate crimes committed by the state, examined through cases of arrests and violence by the police against transgender individuals (waria) in North Aceh in 2018. The paper aims to understand how interpretations of patriarchal and conservative religious doctrines can lead to gender identity-based hate crimes by the state, represented in this case by the police. The patriarchal-conservative interpretations of religion influence the interpretation of religious values, which then serve as the basis for drafting Sharia laws or Qanun in the province of Nanggroe Aceh Darussalam. Besides shaping the interpretation of Sharia regulations, these patriarchal-conservative interpretations also underlie the arbitrary behavior of the police towards waria in North Aceh. As a consequence of these gender identity-based hate crimes, waria in North Aceh suffer from fear, physical and psychological trauma, and the loss of their basic rights as citizens and human beings. This paper is analyzed using qualitative content analysis from a critical criminology perspective, underpinned by queer criminology theory, aiming to critique the stigmatization, discrimination, violence, and neglect experienced by waria in North Aceh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library