Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Julius Parlin
"Pandemi COVID-19 di Indonesia berdampak pada implementasi Sisrute RSUD Siti Aisyah sehingga memengaruhi morbiditas dan mortalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Sisrute yang meliputi kebijakan, kapasitas petugas, sistem jaringan, komunikasi dan pelayanan rujukan. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan, telaah dokumen dan wawancara mendalam 13 informan RSUD Siti Aisyah. Penolakan rujukan lebih dari 80%. Response time kurang dari 60 menit terbanyak pada rujukan keluar non-COVID-19 (64%). Alasan penolakan meliputi ketidaktersediaan ruangan isolasi COVID-19-19, ketidaklengkapan berkas, kendala sistem jaringan, petugas lambat merespons dan lainnya. Informan mengatakan tidak terdapat kebijakan Sisrute dan dokumentasi sosialisasi; kapasitas petugas rujukan cukup adekuat.; Sistem Jaringan pada komputer dan konektifitas internet, SIMRS dan infrastruktur penunjang belum adekuat; Komunikasi rujukan melalui aplikasi Sisrute dan dibantu telepon dan Whatsapp; RSUD tidak memiliki SOP Sisrute, akan tetapi mengikuti prosedur klinis, administratif, dan operasional. Kendala pada implementasi Sisrute yaitu komitmen petugas, kecepatan penyampaian informasi, rangkap tugas, situasi faskes penerima, penerimaan keluarga, permasalahan biaya dan ketersediaan infrastruktur. Monitoring dan evaluasi tidak dilakukan pada implementasi Sisrute. Dengan demikian, implementasi Sisrute di RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau perlu perbaikan dan peningkatan pada variabel diatas dapat mempercepat proses rujukan.

The Pandemy of COVID-19 in Indonesia has a major impact in integrated referral system (IRS) implementation of Siti Aisyah (SA) General Hospital Lubuklinggau influencing patient morbidity and mortality. This study was conducted to analyse policy, officer capacity, network system, referral communication, and referral services resulting in referral system implementation. It was a case study with qualitative approach through observation, documents research, in-depth interview with 13 informants working at Siti Aisyah General Hospital. The study suggested that Sisrute referral rejection was more than 80%. Referral response time suggest less than 60 minutes only occurring in outward non-COVID-19 referral (64%). Reasons for rejection were unavailability of COVID-19 Isolation room, incomplete referral documents, network system issue, late response, etc. Informants stated that there was no referral policy and dissemination documents; officer capacity was considered adequate enough; Network system in computer and internet connectivity, hospital management information system and supporting infrastructures remained inadequate; referral communication through IRS and assistance of phone calling and Whatsapp were performed; SA General Hospital had no standard operating procedures, but it follows clinical, administrative and operational procedures. Challenges in IRS implementation were commitment, information delivery speed, multi-tasking, current situation in referred facility, family reception, extra fee and infrastructures issue. Monitoring and evaluation had not been performed in IRS implementation. Thus, SA General Hospital needs to improve and increase IRS implementation in aforementioned variable to accelerate referral process."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fauziah
"Peraturan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, mengamanatkan bahwa setiap warga negara Indonesia wajib untuk mengikuti Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Salah satu program BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi peserta JKN yang menderita penyakit kronis adalah Program Rujuk Balik (PRB), dalam program ini apotek memiliki peran yang sangat penting. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi Kota Jakarta Timur dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada Januari tahun 2014, hanya terdapat satu apotek rujuk balik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di wilayah Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, oleh karena itu diperlukan pendirian kembali apotek yang bekerjasama dengan BPJS untuk melayani Program Rujuk Balik (PRB), sebelum dilakukan pendirian apotek, perlu dibuat rancangan pendirian apotek dan dilakukan analisis kelayakan pendirian apotek. Apotek yang akan didirikan adalah Apotek Jatinegara Farma. Berdasarkan pengkajian rancangan apotek bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam Pelayanan Obat Rujuk Balik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kerjasama antara Apotek Jatinegara Farma dengan BPJS Kesehatan melalui Program Rujuk Balik (PRB) menunjukkan profitabilitas yang cukup baik dan hasil analisa keuangan, diperoleh nilai Return of Investment (ROI) yang cukup tinggi yaitu sebesar 85,95 % dan jangka waktu pengembalian modal awal atau payback period selama 1 tahun 4 bulan (kurang dari 5 tahun) sehingga menunjukkan bahwa Apotek Jatinegara Farma layak untuk didirikan.

Regulation of Law Number 24 of 2011, mandates that every Indonesian citizen is required to participate in the Social Security Administering Body (BPJS) Program. One of the BPJS Health programs to improve the quality of health services and to facilitate access to health services for JKN participants who suffer from chronic diseases is the Referral Program (PRB), in this program pharmacies have a very important role. Based on data obtained from the official website of the City of East Jakarta and the Data and Information Center (Pusdatin) of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, in January 2014, there was only one referral pharmacy that collaborated with BPJS Health in the Jatinegara district, East Jakarta City, because It is necessary to re-establish pharmacies in collaboration with BPJS to serve the Referral Program (PRB), before the establishment of pharmacies, it is necessary to design a pharmacy establishment and analyze the feasibility of establishing a pharmacy. The pharmacy to be established is Jatinegara Farma Pharmacy. Based on the review of the design of pharmacies in collaboration with BPJS Health in Referral Drug Services that has been carried out, it can be concluded that the collaboration between the Jatinegara Farma Pharmacy and BPJS Health through the Referral Back Program (PRB) shows a fairly good profitability and the results of financial analysis, obtained the Return of Investment value. (ROI) which is quite high, namely 85.95% and the initial payback period or payback period is 1 year 4 months (less than 5 years) so that it shows that Jatinegara Farma Pharmacy is feasible to be established. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tristi Dwi Veronita
"ABSTRAK
Sistem Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal SijariEMAS merupakan program terbaru di Kota Tangerang dalam upaya menjawabpermasalahan kematian ibu dan kematian bayi di Kota Tangerang yang disebabkankarena rujukan yang tidak efektif dan efisien. Penggunaan SijariEMAS padakelompok sasaran bidan praktek mandiri sebagai penolong persalinan utama diKota Tangerang masih amat rendah, hanya 15 bidan praktek mandiri yangmenggunakan SijariEMAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiimplementasi SijariEMAS pada bidan praktek mandiri di Kota Tangerang tahun2017. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 menggunakan design kualitatif .Pengambilan data dilakukan melalui fokus grup diskusi pada 24 orang informanbidan praktek mandiri Bidan yang aktif dan tidak aktif menggunakan SijariEMAS serta wawancara mendalam terhadap para penentu kebijakan terkait programSijariEMAS di Kota Tangerang. Penelitian ini menunjukan bahwa response timeatau waktu cepat tanggap rujukan melalui SijariEMAS yang lama ditambahkurangnya koordinasi antara rumah sakit, bidan perujuk dan petugas call centerserta kurang nya pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang menjadi penyebab kurang maksimalnya implementasi SijariEMAS pada bidan praktekmandiri di Kota Tangerang.

ABSTRACT
Maternal and Neonatal Reference Network Information System SijariEMAS is thelatest program in Kota Tangerang as an effort to answer the problem of maternaland infant mortality in Kota Tangerang caused by ineffective and efficientreference. The use of SijariEMAS in the target group of private practice midwivesas primary birth attendant in Kota Tangerang is still very low, only 15 of privatepractice midwives using SijariEMAS. This study aims to determine theimplementation of SijariEMAS on i private practice midwife in Kota Tangerang2017. Implemented in May June 2017 using qualitative design. Data collection wasdone through focus group discussion on 24 midwives 39 informants active andinactive midwives using SijariEMAS as well as in depth interviews on policymakers related to SijariEMAS program in Kota Tangerang . This research indicatesthat the response time of referral through old Sijariemas plus lack of coordinationbetween hospital, referral midwife and call center officer and lack of supervisionfrom Tangerang City Health Office become the cause of less maximalimplementation of SijariEMAS at private practice midwife in Kota Tangerang."
2017
S68488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library