Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widhi Bayu Aji
"Communications-Based Train Control (CBTC) merupakan salah satu jenis persinyalan modern yang berbasis pada komunikasi dua arah menggunakan gelombang radio antara perangkat Wayside dengan perangkat On-Board. Belum banyak sistem perkeretaapian di berbagai negara yang menggunakan sistem persinyalan ini. Salah satunya dikarenakan sistem yang serba otomatis membuat banyak komponen yang perlu dilakukan perawatan agar tidak terjadi Failure. Untuk itu diperlukan sebuah penilaian pada Failure tersebut sehingga dapat diketahui tingkat keparahan. Berfokus pada perangkat On-Board CBTC metode Reliability Centered Maintenance (RCM) digunakan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat keparahan pada Failure yang terjadi dan kebutuhan perawatan perangkat On-Board CBTC. Motode FMEA dan FTA juga menjadi bagian dalam metode RCM untuk dapat melakukan penilaian. Diperoleh bahwa Remote Input Output (RIO) menjadi peralatan yang sering mengalami gangguan, dalam keadaan parah menyebabkan Emergency brake dan mengancam keselamatan penumpang. Diketahui bahwa laporan petugas lapangan sering kali kurang jelas dan ada perbedaan arahan dari OC berdampak pada penanganan tidak maksimal. Lebih lanjut sebagai tujuan dari penelitian ini selain pada kebutuhan perawatan perlu dibuat juga pedoman dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP) penanganan Failure ketika terjadi di lapangan saat jam operasional. SOP yang ada akan diturunkan menjadi Instruksi Kerja (IK) untuk dapat menyamakan persepsi pada setiap tim dalam bekerja.
......Communications-based train control (CBTC) is a type of modern signalling based on two-way communication using radio waves between Wayside devices and On-Board devices. There are not many railway systems in various countries that use this signaling system. One of them is because the fully automated system makes many components that need to be maintained so that Failure does not occur. For this reason, an assessment of the Failure is needed so that the severity can be known. Focusing on On-Board CBTC devices, the Reliability Centered Maintenance (RCM) method is used as an effort to determine the severity of Failures that occur and the maintenance needs of CBTC On-Board devices. FMEA and FTA methods are also part of the RCM method for conducting assessments. It was found that Remote Input Output (RIO) became equipment that often experienced interference, in severe circumstances causing Emergency brakes and threatening passenger safety. It is known that field officer reports are often unclear and there are different directions from the OC resulting in not optimal handling. Furthermore, as the purpose of this study, in addition to maintenance needs, it is also necessary to make guidelines in the form of Standard Operating Procedures (SOP) for handling Failure when it occurs in the field during operational hours. The existing SOP will be reduced to Work Instructions (IK) to be able to equalize perceptions in each team at work."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyadi
"Kehandalan merupakan suatu pertimbangan penting yang tidak dapat terpisahkan lagi pada industri kertas, terutama pada hal pemeliharaan. Pemeliharaan yang baik ketika direncanakan dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan mesin atau peralatan. Masalah yang dihadapi pada Paper Machine pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang adalah rendahnya tingkat kehandalan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi subsistem kritikal penyebab rendahnya kehandalan dan untuk mengetahui interval Planned Shutdown Maintenance yang optimal.
Dengan menggunakan data kegagalan mesin dan dengan menggunakan Software Weibbul++7 maka bisa diperoleh perkiraan kehandalan masing-masing subsistem untuk interval waktu yang berbeda. Dari perkiraan kehandalan tersebut dan dengan menggunakan Reliability Importance Measure maka dapat diidentifikasi kritikal subsistem. Dengan menggunakan perkiraan kehandalan pula dapat dicari interval Planed Scheduled Maintenance yang optimal dan bisa dicari pula proyeksi ketersediaan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa Press Part merupakan subsistem paling kritikal, kemudian disusul Dryer Part dan yang terakhir adalah Wire Part. Sedangkan untuk interval pemeliharaan yang optimal didapat pada interval 240 jam atau 3 kali tiap bulan. Dengan interval ini diproyeksikan akan mampu menurunkan frekuensi frekuensi kegagalan dari 424 kali menjadi 147 kali, menurunkan durasi kegagalan turun dari 514 jam menjadi 176 jam dan meningkatnya ketersediaan dari 95.5% menjadi 97.35%.
......Reliability is an important consideration that can not be separated at paper industry, especially in maintenance. The right maintenance is when well planned and adjusted to the need of machinery or equipment. The problems faced at Paper Machine of PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang is low reliability. The purpose of this study is to identify the critical subsystems that causes low reliability and to determine the optimal interval of scheduled planned shutdown maintenance.
By using the paper machine failure data and Weibbul Software + +7 then can be obtained the reliability estimation for each subsystem for different time intervals. By using reliability estimation for each subsystem and using Reliability Importance Measure then critical subsystem can be identified. By using the reliability estimation also can be define optimal Scheduled Planed Maintenance interval and can be also define the projected availability.
As a results of the analysis show that the Press Part is the most critical subsystem, and then followed by Dryer Part and the last is the Wire Part. Then the optimal Scheduled Planed Maintenance interval found at interval of 240 hours or three times for every month. With this interval is projected to be able to reduce the frequency of failure from 424 times to 147 times, reducing the duration of failure from 514 hours to 176 hours and increasing availability from 95.5% to 97.35%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27652
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadina Mulyadi
"Keandalan mesin dalam sebuah perusahaan manufaktur sangat diperlukan untuk dapat menjaga tingkat produktivitas perusahaan. Hal tersebut mengharuskan perusahaan untuk dapat melakukan sistem pemeliharaan yang tepat terhadap mesin produksi yang digunakan. Untuk itu, perlu adanya tingkat persediaan yang optimal untuk setiap komponen mesin. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan MTTF (Mean Time To Failure) untuk mengetahui jumlah kebutuhan komponen pada periode tertentu sehingga dapat dihasilkan tingkat persediaan yang aman untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sistem pemesanan dilakukan dengan metode fixed order quantity dimana pemesanan material dilakukan dengan jumlah yang tetap pada saat tingkat persediaan telah mencapai reorder point, dan jumlah pemesanan kembali adalah sebesar jumlah pemesanan yang ekonomis. Jumlah pemesanan yang ekonomis dengan waktu pemesanan yang dilakukan saat persediaan mencapai jumlah reorder point, akan menghasilkan tingkat persediaan optimal yang berdampak pada penurunan biaya-biaya perusahaan baik biaya yang terlihat yaitu biaya persediaan komponen, maupun biaya yang tidak terlihat yaitu biaya yang terjadi saat komponen yang tersedia tidak dapat digunakan, dan biaya akibat dari penanganan breakdown mesin yang lama.
......Machine reliability is very necessary in order to keep the productivity rate in a bottling company. It forces the company to have a right maintenance system for the production machines. Therefore, an optimal inventory is needed for each machine component. This study used MTTF (Mean Time to Failure) aprroach to find the demand of components in a certain period so that it can be produced safety stock levels can be produced to meet those needs. Ordering system is determined by the fixed order quantity method where the ordering material is carried by a fixed amount when the inventory level of which has reached reorder point, and the ordering amount is equal to economic order quantity. Ordering system with economic order quantity that is done when the inventory has reached reorder point can produce an optimal inventory level for reducing company cost that include the real cost such as inventory cost, and hidden cost such as cost of the un-used component, and breakdown maintenance cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Harish Mufid
"ABSTRAK
Pemeliharaan yang baik tentunya adalah pemeliharaan yang membuat suatu perusahaan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. PT.XYZ merupakan salah satu industri manufaktur garam. Karena terbatasnya teknologi pendeteksi kerusakan, udara yang mengandung kadar garam tinggi dan kondisi mesin yang masih konvensional maka dibutuhkanlah perencanaan pemeliharaan. Mesin Crusher Line A merupakan salah satu mesin di PT.XYZ yang sudah beberapa kali dilakukan upaya perencanaan pemeliharaan untuk menemukan program pemeliharaan terbaik, namun belum ada metode yang diterapkan oleh PT.XYZ mengingat pertimbangan biaya yang dikeluarkan. Pemeliharaan yang menghasilkan keekonomisan biaya serta efektivitas paling tinggi adalah program pemeliharaan age-replacement dibandingkan dengan program pemeliharaan PT.XYZ dan program pemeliharaan reliability yang dihitung oleh saudara Hidayanto. Keekonomisan biaya program pemeliharaan age-replacement sebesar IDR 609,445,500, program pemeliharaan PT.XYZ sebesar IDR 665,742,150 dan program pemeliharaan reliability yang menghasilkan biaya sebesar IDR 1,333,867,750. Efektifitas program pemeliharaan age-replacement sebesar 92.9 , program pemeliharaan PT.XYZ sebesar 92.8 dan pemeliharaan reliability sebesar 90.3 .

ABSTRACT<>br>
Good maintenance is certainly the maintenance that makes a company can achieve targets set by the company. PT.XYZ is one of salt manufacturing industry. Due to the limited technology of detection against damage, high content of saltinity and conventional engine conditions so that it requires a maintenance planning. Crusher Line A is one of the machines in PT.XYZ which has been done several maintenance planning efforts to find the best maintenance program, but there is no single method applied by PT.XYZ considering the spent cost. The most economical and the highest effectiveness maintenance is achieved by age replacement maintenance program compared to the maintenance program of PT.XYZ and the reliability oriented maintenance program that was calculated by Hidayanto. The economical cost of the age replacement maintenance program is IDR 609,445,500, the maintenance program of PT.XYZ of IDR 665,742,150 and the reliability maintenance program which generates the cost of IDR 1,333,867,750. The effectiveness of age replacement maintenance program is 92.9 , maintenance program of PT.XYZ is 92.8 and maintenance reliability is 90.3 ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson, Wayne, 1936-
New York: John Wiley & Sons, 1982
620.004 NEL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dhillon, B.S. (Balbir S.), 1947-
New York: John Wiley & Sons, 1981
620.004 DHI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
O`Connor, Patrick D.T.
Chichester: John Wiley & Sons, 1995
620.004 52 OCO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lloyd, David K.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1962
519 LLO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Villemeur, Alain
Chichester: John Wiley & Sons, 1991
620.004 52 VIL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Villemeur, Alain
Chichester: John Wiley & Sons, 1991
620.004 52 VIL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>