Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devia Putri Lenggogeni
"Akses vaskular sangat penting pada prosedur hemodialisis untuk menghubungkan sirkuit darah pasien dengan membran dializer Akses vaskular yang banyak digunakan pasien hemodialisis adalah arteriovenous fistula AV-fistula . Penggunaan AV-fistula membutuhkan penusukan atau insersi jarum yang dapat menimbulkan nyeri. Berdasarkan evidence based nursing EBN , manuver valsalva adalah intervensi yang dapat diterapkan untuk mengurangi nyeri penusukan AV-fsitula. Penerapan EBN ini bertujuan untuk menurunkan nyeri penususkan AV-fistula. Penerapan EBN dilaksanakan pada Maret-April 2018. Jumlah sampel 12 orang pasien hemodialisis. Hasil penerapan EBN menunjukkan manuver valsalva efektif mengurangi nyeri penusukan AV-fistula. Manuver valsava dapat diaplikasikan perawat sebagai intervensi manajemen nyeri non farmaklogis untuk mengurangi penusukan AV-fistula.

Vascular access is very important in hemodialysis procedures to connect the patient 39;s blood circuits with dializer membrane. Common vascular accsses hemodialysis is arteriovenous fistula AV-fistula. Pain is major problem of cannulation AV fistula. Based on evidence based nurisng EBN , maneuver valsalva can be applied to reduce pain in cannulation AV fistula. Implementation EBN is aimed to reduce pain cannulation AV fistula. Implementation EBN was held in March-April 2018. The total sample was used 12 patients undergoing hemodialysis. The result of implementation EBN showed valsalva manuver is effective to reduce pain in cannulation AV fistula. Valsalva maneuver can be applied by nurses as non pharmacological intervention to reduce pain in cannulation AV fistula.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrani Imanina Putri Nurtyas
"Pasien sindrom koroner akut (SKA) dengan penyakit ginjal kronik (PGK) diketahui memiliki risiko mortalitas lebih tinggi dibandingkan dengan pasien SKA tanpa disertai PGK. Setiap tahunnya, dilaporkan 9% kematian akibat penyakit jantung koroner (PJK) yang disertai PGK, yaitu hampir 10 – 20 kali lebih tinggi dibanding populasi umum. Pada pasien SKA dengan PGK terjadi proses inflamasi kronik yang memainkan peranan penting dalam perubahan morfologi dan fungsional sel endotel yang mengakibatkan akselerasi proses aterosklerosis yang berkaitan dengan keparahan koroner pasien SKA dan berujung meningkatkan kejadian major adverse cardiac event (MACE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran rasio neutrofil limfosit (RNL) sebagai prediktor MACE dan korelasinya dengan derajat keparahan koroner pada pasien SKA dengan PGK. Digunakan 2 desain pada penelitian ini, yaitu studi nested case control dengan 31 subjek yang mengalami MACE sebagai kelompok kasus dan 28 subjek yang tidak mengalami MACE sebagai kelompok kontrol dari total 59 pasien SKA dengan PGK, serta studi korelatif dengan pendekatan potong lintang. Pada penelitian ini didapatkan area under curve (AUC) sebesar 60,8% dengan nilai titik potong RNL terhadap kejadian MACE adalah 3,62 dengan sensitivitas 74,2% dan spesifisitas 42,9%. Tidak terdapat perbedaan dan hubungan yang bermakna antara nilai RNL dengan kejadian MACE (p>0,05; OR=2,16 [95%CI=0,63 – 7,51]) dan tidak terdapat korelasi antara nilai RNL dengan derajat keparahan koroner yang dinilai menggunakan skor Gensini (r=0,10; p=0,474).

Acute coronary syndrome (ACS) patients with chronic kidney disease (CKD) are known to have a higher risk of mortality compared to ACS patients without CKD. Every year, 9% of deaths due to coronary heart disease (CHD) accompanied by CKD reported, which is almost 10 – 20 times higher than the general population. In ACS patients with CKD, chronic inflammation play an important role in morphological and functional changes in endothelial cells that resulted in atherosclerosis acceleration associated with coronary severity in SKA patients, thus lead the increase in major adverse cardiac events (MACE). This study aims to determine the role of neutrophil lymphocyte ratio (NLR) as a predictor of MACE and its correlation with the degree of coronary severity in ACS patients with CKD. Two designs were used in this study, first using nested case control study with 31 subjects who experienced MACE as a case group and 28 subjects who did not experience MACE as a control group of a total of 59 ACS patients with CKD. Second using correlative study with a cross-sectional approach. Area under curve (AUC) of 60.8% was obtained with an NLR cutoff value for MACE is 3.62 with 74.2% sensitivity and 42.9% specificity. There is no significant difference and relationship between NLR and MACE (p>0.05; OR= 2.16 [95%CI=0.63 – 7.51]), also no correlation between NLR and coronary severity degree assessed using Gensini score (r = 0.10; p = 0.474)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library