Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Population Council, 1998
613.9 PRO i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni
"ABSTRAK
Kebiasaan mengasingkan atau menyembunyikan seorang wanita yang sedang menstruasi ataupun melahirkan dari pandangan warga kelompoknya masih diterapkan pada sejumlah suku bangsa di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu suku bangsa di Indonesia yang masih mempraktekkan adat pengasingan ini adalah Orang Nuaulu yang tinggal di pedalaman Pulau Seram, Maluku Tengah.
Penelitian pola-pola budaya mengenai reproduksi orang Nuaulu ini dilakukan di Kampung Bunara, Kecamatan Amahai. Maluku Tengah. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Wawancara jarak jauh juga dilakukan pasca kerusuhan yang terjadi di Maluku.
Dalam kebudayaan orang Nuaulu, wanita yang sedang mengalami menstruasi ataupun ibu yang akan dan hingga melahirkan dianggap sedang mengeluarkan darah "kotor" dan dianggap dapat membawa petaka jika berada di dalam kelompoknya. Menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang anak perempuan dan wanita yang akan melahirkan merupakan urusan seluruh warga kampung adat dan kepala adat.

Lamanya waktu "persembunyian" di dalam posone telah menempa si gadis maupun calon ibu untuk melakukan seluruh kegiatan memenuhi kerusuhan hidup seperti makan dan minum seorang diri di dalam posone. Selama masa itu pula, si gadis dan calon ibu di larang membersihkan tubuhnya dengan air ataupun mandi. Tinjauan dari aspek kesehatan tentunya akan membuat si gadis atau tubuh si ibu kurang segar dan kurang sehat. Sebab, lamanya tinggal di posone terhitung mulai dari 7 hari (bagi si gadis yang sedang menstruasi) hingga 90 hari (bagi wanita yang melahirkan). Selama itu pula, tubuh si gadis dan si wanita tidal( akan pemah terkena air dan dibiarkan kulit tubuhnya berdaki.
Ruangan posone yang berukuran kecil, sehingga selalu mengharuskan si gadis atau si wanita dalam posisi duduk atau terbaring, di mana kegiatan rnemasak juga dilakukan di dalam pondokan tentunya teiah membuat runagan menjadi pengap pleb asap basil pembakaran untuk memasak makanan bagi penghuninya. Selama berada dalam posone si gadis, si calon ibu, ataupun bayi yang bare di lahirkan beberapa hari akan menghirup asap tadi. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
"ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu pada masa maternal. Rendahnya pemanfaatan penolong persalinan pada tenaga kesehatan (medis) merupakan salah satu penyebab masih tingginya angka kematian tersebut. Analisis terhadap faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan penolong persalinan menunjukkan bahwa faktor sosio demografi ibu mempunyai daya ungkit yang besar dalam menentukan pilihan pemanfaatan penolong persalinan.
Tujuan penelitian adalah untuk-mengetahui hubungan faktor sosio demografi ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan di Kabupaten Cianjur.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan disain cross sectional. Sampel penelitian diambil 300 ibu yang berumur 15-49 tahun dan mempunyai anak berumur dibawah satu tahun. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis hubungan dua variabel.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar (71,3%) persalinan masih ditolong oleh dukun. Hasil analisis hubungan dua variabel menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Ibu dengan pendidikan tinggi cenderung memilih tenaga kesehatan (medic) sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah. Selain itu, ibu yang pernah melakukan perneriksaan kehamilan (antenatal care) mempunyai peluang Iebih besar untuk memilih persalinan tenaga kesehatan (medis) dibandingkan ibu yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan. Sedangkan umur dan pekerjaan ibu tidak mempunyai hubunganlpengaruh dengan pemanfaatan penolong persalinan. "
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Sri Widyanti Kusumayarni
"Salah satu dampak dari penurunan TFR dan 1MR adalah perubahan struktur umur penduduk, diantaranya adalah terjadinya peningkatan jumlah penduduk usia remaja. Remaja yang berumur 15-24 tahun pada tahun pada tahun 2000 adalah seperlima dari seluruh penduduk Indonesia. Kesehatan reproduksi pada masa remaja menjadi penting karena akan berkaitan dengan kesehatan reproduksi di masa dewasanya. Oleh karena itu penting untuk mempelajari perilaku reproduksi remaja, seperti dalam perilaku pacaran berisiko, yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan reproduksi. Deklarasi Kairn menyatakan bahwa isu kesehatan remaja termasuk kehamilan tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman dan Penyakit Menular Seksual serta HIV/AIDS merupakan hal-hal yang harus diangkat dan dihindari dengan setiap negara diharuskan menjamin adanya perhatian dan program yang tidak membatasi remaja untuk mendapatkan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dan pengaruhnya pada perilaku pacaran remaja yang dalam studi ini menjadi variable terikat dengan kategori (1) risiko rendah (pegangan tangan), (2) risiko sedang (pelukan dan ciuman) serta (3) risiko tinggi (meraba alat kelamin dan melakukan hubungan seks). Faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya atau variable bebas adalah kontak dengan media informasi yang memuat pornografi, informasi tentang teman sebaya pendidikan dan komunikasi antara anak dan orang tua. Selain itu diperhatikan pula karakteristik sosial demografis remaja seperti umur, jenis kelamin, tempat tinggal dan pendidikan. Data yang dipergunakan adalah hasil survai Kesehatan Reproduksi Remaja tahun 2002. Analisis yang dipergunakan adalah deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif berupa tabulasi silang antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis inferensial menggunakan model regresi multinomial logistik mengingat varibel terikat dalam studi ini terdiri dari tiga kategori.
Analisis deskriptif menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa remaja berperilaku pacaran risiko tinggi, yang pendidikan ibunya SLTP ke atas persentasenya lebih rendah dibandingkan remaja berperilaku sama yang ibunya berpendidikan lebih rendah. Remaja yang terpapar media pornografi persentase yang melakukan perilaku pacaran berisiko lebih tinggi dibanding yang tidak terpapar. Hasil regresi menunjukkan bahwa (1) media yang bermuatan pornografi (dalam hal ini adalah buku dan film), (2) pengetahuan teman yang lakukan seks-pra nikah, (3) berbicara dengan orang tua tentang kesehatan reproduksi, (4) daerah tempat tinggal remaja, (5) jenis kelamin remaja dan (6) umur remaja, keenam variabel ini memiliki pengaruh yang berarti pada perilaku pacaran remaja. Sedangkan pendidikan orang tua, pendidikan remaja, diskusi dengan teman, pengetahuan teman hamil pra nikah, orang tua sebagai sumber informasi akil baligh merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku remaja tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T18769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eufrasia Agatha Murwani Setyaningsih
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pemahaman dan pengalaman remaja awal (preteen) tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Bagaimana para remaja usia preteen memahami informasi yang masuk dan menerapkannya dalam kesehariannya dan pandangan-pandangan mereka bedasarkan pemahaman dan pengalaman mereka tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Penggalian pemahaman dan pengalaman mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi dengan berpatokan pada kata-kata kunci yaitu, pacaran, ciuman, seksi, merangsang, VCD porno, perempuan baik-baik, mimpi basah, sperma, menstruasi, bersetubuh, diperkosa, dan hamil. Informan dalam penelitian ini adalah lima orang perempuan remaja usia awal dan tiga orang remaja laki-laki usia awal. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kelompok dari wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teori-teori feminis yang menyangkut seksualitas dan kesehatan reproduksi dan psikologi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemahaman dan pengalaman remaja usia awal (preteen) sudah sangat jauh melebihi yang diduga dipahami dan diaiami remaja usia awal (preteen). Hal ini dipengaruhi oleh media, lingkungan, dan kelompok sebayanya. Beberapa pemahaman dan tindakan remaja awal (preteen) yang kurang benar dan cenderung salah ditemukan dalam penelitian ini. Hal ini berdampak tidak baik bagi perkembangan seksualitas dan kesehatan reproduksinya.

This thesis is aims to discover understanding of sexuality and reproductive health and the experiences of preteen. This thesis examine how preteen internalize the information relating to sex and reproductive health and apply it in their daily life, their views based on their own experience and understanding. There are key words in the interview; dating, kissing, sexy, blue VCD, good girl, wet dream, sperm, menstruation, having sex, raped, and pregnant. There are eight informants, five girls and three boys in this research. In depth interviews and group discussions have been used in order to obtain accurate data. Feminist theories about psychoanalysis, sexuality and reproductive health are used. Findings show that preteens know more about sexuality than the researcher expected. Preteens are very much influenced by the media, their environment, and peer group. The misunderstanding that occur, have a negative effect on their sexuality and reproductive health."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Santoso Gunardi
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
612.6 SAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Permana
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
612.6 IDA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Global Alliance for Workers and Communities - Indonesia, 2003
612.3 TAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
dimana terjadi perubahan biologis yang signifikan. Perubahan biologis ini mempengaruhi
maturasi organ reproduksi sehingga organ tersebut perlu dijaga kesehatannya. Remaja putri
sangat rentan dengan masalah kesehatan reproduksinya sehingga jika tidak memperhatikan
kesehatan reproduksinya dapat menimbulkan masalah seperti penyakit infeksi vagina dan
penyakit menular seksual. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
gambaran perilaku remaja putri dalam menjaga kesehatan reproduksinya dengan desain diskriptif
sederhana. Jumlah responden yang diambil 96 orang dengan metode quota sampling. Instrumen
yang digunakan yaitu kuisioner, terdiri dari data demografi, pengetahuan dan perilaku remaja
putri dalam menjaga kesehatan reproduksinya. Hasil penelitian ini menunjukkan 57.29 % remaja
putri berperilaku positif dan 42.71 % berperilaku negatif. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa
remaja putri memiliki perilaku yang positif dalam menjaga kesehatan reproduksinya. Penelitian
ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti lain yang ingin mengetahui lebih dalam tentang perilaku
tersebut sehingga akan lebih baik bila penelitian ini dikembangkan dengan desain deskriptif
korelasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5343
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>