Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susiyanti
"Dalam penilaian proyek yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi dan memiliki jangka waktu proyek yang relative panjang, penerapan real options akan sangat membantu untuk memberikan penilaian yang lebih baik untuk melakukan pengambilan keputusan strategis, dengan memberikan opsi-opsi yang dapat dijalankan di masa yang akan datang dengan bertambahnya informasi seiring berjalannya waktu.
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah membandingkan metode analisis kelayakan investasi proyek dengan metode tradisonal Discounted Cash Flow (DCF) dan metode real options dengan mempertimbangkan fleksibilitas pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan, menentukan peningkatan nilai proyek dengan menjalankan alternatif menggunakan metode evaluasi tradisional yang dikombinasikan dengan real options analysis menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan exercise dari alternatif tersebut menggunakan metode binomial lattice.
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan investasi Rusunami Sentra Timur Residence dengan menggunakan metode real options . Dari penelitian dihasilkan nilai volatilitasnya (ketidakpastian) 5%, nilai ini relatif kecil sehingga dapat disimpulkan besarnya NPV yang didapatkan dengan metode real options sama dengan besarnya NPV dengan menggunakan Discounted Cash Flow (DCF). Hal ini menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak terpengaruh oleh kondisi makro ekonomi di Indonesia karena proyek tersebut bersubsidi pemerintah.

In assessing projects that have a high degree of uncertainty and have a project period of relative length, the application of real options would be helpful to provide a better assessment to make strategic decisions, by providing options that can be run in future by information increases as time passes.
Objectives in this study was to compare methods of project investment feasibility analysis with traditional methods of Discounted Cash Flow (DCF) and real options method by considering the flexibility of decision making by the management company, determine the increased value of the project by running an alternative use of traditional evaluation methods are combined with real options analysis to determine the appropriate time to carry out the exercise of such alternatives using a binomial lattice method.
The study was conducted to evaluate the feasibility of investing Rusunami Sentra Timur Residence by using real options. From the research generated volatility value (uncertainty) 5%, this value is relatively small so it can be concluded that the NPV obtained by methods similar to the magnitude of real options using the NPV of Discounted Cash Flow (DCF). This indicates that the project would not be affected by macroeconomic conditions in Indonesia because the government subsidized project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27758
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Rosida
"In dense and slum areas, parents often have to share bedroom with their
children, so the children have been exposed to sexual activity since early.
This study aimed to determine residential density, parents? sexual activity
and its effects to teenage sexual behavior in Yogyakarta. This study used
cross-sectional design by interviewing 268 families that had teenagers as
selected randomly in urban slum areas and rural areas on March ? May
2015. Data was analyzed using chi-square test and multivariate cox-regression.
Results showed that parents living in dense residence had risk
two times higher to commit sexual activity which had negative effect on their
children. Parents? sexual activity did not have any influence to risky sexual
behavior among teenagers. Factors significantly related to risky sexual behavior
among teenagers are male sex, negative attitude and influence of
peers. Health agency and primary health care should improve counseling
programs for teenagers and train peer counselors. Activities which have
been conducted at schools should be expanded to risky areas, such as urban
slum area with high density of residence.
Pada daerah kumuh dan padat, orangtua sering terpaksa harus berbagi ruang
tidur dengan anak-anaknya sehingga anak-anaknya sudah terpapar
dengan aktivitas seksual sejak dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui
kepadatan hunian, aktivitas seksual orangtua, dan efeknya terhadap perilaku
seksual remaja di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain potong
lintang dengan mewawancarai 268 keluarga yang memiliki anak remaja
yang dipilih secara acak di daerah kumuh perkotaan dan daerah
pedesaan pada bulan Maret ? Mei 2015. Analisis data dilakukan menggunakan
uji kai kuadrat dan regresi-cox multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan menunjukkan
bahwa orangtua yang tinggal di hunian padat memiliki risiko dua
kali lebih besar untuk melakukan aktivitas seksual yang berdampak negatif
bagi anaknya. Aktivitas seksual orangtua tidak berpengaruh terhadap perilaku
seksual berisiko pada remaja. Faktor yang berhubungan bermakna
dengan perilaku seksual berisiko pada remaja adalah jenis kelamin laki-laki,
sikap negatif, dan pengaruh teman sebaya. Dinas kesehatan dan
puskesmas agar terus meningkatkan program penyuluhan remaja dan
melatih konselor teman sebaya. Kegiatan yang selama ini telah dilakukan
di sekolah sebaiknya diperluas pada daerah berisiko seperti daerah kumuh perkotaan dengan kepadatan hunian yang tinggi."
Yogyakarta: Aisyah Yogyakarta School of Health Sciences, Yogyakarta, Indonesia, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Dewiyanti
"ABSTRAK
Terdapat beberapa persoalan yang terjadi pada keluarga di perkotaan dalam meniti karir merumah, antara lain masalah keterbatasan pilihan penyediaan perumahan yang sesuai, terutama yang sesuai dengan pendapatan rendah. Masalah penyediaan rumah yang masih dominan adalah dari sektor formal. Riset yang mengambil kasus di Tangerang Selatan ini berusaha mengungkap aspek informal dari para pencari rumah terutama dalam hal preferensi.
Fokus penelitian adalah korelasi antara keterjangkauan dan pilihan co-residence pada keluarga di perkotaan serta pengaruhnya pada ruang bermukim. Metoda untuk mengungkap fenomena tersebut mengunakan metoda kuantitatif sebagai metoda utama dan kualitatif sebagai metoda pendukung. Pengumpulan data dilakukan melaui observasi, kuesioner dan wawancara, yang dilakukan terhadap pasangan dewasa dengan penghasilan rendah dan sebagai sampel kontrol, warga senior dan lansia dengan penghasilan menengah. Hasil analisis memperlihatkan adanya hubungan antara pendapatan dengan lama co-residence yakni semakin besar pendapatan, semakin lama durasi co-residence. Temuan lainnya pada warga senior dan lansia dengan pendapatan menengah adalah bahwa pendapatan berpengaruh pada karir merumah, semakin besar pendapatan maka semakin meningkat karir merumah. Dari sisi spasial, hubungan pendapatan dan co-residence tersebut mempengaruhi ruang bermukim, living arrangements dan dinamika yang terjadi di dalamnya.

ABSTRACT
There are several problems that occur in urban families, especially newly couples, in building their housing career, among others, the problem of limited selection of appropriate housing, particularly for those with low incomes. Stock problem on housing is still predominantly from the formal sector. This research, which takes place in South Tangerang, is trying to disclose the informal aspect of home seekers, particularly in terms of preference.
The focus of this research is the correlation between affordability and the choice of co-residence of the families in urban areas, and its spacial effect. The method adopted to uncover this phenomenon is a mixed method primarily quantitative and qualitative method to reveal signification. The data collection is carried out through questionnaires, interviews, and observations conducted on adult couples with low incomes and as control sample, on senior citizens and old couples with middle incomes. The results have shown that there is a positive correlation between income with the choice of co-residence, that is the greater the income, the longer the duration of co-residence. Other findings on senior citizens and old couples with middle incomes is that income affects their housing career, that is the greater the household incomes, the more improved the housing career. In terms of spatiality, the correlation between income and co-residence affects their living space, living arrangements and the dynamics that occur within it.
"
2016
T46105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Rosa
"perpindahan (mover) terjadi karena adanya keputusan seseorang untuk berpindah sebagai akibat adanya dorongan untuk melakukan penyesuaian rumah, atau penyesuaian pemenuhan tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal sesuai dengan keterjangkauan secara ekonomi, "
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Randika Adhyasa
"Manggarai merupakan area yang sangat strategis untuk lokasi hunian para pekerja di Jakarta, lokasinya dekat dengan area CBD Jakarta (Golden Triangle). Saat ini terdapat banyak rumah kost yang berada di area Manggarai. Namun dari banyaknya rumah kost yang ada, tidak semua memiliki kualitas ruang hunian yang baik dan layak. Dengan didukungnya rencana pengembangan kawasan TOD Manggarai, kawasan ini mendapat nilai tambah yang tinggi. Sehingga sangat berpotensi untuk menghadirkan Manggarai CoHive Apartments sebagai fasilitas tempat tinggal yang terjangkau dengan kualitas ruang yang nyaman, aman dan sehat bagi para pekerja perantau. Waktu perjalanan dari tempat tinggal menuju tempat kerja akan lebih efisien dengan adanya transportasi umum yang saling terintegrasi dengan konsep kawasan TOD.

Manggarai is a strategically located area for residential purposes for workers in Jakarta, close to the Jakarta CBD area (Golden Triangle). Currently, there are many boarding houses in the Manggarai area. However, not all of the many boarding houses that exist have good and proper living space quality. Supported by the Manggarai TOD area development plan, this area has high added value. So it has great potential to present Manggarai CoHive Apartments as an affordable residential facility with comfortable, safe and healthy living space quality for migrant workers. Travel time from residence to workplace will be more efficient with the availability of public transportation that is integrated with the TOD concept."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Yasinta Dewi Pradina
"Polusi udara merupakan masalah di kota-kota besar, seperti di Jakarta dan Depok. Pencemaran ini disebabkan oleh : antropogenik , perindustrian, dan transportasi. Telah dilakukan pengambilan data-data parameter kualitas udara pada beberapa gedung kantor dan rumah tinggal seperti particulate matter, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida, baik untuk kualitas udara ambien maupun udara dalam ruang. Terdapat 3 kategori lokasi penelitian : tempat yang berpolusi, berpolusi rata-rata, dan lokasi yang berpolusi sedikit. Terdapat perbedaan hasil dari pengukuran saat musim kemarau dan musim penghujan. Saat musim kemarau rata-rata PM2.5 di Jakarta dan Depok adalah 54.6 μg/m3, PM10 adalah 54.94 μg/m3, SO2 adalah 0.4 ppm, dan NO2 adalah 0.5 ppm. Hasil pada musim kemarau berbeda dengan musim penghujan, rata-rata PM2.5 di Jakarta dan Depok adalah 45.3 μg/m3, PM10 adalah 40.3 μg/m3, SO2 adalah 0.25 ppm, dan NO2 adalah 0.8 ppm. Dapat dikategorikan untuk sebagian besar wilayah Jakarta dan Depok telah melewati ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077/MenKes/Per/V/2011, untuk PM2.5 yaitu <35 μg/m3 dan untuk PM10 yaitu <70 μg/m3. Dengan metode pengumpulan data secara gravimetri, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi debu atmospheric (PM2.5, PM10, SO2 dan NO2 di beberapa lokasi pengukuran masih berada di luar ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri kesehatan, tak heran jika di kota besar banyak orang yang memakai masker saat berada di luar ruangan. Penelitian juga membuktikan pengaruh alat penjernih udara dalam ruang (air purifier) terhadap penurunan jumlah debu atmospheric.

Air pollution is a problem in big cities, such as Jakarta and Depok. The pollution is caused by: anthropogenic, industrial, and transportation. Has been done taking the data of air quality parameters in several office buildings and residences such as particulate matter, sulfur dioxide, and nitrogen dioxide, both for the quality of ambient air and indoor air. There are three categories of research sites: a polluted, polluted average, and slightly polluted locations. The difference has proven in the results of the measurements during the dry season and the rainy season. During the dry season the average PM2.5 in Jakarta and Depok was 54.6 μg/m3, PM10 was 54.94 μg/m3, SO2 was 0.4 ppm, and NO2 was 0.5 ppm respectively. The results are different from the results with the rainy season, with average of PM2.5 in Jakarta and Depok was 45.3 μg/m3, PM10 was 40.3 μg/m3, SO2 was 0.25 ppm, and NO2 was 0.8 ppm respectively. The result to most areas of Jakarta and Depok has passed the threshold set by the Regulatory Ministry Manpower No. 1077/MenKes/Per/V/2011,which is <35 μg/m3 for PM2.5 and <70 μg/m3 for PM10. With the gravimetric data collection methods, the results showed that the concentration of atmospheric dust (PM2.5, PM10, SO2 and NO2 in several locations measurements are still outside the threshold set by the Minister of Health, no wonder if in big cities many people taking a mask when outside. The study also shows the effect of indoor air purifier (water purifier) ​​deteriorate the amount of atmospheric dust."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A., Kuklev E.
Chicago: ALdine Publishing Company, 1966
301.364 ADA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>