Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilian Susanti Nova
Abstrak :
Infeksi saluran pernafasan akut didunia menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak usia dibawah lima tahun, dan polusi udara salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian ISPA pada anak balita. Kabupaten Bekasi pola penyakit Puskesmas diurutan pertama adalah penyakit ISPA yaitu 32.50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pajanan PM10 terhadap kejadian ISPA pada anak balita, serta determinan yang mempengaruhinya seperti kondisi lingkungan (suhu, kelembaban, kecepatan angin) dan jarak rumah dari industri, kualitas rumah (ventilasi, kepadatan hunian, asap rokok), intake, dan Karakteristik individu (umur, jenis kelamin, status gizi, riwayat imunisasi dan ASI eksklusif). Sampel penelitian ini sebanyak 96 anak balita yang tinggal di Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melakukan analisis data primer, data primer hasil dari wawancara dan pengukuran PM10, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin pada udara ambien pada 8 titik pengukuran dibagi dalam 3 zona. Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi PM10 dari 8 titik memiliki median 173,50 μg/m3. Kejadian ISPA terbanyak adalah anak balita yang bertempat tinggal pada zona 2 yaitu 15 anak balita (46,9%). Dari 14 variabel yang diteliti yang memiliki hubungan yang bermakna adalah ASI Eksklusif terhadap kejadian ISPA pada anak balita dengan nilai p = 0.02, memiliki OR = 3.000 (1.264 – 7.120) yang mempunyai arti anak balita yang tidak diberikan ASI eksklusif mempunyai peluang untuk mengalami kejadian ISPA 3 kali lebih besar dibandingkan dengan anak balita yang diberikan ASI eksklusif. Berdasarkan penelitian ini disarankan, konsentrasi PM10 yang sudah tidak sesuai dengan yang disyaratkan, perlu dilakukan penanganan yang serius dan perlu adanya kerjasama lintas sektor dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kabupaten Bekasi ......Acute respiratory infections all over the world are the main cause of morbidity and mortality for children under five years old, and air pollution is one of the factors that can influence the incidence of ARI in children under five. Bekasi District, the first place of desease pattern in Public health centre is ARI disease, that are 32.50%. This study aims to determine the effect of PM10 exposure on the incidence of ARI in children under five, as well as the determinants that influence it such as environmental conditions (temperature, humidity, wind speed) and the distance from the house from industry, quality of the house (ventilation, occupancy density, cigarette smoke), intake, and individual characteristics (age, sex, nutritional status, history of immunization and exclusive breastfeeding). The sample of this research is 96 children under five who live in Sukadanau Village, Cikarang Barat District, Bekasi Regency. This study used a cross sectional design by analyzing primary data, primary data from interviews and measurements of PM10, temperature, humidity, and wind speed in ambient air at 8 measurement points divided into 3 zones. Based on the measurement results, the PM10 concentration from 8 points has a median of 173.50 μg / m3. The highest incidence of ARI is children under five who live in zone 2, namely 15 children under five (46.9%). Of the 14 variables studied that had a significant relationship were exclusive breastfeeding with the incidence of ARI in children under five with a value of p = 0.02, had OR = 3,000 (1,264 - 7,120) which meant that children under five who were not exclusively breastfed had the opportunity to experience ARI incidence. 3 times greater than children under five who are exclusively breastfed. Based on this research, it is suggested that PM10 concentrations are no longer in accordance with the requirements, serious handling is needed and cross-sector cooperation is needed from the Health Office, the Environment Agency and the Bekasi Regency Government
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Ardiansyah
Abstrak :
ISPA menjadi salah satu penyebab kematian pada balita di dunia khususnya negara berkembang seperti di Indonesia. ISPA dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan rumah, perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk. Tingginya mortalitas ISPA di Kota Depok pada balita menjadikannya perlu dilakukan penelitian terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku dengan kejadian ISPA pada balita di Kota Depok. Tujuannya untuk mengetahui hubungan faktor-faktor serta faktor apa yang paling dominan terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian ISPA. Penelitian ini berdesain croos sectional dengan populasi penelitian seluruh balita di Kota Depok. Sampel penelitian ini adalah balita berdomisili di Kecamatan Sawangan, Bojong Sari dan Cipayung. Teknik Sampling dalam penelitian ini adalah multistage sampling dengan jumlah 110 anak balita per kecamatannya secara acak. Total sampel 330 balita. Hasilnya variabel dengan nilai p <0,05 yaitu pencahayaan alami p=0,033 (OR=2,474, 95% CI 1,120-5,469), luas ventilasi p=0,005 (OR=2,987, 95% CI 1,804-4,946) dan memasak sambil menggendong anak p=0,002 (OR=2,459, 95% CI 1,426-4,240). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan pencahayaan alami yang tidak masuk kedalam rumah, ukuran ventilasi <10% luas lantai dan kebiasaan memasak sambil menggendong anak dengan kejadian ISPA di Kota Depok tahun 2019. Luas ventilasi <10% luas lantai merupakan faktor dominan. ......ARI is one of the leading causes of death in children in the world, especially developing countries like Indonesia. Factors causing ARI are a problem of the house environment, poor hygiene, and healthy behavior. Mortality rate of ARI in Depok is hight, specifically for cildren under-fives years old, requires research about house environment and behavior associated with ARI in children under five years old. This study aimed to determine the associated of the house environment and behavior with ARI and find the dominant factor. This study used cross-sectional design. The population were children under five years old in Depok. The sample were children under five years old at the Bojongsari, Cipayung, and Sawangan District. Sampling technique was multistage sampling with 110 children/district with a random system. The total sample was 330 children. Result is natural lighting p=0,003 (OR=2,474, 95% CI 1,120-5,469), ventilation area p=0,005 (OR=2,987, 95% CI 1,804-4,946), and cooking while holding the children p=0,002 (OR=2,459, 95% CI 1,426-4,240) have p value <0,05. The conclusion is natural lighting, ventilation size, and cooking while holding the children asociated with ARI in Depok 2019. Ventilation size is the dominant factor for the incidence of ARI in Depok.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T55337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library