Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diadra Annisa Setio Utami
"Latar belakang: Penyakit jantung rematik (PJR) merupakan salah satu penyebab kematian kardiovaskular pada anak yang dapat dicegah. Indonesia merupakan salah satu negara endemis PJR. Data mengenai kesintasan, perbaikan katup, dan faktor-faktor yang memengaruhi pada populasi anak masih terbatas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesintasan dan perbaikan katup lima tahun setelah terdiagnosis pada anak dengan PJR serta faktor-faktor yang memengaruhi.
Metode: Penelitian ini merupakan studi prognostik dengan rancangan penelitian kohort retrospektif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menggunakan data rekam medis pasien yang terdiagnosis dengan PJR sebelum Desember 2018 dan diikuti selama lima tahun, paling akhir Desember 2023. Subjek yang diteliti adalah anak berusia kurang dari 18 tahun saat terdiagnosis dengan PJR. Faktor yang diteliti untuk kesintasan dan perbaikan katup adalah status gizi, kepatuhan profilaksis penisilin, kelas gagal jantung New York Heart Association (NYHA), fraksi ejeksi, derajat katup, jumlah katup, dan operasi katup.
Hasil: Sebanyak 100 anak yang terdiagnosis PJR dengan rerata usia 11,29 (8,42-14,16) tahun dan proporsi jenis kelamin 1:1 dimasukkan dalam analisis. Rerata pengamatan adalah 47,96 bulan (simpang baku 20 bulan). Keterlibatan katup terbanyak adalah regurgitasi mitral (32%). Sebagian besar pasien terdiagnosis dengan derajat katup berat (58%). Kesintasan 5 tahun didapatkan 90% dengan prediktor independen kematian yaitu fraksi ejeksi <55% saat terdiagnosis dengan HR 6,34 (IK95% 1,72-23,46; p = 0,006) dan kelas NYHA III-IV saat terdiagnosis dengan HR 5,33 (IK95% 1,05-27,11; p = 0,04). Proporsi anak dengan PJR yang mengalami perbaikan katup 5 tahun setelah terdiagnosis adalah 60% dengan faktor yang memengaruhi yaitu operasi katup dengan RR 1,40 (IK95% 1,05-1,88; p=0,02). Analisis subgrup pada subjek yang tidak operasi mendapatkan bahwa kelas NYHA I-II dan fraksi ejeksi >55% saat tediagnosis secara signifikan berpengaruh terhadap perbaikan katup dengan RR 3,05 (IK95% 1,33-7,03; p = 0,01) dan RR 1,62 (IK95% 1,28-2,04; p<0,01) secara berturut-turut. Kesimpulan: Kesintasan lima tahun anak dengan PJR adalah 90% dengan faktor yang memengaruhi yaitu fraksi ejeksi <55% dan kelas gagal jantung NYHA III-IV saat terdiagnosis. Sebanyak 60% subjek mengalami perbaikan katup dengan faktor yang memengaruhi adalah operasi katup.

Background: Rheumatic heart disease (RHD) is a major contributor of preventable cardiovascular disease in children. Indonesia is one of the most endemic countries with RHD. However, data on clinical outcomes and prognostic factors are still lacking.
Objective: This study aimed to evaluate the five year survival rate, proportion of valve improvement, and prognostic factors of both outcomes.
Method: We conducted a retrospective cohort study in Cipto Mangunkusumo Hospital which included patients aged below 18 years at diagnosis before December 2018. Subjects were followed for 5 years up to December 2023. Factors analyzed for both mortality and valve improvement were nutrition status, adherence to penicillin prophylaxis, New York Heart Association (NYHA) class, ejection fraction, valve severity, number of valve involved, and valve surgery.
Results: One hundred patients with RHD were included with mean age of 11.29 (8.42-14.16) years. The proportion of female : male was 1:1. Mean duration of follow up was 47.96 (SD 20) months). The majority of valve abnormality was mitral regurgitation (32%). As many as 58% were diagnosed with severe valve disease. Five year survival rate was 90%. Significant prognostic factors for mortality were ejection fraction <55% at diagnosis with HR 6.34 (95%CI 1.72-23.46; p=0.006) and NYHA class III-IV at diagnosis with HR 5.33 (95%CI 1,05-27.11; p=0.04. The proportion of subjects with valve improvement after 5 years was 60%. Multivariate analysis revealed that valve surgery was the only significant factor for valve improvement with RR 1.40 (95%CI 1.05-1.88; p=0.02). Subgroup analysis in subjects who did not undergo surgery showed that NYHA class I-II and ejection fraction >55% at diagnosis significantly affected valve improvement with RR 3,05 (95% CI 1,33-7,03; p = 0,01) dan RR 1,62 (95% CI 1,28-2,04; p<0,01)
Conclusion: The five year survival rate of children with RHD was 90%. Mortality predictors were ejection fraction <55% and NYHA class III-IV at diagnosis. Sixty percent of patients had valve improvement with valve surgery as a predictor.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Sugiarno
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T57272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Tri Harjaningrum
"ABSTRAK
Latar belakang:.Demam reumatik DR dan penyakit jantung reumatik PJR merupakan penyakit kronis yang berdampak terhadap fisik, psikososial, dan akademik. Penting menilai kualitas hidup anak DR dan PJR serta faktor-faktor yang memengaruhinya, untuk mengetahui prioritas masalah. Tujuan: Mengetahui gambaran kualitas hidup anak DR dan PJR serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode: Studi potong lintang pada April-Agustus 2017, dengan subyek anak berusia 5-18 tahun. Data didapatkan secara consecutive sampling menggunakan kuesioner PedsQL trade; 3.0 modul jantung dan rekam medis retrospektif. Hasil: Kualitas hidup baik ditemukan pada 53 laporan anak dan 52 laporan orangtua subyek. Skor median laporan anak 79,70 29,7-100 , dan laporan orangtua 77,31 45,03-99,40 . Kepatuhan berobat merupakan kunci penyebab membaiknya kualitas hidup. Tidak ada faktor sosiodemografi yang berhubungan dengan kualitas hidup. Faktor klinis yang berhubungan dengan kualitas hidup adalah rute antibiotik. Anak DR dan PJR yang mendapat antibiotik intramuskuler, 3,2 kali laporan anak memiliki kemungkinan kualitas hidup lebih baik dibandingkan yang mendapatkan antibiotik oral p ABSTRACT
Background Rheumatic fever RF and rheumatic heart disease RHD are chronic diseases that affect physical, psychosocial, and academic. Assessment of quality of life in children with RF and RHD and the factors affecting it, is important to identify problems. Objective To identify quality of life in children with RF and RHD and the factors influencing it. Method A cross sectional study on RF and RHD patients aged 5 18 years old, using PedsQLTM 3.0 Cardiac Module questionnaire and retrospective medical records from April 2017 until August 2017. Result High quality of life was found in 53 child report and 52 parent report of subjects. Median score from children rsquo s reports and parents rsquo reports are, 79,70 29,7 100 , and 77,31 45,03 99,40 respectively. Compliance was the key to cause quality of life to increase. Clinical factors affecting quality of life included the route of antibiotic administration, and there were no sociodemographic factors. By child report, children with RF and RHD who received intramuscular antibiotics were 3.2 times more likely to have higher quality of life than children who received oral antibiotics p "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Fajar Hamonangan
"Latar belakang: Endokarditis infeksi (EI) adalah penyakit jantung yang memiliki angka kematian yang tinggi. Penyakit jantung rematik (PJR) telah ditemukan dapat meningkatkan kejadian EI. Selain itu, PJR dapat mempengaruhi perjalanan penyakit, mortalitas, serta morbiditas pasien EI.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan PJR dengan mortalitas dan morbiditas pasien EI. Penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor yang dapat memprediksi luaran klinis pasien EI dengan PJR.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain studi kohort retrospektif. Penelitian ini merekrut subjek pasien yang terdiagnosis EI pada periode 1 Januari 2013—31 Desember 2023. Analisis bivariat dan multivariat akan dilakukan untuk menilai hubungan PJR terhadap mortalitas dan morbiditas pasien EI.
Hasil: Penelitian ini merekrut 358 sampel pasien EI. Populasi pasien tanpa PJR ditemukan memiliki tingkat komorbiditas yang lebih tinggi. Namun, tidak ditemukan perbedaan bermakna tingkat mortalitas dan morbiditas pasien EI intraperawatan (p=0.740) dan pascaperawatan (p=0.092) pasien dengan dan tanpa PJR. Mortalitas intraperawatan pasien EI dengan PJR akibat etiologi jantung mencapai 40%. Penggunaan antibiotik inkomplit (OR=9.25; p=0.022), tidak dilakukan operasi (OR=12.32; p<0.001), dan kejadian sepsis (OR=9.25; p=0.022), ditemukan secara bermakna mempengaruhi mortalitas pasien EI dengan PJR.
Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara PJR dengan kejadian mortalitas dan morbiditas intraperawatan serta mortalitas pascaperawatan pada pasien EI. Faktor berupa penggunaan antibiotik inkomplit tidak menjalani operasi, dan sepsis mempengaruhi mortalitas pasien EI dengan PJR.

Background: Infectious endocarditis (IE) is a heart disease with high mortality rate. Rheumatic heart disease (RHD) has been found to increase the incidence of IE. In addition, RHD can affect the course of the disease, mortality, and morbidity of IE patients.
Aim: This study aims to analyze the relationship between RHD and mortality and morbidity of IE patients. This study also analyzes factors that can predict clinical outcomes of IE patients with RHD.
Methods: This study is an observational analytical study using a retrospective cohort study design. This study recruited subjects diagnosed with IE in the period of January 1, 2013—December 31, 2023. Bivariate and multivariate analyses will be conducted to assess the relationship of RHD to mortality and morbidity of IE patients.
Results: This study sample recruited 358 IE patients. The patient population without RHD was found to have a higher level of comorbidity. However, there was no significant difference in the intra-hospital mortality and morbidity of IE patients (p=0.740) and post-hospital mortality (p=0.092) of patients with and without RHD. Intra-hospital mortality of IE patients with RHD due to cardiac etiology reached 40%. Incomplete antibiotic use (OR=9.25; p=0.022), no surgery (OR=12.32; p<0.001), and sepsis incidence (OR=9.25; p=0.022), were found to effectively affect the mortality of IE patients with RHD.
Conclusion: There was no significant association between RHD and the incidence of intra-hospital mortality and morbidity and post-hospital mortality in IE patients. Factors such as incomplete antibiotic use, no surgery, and sepsis affects the mortality of IE patients with RHD.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library