Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Rezayana
"Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia memiliki permasalahan transportasi dimana jumlah kendaraan pribadi mendominasi jalanan dibandingkan dengan jumlah transportasi publik. Hingga akhirnya taksi daring hadir dan mendisrupsi sistem transportasi publik konvensional, dengan sistem pelayanan berbasis aplikasi. Hasil perbandingan regulasi taksi daring menunjukan bahwa terdapat 2 poin regulasi yang hanya diatur di Indonesia dan tidak diatur di Negara lain, yaitu pembatasan kuota taksi dan kartu standar pelayanan yang harus dipenuhi oleh setiap kendaraan atau armada taksi daring.
Penelitian ini dilakukan dengan survei pengguna taksi daring di Jakarta, dengan jumlah sampel responden sebanyak 1100 orang yang merupakan penduduk DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor waktu tunggu, tariff yang lebih murah, kemudahan sistem pembayaran, kondisi mobil, dan keamanan & kenyamanan berpengaruh signifikan dengan frekuensi penggunaan, belanja, dan kepuasan layanan taksi daring. Pengguna layanan taksi daring di Jakarta mayoritas adalah wanita, dan mereka yang tidak memiliki mobil.

Jakarta as the capital city of Indonesia has a transportation problems where the number of private vehicles dominates the streets compared to the number of public transportation. In 2014 ridesourcing start to rise and disrupt the conventional public transportation systems, with application-based service systems. The comparison of ridesourcing regulations in 5 countries shows that there are 2 regulatory points only exist in Indonesia and not regulated in other countries, such as restrictions on taxi quota and standard service cards that must be fulfilled by each vehicle or taxi fleet.
This research was conducted using survey of online taxi users in Jakarta, with 1100 respondents of sample who are residents of DKI Jakarta. The results showed that the waiting time, cheaper tariffs, ease of payment systems, car conditions, and security & comfort had a significant effect on the frequency of use, spending, and satisfaction of ridesourcing consumer. The majority users of ridesourcing service in Jakarta are women, and those who do not own a car.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T51962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Priatama
"Kehadiran layanan ridesourcing transportasi mobil online menyebar secara luas dan sangat cepat karena dukungan teknologi dan berbagai pelayanan yang ditawarkan. Penggunaan layanan ridesourcing dianggap sebagai moda transportasi baru yang berpengaruh terhadap perubahan pola perjalanan penumpang maupun moda transportasi saat ini, khususnya penggunaan mobil pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor pengaruh pemilihan moda antara mobil pribadi dan layanan ridesourcing di DKI Jakarta, membentuk model pemilihan moda antara mobil pribadi dan layanan ridesourcing di DKI Jakarta, dan mengestimasi potensi perpindahan permintaan demand dari mobil pribadi ke layanan ridesourcing di DKI Jakarta.
Identifikasi dan analisis faktor pengaruh dilakukan dengan melakukan studi literatur, metode Analisis Faktor, metode pembobotan Skala Likert, dan Analytichal Hierchy Process. Pembentukan model pemilihan moda dilakukan dengan teknik stated preference untuk membentuk model logit binomial dengan mempertimbangkan beberapa faktor pengaruh yang didapatkan sebelumnya. Estimasi potensi perpindahan moda dilakukan dengan melihat nilai willingness-to-pay WTP dari pengguna mobil pribadi di DKI Jakarta untuk layanan ridesourcing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan moda antara mobil pribadi dan layanan ridesourcing dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas, waktu tempuh, dan biaya perjalanan. Willingness-to-pay pengguna mobil pribadi untuk mau berpindah ke layanan ridesourcing dengan waktu tunggu kedatangan layanan ridesourcing 5 menit adalah Rp5.400,00/km pada jam sibuk dan Rp4.400,00/km pada jam sibuk. Tarif rata-rata layanan ridesourcing saat ini adalah Rp7.350,00/km pada jam sibuk dan Rp4.500,00/km pada jam sibuk.

The presence of ridesourcing service transportation network companies ndash TCNs is widespread and very fast due to technology support and various services offered. The use of ridesourcing service is considered a new mode of transportation that affects changes in passenger travel patterns as well as the current mode share of transportation, especially the use of private cars. This study aims to identify and analyze the factors that influence the selection of modes between private car and ridesourcing service in DKI Jakarta, establish a mode choice model between private car and ridesourcing service in DKI Jakarta and to estimate the potential of demand shifting from private car to ridesourcing service in DKI Jakarta.
Identification and analysis of influence factors is done by conducting literature study, Factor Analysis method, Likert Scale weighting method, and Analytichal Hierchy Process. The mode choice model is developed by the stated preference technique to form binomial logit model by taking into account the previous generated influence factors. Estimation of potential for mode shifting is done by calculating the willingness to pay WTP of private car users in DKI Jakarta for ridesourcing service.
The results show that the mode choice between private car and ridesourcing service is influenced by traffic conditions, travel time, and travel cost. Willingness to pay of private car users to switch to ridesourcing service with waiting time on the arrival of ridesourcing service is 5 minute is Rp5,400.00 km for peak hours and Rp4,400.00 km for off peak hours. The average current fare for ridesourcing service are Rp7,350.00 km for peak hours and Rp4,500.00 km for off peak hours.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library