Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rhenty Puspita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara overconfidence manager dan
kontribusi risiko sistemik dari individual bank. Menggunakan pendekatan ΔCoVaR untuk
mengetahui kontribusi risiko sistemik, dan untuk mengukur overconfidence manager
menggunakan proksi investasi dan belanja modal yang dilakukan oleh bank. Melalui sudut pandang behavioural finance, overconfidence manager adalah perilaku bias dari manager yang menaksir terlalu tinggi peluang keuntungan dimasa datang yang secara bersamaan abai terhadap risiko yang ada. Menggunakan data dari 16 bank terbuka di
Indonesia dari tahun 2004 -2018. Penulis menemukan bahwa bank dengan kategori high
confidence berkontribusi lebih tinggi terhadap risiko sistemik dibandingkan dengan bank
kategori low confidence.

This study aims to analyse the effect of manager overconfidence to the systemic risk
contribution from individual bank. Using ΔCoVaR approach to measure individual banks contribution to the systemic risk and managerial overconfidence using proxy of banks investment decision and capital expenditure. From behavioral finance perspective, overconfidence manager is the bias behavior of managers who overestimate the probability of future return and neglect the risk involved. Using data of 16 Indonesian Public banks from 2004-2018 and found that banks with high confidence contribute more to the systemic risk than banks with low confidence category
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aulia Asmarani
"Krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 telah meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia. Kondisi ini diperparah ketika para pekerja yang kehilangan matapencaharian tersebut memiliki utang jangka panjang yang berjalan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki alat proteksi pembiayaan untuk memitigasi risiko tersebut. Salah satu alat proteksi tersebut adalah produk Asuransi Pembiayaan Syariah (Risiko PHK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi niat untuk membeli produk Asuransi Pembiayaan Syariah (Risiko PHK) di kalangan masyarakat Indonesia sebagai respons dari pandemi COVID-19. Kerangka konseptual dikembangkan melalui tinjauan literatur terdahulu dengan menggunakan model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperluas. Data dikumpulkan dari 228 responden Muslim Indonesia yang sedang memiliki kewajiban jangka panjang, lalu kemudian dianalisis dengan pendekatan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, motif menabung, dan literasi keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap pembelian asuransi syariah. Namun, motif penghindaran risiko dan religiusitas ditemukan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Selanjutnya, sikap dan norma subjektif ditemukan berperan sebagai mediator antara pengetahuan tentang COVID-19 terhadap niat beli asuransi syariah. Penelitian ini juga menemukan bahwa motif menabung berperan sebagai mediator antara motif penghindaran risiko terhadap niat beli asuransi syariah. Penelitian ini memberikan wawasan kepada perusahaan asuransi syariah, terutama dalam mendefinisikan determinan yang mempengaruhi niat beli konsumen sebagai respons dari terjadinya krisis. Akhirnya, penelitian ini menyampaikan beberapa keterbatasan dan menawarkan arahan untuk penelitian selanjutnya.

The crisis caused by the COVID-19 pandemic has increased the number of unemployed in Indonesia. This condition is exacerbated when these laid off workers have ongoing long-term debt. Therefore, it is important for them to have financing protection tools to mitigate this risk. One of the protection tools for the Muslim segment is Sharia financing insurance-layoff risk product. This research aims to investigate the factors that significantly affect the intention to purchase Sharia financing-layoff risk product among the Indonesian society as a response to the COVID-19 pandemic. A conceptual framework was developed by the review of existing literature with the help of the extended Theory of Reasoned Action (TRA) model. Data were collected from 228 Indonesian Muslim respondents who have long-term liabilities and then analyzed by the SEM-PLS approach. The result revealed that attitude, subjective norm, saving motives, and financial literacy have a significant positive impact on Sharia insurance purchase. However, religiosity and risk aversion motives were found to have no significant impact. Furthermore, attitude and subjective norms play as a mediator between perceived knowledge of COVID-19 and Sharia insurance purchase intention. This research also found that saving motives plays as a mediator between risk aversion motives and Sharia insurance purchase intention. This research provides insights to the Sharia insurance companies, especially to understand the factors that lead the consumers purchase intention during the crisis. Finally, the study conveyed several limitations and offered directions for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library