Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizqa Ula Fahadha
"ABSTRAK
Meningkatnya persaingan bisnis memotivasi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mengantisipasi ketidakpastian dalam aktivitas rantai pasok. Untuk dapat survive dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki manajemen risiko rantai pasok yang tepat. Fokus manajemen risiko rantai pasok adalah memahami dan mencoba untuk meminimalisir efek gangguan bisnis yang mungkin terjadi pada aktivitas rantai pasok. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode House of Risk HOR yang terbukti merupakan suatu pendekatan proaktif yang dapat memitigasi risiko yang terjadi. Namun, HOR masih memiliki beberapa kelemahan diantaranya belum adanya pembobotan bagi masing-masing kejadian risiko sehingga memungkinkan terjadi bias, belum adanya pengujian korelasi antar kejadian risiko dan korelasi antar sumber risiko. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah Analytical Hierarchy Process AHP yang dapat membantu memberikan proporsi berbeda pada masing-masing kriteria maupun kejadian risiko dan adanya penambahan top roof atap atas dan side roof atap samping untuk membantu memberikan korelasi yang dibutuhkan.

ABSTRACT
Increased business competition motivates companies to improve efficiency and anticipate uncertainty in supply chain activity. In order to survive in a competitive business environment, it is imperative for a company to have an appropriate supply chain risk management. The focus of supply chain risk management is to understand and try to minimize the possible business interruption effects on supply chain activity. In this research, the House of Risk HOR method was developed which proved to be a proactive approach that can mitigate the risks. However, HOR still has several weaknesses such as lack of weighting for each risk occurrence to allow for bias, no correlation test between risk events and correlation among source of risk. One method that can be done to solve the problem is Analytical Hierarchy Process AHP which can help to give different proportions on each criterion or risk occurrence and the addition of top roof and side roof to help provide Correlation required."
2017
T48148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Al Bone
"Kesadaran pentingnya kontrol keamanan dalam melindungi aset perusahaan, yang berupa data dan informasi, telah semakin meningkat. Media yang bersifat terbuka saat ini dan kebebasan orang berbicara, menyebabkan kekhawatiran terganggunya kerahasiaan informasi. Perusahaan masih memiliki persepsi bahwa, dengan menggunakan teknologi canggih keamanan informasi, maka keamanan informasi pasti diperoleh. Padahal faktor organisasi dan personil adalah faktor yang sangat menentukan tercapainya keamanan informasi. Pembangunan kontrol keamanan informasi di PT. Multi Terminal Indonesia (PT.MTI), yang bergerak dalam bidang logistik, masih berdasarkan anggaran dan kebutuhan sementara, tanpa ada penilaian risiko terlebih dahulu, dan pemilihan strategi meredakan risiko, sehingga kontrol keamanan informasi yang dibangun belum dapat melindungi informasi secara efektif dan efisien. Dengan permasalahan tersebut perlu dilakukannya perancangan keamanan berdasarkan hasil penilaian risiko. Penilaian risiko keamanan informasi (information security risk assesment) merupakan awal dari proses pengelolaan risiko (risk management), yang perlu dilakukan untuk mengetahui potensi ancaman dan risiko. Selanjutnya akan diusulkan strategi untuk meredakan risiko (risk mitigation), sebagai rekomendasi penting bagi perancangan keamanan informasi yang komprehensif, berdasarkan penilaian risiko. Dengan melakukan penilaian risiko (risk assessment), dan dilanjutkan mitigasi risiko (risk mitigation), akan dapat melakukan perancangan keamanan informasi yang komprehensif tentang strategi dan kontrol keamanan apa yang harus diimplementasikan oleh perusahaan, untuk mencapai tujuan dan sasaran keamanan informasi.
Awareness of the importance of security controls to protect company assets, which include data and information, has been increasing. Media more open at this time, and the freedom to speak, causing interference security information. Companies still have a perception that, by using the advanced technology of information security, the security of certain information obtained. While the organization and personnel are factors that determine the achievement of information security. Development of information security controls in the PT. Multi Terminal Indonesia (PT.MTI) is still based on the needs and budget, without any risk assessment first, and selection strategies mitigate risks, so security has not been built to protect information effectively and efficiently. Based on the problems, the design must be based on the information security risk assessment. Information security risk assessment is the beginning of the process of risk management, which needs to be done to find out potential threats and risks. And proposed strategies to mitigation a comprehensive information security, based on risk assessment.Risk assessment will be followed by risk mitigation, which provides a comprehensive evaluation of security and control strategies should be implemented by PT. MTI, in order to achieve the goals and objectives of information security. Key word: Risk assessment, Risk mitigation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T 851
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Azzah Kharisma
"Kesehatan merupakan hak dasar manusia yang harus dipenuhi dan terus ditingkatkan kualitasnya. Untuk menjaga kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat merupakan tantangan besar. Salah satu aktivitas untuk menjaga kualitas layanan kesehatan adalah memastikan ketersediaan obat. Di Indonesia, sejak tahun 2010, pemerintah mewajibkan penggunaan obat generik dalam layanan kesehatan pemerintah. Dengan demikian, pasokan obat generik harus dapat memenuhi permintaan pada waktu, jumlah dan kualitas yang tepat. Namun, dalam praktiknya, pasokan obat generik dalam sistem pengadaan pemerintah melalui e-catalogue belum 100% memenuhi permintaan obat generik dari fasilitas kesehatan. Kekosongan obat generik dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk risiko dalam aktivitas rantai pasoknya. Risiko rantai pasok dapat memengaruhi kontinuitas aliran informasi, material dan produk dari pemasok awal hingga proses pengiriman ke pembeli sehingga dapat menghambat ketersediaan pasokan obat generik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model manajemen risiko rantai pasok obat generik di Indonesia sehingga dapat mengidentifikasi, menilai, memprioritaskan serta menyusun strategi mitigasi risiko yang mungkin dapat terjadi di setiap aktor rantai pasok obat generik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah MCDM (Multiple-criteria decision analysis) DANP (DEMATEL based ANP) dan ISM (Interpretive Structural Modelling). DANP digunakan untuk menilai serta mempriotitisasikan risiko sedangkan ISM digunakan untuk menyusun strategi mitigasi risiko yang sudah diprioritaskan.

Health is a basic human right that should maintain and continuously improve in quality. To maintain the quality of health services for the citizen is a big challenge. One of the activities to support the preservation of the quality of health services is the supply continuity of medicines. In Indonesia, since 2010, the government has been encouraging the prescription of medicines by their generic names in all public facilities and pharmacists are allowed to choose the generic substitution for the prescribed non-generic medicines. Then, generic medicines supply chain should be able to meet the demand at the right time in the right quantity and the right quality. In practice, the supply of generic medicines in the government purchasing system of health services, which has been done in online system, has not 100% met the demand of health facilities. Generic medicines shortages can be caused by many factors, including the risks in generic medicines supply chain activities. Risks, which occur in supply chain activities, can affect the flow continuity of information, materials, and products, from the initial pemasok to the delivery of the products, which can hinder the supply of generic medicines. For this reason, supply chain risk management of generic medicines are important to keep the generic medicines supply. However, study about generic medicines supply chain risk in Indonesia are limited. Therefore, the aim of this study is to identify, priotize and mitigate the supply chain risks of general medicines. The results showed that supply chain risks of generic medicines that involve in the activities are demand risks, pemasok risks, transportation risks, information flow risks, financial risks, quality risks, inventory risks, production risks, and environment, social and regulation risks. Multi-criteria decision making methods which used in thise study were DANP (DEMATEL based ANP) and ISM (Intrepretive Strucural Modelling). DANP was used to priotize risks, meanwhile ISM was used to obtain hierarchy model of mitigation strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library