Found 3 Document(s) match with the query
Ari Harsono
"Perbincangan seperti rapat, sidang, diskusi, dan talk show, sering kali tidak disertai dengan sebuah metode untuk menganalisis akar masalah dan solusinya maupun tanpa kebutuhan untuk menganalisisnya. Akibatnya perbincangan sangat jarang mendapati akar masalah, dan dengan sendirinya tidak ada penyelesaian mendasar. Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi (MAAMS) ini menyajikan suatu cara berpikir yang diperagakan dengan tata-alir (flow chart), disertai dengan beberapa contoh. Penerapan MAAMS membantu penggunanya untuk berpikir induktif maupun deduktif, kualitatif maupun kuantitatif, lebih mendalam dan menyeluruh, serta mempermudah kerjasama inter, multi, atau transdisiplin.
Most of discourses in meetings, discussions, conferences and talk shows are not equipped with a method which analyzes the root cause and its fundamental solution, and even without the need of analyzing it. As the result,. the discourses almost never find the root cause, and so automatically there are be no fundamental solution. The Method of Root Cause Analysis and Solutions (MRCAS) gives a mode of thought figured by a flow chart and some examples. Application of MRCAS helps its users simultanously thinking inductively and deductively, qualitatively and quantitatively, more deeply and holistically, and also facilitate them in inter or multi or transdiscipline cooperation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Alvian Nathanael
"Proses pengemasan primer dan sekunder sediaan padat oral non-beta laktam pada Departemen Produksi Sediaan Oral Non-Beta Laktam Line A PT Dankos Farma kerap menyisakan bahan kemas primer dan sekunder akibat penyiapan yang berlebihan, baik bahan kemas yang akan dikembalikan, maupun bahan kemas yang akan langsung dimusnahkan. Dengan demikian, tugas khusus ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis pola dan jumlah kelebihan bahan kemas yang dipersiapkan pada proses pengemasan sediaan padat oral golongan non beta laktam pada Departemen Produksi Sediaan Oral Non-Beta Laktam Line A PT Dankos Farma, sehingga dapat dicari upaya pengurangan kelebihan dari persiapan bahan kemas tersebut. Pada tugas khusus ini, dilakukan observasi langsung mengenai proses yang terjadi secara aktual untuk memperoleh data-data penting maupun informasi kunci mengenai proses pengemasan. Observasi tidak langsung juga dilakukan dengan mengolah data yang tertuang pada logbook pengemasan primer dan sekunder, yaitu identitas produk yang dikemas, identitas bahan kemas, kuantitas bahan kemas yang dipersiapkan sesuai dengan Prosedur Pengolahan Induk, kuantitas bahan kemas yang terpakai secara aktual, dan sisa bahan kemas yang tidak terpakai. Produk yang mengalami kelebihan persiapan materi pengemasan baik primer maupun sekunder diidentifikasi kemudian dilakukan analisis faktor penyebab menggunakan root cause analysis. Dari kajian yang dilakukan selama 30 hari terhadap pengemasan primer, sekunder, dan tersier dari masing-masing 15 sediaan oral golongan non beta laktam PT Dankos Farma, direkomendasikan untuk dapat dilakukan pengurangan material kemasan primer untuk 4 produk dengan sisa bahan kemas primer berlebih. Selain itu, direkomendasikan untuk dapat dilakukan pengurangan material kemasan sekunder untuk 9 produk dengan sisa material kemasan sekunder berlebih.
The Production Department of Non Beta Lactam Oral Preparations Line A at PT Dankos Farma faces challenges in its primary and secondary packaging processes for non-beta-lactam solid oral preparations, resulting in excess materials. This study aims to analyze the patterns and quantities of surplus packaging materials and identify measures for reduction. Observations, both direct and indirect, were conducted over 30 days on the actual packaging processes and related logbook data. The analysis focused on product and packaging material identities, quantities prepared according to procedures, actual usage, and leftover materials. Root cause analysis was applied to products showing excess preparation of primary and secondary packaging materials. The findings recommend a reduction in primary packaging material for four products and a reduction in secondary packaging material for nine products. Excess preparation is attributed to factors identified through root cause analysis. This study provides insights for PT Dankos Farma to optimize its packaging processes, reduce waste, and enhance efficiency in handling packaging materials for non-beta-lactam oral preparations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zulfikar Nahrowi
"Analisis risiko merupakan proses untuk menentukan besaran dan level risiko. Tahap ini dilakukan dengan menentukan level kemungkinan dan level dampak terjadinya risiko. Langkah awal dalam pelaksanaan Analisis Risiko dimulai dari pengumpulan data dan informasi kemudian dilanjutkan ke proses penilaian risiko, penentuan peringkat risiko, sampai dengan mitigasi risiko. PT Intesco Global Internusa sebagai Perusahaan Engineering yang ditunjuk sebagai pelaksana Analisa Risiko, menggunakan metode kuantitatif berdasarkan API RP 581. Dalam pelaksanaan Analisis Risiko perlu diperhatikan hal-hal seperti kesesuaian sumberdaya pelaksana, langkah pengerjaan yang tepat, perencanaan waktu yang baik, serta etika dan tanggung jawab tim agar aspek manajemen proyek terpenuhi dan pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik.
The oil and gas industry is one of the industries with a very high risk of accidents. Workplace accidents are generally caused by two main factors: unsafe work behavior and unsafe work conditions. There have been two major accidents in Indonesia's oil and gas industry in recent years, including a pipeline leak in Balikpapan in 2018 and a pipeline fire in Tanjung Priok in 2023. The purpose of this scientific paper is to describe and analyze how the fire at the Integrated Terminal Plumpang and the oil spill in Balikpapan Bay occurred, as well as their relation to the implementation of the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 32 of 2021 regarding Technical Inspections and Safety Checks of Installations and Equipment in Oil and Gas Business Activities, in order to reduce the accident rate in the oil and gas industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library