Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bryan Natalie
Abstrak :
Peningkatan penggunaan Fetal Bovine Serum (FBS) dari tahun ke tahun menyebabkan permintaan melebihi supply. Hal ini menyebabkan peningkatan harga FBS. Penelitian ini dimulai dengan membuat sediaan serbuk royal jelly dan propolis menggunakan metode freeze drying. Serbuk royal jelly dan ekstrak propolis kemudian akan ditambahkan pada media kultur kemudian dihitung proliferasi dan viabilitas sel fibroblas dengan menggunakan Trypan blue assay. Penambahan variasi propolis, royal jelly, dan FBS akan dilakukan dalam 7 variasi konsentrasi. Hasil proliferasi sel fibroblas media variasi 1 pada hari ketujuh memberikan hasil terbaik dari antara media variasi lain dengan rata-rata 24.780,7±401,98 sel/cm2. Namun hasil tersebut masih belum melebihi proliferasi pada media kontrol. Hasil pengujian viabilitas media variasi 1 hingga media variasi 4 pada hari ketujuh memberikan hasil viabilitas > 95%. Berdasarkan pada hasil PDL, viabilitas, dan morfologi sel fibroblast, maka media variasi terbaik merupakan media variasi 3 dengan waktu inkubasi 3 hari yang mencapai nilai level pembelahan sebanyak 3,3 level. Untuk waktu inkubasi 7 hari, media 1 merupakan yang terbaik diantara media variasi dengan nilai level pembelahan sebanyak 3,4level. ......The increasing use of Fetal Bovine Serum (FBS) over the years has led to a demand exceeding the supply. This has resulted in an increase in the price of FBS. This research begins by preparing powdered formulations of royal jelly and propolis using the freeze-drying method. The powdered royal jelly and powder propolis sulawesi extracts will then be added to the culture media, and the proliferation, viability, and population doubling level (PDL) of sel fibroblas cells will be assessed using the Trypan blue assay. Seven serum concentration variations (combination of royal jelly, propolis, and FBS) will be added on multi well culture plate 12 wells microplate sterile. The results of sel fibroblas cell proliferation in 1st media variation on the seventh day showed the best outcome among the other variations, with an average of 24,780.7±401.98 cells/cm2. The viability testing results of 1st to 4th variation media on the seventh day showed viability rates of >95%. Based on the results of PDL, viability, and fibroblast cell morphology, the best variation medium is variation medium 3 with an incubation time of 3 days, reaching a cell division level of 3.3. For an incubation time of 7 days, variation medium 1 is the best among the 1st variation with seven day incubation, at the average level of 3.38 PDs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chico Xavier
Abstrak :
Penyembuhan luka merupakan sesuatu yang kompleks dan melibatkan banyak hal termasuk homeostasis, peradangan, migrasi, proliferasi, dan maturasi. Namun, kerusakan pada jaringan kulit karena luka parah dapat menyebabkan regenerasi yang kurang cukup dan memerlukan intervensi klinis. Walaupun adanya perawatan klinis, jaringan bekas luka tetap menjadi penghalang untuk pemulihan penuh secara estetik dan fungsional dari jaringan kulit di area luka. Alginat merupakan salah satu biomaterial yang digunakan untuk membuat scaffold untuk jaringan kulit. Royal jelly memiliki kemampuan untuk meningkatkan regenerasi sel serta memiliki sifat-sifat antioksidan, antibakteri, dan anti-peradangan. Hal ini membuat kedua bahan tersebut menjadi cocok untuk dijadikan bahan utama scaffold jaringan kulit. Pada penelitian ini, akan dilakukan perakitan dan karakterisasi pada 3D printer Anet A8 menjadi bioprinter. Perakitan dimulai dari pembuatan microextruder printhead, modifikasi panel kontrol, dan modifikasi firmware serta pembuatan sprayer. Bioink yang terbuat dari sodium alginat 5% (w/v) dan royal jelly 10% (w/v) akan digunakan untuk membuat scaffold menggunakan metode 3D bioprinting dengan scaffold yang dirancang menggunakan perangkat lunak SolidWorks dan Ultimaker Cura. Tiga jenis model scaffold dibuat dengan bentuk persegi berjaring yang memiliki pola yang berbeda. Scaffold dicetak menggunakan bioprinter yang telah dimodifikasi dan dipadatkan menggunakan CaCl2. Scaffold berhasil dibentuk dengan menggunakan model persegi berjaring dengan pola zig-zag. ......Wound healing is a complex process involving various factors such as homeostasis, inflammation, migration, proliferation, and maturation. However, severe skin tissue damage due to wounds can result in insufficient regeneration and may require clinical intervention. Despite clinical treatments, scar tissue remains a barrier to full aesthetic and functional recovery of skin tissue at the wound site. Alginate is one of the biomaterials used to create scaffolds for skin tissue. Royal jelly has the ability to enhance cell regeneration and possesses antioxidant, antibacterial, and anti-inflammatory properties. These qualities make both materials suitable as primary components for skin tissue scaffolds. In this study, assembly and characterization will be conducted on a 3D printer Anet A8 transformed into a bioprinter. Assembly will begin with the creation of a microextruder printhead, modification of the control panel and firmware, and the creation of a sprayer. A bioink made of 5% (w/v) sodium alginate and 10% (w/v) royal jelly will be used to create scaffolds using 3D bioprinting, with scaffold designs created using SolidWorks and Ultimaker Cura software. Three types of scaffold models will be produced in the form of square mesh with different patterns. Scaffolds will be printed using the modified bioprinter and solidified using CaCl2. The scaffolds were successfully formed using the square mesh model with a zig-zag pattern.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library