"Education has evolved with the rise of electronic learning applications and websites, necessitating students to adapt to a new learning style, exemplified by SCeLE, the learning management system (LMS), based on Moodle, for the Faculty of Computer Science at Universitas Indonesia. By analyzing SCeLE log data across three courses—APAP, CAI, and DAA—and applying the K-Means clustering algorithm, four distinct student behavior patterns emerged: quality students, daily observers, deadliners, and at-risk students. These patterns are evaluated using three key metrics: session intensity, frequency of access, and engagement in interactive activities like assignment submissions and quizzes. The findings reveal that course design and integration of SCeLE features significantly influence student participation. APAP and CAI, with structured weekly tasks and active use of SCeLE tools, foster higher engagement, while DAA struggles with limited interactivity and a heavy content load. Although students generally view SCeLE as a useful learning supplement, the platform's inconsistent use across courses and limited interactive features hinder its full potential.
...... Pendidikan telah berkembang dengan munculnya aplikasi dan situs pembelajaran elektronik, yang mengharuskan siswa untuk beradaptasi dengan gaya belajar baru, seperti yang ditunjukkan oleh SCeLE, sistem manajemen pembelajaran (LMS) berbasis Moodle di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Dengan menganalisis data log SCeLE dari tiga mata kuliah—APAP, CAI, dan DAA—dan menerapkan algoritma K-Means clustering, ditemukan empat pola perilaku siswa yang berbeda: quality students, daily observers, deadliner, dan at-risk students. Pola-pola ini dievaluasi menggunakan tiga metrik utama: intensitas sesi, frekuensi akses, dan keterlibatan dalam aktivitas interaktif seperti pengumpulan tugas dan kuis. Temuan menunjukkan bahwa desain mata kuliah dan integrasi fitur SCeLE sangat mempengaruhi partisipasi siswa. APAP dan CAI, dengan tugas mingguan terstruktur dan penggunaan aktif alat SCeLE, mendorong keterlibatan yang lebih tinggi, sementara DAA menghadapi kesulitan dengan interaktivitas yang terbatas dan beban konten yang berat. Meskipun siswa umumnya memandang SCeLE sebagai pelengkap pembelajaran yang berguna, penggunaan platform yang tidak konsisten di berbagai mata kuliah dan fitur interaktif yang terbatas menghambat potensi penuhnya."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024