Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jefry Mandiri
"Penelitian ini membahas tentang SEA Games XIX tahun 1997 yang diselenggarakan di Jakarta dalam situasi krisis ekonomi. Penunjukkan resmi Indonesia sebagai tuan rumah menjadi komitmen bagi pemerintah untuk tetap melaksanakannya melalui berbagai upaya, terutama pembentukan Konsorsium swasta yang bertanggung jawab secara luas dalam hal pemenuhan anggaran. Target dwi sukses, yaitu sukses sebagai penyelenggara dan sukses prestasi diamanatkan Presiden Soeharto demi tetap menanamkan semboyan `Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat` sekaligus meneruskan misi olahraga sebagai alat pembangunan bangsa. Dampak dari upaya pemerintah dan jajaran di bawahnya membawa Indonesia berhasil menyelenggarakan ajang ini dengan berbagai catatan, serta meraih kembali gelar juara umum melalui perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah yang masih bertahan hingga artikel ini ditulis. Keterlibatan Konsorsium sebagai Mitra Penyelenggara juga dapat dijadikan model pembelajaran dan pengalaman sistem keolahragaan di tanah air. Secara eksternal, SEA Games XIX mengukuhkan status kegemilangan Indonesia dalam olahraga Asia Tenggara pada masa Orde Baru. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melakukan heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sejauh penelusuran penulis, karya ilmiah dalam buku berjudul Olahraga dan Nasionalisme Indonesia juga menyinggung tentang SEA Games XIX namun berfokus pada aspek momentum kebangkitan olahraga Indonesia.
This research discusses the SEA Games XIX/1997 held in Jakarta in the situation of economic crisis. Indonesia's official appointment as host was a commitment for the government to keep it going, through a kind of efforts, especially the formation of Consortium that is broadly responsible for budgetary fulfillment. A successful target, as an organizer and successful achievement mandated by President Suharto to embed the motto `Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat` while continuing the mission of sports as an instrument for nation development. The impact of the government effort and strategy has brought Indonesia successfully to host the event with a several records, as well as regained the general champion through the most gold medal in history that still surviving until this article was written. The involvement of Consortium as an organizer partner can also be uses as model of learning and experience of sports system in our homeland. Externally, the XIX SEA Games consolidated the status of Indonesia's glory in Southeast Asian sports during the New Order. This research using historical methods by conducting heuristics, verification, interpretation, and historiography. As far as the author's search, a book called Olahraga dan Nasionalisme Indonesia also mentioned the XIX SEA Games but focuses on the aspects of Indonesian sports momentum."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"ABSTRAK
Pemerintah mengesahkan Program Indonesia Emas (Prima) yang fokus pada penyiapan atlet ke ajang olahraga multievent internasional melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010. Cabang olahraga (cabor) taekwondo merupakan salah satu cabor prioritas menurut hasil seminar dan FGD Kemenpora RI tahun 2012. Pasca tahun 2012, prestasi cabor taekwondo menurun drastis dalam hal perolehan medali emas di ajang SEA Games yang disebabkan oleh koordinasi antarorganisasi. Skripsi ini membahas bagaimana koordinasi antarorganisasi dilakukan dalam pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian ini, koordinasi antarorganisasi pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo menggunakan mekanisme pendekatan hierarki yang terpusat di Kemenpora RI. Koordinasi masih banyak terhambat pada koordinasi pendanaan dan juga koherensi di tingkat organisasional.

ABSTRACT
Indonesia passed President Regulation number 22 2010 which focus on elite athletes preparation at international multievent. Taekwondo is Government priority sport according to seminar and FGD conducted by Ministry of Youth and Sports Affairs in 2012. In 2012 and so forth, taekwondo?s performance decreased in getting gold medals in SEA Games because of miss inter-organization coordination. This thesis aims to dipict how Prima inter-organization coordination works at Taekwondo. This research conducts qualitative approach with data collection through depth-interview and documentation studies. The research shows inter-organization coordination in Prima at Taekwondo is dipicted by centralized-hierarchy mechanism which centralized at Ministry of Youth and Sports Affairs (Kemenpora RI). Prima inter-organization coordination is hampered by funding coordination and coherence at organizational level."
2016
S63867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library