Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
W.J.S. Poerwadarminta
Abstrak :
Buku serat mardi kawi jilid I terdiri atas 29 bagian, yaitu: (1) aksara sebagai alat (peraboting) sastra; (2) sandhi (panggarba); (3) malihing swara (perubahan bunyi); (4) pangrimbanging tembung; (5) ater-ater (aksara Jawa: A dan ma); (6) ater-ater (aksara Jawa: Ang dan mang); (7) seselan (sisipan) ma, um; (8) tanggap: na (seselan na dan in); (9) tanggap ka (ater-ater ka); (10) ater-ater (aksara Jawa: paha); (11) ater-ater (aksara Jawa: pi); (12) ater-ater (paka, maka); (13) ater-ater (sisih); (14) panambang (aksara Jawa: A dan En); (15) I, An (panambang); (16) panambang: aken; (17) haknya (paken); (18) tembung sesulih; (19) tembung pandarbe; (20) susulih panuduh; (21) tembung susulih pitaken; (22) susulih sadhengah; (23) susulih anggandheng; (24) tembung panyilah (kangge nyethakaken); (25) tegesipun ...n/utawi An yen; (26) tembung wicalan; (27) bab andhahaning tembung; (28) tembung pangiket; (29) bab pangrakiting ukara.
Solo: De Bliksem, 1930
BKL.0120-BA 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Tanaya
Abstrak :
Sastra Sandi adalah cara menulis rahasia dengan menggunakan aksara Jawa.
Solo: De Bliksem, 1931
BKL.0398-BA 29
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Tanaya
Abstrak :
Sumber tuliasan di dalam buku ini adalah dari primbon. Ada tiga bentukan aksara sandi di dalam buku ini: 1. Bentuk seperti buah duku; 2. Bentuk ukel atau undher; 3. Bentuk garis melintang membujur seperti ujung pisau yang runcing. Aksara sandi adalah aksara yang disamarkan.
Solo: Stoomdrukkerij De Bliksem, 1931
BKL.0552-PR 39
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Teks serat kertabasa ini berbentuk cerita. Mahaprabu Widayaka mendapat wasiat dari 5 dewa, yaitu Batara Legi, Batara Paing, Batara Pon, Batara Wage, dan Batara Kaliwon bergelar Batara Kasihan. Prabu Widayaka (Ajisaka) mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai aksara Jawa berikut mengenai perlambang/makna yang ada di dalam aksara itu, setelah mendengar keterangan dari para pendeta/resi dan ke-4 adiknya (Empu Brahandang), Empu Brahunting, dan Empu Cakata-sandi). Perlambang tadi berisi tentang keterangan watak manusia, baik mengenai kesukaan, kelebihan, kekurangan maupun kelemahannya, terutama bagi anak yang namanya memakai nama yang bersangkutan. Naskah ketikan ini disalin pada tahun 1925 oleh staf Pigeaud di Surakarta; babonnya diperoleh dari Dr. Radjiman R.T. Widyadiningrat, Surakarta (h.i). Untuk teks-teks lain yang memuat abjad Jawa disertai keterangan sifat-sifat mistiknya adalah LOr 4946, 6513; MSB/B.17, LL.24; SMP/KS.575 dan MN.565.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.141-A 1.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ketikan ini terdiri dari dua teks, yaitu Serat Kertabasa (h.1-11) dan Serat Watugunung (11-56), merupakan alih aksara dari naskah koleksi R. Sasradanukusuma, Sampang, madura. Babonnya sekarang tersimpan di koleksi Museum Sonobudoyo di Yogyakarta (MSB/LL.24). Salinan ini dibuat pada tahun 1938 di Panti Boedaja. Di koleksi Museum Sonobudoyo sendiri rupanya salinan alihaksara ini sudah tidak ada lagi. Teks pertama dalam naskah ini, yaitu Kertabasa (Dasa Wandya Sastra), berisi ualasan etntang aksara Jawa serta uraian makna jarwa dari sejumlah kata kawi. ?Kamus tradisional? ini disusun sesuai dengan urutan abjad Jawa. Teks terdiri atas tiga bait puisi bertembang asmarandana, kemudian selebihnya berupa gancaran. Untuk teks berjudul Kertabasa lain bandingkan MSB/P.203, B.17; FSUI/BA.141, LOr 6223 dan naskah-naskah Leiden lain yang tercantumkan di Pigeaud 1967: 296-297. Isi naskah ini bermacam-macam, tetapi selalu berkaitan dengan makna abjad Jawa dan arti kata-kata sulit (tembung kawi). Teks kedua pada naskah ini, Serat Watugunung, berisi cerita mengenai Prabu Watugunung, dimulai sejak nabi adam dan Hawa berputra Abil (tua) dan Kabil (muda). Cerita diakhiri dengan peperangan antara Batara Wisnu dengan raksasaManglyawan yang dimenagkan oleh Wisnu. Penyalin rupanya mengalami sedikit kesulitan sewaktu membaca teks sehingga sebagian dari alihaksaranya harus diragukan. Ejaan yang dipakai dalam kutipan di bawah persis sama dengan dipakaidalam naskah ketikan dari Panti Boedaja.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.142-G 143
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi teks tentang bahasa, aksara dan sastra Jawa, di antaranya Sastra Sandi, Sastra Buda, Sastra Pinedhati, Penanggalan, Genetri, Sangkala Mengeng, dan Lambang Ngunjuk Sajeng (tuak). Semua teks ini menyajikan istilah atau simbol tertentu disertai keterangan makna atau artinya. Penulis teks-teks ini tidak diketahui, walaupun di h.iii disebutkan nama ?Syanghyang Kala? sebagai ?penulis? Sastra Pinedhati, dan Syanghyang Wisnu sebagai ?pemrakarsanya?. Naskah tidak dilengkapi dengan kolofon, tetapi pada h.1 disebutkan tarikh penyalinannya dari sebuah naskah primbon lebih besar, yaitu pada bulan Juli 1927. Naskah mungkin diperoleh Tn. Pigeaud di Surakarta bersamaan waktu dengan penyalinannya, yaitu ketika Pigeaud sedang sibuk-sibuknya mengumpulkan naskah-naskah Jawa atas nama KBG dan Panti Boedaja. Untuk yeks yang menunjukkan kemiripan dengan teks-teks ini, lihat MSB/B.18, P.93, LOr 6424, FSUI/BA.144. Perlu dicatat bahwa teks yang diberi judul Kridhaksara ini amat berbeda dengan kebanyakan teks yang menyandang nama tersebut, karena tidak menyinggung masalah lokasi simbolik aksara Jawa dalam tubuh manusia.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.143-A 4.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Uraian mengenai aksara Jawa dihubungkan dengan anggota badan manusia. Menurut keterangan yang terdapat pada bagian awal, teks ini diciptakan oleh Batara Panyarikan dan digubah kembali oleh Prabu Widayaka (Ajisaka) ?dan lain-lainnya?. Ada dugaan bahwa teks yang termuat dalam naskah ini merupakan gubahan Ranggawarsita dari suatu teks Jawa Kuna. Naskah ini merupakan salinan dari naskah yang dipinjam dengan perantaraan H. Overbeck, Yogyakarta. Dua diantaranya empat salinan (tembusan Karbon) diberikan kepada H. Overbeck pada bulan Mei 1932 (h.i), sedang sebuah salinan lagi disimpan di Panti Boedaja, Yogyakarta (sekarang tidak terdapat lagi dalam koleksi Museum Sonobudoyo). Naskah dilengkapi dengan tiga buah gambar. Di h.1 terdapat ?gambaring sastraywanjana yogi? yang menggambarkan lokasi simbolik dari tiap aksara pada tubuh manusia. Di h.20 ada gambar ?rajah kalacakra?, sedangkan di h.21 gambar Bathara Kala dengan rajah kalacakra di dadnya. Untuk teks-teks yang kemungkinan ada kesamaan dan kemiripan dengan teks dalam naskah ini (berdasarkan judul dan keterangan katalog saja, sebab naskah belum sempat dibanding-bandingkan secara langsung) lihat MSB/B.18, P.93, SMP/KS.576, dan LOr 6424
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.144-A 27.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi paparan mengenai aksara Jawa berikut tanda bacanya (pepadan). Uraian makna, nam dan penggunaan setiap aksara serta tanda baca sangat teliti, terkadang mencapai dua halaman lebih. Di dalam teks tidak terdapat keterangan tentang siapa penulis atau penyalinnya, hanya di bagian akhir teks(h.42), terdapat penanggalan: 23-10-90 (23 Oktober 1890), yakni tanggal penyalinan naskah. Dari gaya tulisan maupun tarikh, maka dapat dipastikan bahwa penyalin naskah ini sama dengan penyalin naskah FSUI/BA.122, sekalipun namanya tidak diketahui. Di h.44 terdapat tandatangan yang tak terbaca. Pigeaud memperoleh naskah ini (dan sejumlah naskah lainnya) dari Tuan Kiliaan-Charpentier pada bulan Juli 1927.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.148-B 2.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Teks ini berisi pengetahuan tenatng dua puluh lima aksara Jawa dari ha sampai nya termasuk juga aksara swara.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.1-KT 46
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi uraian tentang ?aksara buda?, sejenis aksara yang dipakai di Jawa pada masa lampau. Menurut keterangan yang ada di dalam naskah, aksara-aksara tersebut dipakai pada tahun ?suryasangkala? 141 s.d. 1193 (h.1-4). Pemakaian tahun ?suryasangkala? ini dengan padananya dalam tahun ?candrasangkala?berkesan seakan-akan teks ini disusun oleh orang yang amat berpengaruh oleh tradisi Ranggawarsitan di Surakarta. Bandingkan dengan naskah PNRI/KBG 206, yang berisi tabel-tabel aksara buda yang ditulis (disalin) oleh R.NG. Ranggawarsita sendiri.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.133-B 3.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>