Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Parasian Herman
"Tesis ini membahas keamanan fisik di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan fokus pada pengelolaan keamanan fisik khususnya yang diselenggarakan oleh Lapas Kelas I Semarang. Lapas merupakan tempat melakukan pembinaan dan pengawasan bagi Narapidana, oleh karena itu lingkungan Lapas adalah lingkungan yang tertutup dan terisolasi dengan sistem pengamanan yang maksimum. Fisik Lapas merupakan pintu masuk yang menjadi benteng utama Lapas dalam mencapai tujuan pembinaan dan pengawasan tersebut. Disisi lain, Lapas harus memberikan pelayanan yang baik kepada Narapidana yang menjadi warga binaan pemasyarakatan sebagai aset penting yang harus dijaga keamanan dan keselamatannya, Lapas juga harus terbuka pada masyarakat dan keluarga Narapidana yang menjenguk.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa pengelolaan keamanan fisik di Lapas Semarang saat ini, selanjutnya mengidentifikasi dan menganalisa kendala-kendala dalam pengelolaan keamanan fisik tersebut, dan pada akhirnya menganalisa upaya mengatasi kendala yang dihadapi sehingga dapat dicapai pengelolaan keamanan fisik yang ideal di Lapas Semarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan eksplanasi deskriptif yang merupakan hasil analisa deduktif dari data yang dikumpulkan berupa data dokumen, hasil wawancara dan hasil obervasi di lapangan.
Hasil penelitian menyimpulkan masih ada kekurangan dalam pengelolaan keamanan fisik, khususnya penyelenggaraan pengamanan yang dilakukan oleh dua bidang yang berbeda yang sering menimbulkan tumpang tindih kewenangan, disamping itu rendahnya kualitas personil, dan sarana prasarana akibat ketidakterdukungan anggaran. Masih ada kendala pengelolaan keamaan fisik yaitu tidak dilaksanakannya cara manajemen sekuriti yang benar dan tidak dipenuhinya aspek fisik yang bersifat strategis dalam pengelolaan keamanan fisik di Lapas Semarang. Oleh karena itu penelitian ini menyarankan Pertama, Perlu dilakukan menyatukan dua bidang penyelenggara fungsi pengamanan di Lapas kedalam satu bidang pada struktur organisasi Lapas. Kedua, Perlu meningkatkan kemampuan pengamanan dan pejagaan petugas Lapas dengan cara memberi pelatihan. Ketiga, perlu dipenuhi secara ideal seluruh aspek fisik dan alat keamanan petugas jaga, terutama memprioritaskan pemenuhan aspek fisik yang bernilai penting dan strategis. Keempat. Perlu disusun program-program pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan ketrampilan narapidana, tapi juga harus berorientasi mengisi waktu kosong narapidana, Kelima. Perlu diberikan pembedaan perlakukan pada narapidana pengguna atau bandar narkoba yang ada di Lapas umum. dan Keenam perlu meningkatkan pengelolaan keamanan fisik yang mengacu pada caracara manajemen sekuriti yang benar.

This thesis discusses the physical security prisons with a focus on physical security management specifically organized by the Prison Class I, Semarang. In one hand, prison is a place to conduct training and supervision for inmates, because of it the prison environment is enclosed and isolated with maximum security system, so it can be say that prison is the main physical fortress in achieving the objectives of the guidance and supervision. On the other hand, prisons must provide good services to inmates who become prisoners, they also as an important asset that must be maintained security and safety. Prisons should also be open to the public and families to visit prisoners.
The research in this thesis aims to describe and analyze the physical security management in Semarang Prison nowadays, then to identify and analyze the constraints in the physical security management, and ultimately analyze the efforts to overcome the obstacles faced so as to achieve ideal physical security management in prisons Semarang. This research is a descriptive qualitative explanation, which is the result analyzed with deductive way of the collected data documents, interviews and observation results in the field.
The study concluded there are still deficiencies in physical security management, particularly the implementation of safeguards that performed by two different fields often give rise to overlapping authority, in addition to the low quality of personnel, and infrastructure as a result of budget inexistences. There is still the security management of the physical constraints that do not implement the correct way of security management and compliance with the physical aspects that are strategic in the management of physical security in prisons Semarang. Therefore, this study suggests Firstly, a need to unify the two fields of security in prisons organizer functions into one area on the organizational structure of prison. Secondly, need to improve capacity of prison officers by giving training. Thirdly, it should be ideally fulfilled all aspects of the physical and guard security tool, particularly prioritizing the fulfillment of the physical aspects of value and strategic importance. Fourthly. It should be structured coaching programs that are not only oriented on improving the skills of prisoners, but also must be oriented to fill the empty time inmates, Fifthly. Distinction needs to be given to the treatment of prisoners users or drug dealers that exist in the public prisons. and Sixth. need to improve physical security management refers to the ways that true security management."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raditya Christian Kusumabrata
"Skripsi ini membahas mengenai organisasi Resimen Mahasiswa pada tahun 1963-2000. Organisasi yang dibentuk secara langsung oleh militer ini memiliki fungsi sebagai Komponen Cadangan Pertahanan. Penulisan ini melihat terbentuknya Resimen Mahasiswa diawali dengan pelatihan kemiliteran bagi mahasiswa di Bandung dan pembentukan Resimen Mahasiswa Mahawarman. Kedudukan, fungsi dan tujuan pembentukan Resimen Mahasiswa sebagai Rakyat terlatih menjadikan kerancuan status mereka apakah sebagai kombatan atau non kombatan. Selain itu Reformasi pada tahun 1998 juga memberikan dorongan yang kuat untuk membubarkan Resimen Mahasiswa pada tahun 2000.

This thesis discussed the organization's Student Regiment in 1963-2000. Organization formed directly by the military has a function as a Reserve Component of Defense. This saw the formation of Student Writing Regiment began with military training for students in Bandung and the formation of Student Mahawarman Regiment. Status, function and purpose of the establishment of the People's Regiment trained students because they create confusion status either as combatants or non-combatants. Also reforms in 1998 also gave a strong impetus to disperse Student Regiment in 2000."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1038
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soares, Fridolino Gama
"Reformasi sektor keamanan menjadi fokus penting bagi pembangunan jangka panjang Timor-Leste. Tulisan ini mengeksplorasi tantangan kegagalan PBB dalam menginisiasi SSR di Timor-Leste periode 2000-2006. UNTAET dengan mandat yang luas menginisiasi proses SSR di Timor-Leste pada awal mandatnya. Pembentukan sektor keamanan menjadi bagian penting yang harus dikerjakan, termasuk pembentukan institusi pertahanan dan keamanan. Misi berikutnya UNMISET juga dibekali dengan mandat eksekutif terhadap PNTL. Sayangnya dengan mandat yang luas, PBB gagal dalam menciptakan sektor keamanan yang dapat menjamin keamanan setiap individu di negara baru tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan disajikan dalam enam bagian penting guna , antara lain, efektivitas kinerja dan kekuatan institusi keamanan, manajemen dan pengawasan, hubungan dengan masyarakat, keberlanjutan penyelenggaraan sektor keamanan, dan yang terakhir Disarmament, Demobilisation dan Reintegration (DDR). Dari analisis tersebut, terungkap bahwa upaya reformasi sektor keamanan tidak hanya memerlukan pendekatan teknis, tetapi juga perlunya penanganan terhadap isu-isu politik dan sosial yang kompleks. Rekomendasi diberikan untuk pemerintah Timor-Leste, termasuk perlunya fokus pada pembangunan institusi yang akuntabel dan transparan, serta penggalangan dukungan internasional untuk mendukung upaya reformasi. Dalam konteks ini, kerja sama yang erat antara Timor-Leste dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi kunci untuk mencapai tujuan keamanan yang berkelanjutan dan stabil di masa depan.

SSR is an important focus for Timor-Leste's long-term development. This paper explores the challenges of the UN's failure to initiate SSR in Timor-Leste from 2000-2006. UNTAET with a broad mandate initiated the SSR process in Timor-Leste at the beginning of its mandate. The establishment of the security sector became an important part to be done, including the establishment of defense and security institutions. The subsequent mission UNMISET was also equipped with an executive mandate towards PNTL. Unfortunately, with such a broad mandate, the UN failed to create a security sector that could guarantee the security of every individual in the new country. Therefore, this research will be presented in six key sections in order to examine, among others, the effectiveness of the performance and strength of security institutions, management and oversight, community relations, the sustainability of security sector operations, and finally Disarmament, Demobilisation and Reintegration (DDR). The analysis revealed that security sector reform efforts require not only a technical approach, but also need to address complex political and social issues. Recommendations were made for the government of Timor-Leste, including the need to focus on building accountable and transparent institutions, and mobilizing international support for reform efforts. In this context, close cooperation between Timor-Leste and the United Nations is key to achieving the goal of sustainable and stable security in the future. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widjojo
"National security, military and civil relations, and business activities of the Indonesian Armed Forces; collection of articles."
Jakarta: Imparsial, 2005
323.4 DIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: United Nations University Press, 2005
327.172 SEC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library