Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilik Slamet Supriatin
"Kebutuhan listrik setiap tahun tentu mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan oleh pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pada kesejahteraan masyarakat, Pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan banyak membangun dan menambah pembangkit listrik yang telah ada.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit tenaga listrik diantara jenis pembangkit yang bersumber pada potensi sumberdaya alam. Kelebihan dart PLTA yaitu bersifat bersih karena tidak mencemari lingkungan dan karena air adalah sumberdaya alam yang terbaharui. Bila dibandingkan dengan pembangkit tenaga listrik yang lain, PLTA memerlukan lahan yang relatif luas untuk membangun bendungan dalam menghasilkan 1 joule energi listrik, tetapi waduk selain untuk PLTA juga dapat dialokasikan tmtuk manfaat lain yang bernilai ekonomi.
PLTA Saguling adalah pembangkit listrik yang menghasilkan baik kapasitas terpasang maupun produksi listrik terbesar diantara kedua pembangkit listrik yang lain yaitu PLTA Cirata dan Jatiluhur yang juga terletak di DAS Citarum. Sayang sekali biia potensi ini tidak dimanfaatkan atau tidak berlanjut karena sedimentasi di waduk Saguling. Permasalahan pada penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut : a) jumlah sedimen yang masuk dan mengendap dalam waduk Saguling setiap tahun terus meningkat, melebihi sedimen yang direncanakan per tahun; b) tidak adanya tindakan pengerukan dapat mengakibatkan pendangkalan waduk Saguling; c) dampak dari sedimen baik fisik maupun kimia; d) tataguna lahan yang terus berubah.
Tujuan dari penelitian ini adalah a) Mengetahui umur efektif waduk Saguling sebagai pembangkit tenaga listrik, b) Mengetahui dampak dari sedimentasi terhadap umur efektif waduk Saguling, dan c) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan erosi dan sedimentasi pada daerah tangkapan air waduk Saguling. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini: adalah a) sedimentasi dapat mengakibatkan umur efektif waduk Saguling sebagai pembangkit tenaga listrik akan menjadi lehth pendek, b) sedimentasi dapat mengakibatkan eutrofikasi, penurunan koefisien diversitas dan pengurangan produksi energi listrik, dan daya korosi perairan waduk, c) penambahan curah hujan dan atau perubahan tataguna lahan adalah yang meningkatkan erosi dan sedimentasi di waduk Saguling. Sasaran dari penelitian ini adalah memberi masukan untuk pengelolaan waduk agar umur waduk bisa lebih panjang. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai masukan untuk kebijakan pengelolaan kawasan pada daerah tangkapan air waduk Saguling dan di dalam waduk sendiri.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah en post facto dengan pendekatan data kuantitatif dan taraf analisa deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang diperleh, diolah dan digunakan untuk menentukan indeks erosivitas hujan. Data sekunder diperoleh dengan cara studi pustaka, wawancara dengan perusahaan dan dari instansi terkait...

The population growth and increase of income further causing the increase demand of the electricity. The government builds various power plants to fulfill the demand on electricity. The hydro power plant is more advantageous than that of the other mode of power generator, since water is a renewable resources. The hydro power plant is relatively clean because it does not yield pollutant. Although hydro power plant needs larger area to produce electricity, it drives multipurpose functions, especially in the form of added value, for example: the Saguling reservoir.
The Saguling power plant produces higher eleciicity than the Cirata and Jatiluhur Power Plants, which are located in its downstream area, in the same Citarum river. However, the sedimentation on Saguling reservoir is abundant igniting assumption that it may reduce the electricity production.
Within that frame of mind therefore the research problem area envelopes : a) the annual increase of sedimentation to Saguling reservoir (whether it is more than the sediment planning each year), b) silting up of Saguling reservoir, c) both of the physical and chemical impacts of sedimentation, d) the landuse changes.
This research intends to : a) estimate (predict) the effective period of Saguling reservoir as a power plant, b) estimate the effect sediment on Saguling reservoir, c)identify the type erosion and factors caused by the erosion on catchment area water Saguling reservoir. The hypothesize of this research are a) the sedimentation may cause the decrease of the effective period of Saguling reservoir as the power plant, b) sedimentation may cause eutrofication, reduce diversity coefficient and the yield electric energy, and water corrosion, c) the may rainfall and or landuse changes are the main cause of the increase of erosion and sedimentation. This research suggest management inputs on Saguling reservoir and for its catchment area.
This research uses ex post facto method with both quantitative data anti descriptive analysis approach_ This research completed both primer and secondary data. Primary data used to count erosivity index of rainfall. Secondary data used to determine the effective period of Saguling reservoir. The identification of sedimentation impact on Saguling reservoir used comparing between observation data and standard qualification.
Through this research, it is noted that the effective period of Saguling reservoir is 66 years since founded in 1986, so that Saguling reservoir estimated will hold out tilt 2052 to function as hydro power plant. The effective period of Saguling reservoir is correlation (r) of 0.99 The impact of Saguling reservoir sedimentation indicated on the eutrofication process that was shown by both the eceng gondok plant cover and the diversity coefficient.
Presently the sedimentation on Saguling reservoir, in fact, has not yet reduced the electricity production or caused the corrosion. Saguling reservoir produced the electricity for 2,269.585 GWH. More than planned production each Year, that was 2,156 GWH. Through the Ryznar Stability Index (RSI) to measure the corrosion it was shown that Sagulin reservoir has 7-8 scale on water temperature and the temperature was about 26 -30°C. The potential waters corrosion may occurr when the RSI scale is more than 7 at water temperature above 65°C.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Yanto
"Penelitian ini dilakukan pada lapangan X yang terletak di laut dalam cekungan Selat Makasar, dimana dari regional geologi cekungan ini memiliki lapisan serpih yang tebal pada umur Eosin dan Awal-Oligosen. Lapisan serpih ini mempunyai kontribusi yang besar dalam pembentukan zona overpressure. Prediksi tekanan pori pada penelitian ini dilakukan dengan memakai metode yang dikembangkan oleh Eaton, metoda ini membutuhkan data pengukuran geofisika seperti data kecepatan seismik dan data sonik. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dengan menentukan parameter-parameter perhitungan pada sumur kalibarasi (sumur A) seperti koefisien Eaton (N), shear factor (K). Dan koefisien A,B pada persamaan Garner. Langkah selanjutnya melakukan perhitungan overburden, fracture pressure gradien dan perhitungan pori pada data 1 dimensi, 2 dimensi, dan 3 dimensi.
Hasil dari prediksi tekanan pori pada data yang dipakai memiliki kesesuaian dengan data hasil pengeboran sumur B dan ditemukan adanya zona overpressure yang memiliki rentang nilai antara 9-11.5 ppg di bagian selatan dari area penelitian. Hasil ini didukung dengan nilai laju sedimentasi pada wilayah penelitian yang mencapai 0.11m per 1000 tahun dimana kecepatan sedimentasi tersebut cukup untuk menjadi penyebab terjadinya overpressure. Hal ini menunjukan bahwa analisa kecepatan yang dilakukan dapat dipercaya ketelitiannya serta pemakaian metode Eaton tepat untuk area serta data yang digunakan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T24912
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Al Haris
"[ ABSTRAK
Sedimentasi saat ini merupakan dampak dari permasalahan lingkungan yang
dapat menyebabkan kerugian pada ekosistem, perikanan, dan saluran irigasi yang
biasa sering ditemui pada daerah agrikultur atau perkotaan. Sedimentasi dapat terjadi
secara alamiah ataupun terjadi karena ulah manusia. Secara global, dilaporkan setiap
tahun,jumlah volume permukaan tanah yang ter-erosi mencapai angka 60 milyar
ton,24 milyar ton diantaranya ditemukan di muara laut dan tercatat hamper 25 milyar
ton sedimentasi berasal dari daerah agrikultur. Melalui skripsi ini, penulis mencoba
mencari nilai sediment delivery ratio (SDR), yaitu perbandingan antara erosi yang
terjadi dengan nilai potensialnya menggunakan metode Universal Soil Loss Equation
(USLE). Pada skripsi ini, daerah yang menjadi fokus penelitian adalah daerah Jati
Kramat, yang merupakan daerah aliran sungai yang bisa menimbulkan masalah
sedimentasi.
ABSTRACT Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential.;Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential.;Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential., Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faathir Surya
"Tampungan efektif bendungan erat kaitannya dengan laju sedimentasi yang terjadi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor karakteristik suatu DAS. DAS Krueng Keureuto terletak di kabupaten Aceh Utara memiliki sebuah bendungan yang direncanakan untuk reduksi banjir yang melanda Kota Lhok Sukon dengan demikian diubtuhkan penelitian terkait tampungan efektif dari bendungan karna banyaknya masalah terkait dengan umur rencana bendungan yang tidak sesuai dengan umur rencana desain akibat sedimentasi yang terjadi. Analisis sedimentasi menggunakan bantuan software ArcGis 10.1 dan metode USLE untuk menghitung laju sedimentasi yang terjadi dengan menggunakan proyeksi tata ruang wilayah tahun 2012-2032 yang didapatkan hasil peningkatan efektifitas tampungan bendungan meningkat hingga 15,54 dari tampungan efektif desai bendungan sehingga fungsi bendungan menjadi lebih optimal.
......Effective storage of a dam is closely related to sedimentation rates that are influenced by various characteristics of a watershed. Krueng Keureuto Watershed located in Aceh Utara district has a dam planned for the reduction of flood that hit Lhok Sukon city thereby demystified research related to effective dam from dam due to many problems related to the age of dam plan which is not in accordance with age of design plan due to sedimentation that happened. Sedimentation analysis uses ArcGis 10.1 software and USLE method to calculate sedimentation rate by using spatial projection for 2012 2032. Sedimentation results obtained 14,937.37 m3 year resulting in an increase in the effectiveness of the dam reservoir up to 15.34 of the effective design of the dam, so that the effective dam of the dam becomes more optimal. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Bachtiar
"Pendangkalan pelabuhan akibat sedimentasi akan mempengaruhi pola operasi pelabuhan tersebut dan mengganggu navigasi kapal untuk bermanuver masuk ke dalam pelabuhan. Permasalahan tersebut akhirnya akan meningkatkan biaya operasi pelabuhan dan mengurangi profit margin. Tulisan ini membahas penanggulangan sedimentasi akibat pengaruh muara sungai di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Analisis karakteristik sedimentasi dilakukan dengan menggunakan model angkutan sedimen sebagai alat bantu. Model angkutan sedimen divalidasi dengan data hasil pengukuran berupa data elevasi pasang surut selama satu bulan dan data arus selama lima belas hari. Hasil simulasi model yang diverifikasi dengan data lapangan dijadikan sebagai dasar identifikasi karakteristik pola sedimentasi. Hasil simulasi model angkutan sedimen di pelabuhan menunjukan bahwa sedimentasi dipengaruhi oleh muara sungai di sebelah barat dan timur Pelabuhan dengan konsentrasi sedimen tersuspensi maksimum 0,15 kg/m3. Penanggulangan sedimentasi dengan pengerukan berkala, sedimen dibuang di area dumping dan dari hasil simulasi menunjukan area dumping eksisting merupakan area ideal karena sedimen tidak berpotensi kembali ke dalam area pelabuhan. Dengan difungsikanya kembali pemecah gelombang di Pelabuhan Tanjung Mas akan dapat secara efektif mengurangi sedimentasi di kolam pelabuhan, sehingga difungsikanya kembali pemecah gelombang dapat menjadi solusi dalam penanggulangan sedimentasi di kolam pelabuhan."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
627 JTHID 11:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Alfianto
"Akibat erosi dan sedimentasi, Danau Limboto mengalami pendangkalan mencapai 4.000 hektar sejak 1932. Para ahli memperhitungkan Danau Limboto mungkin rata tanah pada tahun 2031. Program ‘Revitalisasi Danau Limboto’ telah dilakukan sejak 2017, salah satunya penerapan teknologi sabo yang diharapkan mampu menahan laju sedimentasi dan menyelamatkan danau. Kajian ini dilakukan untuk menghitung potensi erosi dan sedimentasi hulu Danau Limboto yang terdiri dari 12 Sub-DAS, dengan model WaTEM/SEDEM. Studi menghasilkan 2 (dua) keluaran yaitu besar potensi sedimentasi total dan masing-masing Sub-DAS, serta identifikasi sedimen zonasi sub-DAS. Berdasarkan parameter jenis tanah dan pemicu lain, 5 dari 20 Sub-DAS merupakan pembawa sedimen potensial terbesar ke Danau Limboto, yaitu Batulayar sebesar 193.662 m3, diikuti Biyonga Boluta yaitu 123.095 m3, Alo1 sebesar 120.273m3, Alo sebesar 115.204 m3, dan Molamahu sebesar 73.058 m3. Hasil permodelan dikalibrasi visual dengan data sekunder, yaitu data sedimen sungaisungai yang diperoleh dari JICA dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II. Hasil menunjukkan skor yang bervariasi tergantung jenis tanah, kemiringan tanah, tutupan lahan, serta parameter lainnya."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
627 JTHID 11:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses koagulasi flokulasi dalam pengolahan air minum sangat penting untuk ditinjau lebih jauh karena mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses purifikasi air berikutnya dan kualitas air produksi. Jenis koagulan yang sering dipakai adalah aluminium sulfal (alum) dan poly alumunium chloride (PAC). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tipe dan konsentrasi optimal koagulan yang diaplikasikan pada air baku berupa air permukaan di wilayah yang terpapar potensi pencemaran. Hal ini diperlukan untuk membuat perencanaan rancangan instalasi pengolahan air bersih di wilayah tersebut. Jar test koagulan dilakukan untuk menentukan efisiensi koagulasi dan waktu pengambilan conloh. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan kekeruhan air baku mempengaruhi waktu sedimentasi. Pada kekeruhan di bawah 15 NTU, waktu optimum sedimentasi adalah lima menit, tetapi pada air baku yang kekeruhannya di atas 15 NTU, waktu sedimentasi lebih cepat yaitu satu menit saja. Hasil jar tes yang dilakukan terhadap air di Sungai Krueng Raya dapat dilihat bahwa air tersebut dapat diolah dengan bahan koagulan aluminium sulfat pada dosis 20 mg/l, sedangkan jika menggunakan bahan koagulan PAC memerlukan dosis optimal 15 mg/l."
551 LIMNO 18:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan embung memiliki peran penting dalam menunjang berbagai aktifitas kehidupan masyarakat propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama untuk pertanian, peternakan dan air baku. Musim penghujan berdurasi lebih pendek dibandingkan musim kemarau, sehingga perairan embung pada dasarnya berfungsi sebagai penampung air di musim penghujan dan sumber air di musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data karakteristik limnologis perairan embung khususnya di Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April 2012 di enam stasiun pada lima embung, di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yaitu 1) Batujai (Bendungan), 2) Batujai (karamba jaring apung/KJA), 3) Dabak (Sengkol), 4) Pengkemit, 5) Cerigi, dan 6) Pejanggi. Parameter yang diukur adalah N-nitrat, N-amonia, N-nitrit, nitrogen total (TN), ortofosfat, fosfor total (TP), klorofil-a, materi organik total (TOM), Suhu, pH, Konduktivitas, Total padatan terlarut (TDS), oksigen terlarut (DO), kejenuhan oksigen (DO saturation), kekeruhan, dan kedalaman Secchi. Hasil pengamatan menunjukan bahwa perairan embung cenderung memiliki tingkat kesuburan yang tinggi berdasarkan kandungan senyawa nitrogenik dan fosfor, serta klorofil-a. Kandungan materi organik total dan TDS cukup tinggi dan kekeruhan sangat tinggi di embung Pejanggi. Kelimpahan, jumlah jenis dan indeks keragaman fitoplankton rendah, sedangkan kelimpahan zoobenthos cukup tinggi.
"
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, M. Safei
"Formasi Campurdarat adalah salah satu satuan batuan karbonat yang tersingkap di daerah Tulungagung dan sekitarnya, Jawa Timur. Suatu penelitian detil untuk mempelajari fasies dan sedimentasi batugamping tersebut telah dilakukan. Metode penelitian meliputi penelitian lapangan dan analisis laboratorium yang terdiri atas petrografi dan mikropaleontologi. Hasil analisis petrografi menunjukkan bahwa batuan carbonat di daerah penelitian dapat dibedakan menjadi empat jenis fasies yaitu fasies packstone, fasies floatstone, fasies rudstone dan fasies boundstone. Fasies packstone diendapkan mulai dari lingkungan backreef ? lagon, fasies floatstone dalam lingkungan backreef dan zona terumbu, fasies rudstone pada lingkungan daratan terumbu dan fasies boundstone terbentuk mulai dari reef front ? reef crest. Formasi Campurdarat diperkirakan terbentuk sebagai terumbu penghalang pada umur Miosen Awal"
Bandung: Pusat Survai geologi Bandung, 2012
551 JSDG 22:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
S. Hidayat
"Siklus evolusi bentuk lahan di daerah Manado dan sekitarnya terjadi karena : pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi, dan faktor manusia. Semua proses ini terjadi sejak daratan muncul dan kejadiannya dipercepat oleh kegiatan manusia. Berdasarkan kecuraman, jenis tanah/batuan, vegetasi/penutup lahan, dan bentuk erosi, kerentanan erosi di daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi : erosi sangat tinggi, erosi tinggi, erosi sedang, erosi lemah, dan tidak ada erosi. Erosi sangat tinggi terjadi pada bentuk lahat kerucut gunung api a dan b, lereng gunung api a dan b, lereng pegunungan vulkanik tertoreh dan pegunungan vulkanik memanjang tertoreh. Erosi tinggi terjadi pada bentuk lahan padang solfatara, fumarola, lereng kaki gunung berapi b, lereng pegunungan vulkanik memanjang tertoreh, lereng gunung api c, bukit sisa dan aliran lava. Erosi sedang terjadi pada bentuk lahan lereng kaki gunung api a dan kipas alluvial. Erosi lemah terjadi pada bentuk lahan lereng kaki gunung api c, dataran antar gunung, dan dataran banjir. Tidak ada erosi terjadi pada bentuk aluvium."
Bandung: Pusat Survai Geologi, 2007
551 JSDG 17:6 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>