Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didiek Bhudy Prabowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dibyo Susanto
"Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Geofisika pada umumnya dan ilmu Seismologi pada khususnya tidak dapat lepas dari kemampuan alat ukur yang diperlukan sehingga untuk menunjang kemajuan ilmu tersebut maka perkembangan instrumentasi seismologi mutlak diperlukan, bahkan dalam hal ini menjadi pemicu secara imbal balik dimana kemajuan dalam bidang instrumentasi memicu kemajuan ilmu seismologi atau demikian sebaliknya. Instrumentasi yang dibuat untuk mendeteksi getaran gempabumi telah mengalami beberapa tahap perubahan dan perkembangan, dikenal dengan nama seismograph, pada awalnya hanya dipakai untuk mencatat adanya getaran yang timbul karena adanya gerakan-gerakan dari lapisan bumi sedangkan bentuk tampilannya sangat sederhana sebagai instrumentasi yang bersifat konvensional dan analog, sedangkan TDS-303S merupakan instrumen yang merepresentasikan perkembangan alat ukur modern berbasis digital dengan berbagai macam aplikasi untuk penyajian data kegempaan ( Seismisitas ) dan pemroses data hingga menghasilkan parameter-parameter gempabumi seperti magnitude, epicenter, kedalaman gempabumi dan lain-lain. Penggunaan seismograph TDS-303S dalam pengukuran seismisitas yang dilakukan di Jogyakarta memberikan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan dimana hasil analisa data mengindikasikan lokasi yang sesuai dengan fakta di lapangan yang merupakan jalur patahan sedangkan nilai rata-rata kesalahan adalah 0,5 yang menjadi nilai akurasi alat TDS-303S.

The development of Geophysics science particulary in the Seismology field can not be separated from the ability of gauges that necessary to support the advancement of the science of seismology . Instrumentation development is absolutely necessary, even in this case, which lead to advances in the advancement in the science of seismology or vice versa. Instrumentation that designed to detect earthquake vibrations untill now has undergone several stages of change and development. Instrumentation in seismology that called seismograph, at the begining was used only to make recording the movement of the earthsphere and the displayed in simply graph as records while the appearence was very simple as the conventional instrumentation and analog, while recently., TDS-303S is an instrument that represents the development of modern measuring devices based on digital with a wide range of applications for the presentation of seismic data (seismicity) and processing datas to generate the earthquake parameters such as earthquake magnitude, epicenter, depth of earthquakes and others. The use of TDS-303S seismograph in seismicity measurements conducted in Yogyakarta provide results that can be justified where the location of the data analysis indicated in accordance with the facts that the epicenters lied on the fault line, while the average error is 0.5 that can be determined as the value of the accuracy of the TDS -303S.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benyamin Heryanto Rusanto
"Seismometer mempunyai karakteristik seperti frekuensi natural, konstanta damping, bandwidth frekuensi dan sensitivitas. Nilai dari besaran-besaran tersebut berpengaruh dalam pengolahan data seismik, terutama parameter gempa bumi seperti magnitudo, olah karena itu diperlukan kalibrasi sehingga dihasilkan pengukuran yang valid. Kalibrasi seismometer adalah kalibrasi untuk mendapatkan nilai sensitivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai paramater seismometer yaitu sensitivitas yang tertelusur ke satuan international, dengan merancang sistem kalibrasi seismometer secara relatif maupun absolut. Perancangan sistem kalibrasi dilakukan baik secara hardware maupun software. Pada hardware dirancang sistem low noise digitizer dengan ADC beresolusi 16 bit, sedangkan untuk pengolahan dan analisa data kalibrasi digunakan software builder LabVIEW. Dari data hasil kalibrasi tiga lokasi yang berbeda, kalibrasi relatif menggunakan signal sinus 1 Hz di dapat bahwa sensitivitas seismometer TDV-23S mempunyai nilai sebesar 1217,28 ± 3,42 V/m/s atau 0,25 % untuk nilai ketidakpastiannya pada setiap komponen dan nilai konstanta damping 0,49.

Seismometers have characteristics, such as natural frequencies, damping constants, frequencies bandwidth, and sensitivities. The values of the characteristics have very influential in determine of earthquake magnitude. Therefore, calibration of seismometers is needed to obtain validated measurement. This research is aimed to design calibration system either relative or absolute, in order to obtain the sensitivity value that traceable to international units. The calibration system design is done in hardware and software. On the hardware, is designed low noise digitizer system with 16 bit resolution, for the processing and calibration data analysis is used LabVIEW Software Builder. The calibration test data from this research are seismic signals which are recorded from three different locations. Results from testing on the entire seismic signals show that relative calibration which is used sine signal of 1 Hz, gives 1217,28 ±3,42 V/m/s sensitivity of TDV-23S seismometer is obtained, or uncertainty of each component of 0,25% and the damping constant of 0.49.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Annisa
"Seismometer adalah instrumen penting dalam memantau gempa bumi dan aktivitas seismik lainnya. Namun, kinerjanya dapat menurun seiring waktu karena berbagai faktor, seperti kondisi lingkungan, komponen yang menua, dan gangguan eksternal. Hal ini dapat menyebabkan pengumpulan data yang tidak akurat. Saat ini belum ada metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja seismometer. Dalam penelitian ini, mengembangkan metode diagnosis kesehatan seismometer yang berbasis pada analisis sinyal seismik.  Metode yang dikembangkan mengunakan model machine learning SVM dan random forest  berdasarkan feature korelasi silang dan  rasio amplitudo,  Metode ini menghasil kan 4 indikator kesehatan yaitu Excellent, Good, Fair dan Poor, Nilai korelasi silang dan rasio amplitudo di dapatkan  melalui korelasi antara 2 jenis sinyal seismik yaitu sinyal seismik target dan beberapa sinyal seismik referensi sehingga dapat diketahui bahwa seismometer yang dalam kondisi sangat bagus memiliki nilai korelasi silang dan rasio amplitudo ± 0.9 – 1. Metode yang digunakan sudah dievaluasi dengan mengunakan 6 event gempa teleseismik : Jepang 2024, Alaska Peninsula 2023, New Caledonia 2023, Turkey 2023, Tongga 2023 dan Solomon 2022 dengan model SVM dan Random Forest untuk mengklasifikasikan kesehatan seismometer didapatkan akurasi 95 % dna 88 %.

Seismometers are crucial instruments for monitoring earthquakes and other seismic activities. However, their performance can degrade over time due to various factors such as environmental conditions, aging components, and external disturbances. This can lead to inaccurate data collection. Currently, there is no method available to evaluate the performance of seismometers. In this study, we developed a seismometer health diagnosis method based on seismic signal analysis. The developed method uses SVM and random forest machine learning models based on cross-correlation features and amplitude ratios. This method produces four health indicators: Excellent, Good, Fair, and Poor. The cross-correlation values and amplitude ratios are obtained through the correlation between two types of seismic signals, namely the target seismic signal and several reference seismic signals. It can be known that seismometers in excellent condition have cross-correlation values and amplitude ratios of approximately 0.9 – 1. The method used has been evaluated using six teleseismic earthquake events: Japan 2024, Alaska Peninsula 2023, New Caledonia 2023, Turkey 2023, Tonga 2023, and Solomon 2022. Using SVM and Random Forest machine learning models to classify seismometer health, accuracies of 95% and 88% were obtained respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
"Pemeliharaan prediktif pada stasiun pengamatan gempa bumi dan tsunami menjadi sangat penting sebagai kualitas kontrol atau pengendalian mutu. Saat ini penentuan kualitas stasiun pengamatan gempa bumi dan tsunami dilakukan secara pemeliharaan preventif dan pemeliharaan korektif dimana seorang pakar akan melakukan pemeliharaan secara berkala ataupun melakukan pemeliharaan apabila keadaan stasiun pengamatan gempa bumi dan tsunami mengalami kerusakan total. Pada penelitian ini pemeliharaan prediktif dilakukan pada seismometer dua stasiun yang berdekatan dengan menganalisis dalam domain frekuensi. Data yang digunakan adalah sinyal seismik pada rekaman seismometer tiga komponen (North-South, East-West, Z-Vertical) pada jaringan stasiun pengamatan gempa bumi dan tsunami. Rancangan penelitian ini yaitu rekaman sinyal seismik pada dua stasiun diubah dalam domain frekuensi menjadi power spectral density kemudian dilakukan cross spectral density dan mendapatkan nilai koherensi dari cross spectral density. Kemudian nilai tersebut menjadi feature untuk machine learning dan label untuk machine learning diberikan oleh pakar dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Evaluasi dengan model machine learning berbasis data koherensi cross spectral density pada fault detection seismometer berdasarkan machine learning yang dipakai adalah random forest dan xgboost dengan memiliki akurasi 0,89 dan 0,91. Selain itu, waktu training untuk permodelan xgboost lebih cepat daripada random forest.

Predictive maintenance of earthquake and tsunami observation stations is very important for quality control. Currently, the determination of the quality of earthquake and tsunami observation stations is carried out by preventive maintenance and corrective maintenance, where an expert will perform regular maintenance or perform maintenance if the earthquake and tsunami observation station is completely damaged. In this research, predictive maintenance is carried out on the seismometers of two adjacent stations by analyzing in the frequency domain. The data used are seismic signals in three-component seismometer recordings (North-South, East-West, Z-Vertical) in the earthquake and tsunami observation station network. The design of this research is that seismic signal recordings at two stations are converted in the frequency domain into power spectral density, then cross spectral density is carried out and the coherence value of the cross spectral density is obtained. Then the value becomes a feature for machine learning and the label for machine learning is given by experts from the Meteorology Climatology and Geophysics Agency. Evaluation with machine learning models based on cross spectral density coherence data on seismometer fault detection based on machine learning used is random forest and xgboost with an accuracy of 0.89 and 0.91. In addition, the training time for xgboost modeling is faster than random forest."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Faiz Aryasena
"Penelitian ini akan berfokus pada evaluasi metode-metode sistem peringatan dini gempa bumi yang telah dipublikasikan oleh peneliti-peneliti lainnya dan dapat diakses secara publik. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode dalam memprediksi gelombang P/S, magnitudo, dan lokasi gempa bumi serta memberikan rekomendasi metode apa yang sebaiknya dikembangkan lebih lanjut, terutama untuk sistem peringatan dini gempa bumi di Indonesia. Penulis mengumpulkan data dari ratusan titik seismograf di Indonesia dan menggunakannya sebagai input untuk metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini. Evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi kuantitatif dengan menggunakan metrik-metrik yang sesuai dengan hasil dari metode-metode yang digunakan. Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan rekomendasi sistem peringatan dini gempa bumi untuk Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesiapan dan keamanan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

This research will focus on evaluating earthquake early warning systems that have been published by other researchers and are publicly accessible. The goal of this research is to assess the strengths and weaknesses of each method in predicting P/S waves, magnitude, and earthquake location, as well as to provide recommendations on which methods should be further developed, especially for earthquake early warning systems in Indonesia. I have collected data from hundreds of seismograph stations in Indonesia and used it as input for the methods utilized in this research. The evaluation will be quantitative, using metrics that correspond to the results of the methods employed. This research contributes to providing recommendations for earthquake early warning systems in Indonesia, thereby enhancing the preparedness and safety of the community in facing natural disasters."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Bagas Laiputra
"Penelitian ini akan berfokus pada evaluasi metode-metode sistem peringatan dini gempa bumi yang telah dipublikasikan oleh peneliti-peneliti lainnya dan dapat diakses secara publik. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode dalam memprediksi gelombang P/S, magnitudo, dan lokasi gempa bumi serta memberikan rekomendasi metode apa yang sebaiknya dikembangkan lebih lanjut, terutama untuk sistem peringatan dini gempa bumi di Indonesia. Penulis mengumpulkan data dari ratusan titik seismograf di Indonesia dan menggunakannya sebagai input untuk metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini. Evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi kuantitatif dengan menggunakan metrik-metrik yang sesuai dengan hasil dari metode-metode yang digunakan. Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan rekomendasi sistem peringatan dini gempa bumi untuk Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesiapan dan keamanan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

This research will focus on evaluating earthquake early warning systems that have been published by other researchers and are publicly accessible. The goal of this research is to assess the strengths and weaknesses of each method in predicting P/S waves, magnitude, and earthquake location, as well as to provide recommendations on which methods should be further developed, especially for earthquake early warning systems in Indonesia. I have collected data from hundreds of seismograph stations in Indonesia and used it as input for the methods utilized in this research. The evaluation will be quantitative, using metrics that correspond to the results of the methods employed. This research contributes to providing recommendations for earthquake early warning systems in Indonesia, thereby enhancing the preparedness and safety of the community in facing natural disasters."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giusti, Gary G.
New York: TAB Books, 1995
551.22 GIU h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library