Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Bagus Prasetyo
"Sambungan kunci geser merupakan sambungan berbentuk gerigi yang terdapat di setiap pertemuan antar segmen pada jembatan beton segmental. Tujuan dari kajian ini adalah mendapatkan gambaran besar beban yang terkait dengan potensi retak yang dihasilkan dari beberapa variasi kunci geser jamak tanpa perekat. Jumlah gerigi yang digunakan sebanyak 2 buah serta variasi yang digunakan meliputi tinggi gerigi, lebar gerigi, dan jarak antar gerigi. Pemodelan numerik dilakukan untuk mendapatkan beban potensi retak yang dihasilkan dari variasi tersebut. Pada tahap awal, dilakukan validasi model dengan memodelkan kunci geser berdasarkan rujukan eksperimen terdahulu. Hasil simulasi menunjukkan bahwa variasi kunci geser sudut 45 dan jarak antar gerigi sebesar tinggi gerigi belakang menghasilkan beban potensi retak terbesar.

Shear key connection is a joint resembling a key which is found in every meeting between segments at the segmental bridge of concrete. The purpose of this study is to obtain the potential cracking load from several variations of dry multiple shear key. The amount of keys used are two, and the variations used are the height of keys, the width of keys, and the distance between keys. To fulfill the purpose of this study, the modeling method used is numerical simulation. In the early phase of study, model validation is performed based on past experimental study. The result of modeling shows that shear key with 45 degree angle and distance between keys equal with back height of keys yields the highest load related to potential crack.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Valentina
"Estimasi kecepatan gelombang seismik shear (Vs) pada suatu log sumur menjadi kunci keberhasilan Studi pada lapangan yang tidak memiliki log Vs. Untuk itu pemahaman sifat Hsika batuan menjadi syarat utama dalam estimasi Vs. Pada Tugas Akhir (TA) ini dilakukan estimasi kecepatan gelombang seismik S dan aplikasinya untuk pemodelan penggantian fluida pada suatu reservoar. Estimasi Vs dilakukan dengan beberapa algoritma yaitu hubungan empiris, Castagna, Gassmann dan Xu-White.
Hasil estimasi dari algoritma-algoritma tersebut memperlihatkan bahwa algoritma Xu-White memberikan hasil yang lebih tepat dibandingkan dengan beberapa metode lain. Hasil ini dapat dipahami karena Xu- White dalam perhitungannya memperhatikan faktor matrik batuan.

Shear Wave estimation on the well log, which has no S-sonic log, become succesful key in the reservoir characterization. Therefore, the knowledge of petrophysical properties becomes the main prerequisite for estimating Vs. In this study, shear Wave estimation is performed and the estimated shear Wave is used to carry out Fluid Replacement Modeling. A number of algorithm is used to estimate the S Wave such as empirical relationship, Castagna, Gassmann and Xu-White.
The result shows that Xu-White algorithm, provide more accurate results compare to the other algorithms. This conclusion can be understood since the Xu-White algorithm consider the matrix of rock.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Raharjo
"Penambahan kecepatan belt terhadap fluida yang diam mempunyai efek yang signifikan terhadap defonnasi geser pada lapisan-lapisan fluida tersebut. Akibat adanya gesekan dalam di dalam fluida, tiap lapisan mencoba menahan lapisan yang tepat diatas di atasnya dan menarik lapisan yang dibawahnya, sehingga setiap lapisan pada fluida akan memperoleh pertambahan momentum. Eksperimen dalam penelitian ini memanfaatkan kamera digital dalarn pengambilan data posisi beads dalam rentang waktu tertentu dengan interval waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan pada kecepatan belt yang rendah defonnasi geser pada lapisan fluida relatif kecil dan pada kecepatan belt yang lebih tinggi deformasi geser pada lapisan fluida relatif lebih besar, sehingga akan memperbesar tegangan geser pada lapisan tersebut.

The increasing of belt velocity through statis fluid medium has a significant effect to shear deformation in fluid layers. The effect of internal retriction in fluid is each layer struggle to handle layer above and get closer layer below, so each layers in this fluid receive momentum increasing. The present experimental work uses digital camera for obtaining beads position in specific range of time with specific interval of time. Investigation result shows that for low of belt velocity, the shear deformation of fluid layers is re/atif small and for higher of belt velocity, the shear deformation of fluid layers is bigger, so the shear stress that obtained between fluid layers increasing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Eva Wisna Agustin
"ABSTRAK
Penghubung geser spiral adalah salah satu jenis penghubung geser yang digunakan dalam struktur komposit. Penghubung geser ini memiliki karakteristik yang unik karena bentuknya menyerupai sebuah pegas. Sehingga, besarnya diameter spiral dan pitch spiral merupakan parameter yang mempengaruhi kekuatannya. Sebuah studi eksperimental dilaksanakan untuk mempelajari karakteristik tersebut. Pengujian push out dilakukan dengan tiga sampel pada setiap diameter spiral 2,5; 3,0; 3,5; dan 4,0 inci. Hasil menunjukkan bahwa diameter spiral mempengaruhi kekakuan, kekuatan dan besarnya slip yang terjadi. Semakin besar diameter spiral, maka semakin kecil kekakuan dan slip yang terjadi. Hasil perhitungan kekuatan ultimit penghubung geser spiral ditemukan oleh Slutter dan Driscoll.

ABSTRACT
Spiral shear connector is one of shear connector used in composite structure. It has unique characteristic due to its shape which resembles a spring. Pitch circle diameter or spiral diameter and pitch spiral are parameters influence its strength. Experimental study was conducted to study its behaviour. Push out test of three different diameter of 2,5; 3,0; 3,5 and 4,0 inch were carried out. Result shows that diameter of spiral affects stiffness, strength and slips occurs. The larger of diameter increase strength of shear connector but decrease its rigidity and slip. Computing ultimate strength of experimental result spiral shear connector found by Slutter and Driscoll."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42661
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurniawan
"Pemodelan fisika batuan pada reservoir karbonat menjadi tantangan utama untuk mengkarakterisasi reservoir karbonat karena tipe pori batuan dan permeabilitas yang kompleks. Pada penelitian ini, dilakukan prediksi kecepatan gelombang shear untuk mengkarakterisasi dan mengidentifikasi fluida pada reservoir reefal karbonat Formasi Tuban, Cekungan Jawa Timur. Prediksi kecepatan gelombang shear dilakukan menggunakan beberapa metode, yaitu metode empiris, metode Greenberg-Castagna, metode Gassmann, dan metode Xu-Payne. Hasil dari penelitian ini metode Xu-Payne adalah metode yang paling baik dalam memprediksi kecepatan gelombang shear pada reservoir karbonat karena diperhitungkannya tipe pori pada metode ini. Tipe pori dan volume mineral memberikan efek yang lebih dominan dibanding efek substitusi fluida karena tingginya modulus elastik pada reservoir karbonat.

Rock physics modeling on carbonate reservoir become main challenge to characterize carbonate reservoir due to complex rock pore system and permeability. In this study, shear wave velocity prediction has been done to characterize and to identify fluid content in reefal carbonate reservoir on Tuban Formation, East Java Basin. Shear wave velocity prediction has been done using some methods; there are empirical method, Greenberg-Castagna method, Gassmann method, and Xu-Payne method. Result of this study is the Xu-Payne method is the best method to predict shear wave velocity on carbonate reservoir because it calculated pore type. Pore type and mineral volume parameters give more dominant effect than fluid substitution because of highly elastic modulus on carbonate reservoir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendy Santoso
"Salah satu jenis mixed-use building adalah bangunan dengan struktur podium yang memiliki beberapa tower diatasnya. Pada penulisan ini akan dilakukan perbandingan gaya geser tower pada struktur podium multi-tower yang dimodelkan secara utuh dan terpisah dengan metode analisis riwayat waktu. Hasil penelitian ini berupa mode shape, periode, gaya geser, dan respons riwayat waktu. Hasil penelitian menunjukkan periode fundamental struktur podium multi-tower lebih ditentukan oleh periode substruktur tower yang paling fleksibel. Selain itu, partisipasi massa pada struktur podium multi-tower yang bernilai kecil tidak berarti mode tersebut dapat diabaikan. Gaya geser tower pada permodelan utuh menunjukkan nilai yang lebih besar 8,14% - 42,65%.

One of the most commonly found forms of mixed-use building is a couple of towers with a podium structure beneath them. Comparison on shear forces of complete and separate modelling are discussed on the paper which resulting in mode shape, period, shear forces, and time history responses. Based on the acquired results, fundamental period of the podium multi-tower structure is represented by the period of the most flexible substructure. Small-valued mass participations of podium multi-tower structure are not necessarily meant to be insignificant in calculations. Base shear of towers with complete modelling are shown to be 8,14% - 42,65% larger."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jauhar Al Fatih
"Pada sambungan antar segmen pada jembatan pracetak diperlukan adanya kunci geser yang berguna untuk menyalurkan gaya geser dari satu segmen ke segmen yang lain dan juga untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antar segmen. Penelitian dilakukan secara numerik untuk mengetahui hubungan beban dan perpindahan, kapasitas geser dari kunci geser ferro casting ductile (FCD) dan baja lunak (Mild Steel Shear Key) tanpa epoxy dan dengan epoxy. Penelitian dilakukan dengan 2 metode, yaitu force control dan displacement control. Variasi percobaan yang dilakukan adalah variasi beban arah horizontal yang merepresentasikan gaya pratekan dan variasi bentuk shear key. Dari hasil penelitian secara numerik menunjukkan bahwa semakin besar gaya arah horizontal yang diberikan maka kapasitas kunci geser dalam menahan gaya akan semakin besar, lalu penggunaan epoxy pada sambungan akan meningkatkan kapasitas geser pula.

Shear key is required on the segmental concrete precast bridge joint to transfer shear force from one segment to another segment and for prevent vertical displacement that occur between segment. This research had done with numerical model to know the relation between load and displacement, ferro casting ductile and Mild Steel Shear Key capacity with epoxy and without epoxy. This research had done with 2 different methods, displacement control and force control. The variable variation is horizontal force which representating prestress load in segmental concrete precast bridge and the differentiation in the shape of shear key. From the experimental research and numerical research show that the greater horizontal force given, the greater shear key capacity to resist shear force and epoxy application to the joint can increase the shear force capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Mentari
"Sambungan kunci geser baja merupakan sambungan dimana kunci geser tersebut terdiri dari dua (2) bagian yaitu key male dan key female. Sambungan ini terdapat pada sambungan jembatan yang menggunakan beton pracetak segmental. Kunci geser ini berfungsi untuk mentransfer gaya geser dalam arah lateral dan vertikal ke sambungan serta untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antara elemen-elemen pada sambungan sehingga kunci geser ini menjadi seperti pengunci pada gelagar jembatan. Kajian ini berbasis eksperimental dan permodelan numerik dengan ANSYS yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kapasitas kunci geser dan potensi retak dengan variasi yang digunakan yaitu gaya pratekan. Dari hasil eksperimental dan permodelan, semakin besar gaya pratekan yang diberikan maka akan semakin besar pula gaya luar yang dapat diberikan pada kunci gesernya. Dalam variasi yang dilakukan, kunci geser dapat menahan gaya luar yang paling besar adalah kunci geser yang diberikan gaya pratekan sebesar 0,69 MPa baik dari hasil eksperimental maupun permodelan numerik. Hasil eksperimental dan permodelan yang didapat tidaklah sama persis namun mendekati. Ketidaksamaan hasil tersebut disebabkan oleh elemen hingga pada permodelan numerik tidak dapat mensimulasikan seluruh kondisi pengetesan di laboratorium dikarenakan model dan data-data konstitutif yang digunakan tidaklah sama persis namun mendekati

Metal shear key is a joint resembling a key that consist of two parts which are key male and key female. This joint is located as a connection between segmental conceret precast bridge. The function of shear key is to transfer shear forces from the element of bridge to the joint so that shear key could become like a fastener at the girder.This research is based on experimental studies and numericl studies.The purpose of the study is to obtain the load related to potential crackfrom the variations of prestress.The result of the study shows that the greater the force of prestressed, the greater of forces that could be given to the shear key. From the experimental studies dan numerical, with the variation that was conducted, the greatest forces that could be given to the shear key is the one with the greatest force of prestress. The result of experimental studies dan numerical studies are not the same. Those differences of the result was caused by the finite element on numerical modeling can not simulate all the conditions of testing in the laboratory due to the model and the data constitutive used is not exactly but close."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayati Oktavia
"Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Pulau Sumatera yang memiliki aktivitas seismik cukup aktif. Aktivitas seismik di Kota Medan dipicu oleh subduksi megathrust dan sesar lokal aktif. Selama gempa bumi, gerakan tanah dapat menyebabkan hilangnya kekuatan atau kekakuan yang mengakibatkan runtuhnya bangunan, tanah longsor, kegagalan beberapa infrastruktur. Likuefaksi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kegagalan tanah akibat gempa. Likuefaksi adalah fenomena di mana kekakuan dan kekuatan tanah hilang di bawah aksi gaya gempa. Metode kecepatan gelombang geser (Vs) diterapkan untuk menganalisis potensi likuefaksi tanah dengan menggunakan factor of safety (FS) yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan atau kekakuan tanah yang berkorelasi dengan konstruksi bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Medan bagian utara didominasi oleh tanah lunak (SE) sedangkan bagian selatan didominasi oleh tanah sedang (SD). Pada tanah lunak getaran gempa akan memiliki amplifikasi yang lebih tinggi. Amplifikasi yang tinggi akan membuat daerah penelitian ini memiliki resiko bahaya gempa yang tinggi. Nilai klasifikasi factor of safety (FS) yang memberikan peluang likuefaksi di Medan menunjukkan potensi likuefaksi yang tinggi di bagian utara, potensi likuefaksi yang rendah di bagian selatan. Peta factor of safety (FS) yang diperoleh dapat berfungsi sebagai alat yang berguna untuk pengelolaan lahan dan perencanaan kota dan sebagai studi kasus ini dapat dilakukan untuk kota-kota berpenduduk padat lainnya.

Medan is one of the big cities on the Sumatera Island which has an active seismic activity. The seismic activity is triggered by megathrust subduction and active local faults in this area. During earthquakes, ground motion may cause a loss of strength or stiffness that results in the collapse of buildings, landslides, the failure of some infrastructure. Liquefaction is known as one of the major causes of ground failure due to the earthquake. Liquefaction is the phenomenon in which the stiffness and the strength of the soil are lost under the action of earthquake force. The shear wave velocity (Vs) methods are applied to analyse the soil liquefaction potential by using of a factor of safety (FS) used to evaluate the strength or stiffness of the soil which correlates with building construction. This research shown that the northern of Medan was dominated by soft soils (SE) while the southern was dominated by medium soils (SD). In the soft soil the earthquake vibrations will have higher amplification. High amplification will make this research area has a high risk of seismic hazard. Classification factor of safety (FS) values that provide probability of liquefaction at Medan exhibits a high potential of liquefaction at northern area, a low potential of liquefaction at southern area. The obtained factor of safety (FS) distribution maps may serve as useful tools for land management and city planning and as case study for other populated cities."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pemgetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salfa Zarfatina
"Berawal dari komposit yang merupakan perpaduan dari dua bahan untuk menghasilkan material baru dengan sifat unik. Namun, kegagalan akibat tekanan interlaminar yang berlebihan antar kedua material menyebabkan delaminasi. Sehingga hadirlah Functionally Graded Materials (FGMs) sebagai perpaduan dua material yang bervariasi secara perlahan dan menerus sesuai fungsinya. Analisis struktur FGMs dapat diselesaikan dengan metode analitik dan numerik, salah satu teknik numerik yaitu MEH. Elemen Discrete Shear Gap (DSG) adalah salah satu metode untuk memodifikasi regangan geser pada MEH dengan menghitung shear gap di titik nodal yang ditinjau dengan mengintegrasi regangan geser guna mengatasi shear locking, diusulkan oleh Bletzinger et al. (1998). Efek deformasi gaya geser berpengaruh signifikan pada balok FGMs, sehingga faktor koreksi geser tidak bisa dianggap konstan. Maka dari itu penelitian ini membahas efek faktor koreksi geser pada balok FGMs menggunakan elemen DSG bervariasi berdasarkan rasio modulus elastisitas material atas per bawah, dengan perletakan sendi-rol, sendi-sendi, jepit-sendi, jepit-bebas, jepit-jepit, dan jepit rol, untuk kasus balok tebal (L/h=4). Hasil yang ditunjukkan oleh elemen DSG adalah semakin besar rasio modulus elastisitas material atas per bawah maka perbedaan hasil antara k FGMs dan k=5/6 semakin jauh, namun berbanding terbalik dengan slenderness ratio. Elemen DSG mampu memberikan hasil yang tepat tanpa mengalami shear locking.

Starting from a composite which is a combination of two materials to produce a new material with unique properties. However, failure due to excessive interlaminar stresses between two materials causes delamination. Thus, Functionally Graded Materials (FGMs) emerged as a combination of two materials that varied slowly and continuously according to their use. Structural analysis of FGMs can be solved by analytical and numerical methods, one of the numerical techniques is MEH. Discrete Shear Gap (DSG) element is one of the methods to modify the shear strain in MEH by calculating the shear gap at the node under consideration by integrating the shear strain to overcome the shear locking, proposed by bletzinger et al. (1998). The effect of shear deformation has a significant impact on the FGMs beam, so the shear factor can’t be considered constant. Therefore, this study discusses the effect of shearing on FGMs beam using DSG elements that vary based on the modulus of elasticity ratio of the top-to-bottom material, by boundary simple-roll supported, simple supported, fix-simple supported, fix-free supported, fix-fix supported, and fix-roll supported, for the case of thick beams (L/h=4). The result shown by DSG element is the increase in the modulus of elasticity ratio of the top-to-bottom material, the difference between k FGM and k=5/6 is getting further, but inversely proportional to the slenderness ratio. DSG element is able to provide precise results without shear locking."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>