Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bryan, Leslie Aulls
New York: The Dryden Press , 1953
658.788 BRY t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dahnidar Lukman
Abstrak :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupannya manusia selalu saling membutuhkan satu sama 1ainnya, karena manusia adalah merupakan mahluk sosial. Demikian pula dalam memenuhi kepentingan-kepentingan, baik untuk mempertahankan hidup dan mencukupi kesejahteraan mereka. Sudah merupakan kenyataan, bahwa dunia ini telah dikaruniai oleh yang Maha kuasa dengan berbagai-bagai macam kekayaan alam. Namun kekayaan alam itu tersebar diberbagai tempat. Di satu tempat dihasilkan beberapa jenis keperluan manusia, sedangkan di tempat lain diciptakan pula benda lain yang juga dibutuhkan oleh manusia tersebut.
Oleh karena itu untuk memenuhi keperluan mereka diperlukan pengangkutan untuk saling mengirimkan hasil-hasil produksi mereka. Pengangkutan tersebut berguna untuk membawa hasil-hasil dari suatu negara ke negara lain ataupun dari suatu daerah ke daerah lain. Begitu pula dalam rangka memenuhi keperluannya dan mencapai maksudnya, manusia perlu berkunjung ke suatu negara lain ataupun ke daerah lain, dan untuk hal ini pun diperlukan pengangkutan. Salah satu jenis pengangkutan yang cukup penting ialah pengangkutan melalui laut dengan mempergunakan kapal laut. Sebagaimana diketahui negara Indonesia adalah merupakan negara kepulauan meliputi daratan laut. Darat meliputi ±1,9 juta Km persegi dan laut ± 3 juta Km persegi dan ini merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Dalam ketatapan MPR tahun 1973, TAP MPR No. 1V/ MPR/1978 jo TAP MPR No. II/MPR/1983, ditegaskan bahwa Wawasan Nusantara meliputi :
a. adanya satu kesatuan Politik.
b. adanya satu kesatuan dalam bidang Sosial Budaya.
c. adanya satu kesatuan Ekonomi.
d. adanya satu kesatuan Pertahanan dan Keamanan 1) .
Untuk mancapai prinsip Wawasan Nusantara tersebut harus dapat diciptakan suatu perhubungan yang aman dan tertib. Pengangkutan taerupakan sarana yang utama. Hubungan dari kota ke kota atau dari pulau ke pulau maupun hubungan dengan negara lain, tergantung dari kelancaran pengangkutan.
Pada saat ini, sudah tidak mungkin lagi untuk membatasi diri, berbicara hanya dalam ruang lingkup satu negara. Begitupun Indonesia yang telah ikut dalam pergaulan dunia umumnya dan perdagangan internasional khususnya, harus berperan secara aktif agar jangan sampai ketinggalan dalam mewujudkan komunikasi yang lancar, tertib, dari aman. Disamping pengangkutan melalui udara dan darat, pengangkutan di laut merupakan alat yang penting. Oleh karena itulah perlu diberikan perhatian yang besar terhadap pengaturan dan pembinaan di bidang pangangkutan laut.
Tentang hukum pengangkutan laut di Indonesia saat ini berlaku Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (UU-Per) dan sebagian besar ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (UU D).
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang diberlakukan di Indonesia pada tahun 1947 berdasarkan asas konkordansi. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berlaku karena menyangkut hal persetujuan pengangkutan, juga karena ada lax generalis antara lain mengenai hipotek yang terkait dengan hipotek kapal laut. Buku ke III dari Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang berjudul Tentang Perikatan mengatur persetujuan pada umumnya dari persetujuan-persetujuan tertentu, Sedangkan mengenai segala hal yang berhubung?.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prabudi Nurmawan
Abstrak :
Bisnis pelayaran di ASEAN yang merupakan cerminan dari kegiatan distribusi barang lokal maupun ekspor-impor yang dilakukan oleh negara-negara di ASEAN masih merupakan bisnis yang menarik dan berpotensi. Hal ini terutama ditandai dengan terus meningkatnya perekonomian di negara-negara kawasan ASEAN. Hal ini otomatis akan menimbulkan peningkatan arus distribusi barang kcluar masuk ASEAN. Untuk mampu bersaing dalam bisnis pelayaran di ASEAN khususnya untuk jasa feeder container, perusahaan harus mampu memahami dinamika landscape bisnis jasa pelayaran feeder container di ASEAN. Dengan memahami dinamika landscape bisnis, perusahaan dapat mengembangkan berbagai strategi yang diharapkan dapat mcningkatkan daya saing dalam bisnis. Dinamika landscape bisnis feeder container di ASEAN dapat dilihat dalam kerangka: new entrants, suppliers, buyers, substitution, competition dan complementor. Di sisi supplier, supply dari bisnis ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya perdagangan di kawasan ASEAN yang menggunakan container. Peniain baru dalam bisnis ini diperkirakan sedikit lerhambat mengingat tingginya investasi yang dibutuhkan untuk terjun ke dalam bisnis feeder container. Subslitusi dari feeder container services khususnya datang dari transportasi udara, hanya saja transportasi udara memiliki beberapa keterbatasan seperti: kapasitas angkut serta jenis mualan yang bisa dibawa_ Dinamika komplementor dalam bisnis ini adalah kecenderungan integrasi dari komplementor menjadi perusahaan logistic yang terpadu, kemudian berkembangnya pelabuhan-pelabuhan utama container yang baru di kawasan ASEAN serta kerjasama mereka dengan main liner operators. Sisi buyers dinamikanya ditandai dengan peningkatan permintaan akibat meningkatnya anus perdagangan di kawasan ASEAN, dan lehih jauh kemungkinan aliansi antara main liner operators dengan perusahaan-perusahaan feeder (muatan SOC), serta peningkatan kualitas layanan. Dinamika Tingkat peisaingun ditandai dengan: meningkatnya muatan industri yang menggunakan container, meningkatnya skala ekonomis ukuran kapal, relatif menurunnya tariff muatan SOC, berkembangnya pcmain dominan feeder services menjadi perusahaan transportasi terpadu, dan tumbuhnya pasar serta rule-rule perdagangan barn di kawasan ASEAN. Beberapa hal yang menjadi faktor kunci kesuksesan bagi perusahaan yang terjun ke dalam bisnis jasa feeder container di ASEAN sehubungan dengan dinamika landscape bisnisnya diantaranya adalah: kemampuan menjalin kerjasama jangka panjang dengan pemilik muatan; ekspansi, diversitikasi dan integrasi dari bisnis baik secara geografis maupun layanan jasa; komposisi yang seimbang antara muatan COC dan SOC. Serdasarkan dinamika bisnis feeder container services di ASEAN, maka strategi-strategi yang dapat diaplikasikan oleh perusahaan dalam rangka mengantisipasi dinamika bisnis tersebut, adalah: Dari sisi buyers, strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan integrasi dan kerjasama bisnis dengan logistic dan forwarding companies sekaligus meningkatkan peran aktif cargo agents dalam menjemput muatan ke para pemilik barang serta menjalin kerjasama jangka panjang, menjalin kerjasama jangka panjang dengan para main liner operators, dan menjaga komposisi yang seimbang antara muatan COC dan SOC. Strategi perusahaan yang menyangkut supplier dalam bisnis feeder container services ini antara lain dengan menjalin kerjasama stratejik dengan suppliers dan melakukan diversilikasi supplier guna mengurangi ketergantungan perusahaan. Dari sisi complementor strategi perusahaan adalah dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahan logistik dan forwarding guna meningkatkan muatan dan kontrol terhadap muatan tersebut, sekaligus dapat memperluas jaringan pelayanan dari perusahaan feeder. Strategi lain adalah dengan memanfaatkan kerjasama-kerjasama yang berkembang antara main container ports barn (misal: Tanjong Pelcpas) dengan main liner operators. Strategi perusahaan dalam menghadapi pcsaing lain adalah dengan cara meningkatkan kapasitas kapal feeder container yang dioperasikan oleh perusahaan, strategi kepemilikan origin kapal yang tepat, integrasi dari cargo agents yang dimiliki dengan logistic dan forwarding companies menjadi satu unit bisnis terpadu, yang mendukung bagi perusahaan. Strategi penting Fainnya adalah menjalin kerjasama dengan perusahaan penerbangan barang untuk menjalankan transportasi "Sea-Air" terpadu, investasi dalam hal Information Technology, dan meningkatkan utilisasi dari kapal-kapal yang dimiliki. Faktor lain yang perlu dipahami adalah bagaimana mcnerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi pemain dominan dalam bisnis pelayaran di ASEAN. Strategi yang dikembangkan harus efektif dan tidak secara cepat menimbulkan reaksi balasan dari pemain dominan tersebut. Berbagai langkah strategi di alas diharapkan mampu membuat perusahaan feeder container services di ASEAN untuk bersaing dan berkembang menghadapi dinamika bisnis di masa depan.
ASEAN maritime shipping business, which reflected cargo movements related with trade activities within ASEAN countries, still considered attractive and potential. This mainly shown by rapid economic growth in ASEAN countries, which automatically increased the cargo (lows in ASEAN region. To remain competitive in this maritime shipping business especially for feeder container services, companies must have full understanding about business landscape dynamism of feeder container services business in ASEAN to enable them to develop strategies to increase their competitiveness level. Business landscape dynamism of feeder container services business in ASEAN can be analyzed from following perspectives: new entrants, suppliers, buyers, substitution, competition and complementors. From supplier side, supplies in this business will be increase along with the increase of container used for cargo distributions in ASEAN region. New entrants are forecasted will have barriers to entry due to high level of investment needed in this business. Substitution for feeder container services came from air transport, however this air transport has its own limitation, such as type of cargoes and capacities it can carries_ Complementor's dynamism in this business are the integration trends within complementors and the development of new container ports in ASEAN region and their cooperation with main liner operators. Buyer's dynamism reflected by increase in demand due to the trade activities increase in ASEAN region, and furthermore possibilities of alliances between main liner operators and feeder container liners, and the increase in expected quality of services.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhma Putri Sholihah
Abstrak :
Peraturan Menteri Keuangan No. 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman (PMK) pada Pasal 13 ayat (1) mengatur ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman USD 100 (seratus dolar Amerika Serikat). Kemudian PMK tersebut diubah dengan PMK No. 112/PMK.04/2018 tentang Perubahan PMK No. 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman, yang pada Pasal 13 ayat (1) mengatur ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman USD 75 (tujuh puluh lima dolar Amerika Serikat), dan pada tahun 2020, PMK tersebut diubah lagi dengan PMK No. 199/PMK.010/2019 tentang Ketentuan Kepabeanan, Cukai, dan Pajak atas Impor Barang Kiriman, yang pada Pasal 13 ayat (1) mengatur ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman USD 3 (tiga dolar Amerika Serikat). Adanya perubahan-perubahan ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman sebagai akibat perubahan PMK tentang Impor Barang Kiriman tersebut, memberikan dampak terhadap kegiatan importasi barang di Indonesia. Namun demikian, perubahan tersebut memiliki tujuan yang baik untuk perdagangan dalam negeri di Indonesia. Penelitian ini memberikan analisis dampak-dampak apakah yang dapat terjadi akibat perubahan ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman tersebut, apa saja tujuan-tujuan dari diubahnya ambang batas tersebut dan apakah perubahan-perubahan PMK serta ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman tersebut benar menurut kaidah dan peraturan yang berlaku di dalam Hukum Perdagangan Internasional. ......Minister of Finance Regulation No. 182/PMK.04/2016 concerning Provisions for the Import of Shipment (PMK) in Article 13 paragraph (1) regulates the threshold for Import Duty on Imports of Shipments of USD 100 (one hundred United States dollars). Then the PMK was amended by PMK No. 112/PMK.04/2018 concerning Amendment to PMK No. 182/PMK.04/2016 concerning Provisions for the Import of Shipment, which in Article 13 paragraph (1) regulates the threshold for Import Duty for Imported Goods of USD 75 (seventy five United States dollars), and in 2020, the PMK is amended again by PMK No. 199/PMK.010/2019 concerning Provisions for Customs, Excise, and Taxes on the Import of Shipment, which in Article 13 paragraph (1) regulates the threshold of USD 3 (three United States dollars) of Import Duty for Shipment of Shipment. There are changes in the threshold of Import Duty for Shipment of Goods as a result of amands in PMK concerning the Import of Shipment of Goods, have an impact on the importation of goods in Indonesia. However, the changes serve a good purpose for domestic trade in Indonesia. This research provides an analysis of what impacts can occur due to changes in the threshold of the Import Duty for Shipment, what are the purposes of the change in the threshold and whether the PMK changes and the threshold of Import Duty for Imported Goods on Shipment are correct according to the rules. and regulations that apply in International Trade Law.

 

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhma Putri Sholihah
Abstrak :
Peraturan Menteri Keuangan No. 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman (PMK) pada Pasal 13 ayat (1) mengatur ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman USD 100 (seratus dolar Amerika Serikat). Kemudian PMK tersebut diubah dengan PMK No. 112/PMK.04/2018 tentang Perubahan PMK No. 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman, yang pada Pasal 13 ayat (1) mengatur ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman USD 75 (tujuh puluh lima dolar Amerika Serikat), dan pada tahun 2020, PMK tersebut diubah lagi dengan PMK No. 199/PMK.010/2019 tentang Ketentuan Kepabeanan, Cukai, dan Pajak atas Impor Barang Kiriman, yang pada Pasal 13 ayat (1) mengatur ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman USD 3 (tiga dolar Amerika Serikat). Adanya perubahan-perubahan ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman sebagai akibat perubahan PMK tentang Impor Barang Kiriman tersebut, memberikan dampak terhadap kegiatan importasi barang di Indonesia. Namun demikian, perubahan tersebut memiliki tujuan yang baik untuk perdagangan dalam negeri di Indonesia. Penelitian ini memberikan analisis dampak-dampak apakah yang dapat terjadi akibat perubahan ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman tersebut, apa saja tujuan-tujuan dari diubahnya ambang batas tersebut dan apakah perubahan-perubahan PMK serta ambang batas Bea Masuk Impor Barang Kiriman tersebut benar menurut kaidah dan peraturan yang berlaku di dalam Hukum Perdagangan Internasional. ......Minister of Finance Regulation No. 182/PMK.04/2016 concerning Provisions for the Import of Shipment (PMK) in Article 13 paragraph (1) regulates the threshold for Import Duty on Imports of Shipments of USD 100 (one hundred United States dollars). Then the PMK was amended by PMK No. 112/PMK.04/2018 concerning Amendment to PMK No. 182/PMK.04/2016 concerning Provisions for the Import of Shipment, which in Article 13 paragraph (1) regulates the threshold for Import Duty for Imported Goods of USD 75 (seventy five United States dollars), and in 2020, the PMK is amended again by PMK No. 199/PMK.010/2019 concerning Provisions for Customs, Excise, and Taxes on the Import of Shipment, which in Article 13 paragraph (1) regulates the threshold of USD 3 (three United States dollars) of Import Duty for Shipment of Shipment. There are changes in the threshold of Import Duty for Shipment of Goods as a result of amands in PMK concerning the Import of Shipment of Goods, have an impact on the importation of goods in Indonesia. However, the changes serve a good purpose for domestic trade in Indonesia. This research provides an analysis of what impacts can occur due to changes in the threshold of the Import Duty for Shipment, what are the purposes of the change in the threshold and whether the PMK changes and the threshold of Import Duty for Imported Goods on Shipment are correct according to the rules. and regulations that apply in International Trade Law.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Hermanto
Abstrak :
ABSTRAK
Arus petikemas di berbagai pelabuhan di Indonesia, termasuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga perlu kiranya dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk penanganan lalu lintas petikemas ini, agar tetap terjaga kelancaran arus barang baik antar daerah di Indonesia maupun arus barang ekspor impor. Ada dua cara antisipasi, yaitu dengan perluasan lahan pelabuhan petikemas atau dengan mengoptimalkan proses bongkar muat petikemas. Optimasi merupakan pilihan awal sebelum dilakukan perluasan atau pembangunan pelabuhan petikemas. Hal ini karena perluasan atau pembangunan pelabuhan petikemas membutuhkan biaya yang sangat besar.

Optimasi dilakukan dengan menghitung kecepatan bongkar muat petikemas per jam, dengan variasi komposisi peralatan yang digunakan dengan batasan tingkat Berth Occupancy Ratio (BOR). Kecepatan bongkat muat optimal merupakan kecepatan bongkar muat yang dihasilkan oleh suatu komposisi alat dengan pembiayaan operasional minimum dan tingkat BOR masih memadai.

Hasil analisa menunjukkan biaya operasional minimum diperoleh pada skenario jumlah alat yang banyak. Hal ini disebabkan penambahan jumlah alat mampu meningkatkan kecepatan bongkar muat dan mengurangi waktu tunggu sehingga biaya tunggu menjadi kecil. Minimalisasi biaya tunggu ini lebih signifikan dibandingkan dengan penambahan biaya alat.
2001
S34964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damario
Abstrak :
PT. Bogasari Indofood Sukses Makmur ingin meningkatkan produktifitas armada kapal yang dimiliki antara lain merubah fungsi tongkang curah menjadi kapal kontainer dengan kapasitas 145 TEUS. Berkaitan dengan perubahan tersebut. maka kapal harus memenuhi beberapa kelentuan keselamalan kapal yang diakui secara internasional. yaitu ketentuan SOLAS dan Klasifikasi (rules and regulation), dimana dengan adanya perubahan konstruksi pada tongkang curah menjadi kapal kontainer. kapal harus dianalisa masih mempunyai batas keamanan konstruksi. Selain daripada keamanan pada kekuatan konstruksi, kapal juga diwajibkan untuk mempunyai sistim pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran. Untuk itu karena saat ini kondisi kapal tidak memiliki sistim pemadam kebakaran dan perlengkapan keselamatan, maka diperlukan perancangan sistim pemadam dan perlengkapan keselamatan pada kebakaran yang sesuai dengan ketentuan SOLAS dan Klasifikasi, dalam hal ini Bureau Veritas. Rules and Regulation. Dalam perancangan ini diawali dengan pembuatan gambar rancangan umum untuk menentukan metode penerapan sistem pemadam kebakaran dan perlengkapan keselamatan. Tujuan utama dalam perancangan ini adalah menciptakan sistem pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran yang dituangkan dalam bagan alat keselamatan dan sistem pemadam kebakaran (safety and fire controlplan). Perancangan sistem pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran yang menghasilkan safely and fire control plan mutlak harus diterapkan pada kapal yang telah dimodifikasi guna memenuhi ketentuan SOLAS maupun Rules and Regulation dari Klasifikasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S38080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Anta Maulana
Abstrak :
Indonesia sea is approximately 2 per 3 wider than the mainland, with very strategic geographical posisition located at the cross point of Indian and Pacific Oceans. This geographical posisition serves as strategic route for shipping, with every shipment from the west to east and the opposite will sail through the Indonesian sea. This can be both opportunity or challenge, depending on how Indonesia will manage it. If the State did not manage it well, it will increase the maritime security threats, such as IUU fishing, smuggling, and piracy. These threats may seriously disrupt the marine economics development, given the limited number of armaments and personnel of marine law enforcement agencies. Therefore, the capacity of fishermen in assisting marine law enforcement agencies to prevent the maritime security threat is inevitable. This study uses descriptive qualitative method. There are two types of data sources, primary and secondary data sources. Primary sources is obtained through interview with stakeholders and fishermen organization, while secondary data source is obtained by literature study. The role of fishermen in assisting maritime law enforcement agencies, in this case PSDKP KKP and Navy, to prevent maritime security threats is prescribed role or recommended role. The prescribed role is shown by the community group program established by PSDKP and Coastal Development in Rural area which is established by the Navy. With this program, the fishermen can supply informations about maritime security threats to PSDKP and the Navy so that they can act immediately to prevent these threats.
Bogor: Indonesia Defense University, 2018
355 JDSD 8:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Devianna
Abstrak :
Pengiriman produk ke pelanggan sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut kredibilitas dan realibilitas. Pengiriman yang tepat kepada pelanggan dapat memberikan hasil kepada kepuasan pelanggan. Oleh karena itu diperlukan Penjadwalan rute kunjungan yang tepat ke pelanggan. Penjadwalan dan rute kunjungan ke pelanggan merupakan permasalahan yang penting pada Distributor Depok produk minuman susu pada PT. X. Penentuan penjadwalan dan rute kunjungan ke setiap pelanggan yang dilakukan selama ini belum memiliki prosedur atau langkah yang baku dan jelas. Hal ini menyebabkan beberapa permasalahan, di antaranya: (1) adanya kunjungan ke pelanggan sedangkan pelanggan tidak membutuhkan kunjungan tersebut, sebaliknya (2) tidak adanya pasokan produk ke pengecer menyebabkan tertundanya kebutuhan pasokan produk ke pengecer. (3) rute yang dilalui belum memperhatikan jarak tempuh. Ketiga permasalahan ini mcmberikan pengaruh terhadap peningkatan ongkos transportasi yang harus dikeluarkan oleh distributor Depok. Penjadwalan dan rute kunjungan yang tepat diharapkan dapat memberikan total ongkos transportasi yang minimal. Permasalahan penjadwalan dan rute kunjungan pada penelitian ini merupakan Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP). Kriteria performansi yang digunakan adalah total ongkos transportasi dalam satu periode. Penentuan rute kunjungan menggunakan algoritma Saving dengan versi paralel sebagai metode konstruksi dan menggunakan Local-Search sebagai metode perbaikan dari metode konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan total ongkos transportasi pada sistem aktual terhadap metode konstruksi sebesar 25.8 %, dan terhadap metode perbaikan sebesar 46.2 % sedangkan penurunan total ongkos transportasi metode konstruksi terhadap metode perbaikan sebesar 28.3 %.
Product shipment to customers is very important for the company since it has a very close relationship with credibility give a good result to customers satisfaction. The scheduling and visit route to the customers is an important problem in Milk Drink Product in PT. X. The scheduling and visit route decision to every customer that is made still does not have a standard and clear procedure or step yet. This case causes some problems among others: (1) there is visit to the customer but the customer does not need the visit, (2) there is no product supply to retailer that causes the product supply need to retailer is delayed, (3) the route that is passed does not pay attention to the radius get, These three problems give an influence to the increase of transportation charges that has been given by Depok distribution. An exact scheduling and visit route is hoped to give a minimum transportation charges. The problem of scheduling and visit route in this research is Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP). Performance criterion that is used is a total transportation charges in a period. The visit route decision by using Saving Algorithm with parallel version as a construction method and using Local-Search as a preparation method from construction method. The result of this research shows a discharges in total transportation charges in the actual system toward construction method as large as 25,8 % and toward the improvement method as large as 46,2 %, but there is a discharges in total Transportation charges of construction method toward the improvement method as large as 28,3 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincencia Sydneyta
Abstrak :
Persaingan dunia industri yang semakin ketat, membuat para perusahaan berlomba-lomba untuk menghemat biaya perusahaan, termasuk logistik. Salah satu biaya yang menyumbang angka terbesar ialah biaya distribusi. Fakta bahwa indeks performa logistik Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun membuktikan bahwa kondisi logistik di Indonesia masih belum optimal, terutama di daerah perkotaan yang volume permintaannya terpusat dan cukup besar. Oleh sebab itu, perancangan rute dan jadwal distribusi barang menjadi sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian ini berfokus kepada perancangan Vehicle Routing Problem with Time Windows VRPTW , yaitu pencarian rute distribusi dengan jarak tempuh minimal yang tetap memenuhi permintaan seluruh pelanggan dan mempertimbangkan batasan kapasitas kendaraan serta waktu respons pelanggan. Dengan menggunakan metode heuristik yaitu algoritma local search dan Lin Kernighan Helsgaun, dihasilkan hasil rute dan jadwal distribusi paling optimal sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
High competitiveness in industrial practice has encouraged companies to do cost saving, including logistic. One of the aspects that contribute the biggest amount is physical distribution cost. Besides, the fact that Indonesia rsquo s logistic performance index keep decreasing year by year has proven that Indonesia rsquo s logistic is not optimal yet, especially in urban areas which customer demand is centred and high. Hence, a better planning of distribution route and schedule become an important thing to execute. This research will be focused on planning Vehicle Routing Problem With Time Windows VRPTW , which is finding the most optimum distribution route with lowest total distance yet still manage to fulfill all demand and considering the constraints of vehicle capacity and customers rsquo time windows. By using heuristic methods which are local search and Lin Kernighan Helsgaun, the most optimum distribution route and schedule will be generated to be considered in company decision making.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>