Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyudi Akbari
"Pengendali fuzzy, sebagai suatu pengendali alternatif memiliki keterbatasan manakala sistem yang dikendalikan memiliki parameter yung berubah-ubah dan adanya gangguan dari lingkungan Iuar sislem. Untuk itu dikembangkanlah berbagai macam metode pengendali adaptif yang diharapkan dapat mengkompensasi perubahan parameter dan gangguan tersebut. Salah satu metode pengendali adaptif adalah Fuzzy Model Reference Learning Control (FMRLC).
Pembahasan meliputi prinsip dasar metode FMRLC dan penerapannya untuk mengendalikan sudut pitch kapal selam. Parameter kapal selam yang digunakan mengacu pada kapal selam TNI AL yaitu KRI Pusopati (bernomor lambung 410). Kapal selam ini mempunyai kecepatan maksimal di dalam air sebesar 23,5 knot = 12,0884 m/s dan kecepatan ekonomis sebesar 10 knot = 5,144 m/s. Pengendalian dengan FMRLC ini dimaksudkan agar sudur pitch kapal sclam dapat mencapai nilai yang konstan setelah beberapa saat ketika kapal selam melakukan manuver. Selain itu dilakukan pengendalian sudut pitch kapal sclam dengan pengendali fuzzy biasa (non-adaptif). Dan unjuk kerja kedua pengendali tersebut dibandingkan dengan mengacu pada respons model referensi.
Simulasi pengendalian sudut pitch kapal selam ini dilakukan dengan suatu program yang dibuat dengan menggunakan software Matlab versi 5,3 dan menggunakan fasilitas Graphical User Interface. Pada simulasi pengendalian dengan FMRLC dilakukan uji coba nilai parameter tetap, uji coba variasi nilai parameter, dan uji coba gangguan. Pada setiap simulasi dilakukan dua variasi kecepatan yaitu kecepatan maksimum dan ekonomis. Dari simulasi yang dilakukan terlihat bahwa meskipun teriadi perubahan parameter atau gangguan, pengendalian FMRLC dapat membuat respons sistem menyerupai respons model referensi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Kusuma Wahyuni
"Deteksi intrusi di laut merupakan permasalahan penting untuk kebutuhan pengawasan pelabuhan, keamanan perbatasan dan proteksi terhadap fasilitas komersial seperti tambang minyak, perikanan serta kekayaan laut lainnya. Metode yang sudah banyak digunakan untuk mendeteksi kapal adalah dengan menggunakan radar atau satelit yang pada implementasinya membutuhkan biaya sangat mahal. Disamping biaya yang mahal, pencitraan satelit sangat mudah dipengaruhi oleh awan. Sementara itu deteksi dengan menggunakan marine radar juga akan menemui kesulitan untuk dapat mendeteksi kapal kecil di laut karena adanya noise dan clutter yang disebabkan oleh permukaan laut yang tidak rata.
Pada penelitian ini, proses deteksi kecepatan kapal dilakukan dengan mendeteksi gelombang yang terbentuk oleh kapal (ship-generated waves) menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel (JSN). Proses deteksi diimplementasikan dengan eksperimen menggunakan sensor accelerometer dengan kombinasi node deteksi sejumlah 3 node, 4 node dan 5 node dengan pola sebaran sensor berbasis grid. Penelitian ini menghasilkan perumusan estimasi kecepatan kapal baru untuk topologi deteksi 3 node dan 5 node yang dapat mengakomodir kemungkinan posisi node bergerak dipengaruhi oleh gelombang laut.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil bahwa sistem deteksi 3 node menghasilkan error estimasi kecepatan 21%-25% mendekati error estimasi yang dihasilkan pada sistem deteksi 4 node pada penelitian sebelumnya. Sistem deteksi 3 node dapat menjadi solusi untuk efisiensi jumlah node pada sistem deteksi kapal berkecepatan rendah.

Intrusion detection on the sea is an important surveillance problem for harbor protection, border security, and commercial facilities such as oil platforms, fisheries facilities and other marine wealth. Widely used methods for ship detection are using radar or satellite which are very expensive. Besides the high cost, the satellite image is easily affected by the cloud. And it is difficult to detect small boats or ships on the sea with marine radar due to the noise or clutters generated by the uneven sea surface.
In this paper, we present a ship detection process by taking advantage of of shipgenerated waves characteristics with Wireless Sensor Network (WSN). In the detection process, we use accelerometer sensors to measure the actual surface movement of ship waves. Research carried out by conducting experiments by deploying 3 nodes, 4 nodes and 5 nodes sensor manually in grid fashion. We propose ship speed estimation formulas based on three and five deployed nodes which can accommodate the node movements caused by sea waves.
The experiment results showed that the detection system using 3 nodes provides the results of 21% - 25% error estimation rate, approaching estimation error of 4 nodes detection system from the previous research. 3 nodes detection system can be a solution to the number of node efficiency for low-speed ship detection system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafifa Maricha Putri Erisa
"Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki wilayah perbatasan laut dengan Malaysia, Australia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Timor Leste. Kawasan perbatasan merupakan salah satu kawasan penting yang perlu dilindungi dan dipantau terus menerus menggunakan sistem deteksi. Hal ini dapat digunakan untuk melindungi sumber daya yang berada di laut seperti pertambangan minyak, perikanan, dan kekayaan laut lainnya. Oleh karena itu, dikembangkanlah teknologi terbaru yaitu Jaringan Sensor Nirkabel JSN.
Dalam tulisan ini, penulis mengembangkan sistem pendeteksi kapal menggunakan JSN yang bersifat terdistribusi. JSN terdistribusi bekerja dengan melakukan seluruh proses pendeteksian pada masing-masing node sensor. Selain itu, pada pendeteksian kapal di setiap node, penulis menggunakan Fast Fourier Transform FFT untuk mengubah keluaran akselerometer ke domain frekuensi. Penulis juga menggunakan magnitude threshold dan pembatasan frekuensi deteksi untuk membedakan kondisi gelombang laut ketika ada kapal yang melintas dan tidak ada kapal yang melintas.
Pada sistem pendeteksian kapal ini didapat nilai estimasi kecepatan, arah datang, dan koordinat kapal saat meninggalkan daerah pengawasan. Penelitian ini juga menghasilkan persentase keberhasilan terbaik untuk estimasi arah kapal sebesar 99,40, kecepatan kapal sebesar 96,33, koordinat x 96,39, dan koordinat y 98,46. Selain itu, didapatkan spektrum frekuensi gelombang ketika dilewati kapal 1,25 Hz dan ketika tidak dilewati kapal 0,63 Hz.

Indonesia, as the largest archipelago in the world, has sea border area with Malaysia, Australia, Singapore, Thailand, Philippines, Vietnam, and Timor Leste. The border region is one of the important area that need to be protected and monitored continuously using the intrusion detection system. It can be used for commercial facilities protection such as oil mining, fisheries, and other sources. Therefore, we developed the latest technology, Wireless Sensor Network WSN, to overcome those issues.
In this paper, we developed a ship detection using distributed WSN which all the detection process is processed in each node. Moreover, we use Fast Fourier Transform FFT to convert output of accelerometer in time domain into frequency domain. We also use magnitude threshold and frequency delimitation to distinguish the condition of sea waves in the presence of ships and the absence of ships.
From this system, we got the estimated value of ship speed, ship direction, and coordinate of the ships as it leaves the surveillance area. In result, the best accuracy for ship direction is 99.40, for ship speed is 96.33 , for x coordinate 96.39, and for y coordinate 98.46. Morover, we get frequency spectrum of water when ship passing through the sensor at 1,25 Hz and frequency spectrum at sea waves 0,63 Hz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library