Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Purnaningsih
Abstrak :
Penggunaan smartphone merupakan fenomena yang telah mendapat perhatian serius dalam beberapa dekade terakhir. Tingginya intensitas penggunaan smartphone pada remaja dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya penurunan waktu dan kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat mempengaruhi produktivitas kegiatan sehari-hari dan berdampak pada masalah kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja SMA Negeri 1 Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional pada 98 remaja. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja (p = 0,001; α 0,05). Berdasarkan hasil dari penelitian ini, peneliti berharap orang tua dapat meningkatkan kepedulian terkait dampak yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone sehingga dapat melakukan pendidikan serta pencegahan sedini mungkin. Perawat diharapkan mampu menjadi edukator dan fasilitator mengenai pentingnya kualitas tidur bagi remaja. Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan smartphone dan kualitas tidur pada kelompok usia remaja selain siswa SMA. ......The use of smartphones is a phenomenon that has received serious attention in the last few decades. The high intensity of smartphone use in adolescents can have several negative impacts, including a decrease in sleep time and quality. Poor sleep quality in adolescents can affect the productivity of daily activities and have an impact on health problems. The purpose of this study was to determine the relationship between smartphone use and the sleep quality of adolescents at State Senior High School 1 Kebumen. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design on 98 adolescents. The results of the chi-square test analysis showed that there was a relationship between smartphone use and adolescent sleep quality (p = 0.001; α 0.05). Based on the results of this study, researchers hope that parents can increase awareness regarding the impact of smartphone use so that they can carry out education and prevention as early as possible. Nurses are expected to be able to become educators and facilitators regarding the importance of quality sleep for adolescents. Researchers recommend further research related to smartphone use and sleep quality in adolescent age groups other than high school students.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilhan Khazin
Abstrak :
Tidur merupakan hal yang penting bagi manusia untuk bertahan hidup, bahkan tidur menghabiskan sepertiga dari hidup manusia. Kejadian kurang tidur saat ini menjadimasalah yang umum terjadi di sekolah menengah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai sekolah menengah atas di Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kualitas tidur yang buruk lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kualitas tidur yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara sikap, dukungan sosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 288 responden yang terdiri dari kelas 10 dan kelas 11. Penelitian yang dilakukan menunjukkan sebagian remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi memiliki sikap, dukungansosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene yang baik tetapi memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal ini dikarenakan untuk memiliki kualitas tidur yang baik, diperlukan adanya kesadaran dan praktik untuk menerapkan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebanyak 191 responden (66,3%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara efikasi diri dan praktik sleephygiene dengan kualitas tidur, yang artinya siswa dengan efikasi diri dan praktik sleep hygiene yang baik maka kualitas tidurnya akan baik. Sementara pada sikap, dukungan sosial, dan niat tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kualitas tidur. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi maupun program kesehatan untuk meningkatkan kualitas tidur pada remaja. ......Sleep is essential for humans to survive, even it takes one-third of human life. Sleep deprivation is now a common problem in middle school students. Based on research conducted in various high schools in Indonesia, It shows that more students have poor sleep quality than students who have good sleep quality. This research was conducted to identify a possible relationship between attitudes, social support, self-efficacy, intentions and sleep hygiene practices with sleep quality in adolescents at SMA Negeri 21 Bekasi. This study used a cross-sectional method. The sample used in this study was 258 respondents consisting of grades 10 and grade 11. The research conducted showed that some adolescents at SMA Negeri 21 Kota Bekasi have good attitudes, social support, self-efficacy, intentions, and sleep hygiene practices but have poor sleep quality, this is because to have good sleep quality, awareness and practices both needed to implement things that can improve sleep quality. 191 respondents or 66,3% had poor sleep quality. The results showed that there was a positive association between self-efficacy and sleep hygiene practices and sleep quality, which means that students with good self-efficacy and sleep hygiene practices will have good sleep quality. Meanwhile, attitudes, social support and intentions did not show a relationship with sleep quality. Therefore, education and health programs are needed to improve the quality of sleep in adolescents.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wige Indah Pratiwi
Abstrak :
Remaja cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk yang dapat berdampak buruk pada kondisi fisik, psikologis, kognitif dan sosial. Praktik ritual tidur telah diteliti dapat meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik ritual tidur dengan kualitas tidur pada siswa SMP. Praktik ritual tidur diukur menggunakan kuesioner Sleep Hygiene Index SHI dan kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang terhadap 124 siswa SMP di wilayah Depok yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil analisis uji Spearman didapatkanada hubungan bermakna antara praktik ritual tidur dan kualitas tidur pada siswa SMP p=0,0005. Semakin buruk praktik ritual tidur, semakin buruk kualitas tidur r=0,362. Perawat dapat memberikan konseling mengenai praktik ritual tidur yang baik kepada siswa, orang tua, ataupun sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas tidur.
Adolescents tend to have poor sleep quality, so it rsquo s affect to the physical, psychological, cognitive and social conditions of teenagers.The sleep hygiene practices have been studied can improve sleep quality. The purpose of this study was to determine the relationship between sleep hygiene practices and sleep quality in junior high school rsquo s students. The sleep hygiene practices were measured by Sleep Hygiene Index SHI and sleep quality by the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI questionnaire. The design of this study was descriptive correlation with cross sectional approachthat has involved 124 students that were selected by cluster random sampling. The result of this study analyzed by Spearman rsquo s correlation test showed that there was significant correlation between the sleep hygiene practicesand sleep quality in junior high school rsquo s students p 0,0005. The worse sleep hygiene practice, the worse the quality of sleep r 0,362. Nurses should provide counseling about good sleep hygiene practices to students, parents, or schools, in an effort to improve teenagers rsquo sleep quality.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Rahayu Setyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Kelompok agregat remaja adalah penduduk yang berada dalam rentang usia 10-18 tahun. Pada remaja terjadi perubahan pola tidur-bangun yang meliputi durasi tidur berkurang, waktu untuk tidur tertunda serta perbedaan antara pola tidur pada hari kerja dengan hari akhir pekan. Hal tersebut menyebabkan kualitas tidur pada remaja menjadi berkurang. Salah satu faktor yang menyebabkan remaja mengalami gangguan pola tidur adalah pola aktivitas fisik pada remaja. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan dengan fokus pengaturan jadwal aktivitas fisik pada remaja dengan masalah gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah pengaturan jadwal aktivitas fisik yang dilakukan oleh remaja selama dua minggu. Hasil evaluasi setelah dilakukan intervensi keperawatan adalah remaja menunjukkan adanya peningkatan waktu untuk tidur. Dalam penyelesaian masalah kesehatan pada remaja ini membutuhkan adanya dukungan kuat dari keluarga. Oleh karena itu, keluarga dapat membantu remaja dalam proses pengambilan keputusan sehingga remaja mampu dalam mengatasi masalah gangguan pola tidur. Kata Kunci : Aktivitas fisik, pola tidur, kualitas tidur, remaja, keperawatan
ABSTRACT
The aggregate group of adolescents is a population that is in the age range 10 18 years. In adolescents there are changes in sleep wake patterns that include reduced sleep duration, delayed sleep time and the difference between sleep patterns on weekdays and weekends. This causes sleep quality in adolescents to be reduced. One factor that causes adolescents to disturbed sleep pattern is the pattern of physical activity in adolescents. This Final Scientific Nurse Paper purpose is to describe nursing care with a focus on arrangement schedule activity of physical in adolescents with disturbed sleep patterns. The main nursing intervention is arrangement schedule of physical activity by adolescents for two weeks. The results of the evaluation after nursing intervention is adolescent showed an increase in time to sleep. Solving healthy problem needs support from family. Therefore, the family can help adolescent in the decision making process so that adolescents are able to overcome the problem of disturbed sleep patterns.Keywords Physical activity, sleep patterns, quality of sleep, adolescent, nursing
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Aprianti
Abstrak :
ABSTRAK
Pola tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan fisik dan psikologis manusia. Penggunaan teknologi sebelum tidur dianggap sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pola tidur remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penggunaan teknologi sebelum tidur dan pola tidur remaja salah satu SMA di Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional pada 98 remaja yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Penelitian menggunakan instrumen penelitian penggunaan teknologi sebelum tidur dan Sleep Wake Pattern Assesment Questionnaire SWPAQ . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan teknologi sebelum tidur dengan pola tidur yang terdiri dari terlambat bangun di pagi hari, terlambat tidur di malam hari, kemampuan tidur di malam hari, kemampuan terjaga di waktu tidur, dan kemampuan tertidur di bukan waktu tidur. Secara deskriptif ditemukan penggunaan teknologi sebelum tidur yang tinggi cenderung mengalami terlambat bangun di pagi hari, telambat tidur di malam hari, insomnia pada malam hari, mampu terjaga di malam hari, dan mampu tertidur di bukan waktu tidur. Promosi kesehatan perlu dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan remaja, khususnya dalam hal penggunaan teknologi sebelum tidur dan pola tidur.
ABSTRACT
Good sleep pattern is very important for the physical and psychological health in humans. Technology use before sleep are considered as factor influencing sleep pattern among adolescences. This aim of this study was to identify the correlation of technology use before sleep and sleep pattern in adolescences one of SMA in Bekasi. This correlative study employed cross sectional design in 98 adolescences were selected by using stratified random sampling. This study used instrument about technology use before sleep and Sleep Wake Pattern Assesment Questionnaire SWPAQ . This study showed no significant relationship between technology use before sleep and sleep pattern include morning lateness, evening lateness, night time sleep ability, ability to stay awake at unusual hours, and ability to fall asleep at unusual hours. Descriptively, high technology use before sleep having morning lateness, evening lateness, night time insomnia, ability to stay awake at unusual hours, and ability to fall asleep at unusual hours. The study suggested health promotion for adolescences, pasrticularly concerning technology use before sleep and sleep pattern.
2017
S68957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Riffandi Pratiwi
Abstrak :
Penggunaan smartphone meningkat secara progresif pada usia remaja, sehingga berisiko menimbulkan kecanduan. Kecanduan smartphone menyebabkan individu kehilangan kemampuan mengontrol waktu penggunaan smartphone, sehingga menyita banyak waktu termasuk pada waktu sebelum tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan smartphone dengan kualitas tidur pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 241 siswa SMKN di Serang yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Kecanduan smartphone diukur dengan kuesioner Smartphone Addiction Scale-Short Version dan kualitas tidur dengan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Rata-rata skor kecanduan smartphone yaitu 36,57 dan rata-rata skor kualitas tidur yaitu 6. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecanduan smartphone dengan kualitas tidur p=0,0005; r=0,230 , semakin kecanduan smartphone, semakin buruk kualitas tidur. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran perawat dalam upaya promotif dan preventif terhadap perubahan gaya hidup akibat kemajuan teknologi dengan kualitas tidur, baik bagi remaja, orangtua, maupun pihak sekolah.
The use of smartphones increases progressively in adolescence and thus risks addiction. Smartphone addiction causes the individual to lose the ability to control the time of smartphone usage so that takes a lot of time including at bedtime. This study aimed to determine the correlation between smartphone addiction and sleep quality in vocational high school students. This desriptive correlation study with cross sectional approach involved 241 students of public vocational high school in Serang were selected by stratified random sampling technique. The data was collected using a Smartphone Addiction Scale Short Version questionnaire for teens addicted to smartphones and the Pittsburgh Sleep Quality Index for sleep quality. Mean score of the smartphone addiction is 36.57 and mean score of sleep quality is 6. Spearman test results show that there was a correlation between smartphone addiction and sleep quality p 0.0005 r 0,230 . This study is expected to increase the role of nurses in promotive and preventive efforts to lifestyle changes due to technological advances with sleep quality for students, parents, and school management.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library