Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2005
361 Ind p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Sumodiningrat
Jakarta: Kompas, 2007
361 GUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Sumodiningrat
Jakarta: Kompas, 2007
361 GUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Intisari atau Kompas Gramedia, 2014
050 INT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hasyim
Abstrak :
Dalam era pembangunan wanita dituntut untuk berpartisipasi mengambil peran dalam mewujudkan pembangunan. Namun disadari bahwa kondisi lingkungan sosial budaya yang memadai perlu diciptakan terutama agar wanita dapat mengaktualisasikan dirinya. Pada masyarakat Lampung lingkungan sosial budaya, antara lain sistim kekerabatan, agama, adat istiadat sangat kuat dalam kehidupan masyarakatnya sehingga berpengaruh terhadap perilaku wanita. Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti, faktor-faktor penghambat partisipasi wanita Lampung Pepadun dalam KB Berdasarkan penelitian lapangan secara kualitatif, dari 40 orang responden di Kecamatan Abung Timur dan Kecamatan Menggala, dapat diketahui faktor-faktor penghambat partisipasi wanita Lampung Pepadun di dua Kecamatan tersebut. Hal ini dapat diketahui sebagian besar responden memiliki anak 4 sampai 6 bahkan lebih, mereka juga belum melaksanakan atau menggunakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Dari hasil penelitian bahwa keadaan lingkungan sosial budaya masyarakat Lampung Pepadun memberikan latar belakang yang sangat kuat terhadap kurangnya partisipasi wanita Lampung dalam KB. Latar belakang budaya tersebut antara lain agama, sistem kekerabatan, dan adat istiadat masyarakat yang bersangkutan, keadaan ini menyebabkan ketidakberdayaan wanita. Oleh karena itu perlu disarankan agar diciptakan kondisi lingkungan sosial budaya yang dapat mendudukkan wanita secara sejajar antara wanita dengan pria antara lain sistim kekerabatan patrilinial perlu diperhalus menjadi sistim parental, sehingga wanita tidak lagi dianggap kurang penting dibandingkan laki-laki.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ayu Wulansari
Abstrak :
Mengacu kepada konsep jender yang menganalisa kedudukan wanita dari dua segi, yaitu segi konstruksi simbolik dan segi peran sosial, terungkap adanya suatu kontradiksi dalam pemahaman kedudukan wanita dalam masyarakat Okinawa. Dari segi konstruksi simbolik, wanita Okinawa memiliki kedudukan yang kuat dan mulia, karena dalam konteks kebudayaan Okinawa, khususnya yang berkenaan dengan nilai-nilai simbolik dalam mitologi dan konsep-konsep keagamaan, wanita Okinawa digambarkan sebagai mahluk yang memiliki muatan nilai-nilai kesucian dan kemuliaan karena wanita dianggap memiliki sifat-sifat utama para dewa yang dapat melahirkan, membesarkan dan melindungi manusia. Wanita Okinawa secara simbolik juga ditampilkan sebagai mahluk yang memiliki kekuatan spiritual yang tinggi. Dengan kekuatan spiritual yang dimilikinya ini, wanita Okinawa dianggap mempunyai kemampuan untuk menjaga dan melindungi manusia serta mampu menghubungkan manusia dengan dewa maupun roh nenek moyang. Oleh karena itu, wanita memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan keagamaan di Okinawa, di mana hanya wanita yang dapat menduduki status sebagai pendeta wanita (nuru) maupun sebagai dukun wanita (yuta).

Namun hal ini tidak berarti bahwa wanita Okinawa selalu mempunyai kedudukan yang kuat dan mulia dalam semua segi kehidupan. Dari segi peran sosial, wanita Okinawa justeru ditempatkan pada posisi yang lemah dan tidak jarang mendapat perlakuan yang diskriminatif. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam sistem kekerabatan Okinawa yang bersifat patrilineal dengan kelompok kekerabatannya yang disebut munchu, maupun dalam sistem pewarisan altar pemujaan nenek moyang (tootoomee). Dalam sistem kekerabatan Okinawa yang berpusat pada munchu, konsep yang diutamakan adalah konsep shiji, yaitu konsep hubungan darah melalui garis keturunan pria. Konsep ini menekankan bahwa yang dapat menjadi penerus dalam suatu keluarga adalah anak laki-laki pertama dan orang yang tidak mempunyai hubungan darah melalui kerabat pria tidak bisa dijadikan anak angkat dan menjadi penerus suatu keluarga. Dengan demikian, sistem kekerabatan yang mengutamakan garis keturunan pria ini sangat menomor-duakan posisi wanita, karena secara tegas menutup kemungkinan seorang wanita untuk menjadi penerus keluarga.

Dalam sistem pewarisan altar pemujaan nenek moyang (tootoomee) yang juga berarti pewarisan rumah tempat tinggal berikut harta benda lainnya, wanita Okinawa kembali mendapat perlakuan yang diskriminatif. Menurut kepercayaan orang Okinawa, altar pemujaan nenek moyang tersebut hanya dapat diwariskan kepada anak laki-laki, terutama anak laki-laki tertua. Tradisi seperti ini jelas-jelas menomor-duakan posisi wanita, karena wanita tidak diberikan hak yang sama dengan pria untuk mewarisi tootoomee. Akibat negatif yang dirasakan oleh wanita bukan saja dalam hal pewarisan harta, tetapi juga dalam melahirkan anak, karena seorang istri yang belum melahirkan anak laki-laki diharapkan melahirkan anak terus sampai mendapatkan anak laki-laki. Dengan demikian, pengutamaan kaum wanita dalam mitologi dan kehidupan keagamaan di Okinawa sangat berkontradiksi dengan pengutamaan kaum pria dalam kehidupan sosial. Secara teoritis, nilai-nilai positif yang diberikan kepada wanita Okinawa dalam dimensi simbolik tidak begitu saja akan terwujud dalam peran dan hubungan sosial yang nyata.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S13686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sauvain, Philip
Cheltenham: Stanley Thornes, 1994
941.07 SAU b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tarmizi Taher
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
338.09 TAH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Istiana Hermawati
Yogyakarta: Departemen Sosial, 2004
362.042 IST p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>