Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rubel, Paula G.
Canberra: Australian National University Press, 1978
301.299 55 RUB y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Zuhair
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh person organization fit terhadap kinerja karyawan melalui variabel social exchange pada karyawan PT. Jasaraharja Putera Cabang Pusat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei yang didasari dengan metode total sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 117 responden yang didapatkan melalui online questionnaire. Data diolah menggunakan SPSS melalui analisis statistik deskriptif dan analisis jalur (path analysis). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara person organization fit dengan social exchange dan social exchange dengan kinerja karyawan. Sedangkan untuk person organization fit tidak memiliki pengaruh dengan kinerja karyawan. Namun apabila dihubungkan melalui variabel mediasi yakni social exchange maka hasilnya menunjukkan terdapat pengaruh diantara keduanya ......The purpose of this research is to analyze the effect of person-organization fit (P-O Fit) on employee performance through social exchange on Jasaraharja Putera Inc. Central Branch. This research uses quantitative approach through survey based on total sampling method. The number of respondents in this study was 117 respondents obtained through online questionnaires. Data is processed using SPSS through descriptive statistical analysis and path analysis. The results of this study show that there is an influence between person organization fit with social exchange and social exchange with employee performance. As for person organization fit has no influence with employee performance. But if connected through mediation variables, which is social exchange, the results show there is influence between the two.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswidanti
Abstrak :
Kemitraan merupakan suatu hubungan yang memegang prinsip kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan. Kemitraan dalam upaya kesehatan perlu dilakukan karena pemerintah tidak dapat menjalankan pembangunan kesehatan sendiri melainkan membutuhkan pihak lain yaitu dengan institusi pemerintah (lintas sektor dan lintas program), institusi swasta, dan institusi masyarakat. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemitraan yang dibangun bidang komunikasi Komnas FBPI dengan sektor lain dan organiasasi dalam upaya penanganan penyakit flu burung. Sedangkan tujuan khusunya yaitu untuk memperoleh informasi tentang faktor pelaku kemitraan yang terdiri dari pengetahuan flu burung, pemahaman konsep kemitraan, keahlian dan pembagian peran, dan pengalaman kemitraan tiap mitra. Selain itu, tujuan khusus lainnya yaitu untuk memperoleh informasi tentang tingkat atau jenjang kemitraan, faktor pengelolaan kemitraan, serta pengembangan yang dilakukan dan tingkat keberhasilan kemitraan. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan metode wawancaea mendalam (indepth interview) dan telaah dokumen terkait dengan kemitraan yang dilakukan di bidang komunikasi Komnas FBPI pada tahun 2008. Wawancara mendalam dilakukan terhadap instansi yang turut serta dala m membangun kemitraan yaitu Departemen Kesehatan, Departemen Komunikasi dan informasi, United Nation for Chikdren?s fund (Unicef), Community Based Avian Influenza Control (CBAIC), dan PP Muhammadiyah. Selain itu juga wawancara dengan bidang komunikasi Komnas FBPI sebagai koordinator kemitraan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan SDM terhadap flu burung sudah baik, dan mereka mendapatkan informasi tersebut dari berbagai media dan juga karena ada pembagian informasi dalam forum kemitraan tersebut. Pemahaman akan konsep kemitraan masih belum menyeluruh, masih ada anggapan kemitraan hanya merupakan hubungan yang sejajar, padahal ada faktor lain yaitu adanya keterbukaan dan saling menguntungkan. Setiap instansi memiliki karakteristik keahlian masing-masing sehingga memudahkan dalam pembagian peran. Namun demikian, belum ada pembagian peran yang tertulis atau terdokumentasi. Dalam hal pengalaman, instansi-instansi telah melakukan kerjasama dengan pihak lain baik pemerintah maupun non-pemerintah di luar kemitraan dalam penanganan flu burung. Walaupun bentuk kerjasamanya tidak semua berbasis kemitraan. Kemitraan yang dijalin di bidang komunikasi Komnas FBPI ini, berdasarkan teori Heideneim (2002), berada di tingkat atau jenjang aliansi dimana bentuknya merupakan semi-formal, ada beberapa sumber daya baru, dan adanya koordinasi tugas di dalamnya. Kemitraan di bidang komunikasi Komnas FBPI ini dinilai sudah cukup berhasil karena sebagian besar memenuhi indikator keberhasilan kemitraan yang dibuat oleh ditjen P2M dan PL. Namun demikian, kemitraan tersebut masih perlu dikembangkan lagi sehingga tidak hanya sektor atau organisasi yang ada saja yang berperan dalam penanganan flu burung melainkan lebih meluas lagi karena kesehatan bukan hanya milik sektor kesehatan saja. Selain itu, masalah koordinasi juga perlu ditingkatkan mengingat koordinasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam kemitraan ini dan juga merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tamtelahitu, Romylus
Abstrak :
Pada konteks tertentu, terdapat kejahatan yang mendapatkan dukungan sosial dari komunitas masyarakat dan terjadi relasi sosial yang khas antara pelaku kejahatannya dengan masyarakatnya. Demikian pula halnya dengan masyarakat di kampung X yang menjalin relasi khas dengan para bandar narkoba. Relasi yang unik ini membuat para bandar narkoba dapat menjalankan kegiatan peredaran narkobanya dengan rapi. Sebagaimana argument dari Peter Michael Blau dalam teori pertukaran sosial, bahwa ketertarikan sosial mendorong terjadi proses pertukaran sosial. Baik bandar narkoba dan warga memiliki ketertarikan sosial yang didasarkan pada pertimbangan reward instrinsik dan reward ekstrinsik. Ketertarikan atas dasar pertimbangan inilah yang membuat mutual relation diantara mereka. Berdasarkan pengamatan peneliti, pertukaran sosial yang terjadi antara bandar narkoba dengan warga dapat bersifat lestari. Dan pertukaran yang bersifat lestari tersebut terjadi antara bandar narkoba dengan warga yang supporting maupun yang bystander. Sebaliknya, ada juga kondisi dimana pertukaran sosial itu pun juga dapat terhenti. Penelitian ini mecnoba untuk memahami model dari pertukaran sosial, khususnya pertukaran sosial yang terjadi antara bandar narkoba denga warga di kampung X. Pertukaran sosial antara bandar narkoba dengan warga di kampung X tidak hanya menujukkan penghargaan instrinsik seperti ingin dihormati, merasa diterima namun juga memperlihatkan penghargaan ekstrinsik dalam bentuk uang, barang dan jasa.
In certain circumstances, some community had been given social supported to some criminal activities. This uniqe relations between them allows drug dealers to operates the drug dealing business. The model is premised on process of relationships of the drug dealers and the community in Ambonese?s Village, West Jakarta. The social relations not only between the drug dealing and supporting citizen but bystander too. The model argues that social relations must ensure that the community is given a voice in the way police enforce the laws. The model encourages that the drug dealers and community work together in a partnership that is different from the traditional relationship shared between the two groups under the previous social exchange model. This working in partnership means that not only must the drug dealers become more open to the community providing direction in the way they do their activity, but also that the community must take a more active role in the policing of their areas. This partnership could be considered an exchange of money, goods and services from both the drug dealers and the community. As argued by Peter Michael Blau in Social Exchange Theory, relationships that are on-going and have elements of exchange have obligations. These obligations of giving, receiving and reciprocity ensure that the relationship between the groups is not only maintained, but strengthened. This research attempts to understand the model of social exchange in terms of how social exchange process it is being applied by drug dealers and community in amobenes?s village. With the model encouraging a relationship with the community, issues of gift exchange appear. Through interviews with drug deallers, as well as citizens from the community of ambonese? village, how these obligations are being met and its relation to Blau?s theory of social exchange are explored.
Depok: Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29276
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mitchell, Jack N.
New York: Elsevier North Holland, 1978
301.01 MIT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Russell Sage Foundation, 2003
302 TRU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Vania Uzlah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh independensi keuangan istri terhadap disrupsi pernikahan. Independensi keuangan istri direpresentasikan oleh persentase pendapatan istri dalam rumah tangga dan disrupsi pernikahan didefinisikan sebagai terjadinya pemutusan hubungan pernikahan antar suami dengan istri. Analisis dilakukan menggunakan regresi logistik dengan data sampel sebanyak 3.310 rumah tangga dari IFLS 4 (2007) dan IFLS 5 (2014). Hasil penelitian tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara independensi keuangan istri terhadap disrupsi pernikahan. Penelitian ini menemukan bahwa probabilitas disrupsi pernikahan dipengaruhi secara positif oleh selisih tingkat pendidikan pasangan suami istri dan dipengaruhi secara non linear oleh selisih usia suami dan istri.
This research aims to analyze the impact of wifes financial independence on marital disruption. Wifes financial independence is represented by the percentage of wifes earnings in her household while marital disruption is defined by the dissolution of a marriage between husband and wife. The analysis is done by using logistic regression method with a sample data of 3.310 households from IFLS 4 (2007) and IFLS 5 (2014). The results doe not find any significant impact of wifes financial independence on marital disruption. It is found that the probability of marital disruption is positively affected by spousal education gap and non linearly affected by spousal age gap.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blau, Peter M.
New York: John Wiley & Sons, 1964
303.4 BLA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library